Anda di halaman 1dari 13

Penugasan Case Report Blok 3.

4 - Clarinta Belva Sabina - 18711064

Contact dermatitis from


Do-It-Yourself slime
Christiane Donato Piazza
Silmara C. P. Cestari

Anais Brasileiros de
Dermatologia
Pendahuluan

Slime buatan sendiri (DIY) merupakan tren di


kalangan anak-anak dan remaja masa kini.
Selain dimainkan, anak-anak mulai berkreasi
dalam membuat slime dengan mengikuti
instruksi yang bertebaran pada situs seperti
Youtube.
Sumber: youtube.com
Identitas Pasien

Anak perempuan berusia 11 tahun


Keluhan Utama

Eritema, vesikel, dan


erosi pada enam jari
bagian dorsal.
Riwayat Perjalanan Penyakit

Selama
Bermain slime DIY
setahun

Sekarang Muncul keluhan utama


Pasien, 11 tahun
Pemeriksaan Dan Hasil

Dermoskopi dilakukan
menggunakan
dermoskop yang dapat
memvisualisasi jaringan
kulit bagian epidermis
hingga papila dermis
(Marghoob, Usatine, dan
Jaimes, 2013).

Gambar 1. Dermoskopi jari sebelum (A) dan


setelah pengobatan (B).
Anak perempuan 11
tahun dengan
dermatitis kontak iritan
Penatalaksanaan

Farmakologi Non-farmakologi
• Krim moisturizer • Berhenti menggunakan slime
• Krim mometason • Edukasi penggunaan slime
yang siap jadi
(selama 25 hari)
Diskusi

S IK
+TOK
mengandung digunakan
polivinil sebagai
asetat
+ aktivator

*dipengaruhi oleh durasi dan jumlah paparan


Further Reports…
• Borax dan lem bersifat iritan dengan mendisrupsi sawar
Heller et al., 2018 kulit dan denaturasi protein. Air yang terlalu banyak juga
menyebabkan lisis sel. Penggunaan emolien dianjurkan.

• Perlu dilakukan pemeriksaan lain misal patch test untuk


Gittler et al., 2018 menyingkirkan diagnosis dermatitis kontak alergika,
meskipun lem dan borax sama sama bersifat iritan.

• Dermatitis akan lebih mudah terjadi jika kulit telah


Kong dan Lam, terkelupas atau mengalami mikroabrasi. Diagnosis
2019 ditegakkan utamanya dari inspeksi dan riwayat paparan.
Penggunaan sarung tangan dapat membantu.
Diskusi

Moisturizer Mometason

• Jenis yang dapat digunakan adalah • Kortikosteroid poten


emolien dan oklusif • Sediaan krim 0,1% satu kali sehari
• Meningkatkan fungsi dan restorasi • Menghambat enzim fosfolipase A2
sawar kulit; efek anti-inflamasi dan NF-kB; efek anti-inflamasi
• Aplikasi dilakukan pada kulit yang • Efek sistemik terhadap aksis HPA
sedikit basah (Purnamawati, 2017) (Prakash dan Benfield, 1998)
References
Gittler, J. K., Garzon, M. C. and Lauren, C. T. 2018.‘“Slime” May Not be so Benign: A
Cause of Hand Dermatitis’, Journal of Pediatrics. Elsevier Inc., 200, p. 288.
Heller, E., Murthy, A. S. and Jen, M. V. 2019. ‘A slime of the times: Two cases of
acute irritant contact dermatitis from homemade slime’, Pediatric Dermatology,
36(1), pp. 139–141.
Kong, C. and Lam, J. M. 2019. ‘Slime dermatitis’, Cmaj, 191(19).
Marghoob, A. A., Usatine, R. P. and Jaimes, N. 2013. ‘Dermoscopy for the family
physician’, American Family Physician, 88(7), pp. 441–450.
Piazza, C. D. 2018.‘Contact dermatitis from Do-It-Yourself slime *’, 93(6), p. 2018.
Purnamawati, S. et al. 2017. ‘The role of moisturizers in addressing various kinds
of dermatitis: A review’, Clinical Medicine and Research, 15(3–4), pp. 75–87.
Thanks
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.
Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai