Re Budaya Samin
Re Budaya Samin
SAMIN
SUROSENTIKO
BUDAYA SAMIN
•Ajaran Samin (disebut juga Pergerakan Samin atau Saminisme)
adalah salah satu suku yang ada di Indonesia.
•Masyarakat ini adalah keturunan para pengikut Samin Surosentiko yang
mengajarkan sedulur sikep, di mana mereka mengobarkan semangat
perlawanan terhadap Belanda dalam bentuk lain di luar kekerasan.
•Kelompok Samin ini tersebar sampai Jawa Tengah, namun konsentrasi
terbesarnya berada di kawasan Blora, Jawa Tengah
dan Bojonegoro, Jawa Timur yang masing-masing bermukim di
perbatasan kedua wilayah.
AJARAN
Konsep Ajaran Pokok Ajaran
1. tidak bersekolah, 1. Angger-angger pangucap
2. tidak memakai peci, tapi memakai “iket”, (hukum bicara)
yaitu semacam kain yang diikatkan di
kepala mirip orang Jawa dahulu, 2. Angger-angger pratikel
3. tidak berpoligami, (hukum tindak tanduk)
4. tidak memakai celana panjang, dan hanya
3. Angger-angger lakonono
pakai celana selutut, (hukum perihal yang perlu
5. tidak berdagang, dan penolakan dijalankan).
terhadap kapitalisme.
WONG SAMIN
ANGGER-ANGGER PANGUCAP
(HUKUM BICARA)
“Aja dengki srei, tukar padu, dahpen kemeren, aja kutil
jumput, mbedog colong.”
Maksudnya, warga samin dilarang berhati jahat, berperang
mulut, iri hati pada orang lain, dan dilarang mengambil milik
orang.
ANGGER-ANGGER PRATIKEL
(HUKUM TINDAK TANDUK)
“Pangucap saka lima bundhelane ana pitu lan pengucap saka
sanga budhelane ana pitu.”
Maksud hukum ini , orang berbicara harus meletakkan
pembicaraannya diantara angka lima, tujuh dan sembilan.
Angka-angka tersebut hanyalah simbolik belaka. Jelasnya, kita harus
memelihara mulut kita dari segala kata-kata yang tidak senonoh atau
kata-kata yang menyakitkan orang lain.
Kata-kata yang tidak senonoh dan dapat menyakitkan orang lain dapat
mengakibatkan hidup manusia ini tidak sempurna.
ANGGER-ANGGER LAKONONO (HUKUM
PERIHAL YANG PERLU DIJALANKAN).