Anda di halaman 1dari 32

Audit dan Asurnas

Standar Audit (SA) 560, 570, dan 580


(Peristiwa Kemudian, Kelangsungan Usaha, dan Representasi Tertulis)

Kelompok 3
Ida Bagus Pramayoga (2007612005)
A.A. SG. Intan Prativi Setiawan (2007612006)
Audit dan Asurnas
Standar Audit (SA) 560
(Peristiwa Kemudian)
Pendahuluan

Standar Audit (“SA”) ini berhubungan dengan tanggung jawab auditor


berkaitan dengan peristiwa kemudian dalam suatu audit atas laporan keuangan.
SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari 2013 (untuk Emiten), atau (ii) 1
Januari 2014 (untuk entitas selain Emiten).
Tujuan
a. Memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang apakah
peristiwa yang terjadi antara tanggal laporan keuangan dan tanggal
laporan auditor yang mengharuskan penyesuaian atau pengungkapan
dalam laporan keuangan, secara tepat telah digambarkan dalam laporan
keuangan tersebut sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku; dan

b. Merespons secara tepat fakta yang diketahui oleh auditor setelah tanggal
laporan auditor, yang mana jika diketahui oleh auditor pada tanggal
tersebut, kemungkinan menyebabkan auditor mengubah laporan auditnya.
Definisi

a. Tanggal laporan keuangan. a. Tanggal diterbitkannya laporan


b. Tanggal pengesahan laporan keuangan
keuangan b. Peristiwa kemudian
c. Tanggal laporan auditor
Ketentuan
a. Peristiwa yang terjadi antara tanggal laporan keuangan dan
tanggal laporan auditor.

b. Fakta yang diketahui oleh auditor setelah tanggal laporan


auditor namun sebelum tanggal laporan keuangan diterbitkan.

a) Membahas

b) Menentukan

c) Meminta

c. Fakta yang diketahui oleh auditor setelah laporan keuangan


diterbitkan.
Audit dan Asurnas
Standar Audit (SA) 570
(Kelangsungan Usaha)
Ruang Lingkup

Standar Audit ("SA") ini mengatur tanggung jawab auditor dalam audit atas
laporan keuangan yang berkaitan dengan penggunaan asumsi kelangsungan usaha
oleh manajemen dalam penyusunan laporan keuangan.
Asumsi Kelangsungan Usaha
Berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, suatu entitas
dipandang bertahan dalam bisnis untuk masa depan yang dapat
diprediksi. Laporan keuangan bertujuan umum disusun atas suatu
basis kelangsungan usaha, kecuali manajemen bermaksud untuk
melikuidasi entitas atau menghentikan operasinya, atau tidak
memiliki alternatif yang realistis selain melakukan tindakan
tersebut di atas.
Tanggung Jawab Penilaian atas Kemampuan Entitas untuk
Mempertahankan Kelangsungan Usahanya
Penilaian manajemen atas kemampuan entitas untuk mempertahankan
kelangsungan usahanya melibatkan suatu pertimbangan, pada suatu waktu tertentu,
tentang hasil peristiwa atau kondisi masa depan yang tidak pasti secara inheren.

a. Tingkat ketidakpastian yang berkaitan dengan hasil suatu peristiwa


meningkatkan secara signifikan hasil yang terjadi.
b. Ukuran dan kompleksitas entitas, sifat dan kondisi bisnisnya, serta tingkat
keterpengaruhannya oleh faktor eksternal, memengaruhi pertimbangan tentang
hasil peristiwa.
c. Setiap pertimbangan tentang masa depan didasarkan atas informasi yang
tersedia ketika pertimbangan dilakukan.
Tanggung Jawab Auditor
Tanggung jawab auditor adalah untuk memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat tentang ketepatan penggunaan asumsi kelangsungan
usaha dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan, dan untuk
menyimpulkan apakah terdapat suatu ketidakpastian material tentang
kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.
Tujuan
• Untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang
ketepatan penggunaan asumsi kelangsungan usaha oleh manajemen
dalam penyusunan laporan keuangan;

• Untuk menyimpulkan, berdasarkan bukti audit yang diperoleh,


apakah terdapat ketidakpastian material terkait dengan peristiwa
yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan
entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya;

• Untuk menentukan dampak terhadap laporan auditor.


Prosedur Penilaian Resiko dan
Aktivitas Terakhir
Ketika melakukan prosedur penilaian risiko, auditor harus
mempertimbangkan apakah terdapat peristiwa yang dapat
menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan entitas untuk
mempertahankan kelangsungan usahanya

a. Jika telah dilakukan.

b. Jika belum dilakukan.


Pengevaluasian atas Penilaian Manajemen

Dalam mengevaluasi penilaian manajemen atas kemampuan entitas untuk


mempertahankan kelangsungan usahanya, auditor harus mencakup periode yang
sama seperti yang digunakan oleh manajemen untuk membuat penilaiannya
seperti yang disyaratkan oleh kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, atau
oleh peraturan perundang-undangan jika periode yang dicakup merupakan suatu
periode yang lebih lama. Jika penilaian manajemen mencakup suatu periode yang
kurang dari dua belas bulan dari tanggal laporan keuangan, maka auditor harus
meminta manajemen untuk memperluas periode penilaiannya menjadi sekurang-
kurangnya dua belas bulan dari tanggal tersebut.
Periode Setelah Penilaian Manajemen

Auditor harus menanyakan kepada manajemen tentang pengetahuan


manajemen atas peristiwa setelah periode penilaian manajemen yang dapat
menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan entitas untuk
mempertahankan kelangsungan usahanya.
Prosedur Audit Tambahan Ketika Peristiwa atau
Kondisi Teridentifikasi
a. Jika manajemen belum melakukan penilaian atas kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan
usahanya, maka auditor meminta manajemen untuk melakukan penilaian tersebut.
b. Mengevaluasi rencana manajemen atas tindakan di masa depan yang berkaitan dengan penilaian kelangsungan
usaha entitas, apakah hasil rencana tersebut kemungkinan memperbaiki situasi, dan apakah rencana tersebut layak
dilaksanakan sesuai dengan kondisinya.
c. Jika entitas telah membuat suatu prakiraan arus kas, dan analisis atas prakiraan tersebut merupakan faktor yang
signifikan dalam mempertimbangkan hasil masa depan dari kondisi dalam mengevaluasi rencana manajemen atas
tindakan di masa depan, maka auditor mengevaluasi keandalan data yang melandasi penyusunan prakiraan
tersebut dan menentukan apakah terdapat dukungan yang cukup untuk asumsi yang melandasi prakiraan tersebut.
d. Mempertimbangkan apakah setiap fakta atau informasi tambahan telah tersedia sejak tanggal dilakukannya
penilaian tersebut oleh manajemen.
e. Meminta representasi tertulis dari manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola,
tentang rencana mereka untuk tindakan di masa depan dan kelayakan rencana tersebut.
Kesimpulan Audit dan Pelaporan
Berdasarkan bukti audit yang diperoleh, auditor harus
menyimpulkan apakah, menurut pertimbangan auditor, terdapat suatu
ketidakpastian material terkait dengan peristiwa yang, baik secara
individual maupun kolektif, dapat menyebabkan keraguan signifikan
atas kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan
usahanya.
Penggunaan Asumsi Kelangsungan Usaha Sudah Tepat,
Tetapi Terdapat Suatu Ketidakpastian Material
Jika auditor menyimpulkan bahwa penggunaan asumsi kelangsungan usaha sudah tepat sesuai dengan
kondisinya, tetapi terdapat suatu ketidakpastian material, maka auditor harus menentukan apakah laporan
keuangan:
a. Menjelaskan secara memadai peristiwa utama yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas
kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya dan rencana manajemen untuk
menghadapi kondisi tersebut;
b. Mengungkapkan terdapat ketidakpastian material terkait dengan peristiwa atau kondisi yang dapat
menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan
usahanya, oleh karena itu, entitas tersebut kemungkinan tidak mampu unutk merealisasikan asetnya dan
melunasi liabilitasnya dalam kegiatan bisnis normal.
Penggunaan Asumsi Kelangsungan Usaha
Yang Tidak Tepat

Jika laporan keuangan telah disusun berdasarkan basis kelangsungan usaha,


tetapi menurut auditor, penggunaan asumsi kelangsungan usaha dalam laporan
keuangan tidak tepat, maka auditor harus menyatakan suatu opini tidak wajar.
Komunikasi Dengan Pihak Yang Bertanggung
Jawab atas Tata Kelola

Komunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola harus
meliputi: apakah peristiwa merupakan suatu ketidakpastian material; Apakah
penggunaan asumsi kelangsungan usaha sudah tepat dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan; dan Kecukupan pengungkapan terkait dalam laporan
keuangan.
Penundaan Signifikan dalam Persetujuan atas
Laporan Keuangan

Jika terjadi penundaan signifikan dalam persetujuan atas laporan keuangan


oleh manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola setelah
tanggal laporan keuangan, maka auditor harus menanyakan alasan penundaan
tersebut. Jika auditor meyakini bahwa penundaan tersebut mungkin terkait dengan
peristiwa atau kondisi yang berkaitan dengan penilaian kelangsungan usaha, maka
auditor harus melakukan prosedur audit tambahan, serta mempertimbangkan
pengaruhnya terhadap kesimpulan auditor tentang keberadaan suatu
ketidakpastian material.
Audit dan Asurnas
Standar Audit (SA) 580
(Representasi Tertulis)
Pendahuluan

Akuntan Publik Indonesia (IAPI), meliputi 3 bagian yaitu standar umum,


standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan beserta interpretasinya.Standar
auditing merupakan pedoman audit atas laporan keuangan historis. Standar
auditing terdiri dari 10 standar yang dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar
Auditing (PSA). PSA memberikan penjelasan lebih lanjut masing-masing standar
yang tercantum dalam standar auditing. Standar Audit (“SA”) 580 ini berkaitan
dengan tanggung jawab auditor untuk memperoleh representasi tertulis dari
manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
dalam audit atas laporan keuangan.
Manajemen yang Diminta untuk
Memberikan Representasi Tertulis

• Describe what the students will study during the school year,
including the overall curriculum plans and goals.

• Include a detailed, colorful syllabus for parents to take home.

• Suggest ways that parents can help their child learn, such as reading
together for 20 minutes a day.

• Use more than one slide to cover this information.


Representasi Tertulis Tentang Tanggung Jawab
Manajemen
a. Penyusunan Laporan Keuangan

b. Informasi yang Disediakan dan Kelengkapan Transaksi

c. Penjelasan Tentang Tanggung Jawab Manajemen Dalam


Representasi Tertulis
Representasi Tertulis Lainnya
Jika, sebagai tambahan representasi yang diminta tersebut,
auditor mempertimbangkan bahwa satu atau lebih representasi
tertulis dibutuhkan untuk mendukung bukti audit lain yang relevan
dengan laporan keuangan atau satu atau lebih asersi spesifik di
dalam laporan keuangan, auditor harus meminta representasi
tertulis lainnya tersebut
Tanggal dan Periode yang Dicakup oleh
Representasi Tertulis

Tanggal representasi tertulis harus sama dengan tanggal laporan


auditor atas laporan keuangan. Representasi tertulis harus mencakup
seluruh laporan keuangan dan periode yang dirujuk di dalam laporan
auditor.
Bentuk Representasi Tertulis

Representasi tertulis harus disajikan dalam bentuk surat representasi yang


ditujukan kepada auditor. Jika peraturan perundang-undangan mensyaratkan
manajemen untuk membuat pernyataan publik yang tertulis mengenai tanggung
jawabnya, dan auditor menganggap bahwa pernyataan tersebut menyediakan
beberapa atau seluruh representasi yang ditentukan maka hal-hal relevan yang
telah dicakup oleh pernyataan tersebut tidak perlu lagi dicantumkan di dalam surat
representasi.
Keraguan atas Kendala Representasi Tertulis
dan Representasi Tertulis yang Diminta Tidak
Deberikan
Jika auditor memiliki keraguan tentang kompetensi, integritas,
nilai-nilai etik, atau kesungguhan manajemen, atau komitmen mereka
dalam menerapkan hal ini, auditor harus menentukan dampak keraguan
tersebut terhadap keandalan representasi (lisan atau tulisan) dan bukti
audit secara umum.
Representasi Tertulis yang Diminta Tidak
Disediakan

a. Mendiskusikan masalah ini dengan manajemen;

b. Mengevaluasi ulang integritas manajemen dan mengevaluasi dampak yang


mungkin timbul terhadap keandalan representasi (baik lisan maupun tertulis)
dan bukti audit secara umum; dan

c. Mengambil langkah yang tepat, termasuk menentukan dampak yang mungkin


timbul terhadap opini dalam laporan auditor sesuai dengan SA 705, dengan
tidak mengabaikan ketentuan dalam paragraf 20 SA ini.
Representasi Tertulis Mengenai
Tanggungjawab Manajemen

a. Auditor menyimpulkan bahwa terdapat keraguan mengenai integritas


manajemen sehingga representasi tertulis seperti yang ditentukan dalam
paragraf 10 dan 11 tidak dapat diandalkan; atau

b. Manajemen tidak memberikan representasi tertulis seperti yang ditentukan


dalam paragraf 10 dan 11.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai