Anda di halaman 1dari 18

KONSELING

ANALISIS
TRANSAKSIO
NAL
TIM TEACHING
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
UNINDRA PGRI JAKARTA
KONSEP ANALISIS TRANSAKSIONAL
Analisis transaksional adalah salah satu pendekatan Psychotherapy yang
menekankan pada hubungan interaksional. Analisis transaksional dapat
dipergunakan untuk terapi individual, tetapi terutama untuk pendekatan kelompok.
Pendekatan ini menekankan pada aspek perjanjian dan keputusan. Melalui
perjanjian ini tujuan dan arah proses terapi dikembangkan sendiri oleh klien, juga
dalam proses terapi ini menekankan pentingnya keputusan-keputusan yang diambil
oleh kien. Maka proses terapi mengutamakan kemampuan klien untuk membuat
keputusan baru, guna kemajuan hidupnya sendiri.

Analisis transaksional dikembangkan oleh Eric Berne tahun 1960. Dalam


mengembangkan pendekatan ini Eric Berne menggunakan berbagai bentuk
permainan antara orang tua, orang dewasa dan anak. Berne mengamati bahwa
kehidupan sehari-hari banyak ditentukan oleh bagaimana ketiga status ego (anak,
dewasa, dan orang tua) saling berinteraksi dan hubungan transaksional antara
ketiga status ego itu dapat mendorong pertumbuhan diri seseorang, tetapi juga
dapat merupakan sumber-sumber gangguan psikologis.
HAKIKAT MANUSIA
Pendekatan Analisis Transaksional memandang manusia sebagai makhluk
antideterministik (anti untuk dikondisikan). Pandangan ini menempatkan
kepercayaan bahwa individu memiliki kapasitas untuk bisa memilih tujuan dan
tingkah laku baru. Pendekatan ini memfokuskan pada pengambilan keputusan
awal yang dilakukan oleh konseli dan menekankan pada kapasitas konseli untuk
membuat keputusan baru, menekankan pada aspek kognitif, rasional, dan
tingkah laku dari kepribadian, dan berorientasi pada peningkatan kesadaran
konseli sehingga konseli dapat membuat keputusan baru dan mengganti arah
hidupnya.
Pandangan analisis transaksional tentang hakekat manusia ialah pada
dasarnya manusia mempunyai keinginan atau dorongan – dorongan untuk
memperoleh sentuhan atau “stroke”. Sentuhan ini ada yang bersifat
jasmaniah dan rohaniah serta yang berbentuk verbal dan fisik.
STRUKTUR KEPRIBADIAN
Analisis transaksional meyakini pada diri individu terdapat unsure-unsur
kepribadian yang terstruktur dan itu meruakan satu kesatuan yang
disebut dengan “ego state”. Adapun unsur kepribadian itu terdiri dari:

01
Ego state child

02 03
Ego state parent Ego state adult
1. Ego state child
Ego state anak-anak terdiri dari perasaan, impuls-impuls dan
spontanitas.
Biasanya ditandai dengan ciri-ciri spontan, memiliki kebutuhan,
perasaan,
dan keinginan untuk bereksplorasi atas peristiwa-peristiwa internal
yang
direspon dengan melihat, mendengar, dan memahami sesuatu,
menipulasi lingkungan seperti menunjukkan sikap manja dan
menangis. Terdapat tiga, jenis ego state anak, yaitu :

 Adapted child (kekanak-kanakan)


 Natural child (anak yang alamiah)
 Little professor
2. Ego state parent
Critical parent
Ciri-cirinya adalah cenderung menasehati, mengkritik, dan menggurui. Nada suara
tinggi dan cenderung keras. Sering kali mengatakan “tidak”, “jangan”. Pada saat
berbicara pada umumnya sambil menunjuk.

Nurturing parent
Ciri –ciri orang tua yang membimbing adalah empatik dan penuh pengertian, peka
terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain, serta menilai dan memberi batasan
benar salah yang tegas.
3. Ego state adult
Ciri-ciri dari ego state ini adalah berpikir logis berdasarkan fakta-fakta obyektif dalam
mengambil keputusan, nalar, tidak emosional, dan bersifat rasional. Ego state
orang dewasa adalah bagian dari obyektif dari individu di mana ia menerima,
menyimpan, memproses, dan mengirim informasi kembali berasarkan opini dan
perasaan.
MOTIVASI HIDUP
Hansen (dalam Taufik, 2000:101) membagi
kebutuhan psikologis manusia menjadi tiga
bagian menurut analisis transaksional yaitu:

1. Kebutuhan akan memperoleh


rangsangan

3. Kebutuhan untuk memperoleh posisi


2. Kebutuhan untuk menstruktur waktu hidup
JENIS JENIS TRANSAKSI

1. Transaksi sejajar 2. Transaksi silang 3. Transaksi terselubung


PERKEMBANGAN PRIBADI YANG SEHAT
Ciri-ciri kepribadian yang sehat menurut Hansen (dalam Taufik, 2009;111)
adalah:
STEP 2 STEP 3
Individu berusaha menemukan naskah
hidupnya secara bebas serta Memilih posisi hidup revolusioner,
memungkinkan pula ia memperoleh saya OK kamu Ok.
sentuhan secara bebas pula.

STEP 1 STEP 4
Individu dapat menampilkan ego Ego statenya bersifat fleksibel tidak
statenya secara luwes sesuai kaku dan tidak full cair.
dengan tempat ia berada
PERKEMBANGAN PRIBADI YANG ABNORMAL/ KASUS
ciri kepribadian yang abnormal ialah:

1. Kecendrungan untuk memilih posisi


devolusioner, obvolusioner dan pada 2. Kecenderungan untuk ego state
dirinya ada unsure tidak Ok. yang tunggal

3. Ego state yang ditampilkannya terlalu cair 4. Ego statenya tercemar.


TUJUAN DAN PROSES KONSELING AT
Adapun tujuan dari konseling ini ialah:

1. Mendekontaminasikan ego state yang


terganggu

2. Membantu mengunakan ketiga ego state


yang terganggu

3. Membantu menggunakan ego state adult


secara optimal

4. Mendorong berkembangnya life position


SOKO dan lifi script baru dan produktif.
Berikut ini akan dibahas hal-hal yang harus diperhatikan konselor
dalam melakukan konseling dengan menggunakan analisis
transaksional.

1. Analisis struktur 2. Analisis transaksional 3. Analisis permainan 4. Analisis naskah hidup


TEKNIK-TEKNIK KONSELING AT
1. Permission (Pemberian Kesempatan), dalam konseling kesempatan ini diberikan kepada kilen
untuk; 1) menggunakan waktunya secara efektif tanpa melakukan ritual pengunduran diri; 2)
mengalami semua status ego yang biasanya dilakukan dengan mendorong klien menggunakan
kemampuan Status Ego Dewasa untuk menikmati kehidupan; 3) tidak memainkan permainan,
dengan cara tidak membiarkan klian memainkannya.
2. Protection (Proteksi), klien mungkin akan merasa ketakutan setelah ia menerima kesempatan
untuk menghentikan perintah-perintah orang tua dan menggunakan Status Ego Dewasa dan
Status Ego Anak.
3. Potency (Potensi). Seorang konselor bukanlah ahli sihir , melainkan orang yang tahu apa yang
akan dilakukan dan kapan melakukannya. Oleh karena itu kemampuan konselor terletak pada
keahliannya, sehingga keterampilan tersebut efektif secara optimal.
Teknik Khusus lainnya menurut Berne terdiri atas delapan teknik yaitu: Interogasi, Spesifikasi,
Konfrontasi, Eksplanasi, Illustrasi, Konfirmasi, Interprestasi, Kristalisasi
KELEBIHAN ANALISIS TRANSAKSIONAL

Beberapa kekuatan konseling analisis transaksional


menurut Muhammad Surya (2003:46) yaitu :

1. Terminology yang sederhana dapat dipelajari dengan mudah diterapkan


dengan segera pada perilaku yang kompleks.
2. Klien diharapkan dan didorong untuk moncoba dalam hubungan di luar
ruang konseling untuk mengubah tingkah laku yang salah.
3. Perilaku klien disini dan sekarang, merupakan cara untuk membawa
perbaikan klien.
4. Penekanan pada pengalaman masa kini dan lingkungan sosial.
KESIMPULAN

Analisis transaksional adalah salah satu


pendekatan Psychotherapy yang
menekankan pada hubungan
interaksional. Analisis transaksional
dapat dipergunakan untuk terapi
individual, tetapi terutama untuk
pendekatan kelompok.
THANKS 
Does anyone have any questions?

Anda mungkin juga menyukai