Have experience and strongly passion in OH&S training delivery, sharing and
discussion
Aturan Main Selama Pelatihan
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan training ini, peserta diharapkan mampu untuk:
Meningkatkan Safety Mindset
Menumbuhkan sifat kepemimpinan dalam dirinya sehingga dapat menunjukkan
kepemimpinan K3 yang nyata
Meningkatkan seni komunikasi kepemimpinan
Mengetahui keterlibatan awal, aktif dan reaktif pemimpin dalam hal mengelola
keselamatan operasional
Mengetahui 12 tindakan kepemimpinan K3
Agenda Pelatihan
Time Detail Agenda
08:30 – 08:45 Pembukaan oleh Trainers Management Indonesia
08:45 – 10:00 Safety Pause dan Sejarah Penerapan K3
10:00 – 10:15 Coffee Break
10:15 – 11:00 Challenging Safety Mindsets
11:00 – 12:00 Kepemimpinan K3 yang Nyata
12:00 – 13:00 Istirahat, Sholat, Makan
13:00 – 15:00 Keterlibatan Awal, Aktif dan Reaktif Pemimpin
15:00 – 15:15 Coffee Break
15:15 – 16:00 12 Tindakan Kepemimpinan K3
15:30 – 16:00 Tanya Jawab
Safety Pause
Momen Safety – Dilema Resiko 1
Ada kereta yang melaju kencang dan
ada 5 orang pekerja di rel utama dan 1
orang di rel sebelahnya (jalur kedua)
Anda tidak dapat menghentikan
kereta atau memperingati pekerja
tersebut, yang bisa anda lakukan
adalah mengganti jalur kereta ke jalur
sebelahnya (jalur kedua)
Anda tahu, jika kereta terus melaju di
jalur utama, 5 pekerja tersebut akan
celaka, jika anda pindah jalurnya 1
pekerja akan celaka
Apa yang akan anda lakukan?
Safety Pause
Momen Safety – Dilema Resiko 2
Ada kereta yang melaju kencang
dan ada 5 orang pekerja di rel
utama dan 1 pekerja berdiri di dekat
anda
Satu-satunya jalan untuk
menghentikan kereta adalah
dengan mendorong pekerja
disebelah anda ke depan kereta
Anda tahu jika kereta terus melaju,
5 pekerja tersebut akan celaka.
Apa yang akan anda lakukan?
Safety Pause
Momen Safety – Dilema Resiko 3
Ada kereta
kereta yang melaju kencang
Ada keretayang melaju
yang kencang
melaju kencang
dan ada
dan ada
ada55 orang
orang
5 orang pekerja
pekerja di rel
di
pekerja rel di rel
utama.dan
utama dan1 diantaranya
1 diantaranya adalahadalah
keluarga
Orang yang dekat
dekat anda
berdiri di(orang
anda tua, tua,
(orang
dekat anda
anak)
adalah keluarga dekat anda (orang
tua, anak)
Orang yang
yangberdiri
berdiridididekat
dekatanda,
anda,
Anda keluarga
tahu jika kereta
bukan
juga keluarga dekat terus
andamelaju
anda (orang
dan anak)
tua, hanya akan berhenti setelah
Anda tahu jika kereta terus melaju
menabrak orang.
dan
Andahanya
tahuakan berhenti
jika kereta setelah
terus melaju
Apa yang akan anda lakukan?
menabrak
dan hanyaorang. akan berhenti setelah
menabrak orang.
Apa yang akan anda lakukan?
Apa yang akan anda lakukan?
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Raja Hammurabi
Dengan Aman”
Perlindungan diri
By Don Merrell
Kepemimpinan Nyata
Menjadi Pemimpin, Bukan Pengamat
Setiap kesempatan adalah kesempatan yang baik untuk berperan,
mungkin ini bisa menyelamatkan nyawa seseorang.
Observasi dan ambil tindakan – Pertimbangkan bahaya dan resiko
terkait apa yang anda observasi dan ambil tindakan
Mod Ambilsome
Tindakan danand
lanjutkan
Take action carry on
James Humes
Pendekatan Aktif untuk Mengelola Keselamatan Operasional
Secara prinsip umum, safety talk ini sebaiknya tidak lebih dari 10 menit. Pastikan topik
yang dibahas relevan atau menjadi perhatian peserta.
Keterlibatan Awal Pemimpin
Mengadakan Safety Talk
Persiapan - Mengenali peserta, apa yang mereka
butuhkan
Batasan - Tetap fokus pada ide utama atau hal-hal
yang akan anda sampaikan
Khususkan – Sampaikan hal atau isu yang dekat
dengan memberi contoh yang relevan
Gambaran – Buat gambaran yang jelas
Menetapkan\ Menentukan – pastikan anda
memberi tahu peserta apa yang yang boleh dan
tidak boleh dilakukan
Keterlibatan Awal Pemimpin
Latihan 4 - Menyampaikan Safety Talk
Anda akan menyiapkan dan memberikan safety talk untuk kelompok
kerja tertentu
Anda perlu mempertimbangkan hal-hal berikut
Pilih topik yang tepat sesuai dengan peserta yang terpilih
Tentukan fokusnya
Tentukan bagaimana anda akan mengetahui bahwa peserta
mendapatkan pesan yang disampaikan
Keterlibatan Awal Pemimpin
Keterlibatan di Awal – Membuat Analisa Kerja Aman
(JSA)
Analisa Kerja Aman (JSA) adalah suatu alat yang digunakan untuk memandu
perencanaan dan persiapan kerja
JSA dibuat sebelum melakukan aktifitas pekerjaan yang memiliki potensi terjadinya
cedera atau kerusakan peralatan.
Keuntungan utama dari membuat/melakukan JSA adalah meningkatnya pemahaman
tentang bahaya yang muncul pada saat pekerjaan.
JSA harus dibuat di lokasi kerja, dalam kondisi sama pada saat pekerjaan dilakukan.
Keterlibatan Awal Pemimpin
Kapan Analisa Kerja Aman (JSA) - Dibutuhkan
Pekerjaan yang memiliki sejarah atau potensi adanya kecelakaan/kejadian
Pekerjaan kritis terkait keselamatan - terkait dengan paparan dari interaksi
dengan bahaya-bahaya utama
Pekerjaan baru - pekerjaan yang dilakukan pertama kali
Ketika pekerjaan berubah - tidak lagi dilakukan sesuai dengan prosedur
Pekerjaan yang jarang dilakukan atau pada saat pekerjaan dilakukan oleh
orang baru
Pekerjaan dengan kondisi lokasi kerja yang berubah
Keterlibatan Awal Pemimpin
Pencatatan Analisa Kerja Aman (JSA)
Langkah 1
Pilih Pekerjaan
Langkah 2
Bagi pekerjaan ke
langkah-langkah
Langkah 3
Kenali bahaya-
bahayanya
Langkah 4
Lakukan kontrol
bahaya
Keterlibatan Awal Pemimpin
Bagaimana jika Analisa Kerja Aman (JSA) tidak dilakukan dengan benar
Benda Jatuh
Seorang pekerja tertimpa salah satu bagian dari chute
conveyor pada saat memperbaikinya. Pekerjaan belum
dievaluasi dan kontrol bahaya belum ditentukan.
Terbelit
Pada saat bekerja dekat dengan conveyor yang bergerak,
seorang pekerja tertarik ke mesin pada saat satu bagian
bajunya terbelit di mesin. Pekerjaan belum dievaluasi dan
kontrol bahaya belum ditentukan
Posisi orang
Prosedur
Penatalaksanaan
(Housekeeping)
Keterlibatan Aktif Pemimpin
Melakukan Observasi Safety
1. Observasi; kemudian buat
kontak/komunikasi
2. Hargai kebiasaan yang aman
3. Diskusikan tindakan tidak aman
(tunjukkan perhatian / minta
untuk menggali informasi)
a) Konsekuensi tindakan tidak
aman
b) Cara lebih aman melakukan
pekerjaan
4. Buat kesepakatan untuk bekerja
dengan aman
5. Diskusikan hal safety lainnya
6. Ucapkan terima kasih
Keterlibatan Reaktif Pemimpin
Keterlibatan Reaktif – Investigasi kecelakaan
Kenapa Melaporkan dan Menginvestigasi
Insiden/Kecelakaan
Jika kita tidak melaporkan
Tidak akan ada yang tahu,
Kita tidak akan belajar darinya, dan
Kita tidak akan melakukan perbaikan
Dan kemungkinan terburuk adalah orang lain mungkin akan terluka karena anda
tidak melaporkan.
Setiap Near Miss adalah pelajaran gratis untuk Keselamatan
Jangan mengharapkan personel anda melaporkan jika anda tidak
pernah melaporkannya.
Investigasi dan Penyebab Insiden/Kecelakaan
Penyebab Insiden/
Kecelakaan
Terdapat kombinasi
kesalahan/kegagalan yang
mengakibatkan suatu
insiden/Kecelakaan.
Tindakan atau kondisi tidak
aman adalah hasil dari
kegagalan tersebut.
Tahapan Insiden
Efek domino adalah
gambaran sederhana untuk
suatu kegagalan
Investigasi insiden berusaha
menemukan kegagalan ini
Investigasi Insiden
12 TINDAKAN
KEPEMIMPINAN K3
Leadership Safety 1 – Act as a Role Model
Seorang atasan tidak dapat dikatakan mempunyai jiwa pemimpin yang baik apabila ia masih
mentolerir setiap pelanggaran peraturan perusahaan yang dilakukan oleh anggotanya.
Tindakan tegas untuk setiap pelanggaran K3 harus diberikan kepada setiap karyawan maupun
kontraktor yang melanggar, dan tujuannya bukan hanya sekedar mencegah terjadinya kecelakaan
pada diri pekerja tersebut, tetapi menjadi pembelajaran bagi teamnya yang lain. Dan dalam jangka
panjang, dengan dibekali pelatihan yang konsisten, maka kesadaran K3 akan menjadi kebudayaan di
unit kerja tersebut. Tegur, tegur tercatat (safety feedback), surat tilang (Violation form) atau Surat
Peringatan 1 dapat digunakan.
Leadership Safety 2 – Implement Safety KPI as Individual Target
Salah satu usaha untuk memastikan bahwa budaya safety bisa berjalan dengan baik adalah dengan
memasukkan Safety ke dalam KPI dari setiap masing – masing individu karyawan. Pelaksanaan SOT,
Planned Inspection, Safety Topic/ Communication, Hazard Report dan lain sebagainya adalah salah
satu usaha yang dilakukan oleh HIL untuk menjadikan keselamatan sebagai budaya. Tidak ada
Kecelakaan juga dapat dijadikan target.
Seorang atasan harus dapat memastikan bahwa KPI tersebut dapat dan akan dilakukan secara rutin
oleh anggotanya untuk menjadikan Safety sebagai Budaya dan bukan hanya sebagai aturan
Leadership Safety 3 – Enforce Risk Management
Seorang atasan harus bertanggungjawab terhadap keselamatan setiap anggotanya. Oleh karena itu
ia harus dapat memastikan bahwa sebelum dilakukannya pekerjaan yang tidak biasa atau pekerjaan
baru maka ia akan melakukan identifikasi bahaya dan analisa resiko terlebih dahulu.
Proses identifikasi ini dilakukan bersama – sama dengan pekerja ataupun perwakilan pekerja untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin bahaya yang mungkin mereka ketahui. Hasil proses ini dituliskan
dalam Job Safety Analysis dan diinformasikan kepada seluruh pekerja. Apabila pekerjaan ini menjadi
suatu pekerjaan yang rutin, maka cara kerja aman ini dapat dituliskan dalam Guideline / SOP
Leadership Safety 4 – Conduct Routine informal Site Walk
Kunjungan ke tempat kerja yang rutin dilakukan oleh seorang atasan dan berdiskusi
dengan anggotanya yang sedang bekerja akan sangat memberikan manfaat kepada
perusahaan.
Atasan akan semakin peka dan mengetahui permasalahan yang ada di unit kerja, baik
kondisi lingkungan kerja maupun kondisi pekerjanya. Ia dapat menggali sebanyak
mungkin permasalahan maupun keberhasilan yang ada. Dari program kunjungan inipun ia
dapat memberikan teladan bagi anggota maupun rekan kerjanya, termasuk memberikan
pengarahan yang lebih baik dalam hal manajemen K3
Leadership Safety 5 – Implement Safety Talk & Safety Tool Box
Safety talk & Safety Tool Box Meeting (TBM) adalah sarana bagi seorang atasan untuk
mengingatkan pentingnya keselamatan bagi setiap pekerja.
•
Safety talk dapat berbentuk Safety Pause atau membagi informasi K3 lainnya yang diberikan oleh corporate OH&S
atau OH&S Department (Safety Alert, Hazard Report, Safety Awareness, JSA dll).
•
Sementara itu TBM adalah media sharing informasi terkait dengan standard safety yang dikeluarkan oleh OH&S
Depatment. TBM minimal dilakukan setiap minggu dan Safety Talk setiap hari.
Dalam kesempatan ini seorang atasan bisa mendapatkan masukan – masukan dan
informasi dari pekerja mengenai kondisi lingkungan maupun cara kerja mereka dan ia
dapat segera melakukan tindakan perbaikan, baik langsung ataupun meminta masukan
dari Department OH&S
Leadership Safety 6 – Conduct Safety Observation Tour
Seorang atasan harus mengetahui apakah teamnya maupun kontraktor yang bekerja dibawah
tanggung jawabnya telah melakukan pekerjaannya dengan benar dan aman.
Ia harus melakukan observasi secara berkala untuk melihat apakah teamnya melakukan pekerjaan
sesuai dengan Guideline maupun JSA yang telah diinformasikan kepada mereka.
Setiap kesesuaian maupun ketidak sesuaian dengan JSA maupun guideline harus disampaikan
kepada mereka, sepanjang tidak mengganggu keselamatan mereka. Hal ini dimaksudkan juga agar
pekerja tersebut sadar bahwa telah bekerja dengan benar ataupun tahu apa yang harus diperbaiki
Leadership Safety 7 – Monitor Hazardous Working Activities
Adakalanya seorang atau beberapa orang pekerja akan melakukan pekerjaan yang cukup
beresiko yang diatur dalam sebuah ijin kerja.
Seorang atasan diharuskan untuk dapat melakukan pemeriksaan kondisi dan cara kerja
aman secara berkala. Ia harus memeriksa apakah persyaratan yang ada di dalam ijin kerja
telah dipenuhi dan dilaksanakan secara konsisten.
Sebagai bagian dari SOT, ia pun dapat berdiskusi dengan pekerja – pekerja tersebut.
Leadership Safety 8 – Care of OH&S Training for his / her team
Seorang atasan tentunya telah mengerti pekerjaan yang harus dilakukan oleh
anggotanya dan tentunya mereka juga harus mengetahui resiko kecelakaan yang
mungkin terjadi. Seorang atasan harus mengetahui kebutuhan keahlian dan pengetahuan
K3 dari setiap anggotanya untuk mendukung pekerjaanya agar bisa dilaksanakan dengan
aman dan selamat.
Pelatihan – pelatihan dasar yang telah disediakan oleh OH&S atau persyaratan peraturan
perundangan dapat dijadikan acuan untuk menentukan kebutuhan pelatihan K3 bagi
anggotanya. Ia pun bisa memasukkan paket pelatihan K3 yang terintegrasi dengan
pelatihan operasional.
Leadership Safety 9 – involve his / her staff in manage safety
Seorang atasan akan sangat peduli dengan keselamatan setiap anggotanya dan juga setiap
kontraktor yang bekerja di bawah tanggungjawabnya. Pada saat ada kecelakaan yang
menimpa anggotanya maka ia akan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
kecelakaan serupa tidak akan terjadi lagi, baik di unit kerjanya maupun di unit kerja yang
lain. Seorang atasan langsung harus terlibat dalam kegiatan investigasi dan bahkan
memimpin proses investigasi tersebut. Ia dapat mengundang pihak lain yang diperlukan
untuk bersama – sama mencari penyebab langsung maupun tidak langsung. Ia bahkan juga
bisa mengundang Manager-nya untuk memberikan support dan commitment.
Catatan:
Untuk setiap kasus kecelakaan yang mengakibatkan kematian dan hilang hari kerja akan dipimpin langsung oleh Corporate OH&S dan
OH&S Department.
Leadership Safety 11 – review OH&S Performance Regularly
Seorang atasan harus selalu menjaga kinerja K3 yang diberikan kepada unit kerja yang ia
pimpin, maupun Perusahaan Kontraktor yang ia pekerjakan. Ia harus selalu mendiskusikan
pencapaiannya kepada team secara rutin, memberikan appresiasi jika tercapai atau memberikan
masukan kepada anggotanya jika belum tercapai.
Leadership Safety 12 – working safely appreciation
Sebuah ucapan ”Terima Kasih, Saya salut
dengan apa yang anda lakukan” atau sekedar
ancungan jempol dapat anda berikan sebagai
penghargaan bahwa pekerja tersebut telah
bekerja dengan benar dan aman.
Dan tentunya akan sangat berharga sekali bagi
pekerja tersebut apabila yang mengucapkannya
adalah seorang atasan.
Tetapi tentunya apabila seorang atasan
menemukan adanya pekerja yang bekerja tidak
sesuai prosedur dan melanggar keselamatan
kerja, maka wajib baginya untuk memberikan
teguran tertulis maupun lisan.
Appresiasi tidak selalu harus dalam bentuk uang
atau barang. Appresiasi yang berharga adalah
bisa pulang dengan selamat hari ini
Ringkasan
Disiplin Operasional