Anda di halaman 1dari 25

EPISTEMOLOGI

Kelompok 2
• Nama Kelompok 2 : I Wayan Angga Suamerta Putra 2071172001

Ni Kadek Setyawati 2071082002 Edric Chandra 2071172003

Adelia Martalova 2071082003


Putu Gita Indraswari 2071172005

Indry Salonika Sutiawan 2071082004


Novinna Kusumawati 2071172002

Alfred Setyono 2071082005


Desy Irene Tandibua 2071172004
Putu Akopita Devi 2071082006
I Putu Candra Adi Nugraha 2071072001
Agha Bhargah 2071132001
I Nyoman Endi Ananda Khrisna 2071072005
Ni Nyoman Utami Wijayaswari Pande 2071132002
Maximiliano Agustian Mahardhika 2071072003
Victoria Handoyo 2071132003
Pande Made Indra Premana 2071072002
Ida Bagus Ananta Wijaya 2071132004
Samuel Wawirahi Wahono 2071072004
I Made Sutha Saskara 2071132005
Cokorda Gde Rama Adi Pranata 2071112001
Tania Wangunhardjo 2071142002
Bobtriyan Tanamas2071112002
Made Rahayu Suryapramita dusak 2071142001
Made Surya Budikusuma 2071112003
Desak Sembah Laksmi Dewi 2071142003
Jemie Rudyan 2071112004
Kyuu Kesawa Deliveryanta 2071182001
I Gede Mahardika 2071112005
Bertha Kawilarang 2071182002
Putu Angga Dharmayuda 2071112006
Gede Janardana 2071182003
Angelina Tulus. 2071052007
Wulan Purnami Retayasa a 2071182004
Putu Gede Agus Surya Mahardika 2071032009
Seyla Kresentia Mangowal 2071032007
Belinda Carlisa 2071032003
Charles Richard Thene. 2071032006
Nyoman Krisna Tri Wijaya. 2071032005
Mochammad Imam Santoso 2071032008
Presentasi oleh :
1. Maximiliano Agustian Mahardhika 2071072003

Penanya :
1. Marleen 2071192003
2. I Gusti Ketut Agung Surya Kencana 2071192001

Penjawab :
1. Maximiliano Agustian Mahardhika 2071072003
2. I Gede Mahardika 2071112005
Definisi
 Terdiri dari 2 kata bahasa Yunani  episteme dan logy

• Episteme  tahu atau pengetahuan

• Logy/Logos  1) pernyataan lisan atau tulisan,

2) teori, doktrin, ilmu pengetahuan.

 Epistemologi  proses (manusia) memperoleh pengetahuan, bukan ilmu


pengetahuan itu sendiri

Pari, F. 2018. Epistemologi dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Ilmu Ushuluddin;5(2): 139-154
Sari D dan Rohman K. 2020. Kedudukan Epistemologi Dalam Filsafat Barat. JAQFI: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam;5(1):35-52
Tujuan Epistemologi
• Menemukan syarat-syarat yang memungkinkan untuk tahu (cara dan bekal untuk
memperoleh pengetahuan)

“Bagaimana cara memperoleh pengetahuan tersebut”


Landasan Epistemologi
Metode Ilmiah

 Cara yang dilakukan ilmu dalam menyusun pengetahuan yang benar. Metode ilmiah
merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu .

 Penentu layak tidaknya pngetahuan menjadi ilmu, sehingga memiliki fungsi yang sangat
penting dalam bangunan ilmu pengetahuan.
 Sesuai Epistemologi Barat, terdapat 3 aliran besar epistemologi :
Rasionalisme, Empirisisme, Kritisisme

1. Rasionalisme
• Menekankan akal budi (rasio) sebagai sumber utama pengetahuan

• Sumbangan akal terhadap pengetahuan yang ditangkap oleh indra yang diperjelas akal

• Rasionalisme sebenarnya tidak mengingkari kegunaan indra, akan tetapi indra hanyalah
sebagai perangsang akal dan memberikan laporan bahan-bahan untuk dicerna oleh akal.

• Akal mengatur bahan tadi, sehingga dapat terbentuk pengetahuan yang benar dan valid.

• Aliran ini lebih banyak menggunakan logika dalam pengambilan keputusannya.

Sari D dan Rohman K. 2020. Kedudukan Epistemologi Dalam Filsafat Barat. JAQFI: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam;5(1):35-52
2. Empirisisme
• Asal kata empeiria, empeiros  berpengalaman, dalam bahasa latinnya
experientia (pengalaman).

• Doktrin bahwa sumber seluruh pengetahuan harus dicari dalam pengalaman atau
pengalaman indrawi merupakan satu-satunya sumber pengetahuan dan bukan
akal/rasio.

• Penganut aliran Empirisisme mengembalikan pengetahuan dengan semua


bentuknya kepada pengalaman indrawi.

Sari D dan Rohman K. 2020. Kedudukan Epistemologi Dalam Filsafat Barat. JAQFI: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam;5(1):35-52
3. Kritisisme
• Filsafat yang diperkenalkan oleh Immanuel Kant dimulai dengan menyelidiki
batas-batas kemampuan rasio sebagai sumber pengetahuan manusia.

Sari D dan Rohman K. 2020. Kedudukan Epistemologi Dalam Filsafat Barat. JAQFI: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam;5(1):35-52
Aliran-Aliran Lain

 Realisme

Aliran yang menyatakan bahwa objek-objek yang kita serap lewat indra adalah nyata
dalam diri objek tersebut.

 Pragmatisme

Mempertanyakan tentang manfaat atau guna dari pengetahuan tersebut.


Aliran-Aliran Lain

Positivisme

Tahap teologis  manusia percaya takhayul

Tahap metafisik  manusia berusaha memahami, namun belum membuktikan

Tahap positif  pemikiran manusia menemukan hukum-hukum dan hubungan melalui fakta

Skeptisisme

Indra bersifat menipu dan menyesatkan (dulu), persyaratan adanya bukti sebelum suatu
pengalaman diakui benar (sekarang)
HUBUNGAN EPISTEMOLOGI , METODE DAN METODOLOGI

METODE

• Merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai


langkah-langkah yang sistematis

METODOLOGI

• Metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan dalam


metode tersebut
HUBUNGAN EPISTEMOLOGI , METODE DAN METODOLOGI

• Dari epistemologi, dilanjutkan dengan merinci pada metodologi, yang biasanya terfokus pada
metode atau teknik.

• Epistemologi sendiri adalah sub-sistem dari filsafat, maka metode sebenarnya tidak bisa
dilepaskan dari filsafat.

• Filsafat mencakup bahasan epistemologi, epistemologi mencakup bahasan metodologis, dan


dari metodologi itulah akhirnya diperoleh metode.

• Jadi, metode merupakan perwujudan dari metodologi, sedangkan metodologi merupakan


salah satu aspek yang tercakup dalam epistemologi. Adapun epistemologi merupakan bagian
dari filsafat.
Metode Epistemologi
Metode Induktif

• Metode yang menyimpulkan hasil observasi (khusus) ke dalam suatu pandangan yang lebih umum.

• Contoh : bila besi dipanaskan akan mengembang, dari sini kita mengetahui apabila logam lain apabila
dipanaskan juga akan mengembang.

Metode Deduktif

• Proses berpikir dari hal umum ke khusus, data-data empiris diolah lebih lanjut menjadi suatu pernyataan
yang logis.

• Pada metode ini, kesimpulan-kesimpulan yang ada dibandingkan secara logis dan disertai penyelidikan
untuk menguji teori tersebut.
Metode Epistemologi
Metode Positivisme

• Berfokus pada fakta yang ada dan menolak segala sesuatu yang diluar fakta.

Metode Kontemplatif

• Metode ini mengatakan adanya keterbatasan indera dan manusia untuk memperoleh pengetahuan,
sehingga objek yang dihasilkan akan berbeda-beda akibat suatu kemampuan akal yang disebut dengan
intuisi.

• Pengetahuan yang diperoleh dari intuisi ini bersifat individual dan tidak dipergunakan untuk mencari
keuntungan.
Metode Epistemologi
Metode Dialektis

• Menurut Socrates, dialetika adalah metode tanya jawab untuk mencapai kejernihan filsafat.

• Sekarang ini, dialetika adalah mengajarkan kaidah, metode dan analisis sistematik mengenai ide-ide yang
ada.

• Dalam kehidupan sehari-hari, dialetika adalah kecakapan untuk melakukan perdebatan.


Pentingnya mempelajari Epistemologi
a. Pertimbangan strategis  pengetahuan merupakan hal yang secara strategis penting bagi
kehidupan manusia.

b. Pertimbangan Kebudayaan  pengetahuan merupakan salah satu unsur dasar kebudayaan.


Berkat pengetahuannya manusia dapat mengolah dan mendayagunakan alam lingkungannya. Ia
juga dapat mengenali permasalahan yang dihadapi, menganalisis, menafsirkan pengalaman dan
peristiwa yang dihadapinya, menilai situasi serta mengambil keputusan.

c. Pertimbangan Pendidikan  Pendidikan sebagai usaha sadar untuk membantu peserta didik
mengembangkan pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup; tidak dapat lepas dari
penguasaan pengetahuan.

Sari D dan Rohman K. 2020. Kedudukan Epistemologi Dalam Filsafat Barat. JAQFI: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam;5(1):35-52
Epistemologi Filsafat
• Membicarakan 3 hal, yaitu:
Objek filsafat (yang dipikirkan)
Cara memperoleh pengetahuan filsafat
Ukuran kebenaran (pengetahuan) filsafat

Tafsir A. 2009. Filsafat Ilmu: Mengurai Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Pengetahuan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Objek Filsafat

• Isi setiap cabang filsafat ditentukan oleh objek apa yang diteliti
(dipikirkan)-nya

• Jika yang dipikirkan pendidikan  Filsafat Pendidikan

• Jika yang dipikirkan pengetahuan  Filsafat Ilmu

• Objek penelitian filsafat lebih luas dari objek penelitian sains.

• Sains hanya meneliti objek yang ada, sedangkan filsafat meneliti objek
yang ada dan mungkin ada.

Tafsir A. 2009. Filsafat Ilmu: Mengurai Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Pengetahuan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Cara Memperoleh Pengetahuan Filsafat
• Dengan berpikir secara mendalam tentang sesuatu yang abstrak.

• Dikatakan mendalam bila seseorang sudah berhenti berpikir sampai tanda tanya dan
tidak dapat maju lagi.

• Sejauh mana hal abstrak dari fakta empiris dapat diketahui oleh seseorang, bergantung
pada kemampuan berpikir seseorang.

• Walaupun sebuah akal dinilai lemah dan diragukan, maka akal tersebut tetap
merupakan sebuah filsafat.

• Filsafat adalah produk dari akal dan akal itu belum diketahui secara jelas identitasnya.

Tafsir A. 2009. Filsafat Ilmu: Mengurai Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Pengetahuan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Ukuran Kebenaran Pengetahuan Filsafat

• Pengetahuan filsafat ialah pengetahuan yang logis dan tidak empiris.

• Pernyataan ini menjelaskan bahwa ukuran kebenaran filsafat ialah logis


tidaknya pengetahuan itu.

• Bila logis  benar, bila tidak logis  salah.

• Tidak boleh menuntut bukti empiris untuk membuktikan kebenaran filsafat.

• Pengetahuan filsafat ialah pengetahuan yang logis dan hanya logis.

Tafsir A. 2009. Filsafat Ilmu: Mengurai Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Pengetahuan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Ukuran Kebenaran Pengetahuan Filsafat

• Bila logis dan empiris  pengetahuan sains.

• Ukuran logis tidaknya tersebut akan terlihat pada argumen yang


menghasilkan kesimpulan/teori tersebut.

• Argumen itu menjadi kesatuan dengan konklusi, konklusi itulah yang


disebut teori filsafat.

• Bobot teori filsafat justru terletak pada kekuatan argumen, bukan pada
kehebatan konklusi.
Tafsir A. 2009. Filsafat Ilmu: Mengurai Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Pengetahuan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Kesimpulan
o Epistemologi ilmu pengetahuan  salah satu cabang filsafat yang mengkaji secara mendalam dan
radikal tentang asal mula pengetahuan, struktur, metode, dan validitas pengetahuan.

o Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas harus dilaksanakan dengan metode
tertentu, dan akhirnya aktivitas tersebut mendatangkan pengetahuan yang sistematis.

o Metode ilmiah adalah prosedur yang mencakup tindakan pikiran, pola kerja secara teknis, dan tata
langkah untuk memperoleh pangetahuan atau mengembangkan pengetahuan secara ilmiah yang
memiliki kesahan ilmiah dan memenuhi validitas ilmiah sehingga pengetahuan tersebut dapat
diandalkan dan dimanfaatkan bagi kehidupan manusia.
Terima Kasih
Kelompok 2

Anda mungkin juga menyukai