Anda di halaman 1dari 41

Perencanaan dalam Manajemen

Keperawatan

Rully Annisa., M.Kep., Ners


Perencanaan

Tahap awal dalam proses manajemen

Salah satu fungsi dasar


manajemen

Suatu alur kerja manajemen dapat mengakomodir tujuan


organisasi, bagaimana cara mencapai tujuan tersebut,
bagaiamana kesiapan SDM di dalam organisasi, dan kegiatan
apa yang akan dilaksanakan.
Perencanaan

Kiat-kiat atau usaha yg


diperhitungkan secara detail
tentang tugas-tugas apa
yang akan dikerjakan oleh
suatu organisasi dalam
rangka mencapai tujuan
Proses Perencanaan dalam Organisasi
Keperawatan Dapat Menentukan

Visi Misi Tujuan

Peraturan
Pelayanan Prosedur Kebijakan
Keperawatan

Perkiraan proyeksi Mengatur adanya


Menentukan
jangka pendek perubahan
jumlah biaya
dan panjang berencana
Prinsip Perencanaan
• Mempermudah tercapainya tujuan organisasi
karena rencana merupakan suatu keputusan yg
menentukan kegiatan yg akan dilakukan dalam
ranka mencapai tujuan.
• Dibuat oleh orang-orang yg mengerti organisasi.
• Dibuat oleh orang yg sungguh-sungguh
mendalami tehnik perencanaan.
• Adanya suatu perencanaan yang teliti  rencana
harus diikuti oleh program kegiatan terinci.
Prinsip Perencanaan (lanjutan...)
• Tidak boleh terlepas dari pemikiran pelaksanaan  harus
tergambar bagaimana rencana tersebut dilaksanakan.
• Bersifat sederhana  disusun secara sistematis dan
prioritasnya jelas terlihat.
• Bersifat luwes  bisa diadakan penyesuaian bila ada
perubahan.
• Terdapat tempat pengambilan resiko.
• Bersifat praktis  bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi
organisasi.
• Merupakan prakiraan atau peramalan atas keadaan yg terjadi
Proses Perencanaan
• Kegiatan apa yg harus dijalankan dalam rangka pencapaian
What tujuan yg telah disepakati?

Where • Dimana kegiatan akan dilakukan?

When • Kapan kegiatan tersebut akan dilakukan?

Who • Siapa yang akan melaksanakan kegiata tersebut?

Why • Mengapa kegaiatan tersebut perlu dilaksanakan?

• Bagaimana cara melaksanakan kegiatan tersebut kearah


How pencapaian tujuan?
Langkah Proses Penyusunan Perencanaan

• Mengetahui sifat hakiki dan masalah yang dihadapi


• Mengetahui data yang akurat sebelum menyusun
rencana
• Menganalisis dan menginterpretasikan data yang telah
terkumpul
• Menetapkan data alternatif pemecahan masalah
• Melaksanakan rencana yang telah tersusun
• Memilih cara yang terbaik untuk menyelesaikan masalah
• Menilai hasil yang telah dicapai
Tujuan Perencanaan
• Standar pengawasan suatu kegiatan
• Mengetahui kapan pelaksanaannya dan kapan selesainya
• Mengetahui siapa saja yang terlibat mendapatkan
kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas
pekerjaan
• Meminimalkan kegiatan yang tidak produktif
• Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
• Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
• Mengarahkan pada pencapaian tujuan
Manfaat Perencanaan
• Standar pelaksanaan dan pengawasan
• Pemilihan alternatif terbaik
• Penyusunan skala prioritas
• Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
• Membantu manajer menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan
• Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan
pihak terkait
• Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti
Perencanaan dalam Manajemen
Keperawatan
Perencanaan dalam Manajemen
Keperawatan (lanjutan...)

Rencana jangka pendek (perencanaan operasional dibuat dalam 1 tahun


- Rencana harian

2. Jenis
- Rencana bulanan
- Rencana tahunan

perenc Rencana jangka menengah (perencanaan untuk segala aktivitas


dalam jangka waktu 1-5 tahun)

anaan Rencana jangka panjang (perencanaan jangka waku lebih dari 5


tahun)
Perencanaan dalam Manajemen
Keperawatan (lanjutan...)

3. Perencanaan SDM

Kegiatan terencana untuk


Salah satu faktor penting Kegiatan untuk mengkomodir tenaga
dalam manajemen memposisikan temaga keperawatan sesuai
keperawatan  kerja sesuai dengan kebutuhan institusi (RS)
menentukan efektifitas dan kebutuhan organisasi serta sesuai dengan tempat dan
efisien kegiatan dalam efektif dan efisien dalam keterampilan yang
memberikan pelayanan mewujudkan tujuan dibutuhkan untuk
keperawatan organisasi mencapai tujuan secara
efektif dan efisien
Perencanaan dalam Manajemen
Keperawatan (lanjutan...)

4. Dasar perencanaan SDM Keperawatan

Perencanaan tidak Rencana harus


Mutlak harus
akan timbul dengan Orientasi suatu mempunyai makna
memiliki keberanian
sendirinya, tetapi  jangan
didasari hasil pemikiran
mengambil rencana adalah membuatrencana yg
yg bersumber dari hasil keputusan dengan masa depan tidak kelas arah dan
penelitian segala resikonya
tujuannya.
Perencanaan dalam Manajemen
Keperawatan (lanjutan...)
5. Tujuan perencanaan SDM Keperawatan
Menentukan kualitas dan kuantitas tenaga keperawatan

Efektifitas dan efisiensi

Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas

Menjamin tersedianya tenaga keperawatan hingga masa mendatang

Mempermudah koordinasi

Menjadi pedoman dalam menetapkan program penarikan, seleksi, pengembangan,


kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan

Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi dan pensiun tenaga keperawatan


Perencanaan dalam Manajemen
Keperawatan (lanjutan...)

6. Perhitungan SDM
Keperawatan

Rasio antara perawat Jumlah tenaga


Perawat : klien shift
dan klien di dalam Perawat ahli : perawat terampil ditentukan
pagi atau sore 1:5,
perawatan intensif terampil 2:1 atau 3:1 oleh tingkat
untuk malam 1:10
adalah 1:1 atau 1:2 ketergantungan klien
Penghitungan SDM Keperawatan Depkes
(2002)
Dikelompokkan menjadi rawat inap, kamar
operasi, rawat jalan, gawat darurat, dan intensif
 masing-masing memiliki rumus berbeda.
Ruang Rawat Inap
• Terdapat dua cara perhitungan tenaga
keperawatan :
1. Berdasarkan klasifikasi pasien
2. Tingkat ketergantungan pasien
Rumus Berdasarkan Klasifikasi Pasien

• Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan


kasus
• Jumlah rata-rata pasien per hari
• Jumlah jam rata-rata jam perawatan pasien
per hari
• Jumlah jam perawatan dalam ruangan per hari
• Jam kerja efektif setiap perawat 7 jam per hari
Rata-Rata Jam Perawatan Pasien Per Hari
Berdasarkan Klasifikasi

Kategori Rata-Rata Rata-Rata Jam Jumlah Jam


Pasien/Hari Perawatan Perawatan/Hari
Pasien/Hari
Intensif 10 3,5 35
Gawat 1 10 10
Bedah 8 4 32
Kebidanan 1 2,5 2,5
Anak 3 4,5 13,5
Jumlah 23 93
Rumus Penghitungan SDM
Keperawatan Berdasarkan Klasifikasi
Rumus :Jumlah jam perawatan
Jam kerja efektif (shift)
Contoh :
93= 13 perawat
7
• Kelemahan belum ada faktor koreksi berupa loss day,
seperti hari libur, hari besar, atau cuti.
• Untuk menghitung loss day, digunakan rumus :
(hari minggu dlm 1 th + cuti + hari besar) x Jumlah perawat tersedia
jumlah hari kerja efektif
Contoh :
(52+12+14) x 13 = 3,5 perawat
286
• Selain mengerjakan tugas kep, perawat mengerjakan tugas
administratif, manajerial, dan non keperawatan lainnya. Oleh
karena itu perli ditambahkan personel lain dalam penghitungan
tenaga keperawatan.
• Porsi tugas non-keperawatan diperkirakan sekitar 25% dari jam
pelayanan keperawatan
• (jumlah tenaga perawat + loss day) x 25
100
Contoh :
(13+3,5) x 25 = 4,1 perawat
100
Sehingga, rumus akhir untuk menghitung jumlah SDM kep yg
dibutuhkan, yaitu:
Jumlah tenaga keperawatan = tenaga tersedia+faktor koreksi
Contoh :
13+3,5+4,1 = 20,6 = 21 perawat (dibulatkan)
Rumus Berdasarkan Tingkat
Ketergantungan Pasien
Kategori Asuhan Keperawatan:
• Asuhan keperawatan minimal
• Asuhan keperawatan sedang
• Asuhan keperawatan agak berat
• Asuhan keperawatan maksimal
Rata-rata Jam Perawatan Pasien Per Hari
Berdasarkan Tingkat Ketergantungan

Kategori tingkat Rata-rata jumlah Rata-rata jam Jumlah jam


ketergantungan pasien/hari perawatan/hari perawatan/hari
Askep minimal 7 2 14
Askep sedang 7 3,08 21,56
Askep agak berat 11 4,15 45,65
Askep maksimal 1 6,16 6,26
Jumlah 26 87,37
Rumus menghitung jumlah tenaga keperawatan
berdasarkan tingkat ketergantungan
• Jumlah jam perawatan di ruangan/hari = jumlah perawat
jam efektif perawat
• Contoh :
87,37 = 12,5 perawat
7
• Sama seperti rumus perhitungan berdasarkan klasifikasi, faktor koreksi loss
day juga perlu ditambahkan pada rumus diatas, sehingga rumus perhitungan
menjadi:
(hari minggu dlm 1 th+cuti+hari besar) x jumlah perawat tersedia
jumlah hari kerja efektif
• Contoh :
(52+12+14) x 12,5 = 3,4 perawat
286
• Rumus tersebut masih ditambah dengan tenaga keperawatan
yg menjalankan tugas non keperawatan, dengan porsi 25%
dari jam pelayanan keperawatan, rumusnya adalah:
• (Jumlah tenaga perawat+loss day) x 25
100
• Contoh:
(12,5+3,4) x 25 = 3,9 perawat
100
• Dengan demikian, rumus akhir menghitung tenaga perawat
yg dibutuhkakn berdasarkan tingkat ketergantungan pasien
adalah:
Jumlah tenaga keperawatan = tenaga tersedia + faktor koreksi
Contoh : 12,5 + 3,4 + 3,9 =19,8 = 20 perawat (dibulatkan)
Penghitungan SDM Keperawatan
Rumus Gillies (1989)
Rata-rata jam perawatan/hari x (BOR x Jumlah TT) x 365 hari
(365 hari-jumlah hari libur) x jam kerja efektif per hari
Keterangan :
BOR : bed occupancy rate
Jumlah hari libur : loss day, sekitar 78 hr dalam
setahun
Jam kerja efektif : 7 jam per shift
Contoh:
Kamar melati memiliki TT sebanyak 20 buah dengan Bor 75%. Rata-rata
perawatan perhari adalah 4 jam. Berapa jumlah perawat
yg dibutuhkan kamar melati?
Jawab : 4 x (75% x 20) x 365 = 10,9 (dibulatkan jadi 11 perawat)
(365-78) x 7
Penghitungan SDM Keperawatan
Rumus Douglas (1992)
• Perhitungan menurut Douglas merujuk pada
klasifikasi pasien berdasarkan tingkat
ketergantungan
Klasifikasi pasien berdasarkan tingkat
ketergantungan
Jumlah Klasifikasi pasien
pasien Minimal Parsial Total
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam

1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20


2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
• Contoh :
Ruang anggrek memiliki 25 orang pasien dengan
klasifikasi : 7 orang pasien minimal, 14 orang
pasien partial, dan 4 orang pasien total. Berapa
jumlah perawat yg dibutuhkan diruang anggrek?
Jumlah Perawat Pagi
Minimal 7 x 0,17 = 1,19 Jumlah 6,41
Parsial 14 x 0,27 = 3,78
Total 4 x 0,36 = 1,44
Jumlah Perawat Sore
Minimal 7 x 0,14 = 0,98 Jumlah 4,28
Parsial 14 x 0,15 = 2,1
Total 4 x 0,30 = 1,2
Jumlah Perawat Malam
Minimal 7 x 0,07 = 0,49 Jumlah 2,69
Parsial 14 x 0,10 = 1,4
Total 4 x 0,20 = 0,8
• Dengan demikian, jumlah tenaga perawat yg
dibutuhkan setiap hari yaitu 6,41 + 4,28 + 2,69
= 13,38 dibulatkan menjadi 13 perawat)
• Angka tersebut masih ditambah 1 kepala
ruangan, 2 orang perawat primer (ketua tim),
dan perawat yang cuti atau libur sekitar 4
orang. Jadi jumlah keseluruhan perawat yg
dibutuhkan di ruang anggrek yaitu 20 perawat.
Penghitungan SDM Keperawatan
Rumus Ilyas (2004)
• Rumus
Rata-rata jam perawatan/hari x (BOR x TT) x 365
255 x jam kerja efektif/hari
• Keterangan :
255 adalah hari kerja efektif perawat/tahun yg
dihitung berdasarkan : (365-(12 hr libur nasional
+ 12 hari cuti tahunan)) x ¾ =255 hari
Penghitungan SDM Keperawatan
Rumus PPNI
• Rumus
{(rata-rata jam perawatan/hr x 52 minggu) x 7 hr (TT x BOR)} x 125%
41 minggu x 40 jam

• Contoh :
Ruang mawar memiliki TT 25 buah, BOR 80% dengan
rata-rata jam perawatan/hr 4 jam. Berapa jumlah
tenaga yg dibutuhkan?
• Jawab:
{(4 x 25) x 7 (25 x 80%)} x 125% = 22,2 =perawat
41x40
Kamar Operasi
• Jumlah dan jenis operasi
• Jumlah kamar operasi
• Pemakaian kamar operasi pada hari kerja, diperkirakan 6
jam/hr
• Tugas perawat di kamar operasi, yaitu instrumentator dan
sirkulasi, diperkirakan 2 orang tim
• Tingkat ketergantungan pasien, meliputi:
- Operasi ringan, diperkirakan 1 jam/operasi
- Operasi sedang, diperkirakan 2 jam/operasi
- Operasi besar, diperkirakan 5 jam/operasi
• Rumus yang digunakan :
(jumlah jam perawatan/hr x jumlah operasi) x jumlah perawat dalam tim
jam kerja efektif/hr

• Contoh :
Kamar operasi di RS X memiliki rata-rata 20
operasi/hr dengan rincian 7 operasi ringan, 8
operasi sedang, dan 5 operasi berat. Berapa
kebutuhan tenaga perawat di kamar operasi?
• Jawab :
{(7x1) + (8x2) + (5x5) x2 = 13,7 = 14 perawat + 1 cadangan tim
7
Rawat Jalan
• Rumus Depkes (2002)
Rata-rata jumlah pasien/hr x jumlah jam perawatan/hr
7x60

• Contoh:
Jumlah rata-rata jumlah pasien RJ/hr yaitu 110 orang, dengan jumlah jam
perawatan per pasien/hr adalah 15 menit. Berapa jumlah tenaga perawat
yg dibutuhkan?
• Jawab:
110x15 = 3,9 = 4 perawat
7x60
Jumlah diatas masih ditambah faktor koreksi, yaitu 15% dr jumlah perawat
yg tersedia, sehingga jumlah perawat yg dibutuhkan di RJ adalah :
4 + (15% x4) = 5 perawat
Ruang Gawat Darurat
• Rata-rata jumlah pasien/hr
• Jumlah jam perawatan/hr
• Jam efektif perawat/hr
Rumus Dasar :
Rata-rata jumlah pasien/hr x jumlah jam perawatan/hr
jam efektif perawat/hr

Rumus Loss Day :


Jumlah hari libur dalam 1 tahun x jumlah perawat tersedia
jumlah hr kerja efektif

Rumus Keseluruhan :
Jumlah perawat tersedia + loss day
• Contoh :
Sebuah ruang IGD memiliki rata-rata jumlah pasien 25 orang/hr,
dengan jumlah jam perawatan per orang/hari 3 jam, dan jam efektif
perawat/hr 7 jam. Berapa tenaga keperawatan yg dibutuhkan?
• Jawab:
- Jumlah perawat tersedia :
25x3 = 10,7 = 11 perawat
7
- Loss day :
78x11 =3 perawat
286
- Kebutuhan ruang IGD:
11+3 = 14 perawat
Perencanaan dalam Manajemen
Keperawatan (lanjutan...)

• Menetapkan
7. Tahap
prioritas
merencanaka • Menetapkan
n askep tujuan askep
Perencanaan dalam Manajemen
Keperawatan (lanjutan...)
8. Langkah Perencanaan Asuhan Keperawatan
• Mengidentifikasi bentuk dan beban pelayanan keperawatan yg
diberikan
• Menentukan kategori perawat yg akan ditugaskan untuk
melaksanakan pelayanan keperawatan
• Menentukan jumlah masing-masing kategori perawat yg dibutuhkan
• Menerima dan menyaring untuk mengisi posisi yg ada dengan
kebutuhan tenaga perawat
• Menentukan tenaga perawat sesuai dengan unit atau shift
• Melakukan seleksi bagi calon-calon yg ada
• Memberikan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas pelayanan
keperawatan

Anda mungkin juga menyukai