Anda di halaman 1dari 15

LUKA

Presentasi Askep

BAKAR
Yola Noviyana
11190004
GAMBAR LUKA BAKAR
Kasus soal
Seorang anak umur 15 tahun dengan BB 40kg
diantar ke RS akibat terkena ledakan LPG saat
sedang memasak. Pasien terlihat meringis
kesakitan. Berdasarkan hasil pengkajian
ditemukan TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi
112 x/menit, frekuensi nafas 23 x/menit, Suhu 38
0 C. Terdapat luka bakar di bagian ekstremitas

atas kiri, tubuh bagian depan, dan ekstremitas


bawah kiri.
Pengkajian
Identitas pasien Identitas penanggung jawab

 Nama: “An” Haruto  nama: “Ny” Lisa


 Umur: 15 tahun  umur: 33 tahun
 Jenis kelamin: Laki-laki  jenis kelamin: perempuan
 Agama: Islam  agama: islam
 Suku/bangsa: Indonesia  hubungan: ibu
 Pendidikan: Smp
 Pekerjaan: siswa
 Alamat: jakarta
Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama:
Klien datang ke RS karna luka bakar
2. Keluhan utama saat di kaji:
Klien mengatakan nyeri pada luka bakar
3. Riwayat penyakit saat ini:
Klien datang ke RSUD sore hari dengan keluhan nyeri pada daerah bagian
ekstremitas atas kiri, tubuh bagian depan, dan ekstremitas bawah kiri. akibat
terkena ledakan LPG saat sedang memasak pada saat di rumah pada tanggal
02 pukul 13:00 WIB.
4. Riwayat alergi:
Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi obat/makanan
5. Riwayat pengobatan:
Klien mengatakan pernah berobat ke puskesmas hanya menderita panas,
pilek, dan batuk
6. Riwayat penyakit keluarga:
Klien mengatakan di keluarga tidak ada riwayat penyakit keturunan dan
penyakit kronis.
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum: lemas dan meringis
 TTV: Tekanan Darah 100/60 mmhg
Nadi 112x/menit
Suhu 38°c
Pernafasan 23x/menit
Head to toe
 Thorax(dada)
Inpeksi: Terdapat luka bakar 9%, pengembangan dada simetris, frekuensi
pernafasan 23x/menit, ada lesi akibat luka bakar.
 Abdomen
Inspeksi: Terdapat luka bakar 9%, Bentuk simetris, tidak ada massa.
 Ekstermitas
Tangan kiri(atas): terdapat luka bakar 9% pada lengan kiri. Tidak ada fraktur,
pergerakan sendi agak kaku, turgor kulit elastis.
Kaki kiri(bawah): Terdapat luka bakar 18% pada kaki kiri. Tidak ada fraktur,
pergerakan sendi agak kaku, turgor kulit elastis.
 
1. DS: Klien mengatakan nyeri pada luka bakar dengan skala 2 (0-10),

nyeri seperti terbakar (panas, perih), nyeri dirasakan terus menerus

DO: klien tampak meringis, klien tampak lemah

TD: 100/ 60 mmHg

N:112x/menit

S: 38°C

RR:23x/menit

Masalah: Nyeri Akut


2. DS: -
DO: Terdapat luka bakar grade II (6%), Klien kontak dengan
lingkungan luar (keluarga dan pengunjung)
Masalah: Resiko Infeksi
3. DS –
DO: Kulit tubuh bagian depan pasien tampak terkelupas,
Kulit lengan kiri dan kaki tampak kehitaman akibat luka bakar
Masalah: Kerusakan Integritas Kulit
Diagnosa Keperawatan

a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik, ditandai dengan: Klien
mengatakan nyeri pada luka bakar dengan skala 2 (0-10), nyeri seperti terbakar
(panas, perih), nyeri terasa 2-3 menit, Klien tampak meringis, Klien tampak lemah
karena kesakitan.

b. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahan primer tidak adekuat (kerusakan kulit,
trauma jaringan, gangguan peristaltik) ditandai dengan terdapat luka bakar grade II
6%, klien kontak dengan lingkungan luar ( keluarga dan pengunjung yang
menjenguk)

c. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma karena luka bakar ditandai
dengan kerusakan permukaan kulit tubuh bagian depan lengan kiri, dan kaki kiri.
kulit wajah, lengan kiri , dan kaki kiri tampak menghitam akibat luka bakar.
 
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Keperawatan Rasional
Tujuan:  Tutup luka sesegera 1. Suhu berubah dan gesekan
mungkin kecuali perawatan menyebabkan gerakan
Setelah dilakukan tindakan
luka bakar pemajanan udara hebat pada pemajanan ujung
keperawatan selama 3x24
terbuka 2. Untuk mengurangi
jam nyeri pasien diharapkan
 Pertahankan suhu mencegah tubuh menggigil
dapat berkurang, dengan
lingkungan yang nyaman, 3. Nyeri sewaktu-waktu
Kriteria Hasil: beri lampu penghangat, berubah dan paling berat
 Klien mengatakan nyeri penutup tubuh hangat saat pergantian balutan
berkurang  Kaji nyeri dengan PQRST debridement
 Klien tidak meringis  Ajarkan tekhnik 4. Fokuskan kembali perhatian
kesakitan Skala nyeri management nyeri, relaksasi dapat menurunkan
turun menjadi 1 (0-10) distraksi, relaksasi, dan ketergantungan farmakologi
nafas dalam 5. Nyeri dapat Mempengaruhi
 Kaji TTV fisiologis tubuh Pengobatan
Kolaborasi dengan tim tepat dapat mengurangi nyer
medis dalam pemberian
analgetik
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN RESPON HASIL
1. Mengkaji nyeri dengan PQRST 1. Klien mengeluh nyeri pada luka, nyeri
2. Mengatur posisi senyaman mungkin seperti panas dan perih, skala nyeri 2 (0-
3. Mempertahankan suhu lingkungan yang 10), nyeri dirasakan terus-menerus.
nyaman, beri lampu penghangat, penutup 2. Klien nyaman dengan posisi semi fowler
tubuh hangat 3. TD : 100/60 mmhg
4. Memonitor TTV N:23x/menit,

5. Mengajar kan tekhnik management nyeri, S: 36,5°C,


distraksi dan relaksasi seperti menonton tv, RR: 112x/menit
berbicara dengan keluarga, membaca buku 4. Klien berbincang-bincang
dengan keluarganya
dll.
5. Terapi yang didapat; obat
6. Berkolaborasi dengan tim medis dalam
analgestik
pemberian analgetik
6. Pengunjung dibatasi oleh
7. Membatasi pengunjung bila perlu waktu dalam
8. Meningkatkan intake nutrisi menjenguk klien
9. Berkolaborasi dalam pemberikan 7. Menganjurkan klien untuk
terapi antibiotik benyak makan dan
minum.
10. Mengajarkan pasien dan keluarga tanda dan
NO EVALUASI

1. S: Klien mengatakan masih nyeri pada luka bakar, nyeri seperti:


 
panas, dan perih, nyeri terus menerus. Nyeri pada angka 3 (0-10).
O: wajah klien tampak meringis. Skala 2 (0-10)
A: tujuan teratasi sebagian.
P: intervensi dianjurkan

 Kaji nyeri dengan PQRST


 Monitor TTV
 Atur posisi senyaman mungkin.
 Kolaborasi dalam pemberian analgetik
NO EVALUASI

2.   S: -
  O: tidak ada tanda-tanda infeksi, suhu tubuh dalam batas normal
36,5
A: infeksi tidak terjadi
P: intervensi dianjurkan
 Identifikasi adanya tanda-tanda infeksi
 Monitor TTV
 Rawat luka
Batasi pengunjung
NO EVALUASI

2.   S: -
  O: kulit bagian tubuh depan, lengan kiri pasien dan kaki kiri
tampak terkelupas, warna kulit tampak kemerahan
A: masalah kerusakan integritas kulit belum teratasi.
P: intervensi dianjurkan

 Mengkaji/catat ukuran, warna, kedalaman luka, perhatikan


jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka
 Melakukan perawatan luka bakar yang tepat dan tindakan
kontrol infeksi.
Saran dan Kesimpulan
KESIMPULAN
Luka bakar adalah rusak atau hilangnya jaringan yang disebabkan kontak dengan
sumber panas seperti kobaran api di tubuh (flame), jilatan api ketubuh (flash), terkena air
panas (scald), tersentuh benda panas (kontak panas), akibat sengatan listrik, akibat
bahan-bahan kimia, serta sengatan matahari (sunburn) (Moenajat, 2001).
Menurut Aziz Alimul Hidayat, (2008 Hal : 130) luka bakar adalah kondisi atau
terjadinya luka akibat terbakar, yang hanya disebabkan oleh panas yang tinggi, tetapi
oleh senyawa kimia, llistrik, dan pemanjanan (exposure) berlebihan terhadap sinar
matahari.
SARAN
Dalam menangani korban luka bakar harus memegang prinsip steril dan sesua medis,
tidak boleh dilakukan sembarangan karena bisa mempengaruhi kesembuhan luka bakar.
Setiap individu diharapkan selalu waspada dan berhatiberhati dalam kegiatan-aktivitas
terutama pada hal hal yang dapat memicu luka bakar.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai