Anda di halaman 1dari 74

SAFETY LEADERSHIP

Menara Kadin, Jakarta, 18 Februari 2015

Septriandy Alim Trainers Management Indonesia


Fasilitator’s Profile
Septriandy Alim S.T.
S1 Industrial Engineering of Ahmad Dahlan
University, Yogyakarta
General OH&S Expert of Kemenakertrans
Certification
Oil & Gas OH&S Expert of Kemen ESDM
Certification
Incident Investigator of BNSP Certification
OH&S Superintendent of Holcim Indonesia Ltd,
Narogong Plant

Have experience and strongly passion in OH&S training delivery, sharing and
discussion
Aturan Main Selama Pelatihan
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan training ini, peserta diharapkan mampu untuk:
 Meningkatkan Safety Mindset
 Menumbuhkan sifat kepemimpinan dalam dirinya sehingga dapat menunjukkan
kepemimpinan K3 yang nyata
 Meningkatkan seni komunikasi kepemimpinan
 Mengetahui keterlibatan awal, aktif dan reaktif pemimpin dalam hal mengelola
keselamatan operasional
 Mengetahui 12 tindakan kepemimpinan K3
Agenda Pelatihan
Time Detail Agenda
08:30 – 08:45 Pembukaan oleh Trainers Management Indonesia
08:45 – 10:00 Safety Pause dan Sejarah Penerapan K3
10:00 – 10:15 Coffee Break
10:15 – 11:00 Challenging Safety Mindsets
11:00 – 12:00 Kepemimpinan K3 yang Nyata
12:00 – 13:00 Istirahat, Sholat, Makan
13:00 – 15:00 Keterlibatan Awal, Aktif dan Reaktif Pemimpin
15:00 – 15:15 Coffee Break
15:15 – 16:00 12 Tindakan Kepemimpinan K3
15:30 – 16:00 Tanya Jawab
Safety Pause
Momen Safety – Dilema Resiko 1
 Ada kereta yang melaju kencang dan
ada 5 orang pekerja di rel utama dan 1
orang di rel sebelahnya (jalur kedua)
 Anda tidak dapat menghentikan
kereta atau memperingati pekerja
tersebut, yang bisa anda lakukan
adalah mengganti jalur kereta ke jalur
sebelahnya (jalur kedua)
 Anda tahu, jika kereta terus melaju di
jalur utama, 5 pekerja tersebut akan
celaka, jika anda pindah jalurnya 1
pekerja akan celaka
 Apa yang akan anda lakukan?
Safety Pause
Momen Safety – Dilema Resiko 2
 Ada kereta yang melaju kencang
dan ada 5 orang pekerja di rel
utama dan 1 pekerja berdiri di dekat
anda
 Satu-satunya jalan untuk
menghentikan kereta adalah
dengan mendorong pekerja
disebelah anda ke depan kereta
 Anda tahu jika kereta terus melaju,
5 pekerja tersebut akan celaka.
 Apa yang akan anda lakukan?
Safety Pause
Momen Safety – Dilema Resiko 3
 Ada kereta
kereta yang melaju kencang
 Ada keretayang melaju
yang kencang
melaju kencang
dan ada
dan ada
ada55 orang
orang
5 orang pekerja
pekerja di rel
di
pekerja rel di rel
utama.dan
utama dan1 diantaranya
1 diantaranya adalahadalah
 keluarga
Orang yang dekat
dekat anda
berdiri di(orang
anda tua, tua,
(orang
dekat anda
anak)
adalah keluarga dekat anda (orang

tua, anak)
Orang yang
yangberdiri
berdiridididekat
dekatanda,
anda,
 Anda keluarga
tahu jika kereta
bukan
juga keluarga dekat terus
andamelaju
anda (orang
dan anak)
tua, hanya akan berhenti setelah
 Anda tahu jika kereta terus melaju
menabrak orang.
 dan
Andahanya
tahuakan berhenti
jika kereta setelah
terus melaju
 Apa yang akan anda lakukan?
menabrak
dan hanyaorang. akan berhenti setelah
menabrak orang.
 Apa yang akan anda lakukan?
 Apa yang akan anda lakukan?
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

 Era Nabi Adam dan Siti Hawa turun ke bumi


 Era manusia goa
 Era Hammurabi, Babylonia, -/+ 1750 SM
 Era Mozai -/+ 1250 SM
 Era Plinius, Roma, -/+ 80 M
 Era Dominico Fontana, Roma, 1450 M
 Era revolusi industri, Inggris, 1750-1850 M
 Era Work Compensation Law, USA, 1902
 Era Heinrich, USA, 1930,
 UU No 1 Tahun 1970
CHALLENGING
THE SAFETY
MINDSET

Ameerali Abdeali JP, PPA(G), PBM


President National Safety Council of Singapore
Kenapa Safety itu Penting ?
 Hidup sangat berharga, kecelakaan menghancurkan
kehidupan manusia.
 Kecelakaan menyebabkan penderitaan dan kesengsaraan
terhadap korban dan anggota keluarganya. Kenyataan
sebenarnya tidak cukup hanya tergambarkan pada angka
statistik kecelakaan.
 Kecelakaan menurunkan moral, kerusakan properti dan
peralatan dan mengganggu kelancaran proses produksi
 Catatan statistik safety yang buruk pada sebuah perusahaan
berdampak pada integritas dan reputasi perusahaan dan dapat
menyebabkan bisnis perusahaan menurun
Hak Fundamental Tenaga Kerja
“Pulang ke rumah dari tempat kerja dalam kondisi sama
saat mereka meninggalkan rumah”

Pekerja juga mempunyai tanggung jawab dalam K3


Tetapi K3 dimulai dari Top Management dan dengan cara
berpikir yang benar, Manajemen harus mendapatkan
kepercayaan dari pekerjanya
Apa Itu Mindset ?
 Sebuah sikap mental yang tetap atau
watak seseorang dalam merespon
dan menafsirkan sebuah situasi.

 Atau jika diartikan dalam bahasa


Indonesia berarti pola pikir
Pola Pikir Manajemen Yang Salah Terhadap K3

 K3 membuat produksi menurun dan memangkas


keuntungan
 Kecelakaan pasti akan terjadi
 Kecelakaan terjadi terutama disebabkan oleh
kecerobohon dari pekerja
 Tanggung jawab hanya untuk memenuhi dan
sesuai dengan hukum atau undang-undang
 Asuransi akan menutupi biaya-biaya kecelakaan
 Tidak ada keharusan secara resmi untuk
mengelola K3 di tempat kerja
Pola Pikir Pekerja Yang Salah Terhadap K3

• Kecelakaan terjadi tetapi dialami oleh orang


lain
• Jika ada sesuatu hal yang sangat
membahayakan, bahayanya bisa dengan jelas
terlihat dan dihindari
• Ini hidup saya, jadi bagaimana cara saya
bekerja, itu adalah urusan saya
• Selama saya hati-hati maka saya akan selamat
• Biasa mengambil resiko menunjukkan tanda
orang pemberani
Peran Manajemen

Influence Inspire Engage Challenge


(Mempengaruhi) (Menginspirasi) (Melibatkan) (Memberi
tantangan)
Membangun Menginspirasi Membimbing, Memberi tantangan
komitmen dan seseorang untuk mengajarkan dan dan mendorong
sense of safety menetapkan memberi perhatian utnuk berpikir
standard K3 kepada semua kembali,
yang tinggi untuk orang, menetapkan tujuan-
mereka sendiri mengkomunikasik tujuan K3 dan
dan perusahaan an informasi- menerapkan
dan mejadikan informasi K3 kebersinambungan
k3 fokus utama
Peran Pekerja
 Mengamati/observasi semua peraturan dan prosedur
K3
 Tidak melakukan tindakan tidak aman yang dapat
membahayakan mereka sendiri atau orang lain
 Menggunakan Alat Pelindung Diri dan peralatan
dengan cara yang benar dan tidak merusak atau
menyalahgunakannya
 Berpartisipasi dalam tim Pebaikan dan pengembangan
K3
Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Kecelakaan hanyalah masalah angka-angka

Tujuan sebenarnya adalah “Zero Harm to People”


Keyakinan dan Nilai K3

Untuk membangun budaya K3 yang tinggi, setiap orang


di organisasi perusahaan harus berbagi keyakinan dan
nilai yang sama, yaitu:
 Kewajiban saling menjaga satu sama lain
 Memberi teladan kepemimpinan
 Komunikasi dua arah

Tanggung jawab pribadi terhadap semua tindakan yang
dilakukan
Kesimpulan
 Meninjau pola pikir sekarang terhadap K3
 Dengan sungguh-sungguh percaya bahwa
semua kecelakaan dapat dicegah
 Terapkan dalam semua aspek kehidupan bukan
hanya sekadar di tempat kerja
 Ingat bahwa Safety bukan hanya tentang anda
tetapi tentang semua yang anda sayangi
KEPEMIMPINAN K3
YANG NYATA
Kepemimpinan Nyata

Raja Hammurabi

… Jika seorang pekerja kehilangan lengannya karena


kurangnya pengawasan, maka lengan pengawas
akan dipotong juga agar sama dengan kehilangan
pekerja tersebut

1780 Sebelum Masehi


Kepemimpinan Nyata

Latihan 1 - Kegiatan/Fungsi K3 Sekarang


Masing-masing individu
1. Catat kegiatan K3 di mana anda terlibat dalam pelaksanaanya
dalam setiap bulan (pertemuan, observasi keselamatan, dll)
2. Kemudian dari setiap kegiatan/fungsi K3 tersebut, identifikasi
berapa lama waktu yang anda berikan untuk melakukan kegiatan
tersebut setiap bulannya.
3. Hitung total waktu yang anda habiskan untuk kegiatan OHS
setiap bulannya.
Kepemimpinan Nyata
Kepemimpinan Nyata
Kepemimpinan dalam OHS
 Kepemimpinan adalah faktor yang paling penting dalam setiap

kesuksesan dari semua bisnis dan termasuk juga dalam OH&S.


 Termasuk seluruh tingkatan dalam manajemen, dari Pejabat

Eksekutif sampai dengan pengawas di lapangan


 Pendekatan yang proaktif dalam keterlibatan keselamatan kerja

 Menekankan komitmen manajemen dalam “Budaya Berproduksi

Dengan Aman”

Jika pemimpin yang memiliki kepemimpinan telah


memberikan arah tujuan kemana, maka bawahannya
akan mengikuti…
Kepemimpinan Nyata
Latihan 2 - Contoh yang Baik
Pikiran dan ingat-ingat hal-hal berikut
1. Pilih seseorang diluar keluarga anda yang menurut anda, dia
adalah pemimpin yang baik, yang bisa menjadi contoh.
2. Sebutkan 5 kelebihan yang menggambarkan dirinya disebut
pemimpin yang baik
Kepemimpinan Nyata
Apa yang Membuat Pemimpin itu Baik
 Punya visi yang jelas tentang apa yang akan diraih
 Menetapkan kebijakan dan pencapaian yang diharapkan
 Memastikan setiap orang tahu akan hal ini dan apa yang harus
dilakukan agar sukses
 Punya konsekuensi yang jelas antara sukses dan gagal
 Rendah hati dan dekat
Kepemimpinan Nyata
Leading Improvements
Untuk menjadi pemimpin yang efektif, anda perlu untuk:
 Menyampaikan Visi - Anda perlu menyampaikan kepada para bawahan anda
apa yang anda harapkan dan bagaimana meraihnya
Kebiasaan dalam Kepemimpinan
 Menjelaskan secara berkala apa yang anda harapkan dalam hal keselamatan kerja
dengan contoh yang mudah dimengerti
 Menggunakan setiap meeting sebagai kesempatan untuk menunjukkan komitmen
pribadi anda untuk keselamatan kerja

 Memotivasi Orang – Anda perlu menajamkan dan menekankan kebiasaan


yang anda harapkan dari pekerja anda termasuk kontraktor anda
Kebiasaan dalam Kepemimpinan
 Minta secara berkala laporan tentang apa yang mereka lakukan dalam hal OHS
 Menyediakan dan menawarkan pendampingan bagi mereka yang membutuhkan
bantuan
 Memberi tanggapan positif dan berbagi cerita sukses
Kepemimpinan Nyata
Leading Improvements
 Memimpin dengan contoh – Anda perlu menunjukkan apa yang anda
harapkan dengan memberikan standar melalui tindakan “lakukan yang
dikatakan”
Kebiasaan dalam Kepemimpinan
 Terlihat nyata di tempat kerja dan bertindak atas apa yang dilihat (membetulkan dan
mengarahkan tapi jangan mengabaikan)
 Jelaskan keputusan anda dan pertimbangan keselamatan dalam keputusan tersebut

 Memantau Kinerja – Anda harus mendukung peningkatan-peningkatan dan


tunjukkan bahwa anda peduli dengan melakukan pengkajian dan evaluasi
terencana
Kebiasaan dalam Kepemimpinan
 Menindaklanjuti secara personal pada tindakan-tindakan yang penting
 Memeriksa bagaimana inisiatif baru berjalan
 Mengevaluasi tingkat partisipasi anggota tim anda dalam tindakan-tindakan OHS
Kepemimpinan Nyata
Pemimpin harus sadar untuk Faktor Manusia
bekerja dengan aman, harus  Keterampilan dan
mempertimbangkan tiga faktor: pengetahuan
 Pengalaman

 Perlindungan diri

Faktor Peralatan/Material Faktor Lingkungan


 Mesin yang digunakan  Kondisi Fisik

 Material yang digunakan  Kondisi Operasi

 Alat yang digunakan  Bangunan dan fasilitas


Kepemimpinan Nyata
Mulai hari ini, Jadilah Pemimpin Yang Aktif
Mendelegasikan Pekerjaan
Pemimpin harus menerapkan prioritas tinggi 3. Sumber daya – Apakah sudah
untuk keselamatan kerja dalam mempunyai peralatan dan proses kerja
merencanakan dan mengevaluasi pekerjaan yang benar dan sesuai untuk melakukan
yang dilakukan. pekerjaan dengan aman?
4. Kapasitas – Apakah personel yang
1. Arahan - Sudahkah saya memberikan terlibat memiliki mental dan fisik yang
instruksi dan informasi yang jelas cukup untuk melakukan pekerjaan
tentang apa yang perlu dilakukan? dengan aman?
5. Motivasi – Sudahkah saya memberikan
2. Kemampuan – Apakah orang tersebut dukungan yang cukup untuk bekerja
memiliki keterampilan dan dengan aman dan apakah sumber daya
pengetahuan untuk melakukan yang cukup sudah disediakan untuk
pekerjaan dengan aman? mencapai tingkat pencapaian yang
diharapkan?
Kepemimpinan Nyata

Menjadi pemimpin yang aktif, mulai hari ini

“Jangan Berlalu atau Abaikan”, Apa artinya ini untuk anda?


 Kata yang sederhana – arti yang kuat.

 Mudah diucapkan – sulit dilakukan..

 Ini berarti Menjadi Pemimpin bukan Pengamat


Kepemimpinan Nyata
Prinsip-prinsip Jangan Mengabaikan
 Mengabaikan adalah sama saja dengan setuju untuk kondisi
tidak aman atau tindakan tidak aman yang terjadi di tempat
kerja
 Mengabaikan kondisi tidak aman bisa menyebabkan
seseorang cedera atau bahkan meninggal.
 Mengabaikan aspek keselamatan kerja yang sudah berjalan
baik akan membuat kehilangan kesempatan untuk
mendorong atau memperkuat terciptanya suatu budaya
bekerja aman.
 Mengabaikan juga memberikan pesan yang kuat bahwa anda
tidak peduli dan juga ini adalah pelanggaran terhadap peranan
dan tugas anda, sebagai pemimpin.
Kepemimpinan Nyata

“Saya memilih mencari jalan yang lain”

“Jika anda melihat resiko dan


mengabaikan/membiarkan, maka berharaplah anda
tidak akan mengatakan, Saya bisa menyelamatkan
nyawa hari itu, tetapi saya memilih jalan yang lain”

By Don Merrell
Kepemimpinan Nyata
Menjadi Pemimpin, Bukan Pengamat
 Setiap kesempatan adalah kesempatan yang baik untuk berperan,
mungkin ini bisa menyelamatkan nyawa seseorang.
 Observasi dan ambil tindakan – Pertimbangkan bahaya dan resiko
terkait apa yang anda observasi dan ambil tindakan

Observasi dan Ambil Tindakan


High Stop andambil
Stop dan take tindakan
some action immediately
segera

Mod Ambilsome
Tindakan danand
lanjutkan
Take action carry on

Low Berikan dukungan, terima kasih dan lanjutkan


Provide some support, thank them & carry on
Kepemimpinan Nyata
Menjadi Pemimpin, Bukan Pengamat
Apa yang anda lakukan jika mendapati aktifitas seperti ini ?

Kepemimpinan Nyata
Menjadi Pemimpin, Bukan Pengamat
 Apa yang anda lakukan jika mendapati aktiftas seperti ini ?
KETERLIBATAN AWAL,
AKTIF DAN REAKTIF
PEMIMPIN
Pendekatan Aktif untuk Mengelola Keselamatan Operasional

 Ada kombinasi beberapa faktor yang menyebabkan kejadian/kecelakaan.


Tugas pemimpin adalah untuk mengenali, memotivasi dan mengevaluasi
tindakan untuk mencegah kejadian/kecelakaan.

Bahaya Kontrol Resiko/Penghalang Kejadian Konsekuensi

Bahaya Cedera atau


Kerusakan
Pendekatan Aktif untuk Mengelola Keselamatan Operasional

Bahaya Kontrol Resiko, Penghalang Kejadian Konsekuensi

Bahaya Cedera atau


Kerusakan

Terlibat di Awal Terlibat Aktif Terlibat Reaktif


Safety Talk Investigasi Kejadian
Analisa Kerja Aman (JSA) Inspeksi Safety
Sistem Ijin Kerja Observasi Pekerjaan
Pendekatan Aktif untuk Mengelola Keselamatan Operasional

“Komunikasi adalah hal yang mendasar”

“Seni komunikasi adalah bahasa kepemimpinan…”

James Humes
Pendekatan Aktif untuk Mengelola Keselamatan Operasional

Latihan 3 - Apakah anda bisa berkomunikasi dengan baik ?


1.Tempatkan kursi saling membelakangi

2.Si A menggambar sebuah gambar yang mudah A B


3.Si A kemudian menjelaskan ke si B bagaimana cara menggambar gambar
tersebut. Catatan si A tidak boleh memberitahu si B gambar apa itu (kelinci,
tv, dll), hanya menjelaskan bagaimana menggambarnya, seperti gambar
suatu garis lurus sepanjang 3 cm, hubungkan ke lingkaram.
4.Si B tidak boleh bertanya apapun, hanya mengatakan ya saat sudah selesai
melakukan perintah si A
5.Kalau Sudah Selesai, Bandingkan Kedua Gambar Tersebut
Keterlibatan Awal Pemimpin
Keterlibatan di Awal - Mengadakan Safety Talk
Safety talk adalah metode yang sederhana dan pendek dimana orang bisa
berbagi informasi, observasi dan pengalaman hal-hal terkait safety.
Aktifitas ini bertujuan untuk:

 mendorong adanya diskusi terbuka dengan topik K3


 peluang untuk mengenalkan perhatian akan K3
 Mempromosikan budaya dalam mengutamakan K3
 menyediakan kesempatan bagi pemimpin untuk menunjukkan perhatian akan
keselamatan anggota timnya.

Secara prinsip umum, safety talk ini sebaiknya tidak lebih dari 10 menit. Pastikan topik
yang dibahas relevan atau menjadi perhatian peserta.
Keterlibatan Awal Pemimpin
Mengadakan Safety Talk
 Persiapan - Mengenali peserta, apa yang mereka
butuhkan
 Batasan - Tetap fokus pada ide utama atau hal-hal
yang akan anda sampaikan
 Khususkan – Sampaikan hal atau isu yang dekat
dengan memberi contoh yang relevan
 Gambaran – Buat gambaran yang jelas
 Menetapkan\ Menentukan – pastikan anda
memberi tahu peserta apa yang yang boleh dan
tidak boleh dilakukan
Keterlibatan Awal Pemimpin
Latihan 4 - Menyampaikan Safety Talk
 Anda akan menyiapkan dan memberikan safety talk untuk kelompok
kerja tertentu
 Anda perlu mempertimbangkan hal-hal berikut
 Pilih topik yang tepat sesuai dengan peserta yang terpilih
 Tentukan fokusnya
 Tentukan bagaimana anda akan mengetahui bahwa peserta
mendapatkan pesan yang disampaikan
Keterlibatan Awal Pemimpin
Keterlibatan di Awal – Membuat Analisa Kerja Aman
(JSA)

Analisa Kerja Aman (JSA) adalah suatu alat yang digunakan untuk memandu
perencanaan dan persiapan kerja
JSA dibuat sebelum melakukan aktifitas pekerjaan yang memiliki potensi terjadinya
cedera atau kerusakan peralatan.
Keuntungan utama dari membuat/melakukan JSA adalah meningkatnya pemahaman
tentang bahaya yang muncul pada saat pekerjaan.

JSA harus dibuat di lokasi kerja, dalam kondisi sama pada saat pekerjaan dilakukan.
Keterlibatan Awal Pemimpin
Kapan Analisa Kerja Aman (JSA) - Dibutuhkan
 Pekerjaan yang memiliki sejarah atau potensi adanya kecelakaan/kejadian
 Pekerjaan kritis terkait keselamatan - terkait dengan paparan dari interaksi
dengan bahaya-bahaya utama
 Pekerjaan baru - pekerjaan yang dilakukan pertama kali
 Ketika pekerjaan berubah - tidak lagi dilakukan sesuai dengan prosedur
 Pekerjaan yang jarang dilakukan atau pada saat pekerjaan dilakukan oleh
orang baru
 Pekerjaan dengan kondisi lokasi kerja yang berubah
Keterlibatan Awal Pemimpin
Pencatatan Analisa Kerja Aman (JSA)
Langkah 1
Pilih Pekerjaan

Langkah 2
Bagi pekerjaan ke
langkah-langkah

Langkah 3
Kenali bahaya-
bahayanya

Langkah 4
Lakukan kontrol
bahaya
Keterlibatan Awal Pemimpin
Bagaimana jika Analisa Kerja Aman (JSA) tidak dilakukan dengan benar

Benda Jatuh
Seorang pekerja tertimpa salah satu bagian dari chute
conveyor pada saat memperbaikinya. Pekerjaan belum
dievaluasi dan kontrol bahaya belum ditentukan.

Terbelit
Pada saat bekerja dekat dengan conveyor yang bergerak,
seorang pekerja tertarik ke mesin pada saat satu bagian
bajunya terbelit di mesin. Pekerjaan belum dievaluasi dan
kontrol bahaya belum ditentukan

Terjatuh dari Ketinggian


Pada saat bekerja di atas blending silo, seorang pekerja
terjatuh dari ketingian 82 meter. Pekerjaan belum
dievaluasi dan kontrol bahaya belum ditentukan
Keterlibatan Awal Pemimpin
 Catatan: Ini harus dilakukan dalam kepala, JANGAN gunakan pulpen dan kertas atau
kalkulator. Cobalah.
 Ambil 1000 dan tambahkan 40. Sekarang tambah kembali
1000. Tambah lagi 30. Tambah 1000. Sekarang tambah 20.
Tambahkan lagi 1000. Tambah lagi 10. Berapa hasilnya?

Apakah anda mendapatkan hasil 5000?


Jawaban: Jawaban yang benar adalah 4100.
Tidak percaya? Hitung dengan kalkulator!
Keterlibatan Awal Pemimpin
Keterlibatan di Awal - Ijin untuk Pekerjaan Berbahaya
 Bertujuan untuk memastikan telah dilakukan
pertimbangan yang cukup terhadap resiko terkait
dengan pekerjaan tertentu
 Ijin kerja memberikan kewenangan untuk pekerjaan

tertentu dilakukan oleh orang tertentu, pada waktu


tertentu
 Ijin kerja penting untuk merencanakan dan mengatur

pekerjaan sehingga bisa dilakukan dengan aman –


Tahu apa yang harus dikelola dan bagaimana
Keterlibatan Awal Pemimpin
Ijin untuk Pekerjaan Berbahaya - Kapan dibutuhkan
 Ijin kerja diperlukan pada saat ada pekerjaan yang hanya bisa dilakukan jika
pelindung normal tidak terpasang atau bahaya baru muncul akibat pekerjaan
tersebut.
 Ijin untuk Pekerjaan Berbahaya disyaratkan:
 Isolasi dan Penguncian
 Masuk ke Ruangan Terbatas
 Kerja Panas di area berbahaya
 Penggalian lebih dari 300 mm
 Bekerja dengan tegangan >600 V
 Mendirikan Scaffolding
 Ijin kerja mungkin juga diperlukan untuk:
 Bekerja di Ketinggian
 Bekerja dengan Listrik Tegangan Tinggi
 Penanganan Material B3
Keterlibatan Awal Pemimpin
Hal yang Terjadi Ketika Kita Gagal / Tidak Mengikuti Ijin Kerja

Kecelakaan pada Pekerjaan Panas


Pengelasan pada tanki Heavy Fuel Oil (HFO)
menyebabkan ledakan yang memakan korban 3 orang
meninggal dan 6 luka parah. Tanki tidak disiapkan untuk
pekerjaan pengelasan.

Kecelakaan pada Ruangan Terbatas


Akumulasi material yang menggantung dibagian atas
sisi dalam crusher jatuh dan mengenai orang yang
berkeja dibawahnya. Bagian dalam crusher belum
dibersihkan semuanya

Kecelakaan pada Penggalian


Pada saat membangun pondasi, sisi galian longsor.
Penggalian tidak dipersiapkan dengan semestinya dan
tidak ada struktur penahan yang dipasang.
Keterlibatan Aktif Pemimpin
Keterlibatan Aktif - Safety Observation Tour
Safety Observation Tour (SOT) adalah sebuah metode sederhana untuk memantau
pekerjaan secara berkala dan melakukan perbaikan tata cara kerja. SOT jika
dilakukan dengan benar akan:
 Meningkatkan kesadaran akan Safety
 Menjadi media untuk menunjukkan komitmen anda akan Safety
 Meningkatkan standar tempat kerja
 Semakin banyak SOT dilakukan, akan meningkatkan pengaruh dalam mengurangi
tingkat resiko dan menurunkan rata-rata insiden

Safety Observer yang Baik Harus


 Berhenti dan berbicara dengan pekerja yang melakukan pekerjaan dengan aman
untuk mengapresiasi tindakan mereka dan mendukung untuk keberlanjutannya
 Berhenti dan berbicara dengan pekerja yang melakukan pekerjaan dengan tidak
aman untuk mendukung mereka berubah menjadi lebih aman
Keterlibatan Aktif Pemimpin
Observasi Safety: Observasi cara kerja
Kategori Observasi
 Reaksi orang

 Alat Pelindung Diri (APD)

 Posisi orang

 Peralatan dan perkakas

 Prosedur

 Penatalaksanaan
(Housekeeping)
Keterlibatan Aktif Pemimpin
Melakukan Observasi Safety
1. Observasi; kemudian buat
kontak/komunikasi
2. Hargai kebiasaan yang aman
3. Diskusikan tindakan tidak aman
(tunjukkan perhatian / minta
untuk menggali informasi)
a) Konsekuensi tindakan tidak
aman
b) Cara lebih aman melakukan
pekerjaan
4. Buat kesepakatan untuk bekerja
dengan aman
5. Diskusikan hal safety lainnya
6. Ucapkan terima kasih
Keterlibatan Reaktif Pemimpin
Keterlibatan Reaktif – Investigasi kecelakaan
Kenapa Melaporkan dan Menginvestigasi
Insiden/Kecelakaan
 Jika kita tidak melaporkan
 Tidak akan ada yang tahu,
 Kita tidak akan belajar darinya, dan
 Kita tidak akan melakukan perbaikan
 Dan kemungkinan terburuk adalah orang lain mungkin akan terluka karena anda
tidak melaporkan.
 Setiap Near Miss adalah pelajaran gratis untuk Keselamatan
 Jangan mengharapkan personel anda melaporkan jika anda tidak
pernah melaporkannya.
Investigasi dan Penyebab Insiden/Kecelakaan

Bentuk Tim Proses Investigasi Insiden/Kecelakaan


Investigation  Tujuan dari investigasi adalah
menentukan tahapan kejadian yang
Kumpulkan
Informasi
berkaitan dengan
insiden/kecelakaan tersebut. (apa
Analisa
yang terjadi dibanding dengan apa
Informasi yang seharusnya terjadi)
 Tentukan penyebab langsung dan

Ketahui Penyebab akar masalah terkait dengan


Langsung insiden/ kecelakaan tersebut.
 Buat tindakan untuk mencegah hal
Ketahui Akar yang sama terjadi kembali
Permasalahan
 Pastikan tindakan tersebut
dilaksanakan
Ketahui Tindakan
Kontrol yang diperlukan
Investigasi dan Penyebab Insiden/Kecelakaan

Penyebab Insiden/
Kecelakaan
 Terdapat kombinasi
kesalahan/kegagalan yang
mengakibatkan suatu
insiden/Kecelakaan.
 Tindakan atau kondisi tidak
aman adalah hasil dari
kegagalan tersebut.
Tahapan Insiden
 Efek domino adalah
gambaran sederhana untuk
suatu kegagalan
 Investigasi insiden berusaha
menemukan kegagalan ini
Investigasi Insiden
12 TINDAKAN
KEPEMIMPINAN K3
Leadership Safety 1 – Act as a Role Model

Seorang atasan tidak dapat dikatakan mempunyai jiwa pemimpin yang baik apabila ia masih
mentolerir setiap pelanggaran peraturan perusahaan yang dilakukan oleh anggotanya.
Tindakan tegas untuk setiap pelanggaran K3 harus diberikan kepada setiap karyawan maupun
kontraktor yang melanggar, dan tujuannya bukan hanya sekedar mencegah terjadinya kecelakaan
pada diri pekerja tersebut, tetapi menjadi pembelajaran bagi teamnya yang lain. Dan dalam jangka
panjang, dengan dibekali pelatihan yang konsisten, maka kesadaran K3 akan menjadi kebudayaan di
unit kerja tersebut. Tegur, tegur tercatat (safety feedback), surat tilang (Violation form) atau Surat
Peringatan 1 dapat digunakan.
Leadership Safety 2 – Implement Safety KPI as Individual Target

Salah satu usaha untuk memastikan bahwa budaya safety bisa berjalan dengan baik adalah dengan
memasukkan Safety ke dalam KPI dari setiap masing – masing individu karyawan. Pelaksanaan SOT,
Planned Inspection, Safety Topic/ Communication, Hazard Report dan lain sebagainya adalah salah
satu usaha yang dilakukan oleh HIL untuk menjadikan keselamatan sebagai budaya. Tidak ada
Kecelakaan juga dapat dijadikan target.
Seorang atasan harus dapat memastikan bahwa KPI tersebut dapat dan akan dilakukan secara rutin
oleh anggotanya untuk menjadikan Safety sebagai Budaya dan bukan hanya sebagai aturan
Leadership Safety 3 – Enforce Risk Management

Seorang atasan harus bertanggungjawab terhadap keselamatan setiap anggotanya. Oleh karena itu
ia harus dapat memastikan bahwa sebelum dilakukannya pekerjaan yang tidak biasa atau pekerjaan
baru maka ia akan melakukan identifikasi bahaya dan analisa resiko terlebih dahulu.
Proses identifikasi ini dilakukan bersama – sama dengan pekerja ataupun perwakilan pekerja untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin bahaya yang mungkin mereka ketahui. Hasil proses ini dituliskan
dalam Job Safety Analysis dan diinformasikan kepada seluruh pekerja. Apabila pekerjaan ini menjadi
suatu pekerjaan yang rutin, maka cara kerja aman ini dapat dituliskan dalam Guideline / SOP
Leadership Safety 4 – Conduct Routine informal Site Walk

Kunjungan ke tempat kerja yang rutin dilakukan oleh seorang atasan dan berdiskusi
dengan anggotanya yang sedang bekerja akan sangat memberikan manfaat kepada
perusahaan.
Atasan akan semakin peka dan mengetahui permasalahan yang ada di unit kerja, baik
kondisi lingkungan kerja maupun kondisi pekerjanya. Ia dapat menggali sebanyak
mungkin permasalahan maupun keberhasilan yang ada. Dari program kunjungan inipun ia
dapat memberikan teladan bagi anggota maupun rekan kerjanya, termasuk memberikan
pengarahan yang lebih baik dalam hal manajemen K3
Leadership Safety 5 – Implement Safety Talk & Safety Tool Box

Safety talk & Safety Tool Box Meeting (TBM) adalah sarana bagi seorang atasan untuk
mengingatkan pentingnya keselamatan bagi setiap pekerja.

Safety talk dapat berbentuk Safety Pause atau membagi informasi K3 lainnya yang diberikan oleh corporate OH&S
atau OH&S Department (Safety Alert, Hazard Report, Safety Awareness, JSA dll).

Sementara itu TBM adalah media sharing informasi terkait dengan standard safety yang dikeluarkan oleh OH&S
Depatment. TBM minimal dilakukan setiap minggu dan Safety Talk setiap hari.

Dalam kesempatan ini seorang atasan bisa mendapatkan masukan – masukan dan
informasi dari pekerja mengenai kondisi lingkungan maupun cara kerja mereka dan ia
dapat segera melakukan tindakan perbaikan, baik langsung ataupun meminta masukan
dari Department OH&S
Leadership Safety 6 – Conduct Safety Observation Tour

Seorang atasan harus mengetahui apakah teamnya maupun kontraktor yang bekerja dibawah
tanggung jawabnya telah melakukan pekerjaannya dengan benar dan aman.
Ia harus melakukan observasi secara berkala untuk melihat apakah teamnya melakukan pekerjaan
sesuai dengan Guideline maupun JSA yang telah diinformasikan kepada mereka.
Setiap kesesuaian maupun ketidak sesuaian dengan JSA maupun guideline harus disampaikan
kepada mereka, sepanjang tidak mengganggu keselamatan mereka. Hal ini dimaksudkan juga agar
pekerja tersebut sadar bahwa telah bekerja dengan benar ataupun tahu apa yang harus diperbaiki
Leadership Safety 7 – Monitor Hazardous Working Activities
Adakalanya seorang atau beberapa orang pekerja akan melakukan pekerjaan yang cukup
beresiko yang diatur dalam sebuah ijin kerja.
Seorang atasan diharuskan untuk dapat melakukan pemeriksaan kondisi dan cara kerja
aman secara berkala. Ia harus memeriksa apakah persyaratan yang ada di dalam ijin kerja
telah dipenuhi dan dilaksanakan secara konsisten.
Sebagai bagian dari SOT, ia pun dapat berdiskusi dengan pekerja – pekerja tersebut.
Leadership Safety 8 – Care of OH&S Training for his / her team

Seorang atasan tentunya telah mengerti pekerjaan yang harus dilakukan oleh
anggotanya dan tentunya mereka juga harus mengetahui resiko kecelakaan yang
mungkin terjadi. Seorang atasan harus mengetahui kebutuhan keahlian dan pengetahuan
K3 dari setiap anggotanya untuk mendukung pekerjaanya agar bisa dilaksanakan dengan
aman dan selamat.
Pelatihan – pelatihan dasar yang telah disediakan oleh OH&S atau persyaratan peraturan
perundangan dapat dijadikan acuan untuk menentukan kebutuhan pelatihan K3 bagi
anggotanya. Ia pun bisa memasukkan paket pelatihan K3 yang terintegrasi dengan
pelatihan operasional.
Leadership Safety 9 – involve his / her staff in manage safety

Partisipasi aktif dari setiap anggota team adalah


suatu langkah yang baik untuk mengendalikan
bahaya dan mencegah terjadinya kecelakaan
sedini mungkin.
Atasan harus bisa mengajak anggotanya untuk
selalu aktif melaporkan bahaya, nyaris celaka
dan kecelakaan, mendiskusikan solusi dan
memantau perkembangan perbaikan untuk
mencegah terjadinya atau terulangnya
kecelakaan kerja.
Semakin tinggi tingkat kepedulian karyawan
terhadap safety maka semakin mudah untuk
menciptakan tempat kerja yang aman.
Leadership Safety 10 – involve in investigation of accident

Seorang atasan akan sangat peduli dengan keselamatan setiap anggotanya dan juga setiap
kontraktor yang bekerja di bawah tanggungjawabnya. Pada saat ada kecelakaan yang
menimpa anggotanya maka ia akan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
kecelakaan serupa tidak akan terjadi lagi, baik di unit kerjanya maupun di unit kerja yang
lain. Seorang atasan langsung harus terlibat dalam kegiatan investigasi dan bahkan
memimpin proses investigasi tersebut. Ia dapat mengundang pihak lain yang diperlukan
untuk bersama – sama mencari penyebab langsung maupun tidak langsung. Ia bahkan juga
bisa mengundang Manager-nya untuk memberikan support dan commitment.
Catatan:
Untuk setiap kasus kecelakaan yang mengakibatkan kematian dan hilang hari kerja akan dipimpin langsung oleh Corporate OH&S dan
OH&S Department.
Leadership Safety 11 – review OH&S Performance Regularly

Seorang atasan harus selalu menjaga kinerja K3 yang diberikan kepada unit kerja yang ia
pimpin, maupun Perusahaan Kontraktor yang ia pekerjakan. Ia harus selalu mendiskusikan
pencapaiannya kepada team secara rutin, memberikan appresiasi jika tercapai atau memberikan
masukan kepada anggotanya jika belum tercapai.
Leadership Safety 12 – working safely appreciation
Sebuah ucapan ”Terima Kasih, Saya salut
dengan apa yang anda lakukan” atau sekedar
ancungan jempol dapat anda berikan sebagai
penghargaan bahwa pekerja tersebut telah
bekerja dengan benar dan aman.
Dan tentunya akan sangat berharga sekali bagi
pekerja tersebut apabila yang mengucapkannya
adalah seorang atasan.
Tetapi tentunya apabila seorang atasan
menemukan adanya pekerja yang bekerja tidak
sesuai prosedur dan melanggar keselamatan
kerja, maka wajib baginya untuk memberikan
teguran tertulis maupun lisan.
Appresiasi tidak selalu harus dalam bentuk uang
atau barang. Appresiasi yang berharga adalah
bisa pulang dengan selamat hari ini
Ringkasan

Operasional yang Baik Bisnis yang


berkelanjutan

Disiplin Operasional

Melibatkan Karyawan & Kontraktor Menuju ke


Fokus dan Terapkan Sistem Tujuan
ZERO Harm
Kepemimpinan & Komitmen

Anda mungkin juga menyukai