Anda di halaman 1dari 20

Oleh Fulki Fathurrahman (120620200013 )

CHAPTER 11
BEHAVIORAL ASPECTS OF PERFORMANCE EVALUATION
 Latar Belakang

 John Miller staff baru asisten administrasi untuk pengontrol perusahaan memili tugas
mengevaluasi efektivitas sistem evaluasi kinerja perusahaan.

Amex, Inc. adalah perusahaan Fortune 500 dengan 25 anak perusahaan, 17.000
karyawan, Penjualan sebesar $ 2.5 miliar dan Aset sebesar $ 2.3 miliar yang memproduksi
produk secara eksklusif terkait dengan satu industri.
 Menurut Miller perusahaan dapat dicirikan sebagai berikut :
 Perusahaan ini dibagi menjadi divisi, dan setiap pusat laba bertanggung jawab untuk
fungsi pemasaran, manufaktur, dan layanan pelanggan.

Bawahan dievaluasi hanya berdasarkan kinerja pribadi mereka; manajer segmen dinilai
pada ketiga kriteria.

Sistem ini menilai individu berdasarkan akuntabilitas dan kepatuhan terhadap tujuan
tertulis dan aturan kinerja.
 Berbagai elemen struktur tujuan & pelaporan
kinerja, yaitu :
Penjualan
Pendapatan lain-lain
Biaya manufaktur
Biaya penjualan dan administrasi
Laba pusat distribusi
 Overhead langsung
 Overhead langsung perusahaan—yang dialokasikan
 Laba operasional
 Overhead tidak langsung
 Pajak
Laba bersih
Modal
Return on capital employed
Days Receivables Outstanding
Inventory turnover
 Rumusan Masalah

 Apakah Penetapan kinerja di perusahaan sudah


sesuai ?

 Apakah terdapat kendala dalam penetapan


tujuan & pelaporan kinerja ?
TEORI
Tujuan utama dari evaluasi kinerja adalah untuk memotivasi karyawan untuk mencapai
tujuan organisasi
 Definisi dan Tujuan dari Evaluasi Kinerja

 Kegunaan dari Evaluasi Kinerja


o Untuk mengelola organisasi
o Untuk membantu dalam keputusan personel
o Untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan
o Untuk memberikan feedback kepada karyawan
o Untuk memberikan dasar untuk memberikan alokasi penghargaan
KINERJA KEUANGAN
 ROCE = Laba Operasi Bersih / (Total Aset – Kewajiban)

 Days of sales outstanding = Akun Piutang / Total Penjualan


Kredit X jumlah hari dalam 1 bulan
KINERJA KEUANGAN
 Inventory turnover adalah salah satu cara yang bisa kamu
gunakan untuk mengukur sejauh mana efektivitas penjualan
yang dilakukan berdasarkan stok barang yang kamu miliki.

 Rasio Perputaran Persediaan = Harga pokok / Persediaan


rata-rata

 Standard cost adalah biaya yang sudah ditetapkan atas proses


pembuatan satu unit produk atau dalam kuantitas tertentu
pada periode tertentu. 
 Motivasi Sebagai Alat Untuk Mempromosikan Efisiensi
Operasional

 Teori harapan (Expectancy Theory) memfokuskan tiga


hubungan, yaitu sebagai berikut :
 The effort necessary to achieve the goal.
 Performance and reward
 Rewards satisfying personal goal
 Pengaruh Rewards dalam Perilaku

Positive Negative
Punishment
Reinforcement Reinforcement

 Tipe - tipe rewards dan manfaat

Penghargaan intrinsik (intrinsic rewards).

Penghargaan ekstrinsik (extrinsic rewards).


 Langkah-langkah dalam mengevaluasi kinerja aspek
keperilakuan
• Menentukan segmen dan kegiatan yang akan
dikendalikan oleh individu yang terkait
Preliminary • Menetapkan kriteria kinerja (kebijakan,
Steps:
tujuan, dan standar)
• Mengukur kinerja aktual

• Perbandingan Kinerja Aktual dan yang


Performance Diharapkan
Evaluation • Memastikan penyebab operasional dan
Steps: perilaku varians yang tidak menguntungkan
• Tindakan Korektif
Aspek Perilaku Evaluasi Kinerja Menggunakan
Informasi Akuntansi
• Jika struktur organisasi dan struktur pelaporan sesuai,
Hubungan antara Struktur terdapat harmoni diantara tanggung jawab manajer dan
Organisasional ke Struktur pengendalian pada penghasilan dan/atau beban
Laporan Keuangan

• Untuk meminimalkan komplain dan mendorong diterimanya tujuan


anggaran dan standar kos sebagai hal yang realistis dan adil, manajer
Tingkat Partisipasi pada segmen harus berpartisipasi dalam pengarutan pengukuran uang
Pengaturan Standar digunakan dalam evaluasi kinerja mereka

• Semakin manajer mengerti sistem, kemungkinan lebih


Level Pengertian Sistem besar fungsinya akan efektif.
Akuntansi
 Pembahasan

 Amex, Inc. memiliki sistem evaluasi kinerja yang kompleks dan canggih.

 Sistem kinerja menekankan kepedulian manajemen atas kualitas kinerja pribadi,


pencapaian tujuan, dan profitabilitas jangka pendek.

 Pencapaian tujuan menerima bobot terberat di tingkat pusat laba bertujuan menginduksi
kepatuhan yang ketat terhadap tujuan biaya dan pendapatan yang dianggarkan.
Terdapat masalah pada fase penetapan tujuan atau penganggaran, yaitu :

Kurangnya upaya serius untuk mendeteksi atau mencegah praktik-praktik penganggaran


dan menganggap sebagai ditoleransi.

Persepsi bahwa pencapaian tujuan sangat dihargai, sementara non-pencapaian dihukum.

Sistem standar costing yang berlaku memiliki nilai yang overstated.

Dalam menetapkan standar costing, controller harus memahami kapasitas pabrik serta
trend produksi dan biaya yang ada.
Disarankan untuk meninjau manfaat perilaku dari bobot relatif yang ditetapkan ke
berbagai kriteria kinerja

Terdapat kontradiksi yang jelas dan pola perilaku disfungsional dalam ulasannya tentang
sistem evaluasi kinerja.

Dalam hal penjualan dan tren pangsa pasar adalah bahwa sistem evaluasi kinerja muncul
disfungsional.

Persepsi bahwa fakta bahwa pencapaian tujuan sangat dihargai, sementara non-
pencapaian dihukum.

Perlu adanya kejelasan dasar tentang alokasi overhead langsung & tidak langsung karena
digunakan dalam pengukuran laba operasi.
 Kesimpulan & Saran

Meskipun terdapat sedikit kelemahan, sistem evaluasi kinerja Amex, Inc. secara teknis
cukup baik. Ini mengkomunikasikan prioritas manajemen dengan baik dan efektif
memperkuat kesadaran biaya, kepatuhan dengan tujuan yang telah ditentukan, dan aturan
perilaku.

Kekuatan keseluruhan perusahaan membuktikan bahwa sistem, meskipun kesalahan kecil,


bekerja dengan baik.

Akan tetapi, untuk kedepannya agar perusahaan dapat terus berkembang dan bersaing di
pasar harus dapat memperbaiki pengukuran kinerja dan penentuan sasaran dan tujuan yang
digunakan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai