Anda di halaman 1dari 18

“Penerapan aromaterapi lavender dengan masalah mual pada

keluarga Tn. X khusunya Ny. X dan pada keluarga Tn.Y


khususnya Ny. Y dengan hiperemesis gravidarum
pada trimester 1 di wilayah kerja Puskesmas
Sungai Bungkal tahun 2020”

PROPOSAL

RESTI PRANITA
20181014401073

AKADEMI KEPERAWATAN BINA INSANI


SAKTI SUNGAI PENUH TAHUN 2021
A. Latar Belakang
BAB I
Latar belakang
Rumusan masalah Menurut Word Healt Organization (WHO)
Tujuan penelitian pada tahun 2011, Jumlah kejadian hiperemesis
Manfaat penelitian gravidarum mencapai 12,5% dari jumlah
seluruh kehamilan didunia. Angka kejadian
hiperemesis gravidarum yang terjadi di dunia
BAB sangat beragam yaitu 10,8 % di China, 2,2%
II di Paskitan, 1-3% di Indonesia, 1,9% di Turki,
0,9% di Norwega, 0,8% di Canada, 0,5% di
BAB Californi, 0,5%–2% di Amerika, dan 0,3% di
III Swedia.
• Angka kejadian hiperemesis gravidarum di Indonesia (2011),
mencapai 1-3% dari seluruh kehamilan. Hasil pengumpulan data
tingkat pusat, Subdirektorat Kebidanan dan Kandungan,
Kementerian Subdirektorat Kesehatan Keluarga pada tahun 2011 dari 325
Kesehatan Kabupaten/Kota menunjukkan bahwa sebesar 20,44% ibu hamil
RI dengan hiperemesis gravidarum berat di rujuk dan harus
mendapatkan pelayanan kesehatan lebih lanjut (SDKI,2012). Dan
pada tahun 2013, angka kejadian hiperemesis gravidarum di
Indonesia naik mencapai 14,8% dari seluruh kehamilan

• Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan


Provinsi Jambi diketahui jumlah hiperemesis
Dinas gravidarum pada tahun 2011 sebanyak 384
Kesehatan orang, pada tahun 2009 kasus hiperemesis
Provinsi gravidarum sebanyak 64 orang, dan pada tahun
Jambi 2010 mencapai sebanyak 162 orang, sedangkan
tahun 2012 mencapai sebanyak 459 orang ibu
dengan kejadian hiperemesis gravidarum.
Dinas • Di Kota Sungai Penuh pada tahun
Kesehatan
Kota Sungai
2019 sebesar 1,36%, sedangkan pada
Penuh tahun 2020 meningkat sebesar 1.63 %

• Berdasarkan data yang didapat dari


Puskesma puskesmas Sungai Bungkal Bungkal
s Sungai didapatkan kejadian hiperemesis
Bungkal gravidarum pada tahun 2019,
sebanyak 10 kasus, dan pada tahun
2020 sebanyak 8 kasus.
BAB I
Latar belakang • Tujuan Umum
Rumusan masalah
Tujuan penelitian
Manfaat penelitian

• Tujuan Khusus
BAB
II

BAB
III
TINJAUAN PUSTAKA
BAB I

Anatomi dan Fisiologi sistem reproduksi


wanita :
BAB II
Defenisi
Etiologi
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
patologis
Faktor risiko

Genetalia Genetalia
BAB eksternal internal
III
Pengertian
BAB I
• Hiperemesis gravidarum adalah keluhan
mual dan muntah yang hebat lebih dari 10
kali sehari dalam masa kehamilan yang dapat
BAB II menyebabkan kekurangan cairan, penurunan
berat badan, gangguan elektrolit, sehingga
Defenisi
menganggu aktivitas sehari-hari dan dapat
Etiologi membahayakan janin dalam kandungan
Patofisiologi (Runiari, 2010).
Manifestasi Klinis Etiologi
patologis
• Faktor adaptasi hormonal
Faktor risiko • Faktor usia
• Faktor psikomatik
• Riwayat keturunan
• Faktor endokrin
BAB • Faktor metabolik
III
BAB I
Manifestasi Klinis
Hiperemesis gravidarum grade I
BAB II Muntah terus menerus yang mempengaruhi
keadan umum, pada tingkatan ini ibu hamil merasa
Defenisi
lemah, nafsu makan tidak ada, berat menurun dan
Etiologi merasa nyeri pada epigastrium.  
Patofisiologi
Manifestasi Hiperemesis gravidarum grade II
Klinis Ibu hamil tampak lemas dan apatis, turgor kulit
lebih menurun, lidah kering dan tampak kotor ,
patologis nadi kecil dan cepat, tekanan darah menurun berat
Faktor risiko badan menurun, hemokonsentrasi, oligouria, dan
konstipasi.  

Hiperemesis gravidarum grade III


Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti,
kesadaran menurun dari somnolen sampai koma,
BAB
III nadi kecil dan cepat, tekanan darah menurun, serta
suhu meningkat.
Konsep Keperawatan
BAB I
Pengkajian
BAB II
Konsep
keperawatan
Pengkajian
Diagnosa
Intervensi
Evaluasi Diagnosa
Implementasi
Evaluasi
Konsep
aromaterapi
Prosedur kerja
Implementasi
intervensi
BAB III
BAB I
Pengkajian
BAB II
Konsep
keperawatan Data yang terkumpul dilakukan
Pengkajian analisis menggunakan diagram
Diagnosa masalah untuk menyusun
Intervensi
diagnosis keperawatan keluarga
Implementasi
Evaluasi
berdasarkan 5 tugas perawatan
Konsep keluarga seperti potensial, resiko
aromaterapi dan aktual.
Prosedur kerja

BAB III
1. Konsep aromaterapi
BAB
I

Aromaterapi berasal dari kata aroma yang


BAB II
Konsep
keperawatan

berarti harum atau wangi dan therapy dapat


Pengkajian
Diagnosa
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
diartikan
Konsep
aromaterapi
sebagai cara pengobatan dan
Prosedur
kerja

penyembuhan. Sehingga aromaterapi dapat

diartikan sebagai suatu cara perawatan tubuh


BAB
III
atau penyembuhan penyakit dengan

menggunakan minyak essensial (Jaelani, 2009).


Prosedur kerja
1) Siapkan wadah elektrik tempat pengenceran minyak lavender yang sudah berisi air hangat.

2) Teteskan 2-3 tetes minyak essensial lavender kedalam wadah yang sudah berisi air hangat kurang lebih 100

ml.

3) Setelah diencerkan, letakkan minyak essensial dalam suatu ruangan tertutup

4) Pada saat ibu sudah berada dalam ruangan minta ibu untuk menunjukkan rentang mual yang dirasakan pada

saat sebelum memberikan aromaterapi, dengan rentang mual (0-10).

5) Atur posisi ibu senyaman mungkin dengan posisi duduk atau berbaring

6) Sambungkan ke listrik dan nyalakan wadah yang sudah berisi minyak essensial lavender

7) Anjurkan ibu untuk relaksasi dan menghirup aroma dari minyak esensial agar ibu merasakan manfaatnya.

8) Lakukan selama 20 menit dan kemudian minta ibu untuk menunjukkan rentang mual dengan skala Likert

setelah pemberian aromaterapi dengan rentang mual (0-10).

9) Setelah selesai bereskan semua peralatan yang dipakai

1)
Rancangan studi kasus
BAB
Studi
I kasus (case study) adalah suatu
penelitian tentang status subjek yang
bekenaan dengan suatu fase spesifik
dari keseluruhan personalitas yang
BAB
kemudian
II akan ditarik suatu
kesimpulan yang bersifat umum.
BAB III
Rancangan
Subjek
Fokus
Defenisi
operasional
Tempat,
waktu
Pengumpula
n data
Etika
pelaksanaan
Subjek studi kasus

1. Bersedia menjadi subjek


BAB
I
2. Memiliki jenis kelamin yang sama yaitu

perempuan

3. Kategori dengan rentang usia 20-35 tahun


BAB
II
kehamilan trimester 1

Fokus Studi Kasus


BAB III
Rancangan
Subjek
Fokus
Defenisi
operasional
Fokus studi pasien dengan hiperemesis
Tempat,
waktu
Pengumpula
n data gravidarum yang berobat ke puskesmas dan
Etika
pelaksanaan

mendapatkan obat yang sama tanpa komplikasi


Definisi Operasional

definisi operasional adalah mendefinisikan


BAB
I
variabel secara operasional berdasarkan
karakteristik yang diamati, sehingga
memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat
terhadap suatu objek atau fenomena.
BAB
II
Tempat dan waktu
BAB III

Waktu pelaksanaan penulisan studi kasus ini


Rancangan
Subjek
Fokus

dimulai pada bulan Desember 2020 sampai


Defenisi
operasional
Tempat,
April 2021, penulis melakukkan penelitian di
waktu
Pengumpula
n data
wilayah kerja Puskesmas Sungai Bungkal.
Etika
pelaksanaan
BAB
I

Wawancara

BAB
II

BAB III
Rancangan Pengukuran Observasi
Subjek
Fokus
Defenisi
operasional
Tempat, waktu
Pengumpulan
data
Penyajian
Data
Etika
pelaksanaan
Etika Pelaksanaan
BAB
IMenghormati
Menghormati Privasi
Harkat dan
dan Kerahasiaan Objek
Martabat Manusia
(respect for privacy and
(respect
confidentiality)
for human dignity)
BAB
II

Memperhitungkan
BAB III Menghormati
Manfaat dan Kerugian
Rancangan
Subjek Keadilan dan
yang ditimbulkan
Fokus
Defenisi
Inklusifitas (respect
(balancing harm and
operasional
Tempat,
for justice
benefits)
waktu
Pengumpula
n data
Etika
inclisiveness)
pelaksanaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai