Anda di halaman 1dari 25

APLIKASI

BERBAGAI
BISNIS
KONTEMPORER
PERSPEKTIF
ISLAM
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
1. GHANILIA VIONI
NAMA 1802010175

2. NURVITA HAPSARININGSIH
ANGGOTA 1802010182

KELOMPOK
3.TANYA NAISYA SARI
1802010193

4.FAISA INEZ
1802010195
DROPSHIPPING
DALAM ISLAM
Dropshipping adalah teknik manajemen rantai pasokan di mana reseller atau
retailer (pengecer) tidak memiliki stok barang. Pihak produsen atau grosir
selaku dropshipper yang nantinya akan mengirim barang secara langsung
pada pelanggan. Keuntungan didapat dari selisih harga antara harga grosir
dan eceran. Tetapi beberapa reseller ada yang mendapatkan komisi yang
disepakati dari penjualan yang nanti dibayarkan langsung oleh pihak grosir
kepada reseller. Inilah bentuk bisnis yang banyak diminati dalam bisnis
online saat ini.

Retailer biasanya menjual barang dengan memberikan


deskripsi barang kepada calon pembeli. Baik berupa
tulisan, gambar atau secara lisan. Kemudian retailer
akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga antara
harga dari pemilik barang dengan harga yang diterapkan
kepada konsumen.
Berikut ilustrasi mengenai sistem dropshipping:
Barang dipasarkan lewat toko online atau dengan hanya memasang ‘display items’
atau ‘katalog. Lalu pihak buyer (pembeli) melakukan transaksi lewat toko online
kepada reseller dropship. Setelah uang ditransfer, pihak dropshipper (grosir) yang
mengirim barang kepada buyer. Artinya, pihak reseller sebenarnya tidak memiliki
barang saat itu, barangnya ada di pihak supplier, yaitu produsen atau grosir.

Maka, dari sini kita bisa simpulkan beberapa poin:


1. Dropship dilakukan oleh retailer
2. Retailer tidak memiliki barang
3. Retailer memberikan deskripsi barang kepada calon pembeli
4. Retailer meneruskan pesanan kepada pemilik barang
5. Barang dikirimkan kepada pembeli bisa jadi dari produsen, atau dari wholesale, atau
dari retailer itu sendiri.
Beberapa Pendekatan Fikih

Untuk menentukan hukum fikih mengenai metode transaksi dropship ini, maka


perlu didefinisikan dulu akad apa yang terjadi dalam transaksi dropship. Dan ada
beberapa pendekatan yang memungkinkan dalam hal ini. Yaitu sebagai berikut:
1. Akad Samsarah (makelar)
Akad samsarah kita kenal dengan istilah makelar atau keagenan. Definisi
akad samsarah dalam Mausu’ah Fiqhiyyah Kuwaitiyyah (10/151):
“Samsarah adalah perantara antara penjual dan pembeli. Simsar adalah orang
yang menjadi penengah antara penjual dan pembeli untuk menjalankan proses
transaksi. Disebut juga dallal, karena ia mengantarkan pembeli kepada barang
yang ia cari, dan mengantarkan penjual kepada penjualan”.
Imam Malik mengatakan: “Adapun seseorang yang memberikan barang lalu
mengatakan: silakan jualkan barang ini lalu dari setiap 1 dinar, keuntunganmu
sekian persen. Maka ini tidak diperbolehkan. Karena setiap kali harga barang
turun maka turun juga komisinya. Maka ini gharar, ia (makelar) tidak mengetahui
berapa yang akan didapatkannya” (Al Muwatha, 2/685)
Maka transaksi dropship bisa disebut samsarah jika
memenuhi kriteria berikut:
1. Retailer atau dropshipper berlaku
sebagai simsar (makelar) yang ia menjadi penengah
antara penjual dan pembeli.
2. Harga jual sesuai kesepakatan antara penjual dan
makelar. Makelar tidak boleh mengubah harga di luar
kesepakatan.
3. Komisi dari penjual haruslah komisi yang fixed,
bukan berupa persentase dari harga barang.
Jika transaksi dropship memenuhi syarat ini maka
hukumnya boleh.
2. Akad Salam
Akad salam atau disebut juga akad salaf adalah jual beli yang didasari dari
deskripsi barang, belum berupa yang nyata, dengan pembayaran di awal.
Akad salam dibolehkan dalam syariat dengan dalil dari Al Qur’an dan As
Sunnah. Dalil dari Al Qur’an, Allah Ta’ala berfirman:
ُ‫ُبُوه‬-‫ ُم َس ًّمى فَا ْكت‬-‫لَ ٰى أَ َج ٍل‬-ِ‫ن إ‬-ٍ ‫ي‬-ْ -‫ ْم بِ َد‬-ُ‫ت‬-‫يَ ْن‬-‫َ َدا‬-‫ا ت‬-‫ُوا إِ َذ‬-‫ن آ َمن‬-
َ ‫َّ ِذي‬-‫يُّهَا ال‬-َ‫يَا أ‬
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara
tunai untuk waktu yang telah ditentukan, hendaklah kamu
menulisnya.” (QS. Al-Baqarah: 282)
Dalil dari As Sunnah, dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhu, beliau berkata:
“Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, penduduk
Madinah ketika itu sudah biasa memesan buah kurma dalam waktu dua atau
tiga tahun. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa
memesan sesuatu, maka hendaknya ia memesan dalam takaran yang jelas,
timbangan yang jelas, dan tempo yang jelas” (Muttafaqun ‘alaihi).
Contoh akad salam adalah sebagai berikut. Budi ingin membeli seekor
kambing, maka ia berkata kepada Anto: “Carikan saya kambing,
warnanya putih, sehat, usianya lebih dari 2 tahun, dan gemuk. Silakan
kamu cari dari penjual manapun, saya beli seharga 4 juta, ini dia saya
serahkan uangnya. Tolong serahkan kambingnya dalam 2 hari”.

Namun syarat-syarat agar dropship bisa dianggap sebagai akad salam


adalah sebagai berikut:
1. Disebutkan sifat-sifat barang secara rinci beserta jenis dan ukurannya
2. Pembayaran harus kontan di muka
3. Harus disebutkan tempo batas akhir penyerahan barang
4. Barang bukan berupa aset pasif
Jika syarat-syarat ini dipenuhi maka dropship hukumnya boleh karena
termasuk akad salam.
3. Wakalah bil Ujrah
Wakalah artinya perwakilan. Disebutkan dalam Al Fiqhul Muyassar (232): “Wakalah adalah
seseorang mengutus orang lain untuk menggantikannya dalam urusan-urusan yang bisa
digantikan”.
Namun dalam Al Fiqhul Muyassar (hal. 232) disebutkan syarat sah wakalah, yaitu sebagai
berikut:
1. Wakil (yang mewakilkan) dan muwakkil (yang diwakilkan) haruslah orang yang baligh dan
berakal
2. Wakalah terjadi pada perkara-perkara yang sah untuk diwakilkan
3. Tidak melakukan wakalah pada perkara-perkara yang merupakan hak Allah seperti shalat dan
wudhu
4. Batas kekuasaan wakil adalah sebatas yang diizinkan oleh muwakkil
5. Wakil tidak boleh menyerahkan mandat pada orang lain lagi, kecuali diizinkan oleh muwakkil
6. Wakil statusnya adalah orang yang memegang amanah, dan orang yang memegang amanah
wajib mengganti rugi jika ada kerugian akibat kelalaiannya
Dan dibolehkan adanya ujrah (komisi) dari wakalah sesuai dengan kesepakatan kedua pihak.
Sehingga, transaksi dropship bisa disebut sebagai wakalah jika memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Reseller atau dropshipper adalah orang yang mewakili penjual, telah diizinkan oleh penjual
untuk menjualkan barangnya secara resmi
2. Reseller atau dropshipper tidak menentukan harga dan kebijakan terkait barang kecuali atas
izin penjual
3. Reseller atau dropshipper bersedia mengganti rugi jika ada kerugian akibat kelalaiannya
Jika kita perhatikan, model kerjasama seperti ini sering disebut dengan agen resmi atau
distributor resmi. Jika dropshipper sebagai agen atau distributor resmi maka hukumnya boleh
karena memenuhi syarat-syarat di atas.
4. Murabahah
Murabahah adalah jual-beli yang harga dan untungnya sama-sama diketahui oleh pembeli dan penjual.
Disebutkan dalam Al Fiqhul Muyassar (218): “Murabahah adalah jual-beli yang harga dan
keuntungannya diketahui oleh penjual dan pembeli”.
Disebutkan syarat sahnya akad murabahah dalam Mausu’ah Fiqhiyyah Kuwaitiyyah (36/319-322) :
a. Akad pertama adalah akad yang sah
b. Harga awal diketahui kedua belah pihak
c. Barang bukan termasuk komoditi riba
d. Keuntungan diketahui kedua belah pihak
Maka dalam contoh di atas, B boleh menjual barang kepada A setelah ada serah-terima barang dari toko
XYZ kepada B, sehingga kulkas ditaruh di rumah B.
Dengan demikian, transaksi dropship bisa dianggap murahabah jika terpenuhi syarat-syarat berikut:
e. Reseller atau dropshipper dan pembeli sama-sama tahu harga awal barang.
f. Reseller atau dropshipper dan pembeli sama-sama tahu besar keuntungan yang diambil dropshipper.
g. Harus ada serah-terima barang dulu antara pemilik barang dengan dropshipper.
ARISAN
DALAM ISLAM

Arisan adalah sekelompok orang sepakat untuk mengeluarkan sejumlah


uang dengan nominal yang sama pada setiap pertermuan berkala,
kemudian salah seorang dari mereka berhak menerima uang yang
terkumpul berdasarkan undian dan semua anggota nantinya akan mendapat
giliran untuk menerima nominal yang sama.
Pendapat Pertama
Arisan dalam islam menurut pendapat Syaikh Dr.Shalih Al Fauzan : arisan hukumnya haram dan
termasuk riba. Karena arisan pada hakikatnya adalah akad pinjaman, dimana anggota pertama
yang menerima uang terkumpul hakikatnya ia menerima pinjaman dari anggota-anggota lainnya
dan begitulah seterusnya setiap orang yang menerima uang terkumpul adalah peminjam terhadap
anggota yang belum menerima.

Dalam akad pinjam meminjam ini terdapat manfaat bagi pihak yang meminjamkan dalam
bentuk ia memberikan pinjaman uang dengan syarat anggota yang lain bersedia memberikan
pinjaman untuknya. Dan setiap pinjaman yang mendatangkan manfaat adalah riba. Maka arisan
termasuk riba.
Pendapat kedua
Arisan dalam islam hukumnya boleh, pendapat ini merupakan fatwa
Lembaga tetap untuk fatwa di kerajaan Arab Saudi, nomor : 164,th. 1410H.
ang diketuai oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, bahkan Syaikh
Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan hukumnya sunnah, karena
merupakan salah satu cara untuk mendapatkan modal dan mengumpulkan
uang yang terbebas dari riba.
Dalil dari pendapat ini bahwa hukum asal muamalat adalah boleh
kecuali bila terdapat hal-hal yang mengharamkan. Dan tidak ada yang
mengharamkan dalam akad ini, karena manfaat yang didapatkan oleh
pemberi pinjaman tidak mengurangi sedikitpun harta peminjam maka
hukumnya boleh.
Adapun cara penarikan dengan cara dikocok tidak menyebabkan akad
arisan menjadi haram. Karena kocok (qur’ah) dibolehkan jika dilakukan
untuk menentukan orang yang paling berhak di antara orang-orang yang
berhak, sebagaimana telah dijelaskan dalam pembahasan gharar.
 
TRADING
DALAM ISLAM
Trading berasal dari Bahasa Inggris yang berarti perdagangan.
Dalam arti yang lain, trading adalah aktivitas melakukan
pertukaran barang atau jasa dari satu pihak ke pihak lain
dengan tujuan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
Kegiatan trading mendasari tiap individu untuk menukarkan
barang atau jasa hasil produksi mereka dengan kebutuhan
pribadi masing-masing. Kegiatan trading paling awal dikenal
sebagai barter, bentuk pertukaran paling sederhana sebelum
standarisasi alat tukar seperti uang ditemukan. Kegiatan trading
di masa kini sudah mengalami banyak perkembangan. Selain
pertukaran barang dan jasa, trading juga bisa memunculkan
peluang dalam jual beli aset keuangan. Pasar tempat jual beli
aset keuangan antara lain adalah pasar saham, dan pasar
berjangka, termasuk Forex
Jenis-jenis Trading di Indonesia :
1. Trading saham
Trading saham adalah melakukan jual beli saham dalam waktu jangka
pendek. Sementara investasi saham bisa diartikan seperti menabung saham
dalam jangka panjang. Cara kerja trading saham sangat sederhana. Beli
saham ketika turun, kemudian jual ketika naik. Dengan begitu, seseorang
yang menjualnya ketika naik akan mendapatkan capital gain atau margin
keuntungan. Trading saham berbeda dengan investasi saham. Trading
saham berfokus pada transaksi jual beli jangka pendek, sedangkan investasi
saham bersifat jangka panjang, atau bisa dikaitkan dengan menabung dalam
bentuk saham. Investasi saham diperbolehkan asalkan unsur dan instrumen
investasi tersebut tidak bertentangan dengan prinsip syariat Islam. Investasi
saham juga bisa dikatakan haram jika didalamnya mengandung unsur
spekulasi dan digunakan sebagai tempat untuk memperoleh profit secara
maksimal dengan cara merugikan orang lain. Sedangkan hukum dari trading
saham adalah haram. Karena trading saham sama saja dengan main
saham, atau dalam kata lain main saham berarti judi. Selain itu trading
saham hukumnya haram karena trading saham mengandung unsur gharar
(ketidakpastian) dan spekulasi. Hal ini sangat beresiko dan dapat merugikan
si pembeli itu sendiri.
Sebagai contoh, seorang trader membeli sebuah saham untuk langsung dijual jika harganya naik,
tetapi justru nilai saham tersebut tidak kunjung meningkat sehingga jika ia jual malah akan
merugikannya. Hal inilah yang disebut gharar, nilai saham bisa saja naik atau turun tanpa ada
kepastian. Trading saham dapat disebut halal jika selama metode transaksinya dilakukan sesuai
tuntutan syar’i, tidak melakukan margin trading (pinjaman dengan bunga), dan tidak melakukan
najsy (melakukan penawaran palsu).

2. Trading emas
Trading emas adalah perdagangan emas secara online di pasar forex tanpa melibatkan
perpindahan aset emas secara fisik. Trading emas merupakan salah satu alternatif cara
untuk mengambil keuntungan dari pergerakan naik dan turunnya harga emas. Pedoman
mengenai trading emas terkandung dalam sebuah hadist Ubadah bin Shamit dimana
Rasulullah SAW bersabda : “emas dengan emas, perak dengan perak, burr dengan burr,
sya’ir dengan sya’ir, tamr dengan tamr, garam dengan garam, kadarnya harus semisal dan
sama, harus dari tangan ke tangan (kontan). Jika jenisnya berbeda, maka juallah sesuka
kalian, selama dilakukan dari tangan ke tangan (kontan). (HR. Al Bukhari, Muslim no. 1587,
dan ini adalah lafadz Muslim).
Pimpinan Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Cirebon,
KH Yahya Zainul Ma’arif menjelaskan, perhiasan seperti emas dan perak ataupun uang
masuk dalam hukum naqdain. Yaitu apabila ada pertukaran antar emas dengan uang
atau perak dengan uang maka harus ada serah terima antara penjual dan pembeli. Jadi
barang harus nyata dan berbentuk fisik yang nantinya akan di serah terimakan secara
langsung pada saat itu juga, apabila ada penundaan pemberian barang atau
pembayaran barang tersebut maka akan masuk ke dalam riba. Riba yang sering terjadi
di media online adalah riba yad, yaitu riba yang terjadi akibat jual beli barang ribawi
maupun non ribawi yang disertai penundaan serah terima kedua barang yang
ditukarkan, atau penundaan terhadap penerimaan salah satunya. Contohnya, ada orang
yang akan membeli emas, namun si pembeli ini mengatakan kepada penjual bahwa ia
akan membayarnya kapan-kapan, tetapi emasnya sudah dibawa oleh si pembeli. Ini
tidak boleh dilakukan, karena melanggar kesepakatan bahwa si penjual dan pembeli
harus menyerahkan barang dan uangnya secara langsung dalam waktu yang
bersamaan.
3.Trading valuta asing/forex
Trading forex adalah perdagangan mata uang asing dengan
memanfaatkan kurs mata uang yang naik turun dalam kurun
waktu tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Dalam Bahasa Indonesia, forex dikenal dengan istilah valas
(valuta asing). Para ulama mengharamkannya karena
transaksi ini melanggar kaidah penukaran komoditi riba, yaitu
riba ba’i karena tidak terjadi serah terima fisik uang yang
ditukarkan secara tunai pada saat transaksi berlangsung.
Hukum Trading Forex :
1. Menurut DSN MUI (Dewan Syariah Nasional MUI), trading forex dikategorikan
haram karena di dalamnya mengandung unsur spekulasi karena pertukaran
itu bukan dengan menggunakan barang melainkan untuk disimpan dan
kemudian dijual kembali ketika harganya naik.
2. Pendapat Ulama
Ibnu Taymiyah, Al-Ghazali, Al-Maqrizi, Ibnu Khaldun dan lain-lain berpendapat
bahwa uang hanya sebagai alat tukar (medium of exchange), bukan sebagai
barang dagangan (komoditas) yang dapat diperjualbelikan. Faktanya, dalam
perdagangan forex, uang dijadikan sebagai barang komoditas atau barang
yang dapat diperjual belikan bukan sebagai alat tukar untuk berbelanja.
3. Hadist
Perdagangan mata uang yang sejenis itu maupun yang berbeda jenisnya
harus dari tangan ke tangan. Seperti hadist yang berbunyi “Jika berbeda
jenisnya, perjualbelikanlah sesuai kehendak kalian asalkan dari tangan ke
tangan.” (HR. Muslim, dari Ubaidah bin ash-Shamit Radhiallahu’anhu. Jadi,
trading forex dianggap haram dalam Islam karena mengandung spekulasi
atau mengandung hal yang tidak pasti, dan cara melakukannya tanpa adanya
serah terima secara langsung.
OJOL
DALAM ISLAM
Dalam point ini kelompok kami kan menjelaskan beberapa hal
yang berkaitan dengan kegiatan ojol dan di kaitkan dengan
ketentuan islam. Berikut hal yang berkaitan dengan ojol dan
penjelasannya:

 TRANSPORTASI MEGGUNAKAN APLIKASI ONLINE


Perkembagan transportasi meggunakan aplikasi ini memiliki
dampak positif dan negative. Dampak positifnya adalah
penggunaan teknologi yang semakin pesat serta para konsumen
sebagai pengguna mefapatkan harga ongkos yang lebih
ekonomis. Apalagi mengeai harga promo dan potongan harga.
Sedangka dampak negativnya operasi angkitan umum menurun.
 Go-jek
-pasal 2 ayat 3 berbunyi. “ Merchant dilarang
mencantumkan besarnya jumlah bagi hasil yang diatur
dan si sepakati dalam pasal 3 ayat (1) perjanjian ini, ke
dalam bukti /kwitansi /bon…yang akan di terima oleh
pelanggan sebagi bukti pembelian makanan dan
minumanmelalui fitur Go-Jek”.
-Pasal 3 BIiaya jasa dan cara pembayaran ayat1
Untuk setiap pemesanan dan pengantaran makanan dan minuman melalui
fitur Go-jek para pihak sepakat bahwa merchant akan membayar jumlah
pembagian hasil kepada GO-Jek sebesar 15% ( lima belas persen)dari
jumlah harga makanan dan minuman yang di pesan oleh pelanggan.
Dalam pasal pasal tersebut bisa di kaitkat dengan hokum GO-FOOD
bahwa hokum tersebut harap. Karena mengandung unsur Riba , dimana
pihak driver meminjamkan uang kepada konsumen sebanyak 85%, yang
nantinya di bayar 100 % oleh konsumen. Maka 15 persen adalah
pertambahan pinjaman yang di namakan bunga atau riba

 Diskon
Hukum diskon berkaitan erat dengan permasalahan klasik yang di bahas
para ulama tentang hukum menjual barang di bawah harga pasar. Dalam hal
ini terdapat perbedaan penfapat ulama
Tidak boleh menjual barang dan jasa di bawah harga pasar Dalam hal ini
ulama berpendapat Ulama mashab Maliki. Pendapat ini berpegang kepada
atsar bahwa Umar Bin khattab melewati Hatib Bin Abi Balta’ah radhiyalahu
anhumayang sedang menjual anggur kering di pasar. “ maka umar berkata
kepadanya. “ naikan harganya , atau silakan meninggalkan pasar”. (HR
MALIK).
Maksud dari dalil tersebut adalah bahwa diskon yang diberikan pedangag
dapat menimbulkan ke mudhzorotan pedagang lain.
Boleh mejual barang dan jasa di bawah harga pasar. Selagi tujuan penjual tersebut bukan untuk
menghancurkan pedangang lainnya. Dalil tersebut terdapat dalam sabda Nabi shallallahu alaihi
wasallam :
“Allah merahmati seseorang yang menjual , membeli dan membayar utang dengan hati yang murah”.
(HR. Bukhari)
Dalam hadist tersebut menjelaskan bahwa Boleh mejual barang dan jasa di bawah harga pasar. Selagi
tujuan penjual tersebut bukan untuk menghancurkan pedangang lainnya. Karebna hum asal jual-beli
adalah boleh
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai