Anda di halaman 1dari 22

Azas dan Metode Perancangan Arsitektur 2

Pertemuan ke – 2
12/09/13

PENYUSUNAN
PROGRAM
ARSITEKTUR
Oleh:
Irfandi A. Wahab

Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik


Universitas Syiah Kuala
2013
LATAR BELAKANG
PEMIKIRAN DASAR
 Bangunan yang baik tidak begitu saja terjadi.
Bangunan-bangunan tersebut direncanakan agar
terlihat baik dan berfungsi baik, dan terjadi apabila
arsiteknya baik dan klien-kliennya baik dan
bijaksana dalam bekerjasama.
 Penyusunan program merupakan persyaratan
untuk rancangan bangunan adalah tugas dari arsitek,
dan ini merupakan hal yang paling penting sebelum
merancang.
PROBLEM SEEKING dan PROBLEM SOLVING
 If programming is problem seeking, then design is
problem solving (William Pena, 2001)
 Problem seeking = penelusuran masalah
 Berdasarkan Model Desain sebagai Problem
Solving, desain arsitektural mengenal dua jenis
penyelesaian permasalahan yaitu:
ARCHITECTURAL
DESIGN

PUZZLE SOLVING PROBLEM SOLVING


Unself-Conscious Design Self-Conscious Design
(Alexander, 1964)

PROBLEM PROBLEM
SEEKING SEEKING
Programming Phase Design Phase
(Pena, 1977)
PENGERTIAN PEMOGRAMAN
Terdapat beberapa pemahaman (dari beberapa pakar) terhadap
kedudukan pemrograman dalam kaitan desain dan planning, ialah :
 Pemrograman merupakan bagian dari proses desain atau
posisi pemrograman merupakan awal kegiatan atau system
dari suatu proses perancangan arsitektur (W.Moleski dan
H.Sanoff).
 Pemrograman adalah bagian desain, karena pemrograman
merupakan kegiatan analisis dalaam kaitan upaya
pemecahan masalah desain (Mc. Laughlin).
 Pemrograman merupakan bagian awal dari perencanaan
(planning) dan produknya merupakan "informasi " sebagai
input bagi kajian perkembangan masa yang akan datang.
Disamping itu pemrograman selalu dialamatkan pada fakta-
fakta, kondisi dan keputusan-keputusan (E.Agostini &
E.T.White).
PEMAHAMAN PEMOGRAMAN
PEMOGRAM DAN PERANCANG
 Pemrogram dan perancang merupakan spesialis-spesialis yang
berbeda, karena keduanya memerlukan kemampuan yang berlainan.
Pemrogram untuk analisis, sedang perancang untuk sintesis.
 Para pemrogram harus:
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat pada saat yang
tepat, memisahkan keinginan sendiri dari kebutuhan klien
 Bersikap obyektif dan analitik
 Mengevaluasi informasi
 Para perancang umumnya bersifat subyektif, intuitif dan fasih dalam
konsep-konsep fisik.
 Namun perancang dapat juga memrogram, ia harus memiliki dua
pikiran dan menggunakannya secara berganti-ganti, dan selalu
dilatih dalam memrogram.
PROSES PEMOGRAMAN
Metode pemogramman ada yang bergantung kepada
jenis data dan/atau informasi yang diperlukan, dan ada
pula yang lebih bergantung kepada sikap-sikap dan
peran serta klien. Terdapat sedikitnya 5 metoda:
 Metoda yang menggunakan komputer baik pada penyusunan
program maupun pada rancangan skematik.
 Metoda yang menekankan pada informasi pengembangan
rancangan dengan atau tanpa menggunakan komputer.
 Metoda yang siklik antara penyusunan program dengan
rancangan skematik.
 Metoda yang menggabungkan penyusunan program dengan
rancangan skematik.
 Metoda penelusuran masalah atau problem seeking adalah
metoda yang melakukan pemisahan secara tegas antara
penyusunan program dengan rancangan skematik.
PROSES PEMOGRAMAN
Penyusunan program pada Metoda penelusuran
masalah atau problem seeking melibatkan lima
langkah: (Pena, 1995)
 Tetapkan Sasaran = Apa yan ingin dicapai oleh
klien dan mengapa?
Oleh karena itu penyusunan Contoh :program adalah suatu
 Kumpulkan Fakta-fakta
prosesuniversitas
heuristik dan = Tentang
bukan suatu apa semuanya
algoritma.
 Sebuah dengan 10.000 mahasiswa, atau
itu?
 sebuah
Heuristik
rumah
dapatsakit
diartikan
dengansebagai
300 tempat
to invent
tidur, atau
atauto
 Langkah 1, 2 & 3  sebuah
Ungkapkan
discover atauKonsep-konsep
kelas untukmembantu
25 muriduntuk=adalah
Bagaimana
hanyasasaran
mencari nominal
atau
= penyelidikan tersebut
dan bukandicapai
ukuranklien?
mempelajari, sebenarnya.
informasi klien
 Langkah 4 =  Tentukan
 Sumber-sumber
Algoritma Kebutuhan-kebutuhan
dapat
informasi
dimengerti tidaksebagai =
selalu problem-
dapat
pengujian Berapabanyak
Kelima langkah
diandalkan,
solving uang,
dantersebut
procedure: aruang
tidakdan kualitas?
bersifat
kemampuankemampuan
logical kaku, peramalan
step-by-step langkah-
procedure
kelayakan
 Langkah 5 =  Nyatakan
langkah
atau
for solving
prediksi Masalah
tersebut pada umumnya
amungkin
mathematical= tidak
Ketentuan-ketentuan
terbatas. memiliki
problem in aurutan
Langkah-langkah finite
penyaringan apa penting
yang
dan
number dan
informasiarahan
konsisten
of steps,tidakumum
demikian
often apa yang
pula
memiliki
involving harus yang
informasi
kekakuan
repetitiondiambil
maupun
of the
yang ditemukan
untuk
same rancangan
ketepatan diperoleh
basic
suatu bangunan?
tidak harus
operation.
persoalan terlalu tepat.
matematik
PROBLEM SEEKING DAN PROBLEM
SOLVING
PEMOGRAMAN = PENYUSUNAN PROGRAM
 Desain = Rancangan yang BAIK tidak begitu saja
terjadi, akan tetapi direncanakan agar terlihat baik dan
berfungsi baik, dan hal ini akan terjadi apabila para arsitek
dan klien yang baik bergabung dalam usaha yang
bijaksana dan bersifat kerjasama.
 Pemrograman = Penyusunan Program berdasarkan segala
persyaratan dari suatu desain (sesuai fungsinya) yang
diusulkan adalah tugas utama arsitek
IDEA PEMOGRAMAN PERANCANGAN DESAIN
Atau PENYUSUNAN PROGRAM Dalam konteks
Merencanakan segala hal yang Arsitektur:
diperlukan dalam dan selama proses Hasil berupa ruang atau gedung
desain, agar DESAIN terlihat dan bahkan kota.
dapat berfungsi lebih baik.
ANALISIS = SEEKING SINTESIS = SOLVING
PROSES PEMOGRAMAN
 Sekwens atau urut-urutan kejadian dalam suatu
perancangan rekayasa telah dikodifikasi oleh Asimow
(1962). Sekwens yang sangat mirip untuk perancangan
arsitektural telah dipublikasikan oleh Royal Institute of
British Architects (RIBA), Inggris, 1965, American
Institute for Architects (AIA), Amerika, Ikatan Arsitek
Indonesia (IAI), Indonesia.
 Metoda di atas adalah metoda yang lebih bersifat umum.
Agar metoda di atas dapat dilakukan secara lebih efektif,
makan diperlukan sebuah atau lebih proses pemrograman
yang sebelumnya salah satunya telah kita kenal yaitu
Problem Seeking yang ditawarkan oleh William Pena dan
Architect’s Guide to Facility Programming yang
ditawarkan oleh Mickey A. Palmer.
PROSES PEMOGRAMAN
 Sebelum melakukan tahapan seperti terangkum pada tabel
di atas diperlukan sebuah pengumpulan a to z atau
seluruh hal yang akan dibutuhkan selama proses
perancangan. Proses yang dilakukan oleh keduanya
disebut pemrograman atau programming, yaitu proses
yang berada di antara munculnya idea atau gagasan
dengan proses desain atau perancangan.
 Jadi luaran yang diperoleh selama proses pemrograman
adalah segala hal yang dibutuhkan oleh seorang perancang
sedemikian rupa sasaran desain dapat dicapai secara
optimal.
 Luaran yang disebut program meliputi seluruh program
untuk tapak dan lingkungan serta program untuk fungsi
atau bangunan.
PROSES PEMOGRAMAN
Proses pemrograman meliputi:
 Proses koleksi data baik primer maupun sekunder ataupun
yang diperoleh dari studi banding sarana sejenis.
 Proses analisis data yang menghasilkan masalah dan
potensi.
 Proses penentuan konsep rancangan berdasarkan masalah
dan potensi.
 Proses sintesis atau desain.

Keseluruhan proses di atas bersifat siklik dalam artian


setiap tahapan proses dapat dilakukan proses umpan balik
atau feedback guna lebih mempersempit permasalahan
yang ada dan lebih menggali potensi apabila pada setiap
proses lanjutan dilakukan optimasi.
PROSES PEMOGRAMAN
MASALAH KESELURUHAN
 Programming merupakan suatu proses penelusuran masalah.
Suatu pokok masalah perlu diurai (proses divergen) menjadi
bagian yang terperinci agar dapat diketahui dengan baik pola
atau jalinan permasalahan.
 Pada programming perlu dipahami beberapa hal, sbb :
 Teori 4W+1H, Who, Why, When, Where and How, isu
permasalahan harus dapat menjelaskan kaidah suatu berita
 Fungsi, Bentuk, Ekonomi, Waktu, topic permasalahan
harus dapat menjelaskan tuntutan atas 4 bagian penting
tersebut.
 Aims, Needs, Spatial programs, Diagram Corelations and
Space organization, Zoning, perlu merumuskan kebutuhan
ruang serta mengorganisasikan
PROSES PEMOGRAMAN
MASALAH KESELURUHAN
 Masalah keseluruhan harus dikenali dalam bidang-bidang
Fungsi, Bentuk, Ekonomi, dan Waktu (4
PERTIMBANGAN) yang berhubungan dengan Produk
Arsitektural seperti: Ruang, Gedung, atau Kota.
 Prinsip: PRODUK (termasuk produk arsitektural) memiliki
kesempatan yang sama untuk menjadi lebih berhasil apabila
selama proses perancangan ke-4 PERTIMBANGAN utama
diperhatikan dan dipertimbangkan secara serempak.
 Fungsi meliputi: manusia, kegiatan, dan perhubungan.
 Bentuk meliputi : tapak, lingkungan, dan kualitas.
 Ekonomi meliputi : anggaran utama, biaya pengoperasian,
dan biaya daur hidup.
 Waktu meliputi : masa lalu, masa sekarang, dan masa depan.
PROSES PEMORRAMAN
INDEKS INFORMASI
 Matrikskan kelima langkah dengan masalah keseluruhan

1 2 3 4 5
SASARAN FAKTA KONSEP KEBUTUHAN MASALAH
FUNGSI
BENTUK
EKONOMI
WAKTU
PROBLEM SEEKING DAN PROBLEM
SOLVING
Tujuan Fakta Konsep Kebutuhan Masalah

Fungsi Tujuan fungsi /fasilitas/ Gambaran kondisi saat ini Bagaimana konsep Identifikasikan kebutuhan Perlu ditelusuri masalah
pengembangan ruang yang atas fasilitas yang ada perlu rancangan khususnya saat ini. Adakah fungsi- yang dapat diidentifikasikan
akan dirancang, dijelaskan diruaikan aspek fungsi agar diuraikan fungsi baru yang perlu terkait dengan fungsi,
esensinya (Apa perlunya, dikembangkan, juga uraikan
pentingkah-seberapa dijelaskan misalnya
pentingnya). Perlu tuntutan pasar
ditunjukkan manfaatnya.

Bentuk Tujuan dari bentuk-bentuk Hingga saat ini gambaran Konsep bentuk yang Kebutuhan atau tuntutan Masalah yang dihadapi
yang akan dirancang bentuk atas fasilitas sejenis diharapkan. Misal untuk atas bentuk pada fasilitas dapat diuraikan misalnya
dijelaskan esensinya seperti apa, yang terbaru fasilitas belanja yang akan dirancang agar dengan menjelaskan
seperti apa, agar diuraikan dikembangkan ruang diidentifikasikan misal untuk kesenjangan antara fakta
seperti mal atau plaza, kantor apakah perlu bentuk dengan kebutuhan
gagasan bentuk pasca- minimalis, arsitektur hijau,
modern. atau lainnya.

Ekonomi Tujuan pengembangan


fasilitas dari sudut pandang
ekonomi, agar dijelaskan. Apakah
tujuan

pengembangan fasilitas untuk


tujuan profit, social, atau gabungan
agar dapat diidentifikasikan.

Waktu Tujuan pengembangan


fasilitas dari aspek waktu. Tujuan
pengembangan fasilitas tsb di
masa lalu, saat ini serta di masa
depan seperti apa.
PROSES PEMOGRAMAN
PROBLEM STRUCTURE
 Berbagai temuan permasalahan pada saat penelusuran
selanjutnya dirumuskan dan disusun sebagai susunan
permasalahan (problem structuring).
Tahapan mendefinisikan masalah dan pengembagan proyek arsitektur

GAGASA PENDEKATAN
N MIX-
USE

STUDI PUSTAKA
DEFINISIKAN
PROBLEMS &
STUDI LAPANGAN PROGRAMMIN
KEMBANGKAN
G
PROYEK
KONDISI TAPAK

FEEDBACK
PROSES PEMOGRAMAN
PROSES PEMOGRAMAN
BERBAGAI CARA PEMOGRAMAN
 Di era modern dengan semakin menurunnya
sumber daya semakin dituntut digunakannya sebuah
metoda modern dan yang paling banyak
digunakan adalah Design by Drawing, yaitu sebuah
metoda perancangan dengan menggunakan media
gambar berskala seperti yang kita kenal selama
ini.
 Perbedaan metoda yang lebih modern ini, yang
menghasilkan bentuk buatan mesin, dengan metoda
tradisional sebelumnya adalah hilangnya cara trial
and error. Gambar digunakan sebagai medium
eksperimen dan perubahan.
BERBAGAI CARA PEMOGRAMAN
Keunggulan metoda Design by Drawing adalah:
 Pekerjaan berbeda dapat dikerjakan oleh beberapa
orang berbeda dalam waktu bersamaan (fast track),
hal ini berhubungan dengan masalah perburuhan yang
merupakan kelemahan dan sekaligus kekuatan
masyarakat industri.
 Menguntungkan untuk pekerjaan berskala besar yang
akan terlalu besar apabila dibebankan kepada seorang
pengrajin.
 Selain dapat meningkatkan dimensi produksi juga
dapat meningkatkan tingkat produksi
BERBAGAI CARA PEMOGRAMAN
ANALISIS DAN SINTESIS
 Proses perancangan meliputi dua tahap: analisis dan sintesis.
 Pada analisis bagian-bagian dari masalah perancangan dipisah-
pisahkan dan dikenali.
 Pada sintesis bagian-bagian tersebut digabungkan bersama guna
membentuk suatu pemecahan perancangan yang bertalian.
 Penyusunan program adalah analisis dan perancangan adalah
sintesis.
 Perancang yang tidak dapat menunggu suatu program lengkap,
seperti penjahit yang tidak mengukur seorang langganan sebelum ia
mulai memotong kain.
 Perancang yang kreatif akan menunda penilaian, menahan
pemecahan-pemecahan yang diyakini sebelumnya untuk
mensintesakan sebelum informasi didapat, mengetahui masalah
klien. Ia meyakini bahwa perlu analisis menyeluruh sebelum
sintesis
Alhamdulillah
TERIMA
KASIH
ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai