Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KEDOKTERAN

KERJA

DISUSUN OLEH :
ANDREZA RAGIL J (2018730007)

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. Muhammad Labib,MPH

Fakultas Kedokteran Dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta


2021
IDENTITAS PASIEN
1. Nama lengkap :Tn. Cahyo
2. Usia :  36 thn
3. Kedudukan dalam Keluarga : kepala rumah tangga
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Pendidikan terakhir : STM
6. Pekerjaan : security
7. Status perkawinan : Sdah Nikah
8. Alamat : Baruga,Kota Kendari Sulawesi Tenggara
RPK
ANAMNESA
KELUHAN UTAMA Pjk (-)
Biabetes (-) R.SOSIAL
Demam,sakit kepala
EKONOMI
R.KEBIASAAN
Merokok 2 bungkus Jarang makan,makan
RPS sehari tidak teratur,jarang cuci
tangan,Ekonomi
Demam,Malaise,mialgia,
menengah
diare
kebawah,merokok
R.PENGOBAT
RPD
AN
R.ALERGI
Belum pernah sakit Belum pernah berobat ke
seperti sekarang dokter,hanya minum obat Alergi makanan
yg dibeli di apotek
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG

keadaan umum : Baik Rencana pemeriksaan :


vital sign - Hematologi lengkap
kesadaran : Composmentis - Tes Widal
TD : 110/ 90 - Tes tubex
HR : 80 x menit
Suhu :38,5
RR : 20 x menit
terlihat lidah kotor
Dilakukan pemeriksaan fisik from
head to toe,
seluruhnya tidak ditemukan adanya
kelainan
INFORMASI TAMBAHAN

Pasien tinggal bersama 1 orang istri dan dua org anak di rumah sendiri
DETAIL AKTIFITAS SELAMA BEKERJA

Urutan Aktivitas jam kerja :


1. Hari Senin s/d Sabtu : 12 jam/hari
2. Shift pagi : 08.00-20.00
3. Shift malam : 20.00-08.00
BAHAYA POTENSIAL
Urutan Bahaya potensial Penyakit APD Risiko
kegiatan akibat kecelakaa
kerja n kerja

fisik kimia biologi ergonomi Psiko-sosial

Bekerja - - - - -selalu begadang Typoid,,k - -


keamanan jika shift malam
shift kurang istirahat
elelahan
malam/sian - Makan tidak ganggua
g teratur n tidur
- Sering jajan di (insomni
warung makan
pinggir jalan a
- Jarang
mencuci
tangan
Analisis Hubungan Perkejaan dengan Penyakit yang
Diderita

Pemeriksaan tempat kerja

Lingkungan kerja kotor dan berbau karena berdekatan


dengan pasar dan pembuangan sampah

Pembuktian hubungan penyakit dengan


pekerjaan

Pasien bekerja 6 hari dalam seminggu 3 hari shift malam dan 3 hari
shift siang

Pemb. tidak adanya hubungan penyakit dengan penyebab


di luar pekerjaan
Pasien sering makan dipinggir jalan,makanan tidak bersih dan sehat dan makan
tidak teratur
7 langkah menegakkan diagnosis akibat kerja
typoid
Menegakkan Diagnosa Kerja
Menentukan Faktor Pajanan Pasien kerja begadang,kurang istirahat,jarang
makan dan makan tdk teratur serta sering
makan di pinggir jalan serta merokok

Hubungan antara Faktor Pajanan Kemungkinan pasien makan


dan Penyakit yang diderita makanan yg tdk sehat dan kotor
Menentukan besarnya pajanan Kerja 6 hari seminggu,3 hari shift malam dan
3 hari shift pagi,makanan kemungkinan tidak
bersih dan sehat

Menentukan Faktor Individu Pasien belum pernah sakit seperti ini


sebelumnya

Menentukan Pajanan di luar tempat Makan dipinggir jalan yg tidak


kerja bersih dan sehat
Menentukan Diagnosis Akibat Kerja Kelelahan,gangguan tidur
diperberat dengan typoid
Epidemiologi kasus Di Indonesia, tifoid merupakan penyakit
endemik yang sering bersifat sporadik,
terpencar-pencar di suatu daerah, dan
jarang menimbulkan lebih dari satu kasus
pada orang-orang serumah. Karenanya,
masalah karier (carrier), relaps, dan
resistensi terhadap obat-obatan yang
digunakan makin meningkat. Hal ini
menyulitkan upaya pengobatan dan
pencegahan. Di Indonesia, tifoid dapat
ditemukan sepanjang tahun, sehingga
tidak terlihat adanya hubungan antara
perubahan musim dan peningkatan
jumlah kasus tifoid.
RENCANA PENATALAKSANAAN

medikame
ntosa
Diagnosis
0.38

Non-
Bedrest total,Menghindari faktor resiko,mengedukasi pasien
medikame
dan keluarganya
ntosa
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
KOMPLIKASI
Komplikasi intra intestinal, contohnya adalah perdarahan usus, perforasi
usus, dan ileus paralitik. Tanda dari terjadinya komplikasi ini adalah nyeri
perut hebat, kesulitan buang angin atau buang air besar, nyeri tekan
PROGNOSIS
abdomen yang bisa disertai dengan defans muskular, dan menurun atau Ad Vitam : Ad Bonam
hilangnya bising usus.
(menyangkut kehidupan)
Ad Sanasionam : Ad Bonam
Sedangkan komplikasi ekstra intestinal yang mungkin muncul adalah : (menyangkut kesembuhan)
Ad Fungsionam : Ad Bonam
Komplikasi kardiak : endokarditis, miokarditis (menyangkut fungsional)
Komplikasi hematologi : septikemia, pansitopenia, DIC (
disseminated intravascular coagulation)
Komplikasi pumunologi : pneumonia, bronkitis akut
Komplikasi gastroenterohepatologi : pankreatitis, hepatitis, kolesistitis
Komplikasi urologi : nefritis, cystitis
Komplikasi lainnya : osteitis, neuropsikiatrik seperti delirium, ensefalopati 
TINDAKAN PROMOTIF DAN PREVENTIF

PREVENTIF :  PROMOTIF :
melakukan penyuluhan kepada
diedukasi mengenai perjalanan penyakit,
seluruh masyarakat agar lebih
penularan, dan kemungkinan komplikasi
yang akan timbul. paham mengenai penyakit ini
Serta memberi saran untuk
beristirahat,melakukan PHBS
Dan ada upaya vaksinasi dari pemerintah
KESIMPULAN DAN
SARAN
KESIMPULAN,pasien menderita kelelahan akibat
bekerja karena waktu istirahat yg kurang serta
kurang dalam PHBS yg diperberat dengan typoid
fever.
SARAN,pasien harus segera ke dokter untuk
dilakukan pemeriksaan dan penanganan dengan
cepat serta di edukasi bersama keluarganya
mengenai penyakit yg diderita saat ini agar tdk
terulang lagi serta bisa menerapkan PHBS dengan
baik
THANKS!
WASSALAMUALAIKUM
WR.WB !
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai