Anda di halaman 1dari 21

BUKU SAKU

ASI DALAM
ATURAN
ISLAM

RATHIKA AGNES

STIKES AL INSYIRAH
PEKANBARU
ASI adalah sumber asupan nutrisi yang penting untuk bayi. ASI diberikan kepada bayi
selama 2 tahun. Sedangkan ASI eksklusif diberikan kepada bayi selama 6 bulan dengan
tanpa menambahkan makanan atau minuman lainnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seperti yang dilansir Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan Indonesia menyebutkan, ASI eksklusif yakni Inisiasi menyusu
dini (IMD) pada satu jam pertama setelah lahir.
Kemudian menyusui eksklusif berarti tidak memberikan makanan atau minuman
apapun termasuk air. Selain itu, ASI eksklusif dalam praktiknya menyusui sesuai
dengan keinginan bayi, baik pagi dan malam hari (on demand), serta menghindari
penggunaan botol, dot, dan empeng.

• “Hendaklah para ibu menyusui anak-anaknya selama dua


tahun penuh yaitu bagi ingin menyempurnakan penyusuan”.
(QS. Al-Baqarah [2]: 233)
Adapun hadits yang berkaitan tentang ASI yakni:
‫س ْواُل هَّلل ِ ْ َلم َ ت ُر ُّدنِي َ ل َعلَّ َك َ ْأن َ ت ُر َّدنِي‬ ُ ‫َ ف َجا َءتْ َ ْا َلغا ِم ِديَّ ُة َ ف َق َاْلتَ يا َر‬
َ ‫س ْو َل ِهَّللا ِإنِّي َ ق ْد َزنَ ْي ُت َ فطَ ِّه ْرنِي َو ِإنَّ ُهؤ َر َّد َها َ فلَ َّما َك َان ْا َلغ ُدقَ َاْل‬
ُ ‫ت يا َر‬
‫صبِ ِّي ِ في ِخ ْرقَ ٍة َ ق َاْلتَه َذا َ ق ْد َولَ ْدت ُُه َ َقال ْاذ َهبِي‬ َّ ‫ْتما ِع ًزا َ ف َو ِهَّللا ِإنِّي َ ل ُح ْبلَى َ َقا ِلإ َّما َال َ ف ْاذ َهبِي َحتَّى َ تلِ ِدي َ فلَ َّما َولَ َد ْت َأتَ ْت ُه ِ بال‬ َ َ ‫َك َما َر َدد‬
‫س َرةُ ُخ ْب ٍز َ ف َق َاْلتَه َذا َ يا َ نبِ َّي ِهَّللا َ ْقد َ فطَ ْمتُ ُه َوقَ ْد َأ َك َل الطَّ َع َام‬ َّ ‫ض ِع ِيه َحتَّى َ ت ْف ِط ِم ِيه َ فلَ َّما َ فطَ َم ْت ُه َأتَ ْت ُه ِ بال‬
ْ ‫صبِ ِّي ِ في َ ي َ ِده ِك‬ ِ ‫َ فأَ ْر‬
)‫اس َ ف َر َج ُم ْوهَا ( رواه المسلم و ابوا داود‬ َ َّ‫سلِ ِم ْي َن ُ ث َّم َأ َم َر ِ ب َها َ ف ُح ِف َر َ ل َها ِ َإلى َص ْد ِرهَا َو َأ َم َر اان‬ َّ ‫َ فد ُِف َع ال‬
ْ ‫صبِ ُّي ِ َإلى َر ُج ٍل ِم َن ْال ُم‬

• Artinya:
“Lalu datang seorang wanita al-Ghomidiyyah, ia berkata: “wahai Rasulullah, aku telah berzina, maka
sucikanlah aku!” Dan Rasulullah menolaknya. Ketika keesokan harinya, wanita itu berkata: “Wahai
Rasulullah, mengapa engkau menolakku? Mungkin engkau menolakku sebagaimana engkau telah
menolak Ma’iz, maka demi Allah aku ini hamil!” Rasulullah bersabda: “Tidak, pergilah sampai engkau
melahirkan”. Ketika ia sudah melahirkan, ia mendatangi Rasulullah dengan membawa bayinya pada
sebuah kain, ia bersabda: “Ini aku sudah melahirkan”. Rasulullah bersabda: “Pergilah dan susuilah ia
sampai engkau menyapihnya!” Ketika ia telah menyapihnya, ia mendatangi Rasulullah dengan
bayinya yang membawa remukan roti di tangannya, maka ia berkata : “Ini wahai Nabi Allah, aku
sudah menyapihnya dan ia sudah makan makanan”. Maka anak itu diserahkan kepada seseorang dari
kaum muslimin, kemudian beliau memerintahkan untuk merajamnya maka digalikan untuknya
lubang sedalam dadanya lalu beliau memerintahkan orang-orang kemudian mereka merajamnya”.
(H.R. Muslim dan Abu Daud)
Dalam riwayat lain Rasulullah Saw bersabda:
‫ضاع ُُه َ يا َ نبِ َّي ِهَّللا َ َقال َ ف َر َج َم َها‬ َ ‫ض ُع ُه َ ف َق َام َر ُج ٌل ِم َن ْ ا َ ْألن‬
َ ‫صا ِر ِ َإ َّلي َر‬ ُ ‫إِ َذا َالنَ ْر ُج ُم َها َونَ َد‬
ِ ‫ع َولَ َد َها َص ِغي ًرا َ ل ْي َس َ ل ُه َم ْن ُ ي ْر‬
) ‫( رواه المسلم‬
Artinya:
“Kalau begitu kita tidak bisa merajamnya sedangkan kita biarkan anaknya yang masih kecil tanpa
ada yang menyusuinya”. Lalu bangkit seorang dari Anshor, ia berkata: “aku yang akan menanggung
persusuannya wahai Nabi Allah”. Beliau berkata: lalu wanita itu dirajam. (H.R. Muslim)

• ‫س ْو َل هَّللا ِ َه َذا‬
ُ ‫صة قَالَتْ فَقُ ْلتُ يَا َر‬ َ ‫ت َح ْف‬ ِ ‫ستأَ ِذنُ فِي بَ ْي‬ ْ َ‫ص ْوتَ َر ُج ٍل ي‬ َ ْ‫س ِم َعت‬ َ ‫سلَّ َم َكانَ ِع ْن َدهَا َوأَنَّ َها‬َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫أَنَّ َر‬
َ ِ ‫س ْو ُل هَّللا‬
‫ان فُالَنٌ َحيٍّاؤ‬ َ ‫شةُ لَ ْو َك‬
َ ِ‫ضا َع ِة قَالَتْ َعائ‬ َ ‫صة ِم َن ال َّر‬ َ ‫سلَّ َم أَ َراهُ فُالَنًا لِ َع ِّم َح ْف‬ َ ‫ستَأ ِذنُ فِي بَ ْيتِ َك فَقَا َل ابنَّبِ ُّي‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬ ْ َ‫َر ُج ٌل ي‬
ُ‫ض َعةُ ت َُح ِّر ُم َما ت َُح ِّر ُم ا ْل ِوالَ َدة‬َ ‫ضا َع ِة َد َخ َل َعلَ َّي فَقَا َل نَ َع ْم ال َّر‬ َ ‫لِ َع ِّم َها ِم َن ال َّر‬
( ‫) رواه البخاريو المسلم‬

Artinya:
• Ketika Rasulullah Saw. berada di rumahnya, ia (Aisyah) mendengar suara laki-laki minta izin
(untuk masuk) di rumah Hafshoh. Aisyah berkata, lalu aku katakan: “wahai Rasulullah, laki-laki
ini minta izin di rumahmu”. Nabi Saw. bersabda: “aku melihat ia adalah si Fulan, paman
susunya Hafshoh”. Aisyah berkata: “seandainya si Fulan masih hidup (paman susunya Aisyah)
ia boleh masuk menemuiku?”. Rasulullah besabda: “Ya, persusuan menjadikan mahrom
sebagaimana seseorang menjadi mahrom karena sebab kelahiran”. (H.R. Bukhari dan Muslim)
KOMPOSISI ASI
• ASI mengandung air sebanyak 87.5%, oleh
karena itu bayi yang mendapat cukup ASI tidak
perlu lagi mendapat tambahan air walaupun
berada di tempat yang mempunyai suhu udara
panas. Kekentalan ASI sesuai dengan saluran
cerna bayi, sedangkan susu formula lebih
kental dibandingkan ASI. Hal tersebut yang
dapat menyebabkan terjadinya diare pada
bayi yang mendapat susu formula.
Karbohidrat
• Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi
sebagai salah satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa
yang terdapat dalam ASI hampir 2 kali lipat dibanding laktosa
yang ditemukan pada susu sapi atau susu formula. Namun
demikian angka kejadian diare yang disebabkan karena tidak
dapat mencerna laktosa (intoleransi laktosa) jarang ditemukan
pada bayi yang mendapat ASI. Hal ini disebabkan karena
penyerapan laktosa ASI lebih baik dibanding laktosa susu sapi
atau susu formula. Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak
terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa
pada ASI transisi (7-14 hari setelah melahirkan). Sesudah
melewati masa ini maka kadar karbohidrat ASI relatif stabil.
Protein
• Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan protein yang terdapat
dalam susu sapi. Protein dalam ASI dan susu sapi terdiri dari protein whey dan Casein.
Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus
bayi, sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung protein Casein yang lebih sulit dicerna
oleh usus bayi. Jumlah protein Casein yang terdapat dalam ASI hanya 30% dibanding susu
sapi yang mengandung protein ini dalam jumlah tinggi (80%). Disamping itu, beta
laktoglobulin yaitu fraksi dari protein whey yang banyak terdapat di protein susu sapi tidak
terdapat dalam ASI. Beta laktoglobulin ini merupakan jenis protein yang potensial
menyebabkan alergi. 
• Kualitas protein ASI juga lebih baik dibanding susu sapi yang terlihat dari profil asam amino
(unit yang membentuk protein). ASI mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap
dibandingkan susu sapi. Salah satu contohnya adalah asam amino taurin; asam amino ini
hanya ditemukan dalam jumlah sedikit di dalam susu sapi. Taurin diperkirakan mempunyai
peran pada perkembangan otak karena asam amino ini ditemukan dalam jumlah cukup tinggi
pada jaringan otak yang sedang berkembang. Taurin ini sangat dibutuhkan oleh bayi
prematur, karena kemampuan bayi prematur untuk membentuk protein ini sangat rendah.
• ASI juga kaya akan nukleotida (kelompok berbagai jenis senyawa organik yang tersusun dari 3
jenis yaitu basa nitrogen, karbohidrat, dan fosfat) dibanding dengan susu sapi yang
mempunyai zat gizi ini dalam jumlah sedikit. Disamping itu kualitas nukleotida ASI juga lebih
baik dibanding susu sapi. Nukleotida ini mempunyai peran dalam meningkatkan
pertumbuhan dan kematangan usus, merangsang pertumbuhan bakteri baik dalam usus dan
meningkatkan penyerapan besi dan daya tahan tubuh.
LEMAK

• Lemak
• Kadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibanding dengan susu sapi dan susu formula. Kadar
lemak yang tinggi ini dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak yang cepat selama
masa bayi. Terdapat beberapa perbedaan antara profil lemak yang ditemukan dalam ASI
dan susu sapi atau susu formula. Lemak omega 3 dan omega 6 yang berperan pada
perkembangan otak bayi banyak ditemukan dalam ASI. Disamping itu ASI juga mengandung
banyak asam lemak rantai panjang diantaranya asam dokosaheksanoik (DHA) dan asam
arakidonat (ARA) yang berperan terhadap perkembangan jaringan saraf dan retina mata. 

Susu sapi tidak mengadung kedua komponen ini, oleh karena itu hampir terhadap semua
susu formula ditambahkan DHA dan ARA ini. Tetapi perlu diingat bahwa sumber DHA & ARA
yang ditambahkan ke dalam susu formula tentunya tidak sebaik yang terdapat dalam ASI.
Jumlah lemak total di dalam kolostrum lebih sedikit dibandingkan ASI matang, tetapi
mempunyai persentasi asam lemak rantai panjang yang tinggi.
• ASI mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang dibanding susu sapi yang
lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Seperti kita ketahui konsumsi asam lemah
jenuh dalam jumlah banyak dan lama tidak baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh
darah. 
Karnitin
• Karnitin ini mempunyai peran membantu
proses pembentukan energi yang diperlukan
untuk mempertahankan metabolisme tubuh.
ASI mengandung kadar karnitin yang tinggi
terutama pada 3 minggu pertama menyusui,
bahkan di dalam kolostrum kadar karnitin ini
lebih tinggi lagi. Konsentrasi karnitin bayi yang
mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan bayi
yang mendapat susu formula.
Zat-zat yang lain
• Selain mengandung areola jenis zat gizi. ASI juga mengandung
enzim pencernaan. Enzim tersebut antara lain lipase (untuk
menguraikan lemak), amilase (untuk menguraikan karbohidrat) dan
protase (untuk menguraikan protein). Yang mana hal ini akan
memudahkan kerja sistem pencernaan bayi yang memang belum
sempurna perkembangannya.
• Uniknya komposisi zat gizi di dalam ASI akan berubah-ubah sesuai
dengan proses tumbuh kembang yang dicapai bayi. Tidak seperti
susu formula yang komposisi zat gizinya selalu sama. Air susu yang
keluar pada awal kelahiran sampai seminggu sesudahnya, terbukti
mempunyai kadar protein yang lebih tinggi yang berfungsi untuk
membantu dalam menyerap dan menguraikan zat gizi lainnya yang
dibutuhkannya.
Manfaat ASI Eksklusif Bagi Ibu yang Menyusui
Rahim kembali ke ukuran normal lebih cepat
dan ibu sehingga hal ini akan mengurangi 
pendarahan dan kehilangan darah setelah
melahirkan
ASI eksklusif menunda kembalinya kesuburan
pada kebanyakan wanita
Kebutuhan insulin berkurang pada ibu 
diabetes
Manfaat psikologis: meningkatnya
kepercayaan diri dan meningkatkan ikatan
emosional ibu dengan bayi
Membantu ibu untuk mendapatkan waktu
istirahat yang dibutuhkan karena ketika ibu
menyusui maka hal ini akan
mengharuskannya untuk duduk atau
berbaring dengan bayi setiap beberapa jam.
Beberapa aturan ibu menyusui dalam Islam

• 1. Menyusui Adalah Perintah Langsung dari Allah SWT


• Pentingnya menyusui terbukti dengan sebuah ayat dalam
Alquran. Allah SWT secara langsung memerintahkan
semua ibu di dunia untuk memberi anak mereka makanan
terbaik, yang datang langsung dari payudara mereka.
• “…. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian
mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani
lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu
menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah
(menderita) karena anaknya. "- (QS. Al-Baqarah 233).
2. Menyusui Adalah Hadiah dari Allah SWT

• Menyusui adalah hadiah dari Allah SWT, dan karenanya


kita harus berterima kasih kepada-Nya. Disebutkan
dalam Al Qur'an, di mana Allah SWT berkata,
• “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat
baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, danmenyapohnya dalam usia dua
tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang
tuamu. Hanya kepada Aku kamu kembali." (QS. Luqman:
14).
3. Menyusui Dapat Menghapus Dosa Ibu

• Menyusui tidak hanya penting untuk bayi, tetapi juga penting


bagi ibu. Ini adalah tindakan ibadah, karena menyusui
diperintahkan langsung oleh Allah SWT melalui Al-Quran, dan
dapat membawa seseorang untuk lebih dekat dengan Allah SWT.
• Kesulitan yang dihadapi seorang ibu selama masa kehamilan dan
menyusui akan menghapus dosa-dosanya danmenaikkan
pangkatnya sebagai hadiah. Nabi (SAW) berkata,
• “Kesengsaraan terus memengaruhi pria beriman atau wanita
beriman dalam dirinya sendiri, anak-anaknya, dan kekayaannya,
sampai dia bertemu dengan Allah tanpa dosa.” - Muslim, Ahmad
dan Tirmidzi.
4. Mengetahui Tugas Seorang Ibu Menyusui

• Dalam satu ayat Al-Qur'an, dikatakan bahwa kewajiban bagi seorang


ibu untuk menyusui bayinya adalah sampai anak berusia 2 tahun.
Berikut ini adalah ayat Quran berikut.
• “Para ibu hendaknya menyusui anak-anaknya selama tahun penuh;
bagi mereka yang ingin menyusui secara sempurna... " (QS. Al-
Baqarah: 233)
• Sedangkan seorang ayah wajib membantu kelancaran menyusui
dengan menyediakan semua kebutuhan ibu.
• “…. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka
dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari
kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya
dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. …” (QS.
Al-Baqarah: 233).
5. Boleh Memperoleh Donor ASI

• Jika seorang ibu menemui kesulitan dalam menyusui, maka ibu tersebut


dapat meminta bantuan pada seorang wanita yang dia percayai. Berikut ini
adalah kutipan dari ayat-ayat Alquran tentang hal tersebut.
• "... dan jika menemukan kesulitan, maka perempuan lain boleh
menyusukan (anak itu) untuknya." (QS. At-Talaaq: 6).
• ".. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan
permusyaearatan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya.
Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak
ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut.
Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa
yang kamu kerjakan.," (QS. Al-Baqara: 233)
• Namun dalam hal ini, tentu saja seorang ibu harus memerhatikan cara-cara
yang sesuai syariat untuk mendapatkan donor ASI untuk buah hatinya.
6. Menjadi Ibu Sepersusuan

• Kebiasaan memberi makan bayi kepada wanita (ibu lain),


adalah kebiasaan di Arab. Salah satu contoh adalah Nabi
Sallallahu ‘alaihi Wasallam sendiri memiliki beberapa ibu
susu, di antaranya Halimah as-Sa'diyah. Di bawah ini
adalah hadits berikut.
• Anas bin Malik Radhi Allahu ‘anhu mengatakan bahwa
Rasulullah SAW bersabda,
• "Tadi malam putraku lahir, jadi aku menamainya ayahku,
brahim." Kemudian dia menyerahkan Ibrahim, putranya,
kepada Ummu Saif, istri Abu Saif. " (HR Bukhari dan
Muslim).
7. Mengetahui Aturan Mahram dalam Menyusui

• Ibu lain yang menyusui bayi dapat membentuk ikatan mahram. Misalnya, bila
seorang ibu menjadi ibu sepersusuan bayi laki-laki, bayi tersebut menjadi
mahram untuk dirina, dan bagi anak perempuan kandung ibu sepersusuan.
• Dengan disusukannya seorang anak (laki-laki) kepada wanita lain, terjalinlah
hubungan mahram antara wanita tersebut selaku ibu susu dan anak yang
disusuinya (anak susu), beserta segenap keturunan dan kerabat ibu susu,
sehingga haram bagi anak susu menikahi mereka.
• Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
• “Diharamkan bagi kalian untuk menikahi ibu-ibu kalian, putri-putri kalian,
saudara-saudara perempuan kalian, amah-amah (saudara perempuan ayah)
kalian, khalah-khalah (saudara
• perempuan ibu) kalian, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki dan dari
saudara perempuan (keponakan), ibu-ibu yang menyusui kalian, saudara-
saudara perempuan kalian sepersusuan….” (An-Nisa: 23).
8. Memberikan ASI dari Kedua Payudara

• Dalam salah satu hadits, dikatakan bahwa dalam menyusui bayi harus
dilakukan dengan kedua payudara. Di bawah ini adalah hadits berikut.
• Dikisahkan dari Imam As-Shadiq:
• "Oh, Bunda Isĥāq, jangan memberi makan anak hanya dari satu
payudara, tetapi beri makan pada keduanya, karena satu adalah
pengganti makanan, dan yang lainnya adalah pengganti air." (Al-Kafi
vol 5 halaman 40 no. 2).
• Nabi Muhammad SAW mengatakan dalam haditsnya bahwa dianjurkan 
menyusui dengan kedua payudara memiliki manfaat. Manfaatnya
adalah nutrisi yang dibutuhkan bayi, yaitu makanan dan air. Di bawah
ini adalah hadits berikut.
• "Allah (SWT) telah menempatkan rezeki (rizq) anak di dua payudara ibu,
di satu adalah airnya, dan yang lain makanannya." (Wasail ash-Shi-a vol
21, halaman 453)
9. ASI Lebih Baik dari Makanan Lain

• Nabi SAW meriwayatkan dalam hadits, bahwa


tidak ada makanan yang lebih baik dari ASI
(menyusui). Di bawah ini adalah sebuah hadits
yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW.
• "Untuk seorang anak, tidak ada susu yang
lebih baik daripada susu ibu." (Mustadrak al-
Wasail vol 15, halaman 156)
10. ASI Tidak Dapat Menggantikan Makanan Lainnya

• Nabi SAW mengatakan bahwa ASI adalah


makanan dan minuman terbaik untuk bayi.
Karena itu ASI tidak dapat diganti dengan
makanan lain. Pentingnya menyusui ini
disebutkan dalam ayat Al-Quran, seperti di
bawah ini di sini.
• "Dan kehamilan serta penyapihannya
memakan waktu tiga puluh bulan." (QS. Al-
Ahqaf: 15).

Anda mungkin juga menyukai