Anda di halaman 1dari 11

“GADAI (RAHN)”

A.ADI ANUGRAH

MUHAMMAD FADJRIN H

Kelompok 4
11 Pegadaian Syariah (Rahn)

 Pengertian Gadai Syariah


Gadai diistilahkan dengan rahn dan dapat juga
dinamai al-habsu (Pasaribu, 1996). Secara
etimologis, pengertian rahn adalah tetap dan
lama, sedangkan al-habsu berarti penahanan
terhadap suatu barang tersebut (Syafei, 1987).
Sedangkan menurut Sabiq (1987), rahn adalah
menjadikan barang yang mempunyai nilai harta
menurut pandangan syara’ sebagai jaminan
hutang, hingga orang yang bersangkutan boleh
mengambil sebagian (manfaat) barangnya itu.
22 Dasar Hukum Gadai Syariah
 Dasar hukum gadai menurut Islam adalah Al-Qur’an, sunnah
dan ijtihad. Ayat Al-Qur’an yang dapat dijadikan dasar
hukum perjanjian gadai adalah QS. Al-Baqarah ayat 282 dan
283 yang berbunyi “Hai orang-orang yang beriman, apabila
kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang
ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya..” dan “Jika
kamu dalam perjalanan sedang kau tidak memperoleh
seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan
yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika
sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka
hendaklah yang dipercaya itu menunaikkan amanatnya
(hutangnya)…”.
33 Rukun Akad Gadai Syariah
Rukun dan syarat sahnya perjanjian gadai
adalah sebagai berikut :
1. Ijab qabul (sighot)
2. Orang yang bertransaksi (Aqid), terdiri dari
rahin (pemberi gadai) dan murthahin
(penerima gadai)
3. Adanya barang yang digadaikan (Marhun)
4. Utang (Marhun bih)
44 GADAI VERSUS RAHN
Persamaan gadai dg rahn
 Hak gadai berlaku atas pinjaman uang.
 Adanya agunan sebagai jaminan uang.
 Pada prinsipnya tidak boleh mengambil

manfaat barang yang digadaikan, kecuali dg


seijin rahim.
 Biaya barang yang digadaikan ditanggung

oleh pemberi gadai.


 Apabila batas waktu pinjaman habis, barang

yang digadaikan boleh dijual/dilelang.

Sumber : Muhammad&Hadi S, 2003: 36


Perbedaan gadai dg rahn
Rahn Gadai
(Menurut Hukum Islam) (Menurut Hukum Perdata)
Dasar tolong menolong tanpa Dasar tolong menolong juga
mencari keuntungan menarik bunga/sewa modal.
rahn berlaku pada semua harta. Berlaku untuk barang bergerak.

Tidak mengenal istilah bunga Mengenal bunga uang.


uang.
rahn bisa dilaksanakan tanpa Melalui lembaga Perum
melalui lembaga. Pegadaian.

Sumber : Muhammad&Hadi S, 2003: 36


55 AKAD PERJANJIAN RAHN

 Al-Qardul Hasan → Digunakan jika untuk


konsumtif. Rahim akan memberikan biaya
upah/fee kepada murtahin, karena
murtahin telah menjaga/merawat marhum.
 Mudharabah → Digunakan jika untuk modal

usaha (pembiayaan modal kerja&investasi).


Rahim akan memberikan bagi hasil
berdasarkan keuntungan usaha yg
diperoleh kepada murtahin sesuai dg
kesepakatan.
 Al-Bai Muqoyyadah → Digunakan jika untuk
produktif (modal kerja berupa pembelian
barang). murtahin akan membelikan barang
yang dibutuhkan rahim dan rahim akan
memberikan mark-up kepada murtahin
sesuai dg kesepakatan.
Skema akad Al-Qardhul Hasan
dalam Pegadaian Syariah

Fee Pencairan

Murtahin Rahim
Akad Rahn

Marhum
Penyerahan marhum
Akad Lain
Jika marhum digunakan oleh Murtahim
Skema akad Al-Mudharabah
dalam Pegadaian Syariah

Murtahin X%
Modal Usaha
Hutang&Jasa

Marhum
Akad Rahn

Jika
Usaha Hasil Usaha
Marhum
Digunakan
Oleh Skill Y%
MurtahimRahim

Akad Lain
Skema akad Bai Al-Muqoyyadah
dalam Pegadaian Syariah
Mark-up

Pencairan (barang)

Murtahin Rahim
Akad Rahn

Jual beli barang

Marhum
Penyerahan marhum
Distributor
Akad Lai
Jika marhum digunakan oleh Murtahim

Anda mungkin juga menyukai