Anda di halaman 1dari 11

ALUR PELAYANAN OBAT

GENERIK
NAMA : AULIYA SALSABILA
NPM : 190501005
SEMESTER/KELAS : 4/A
DEFINISI OBAT GENERIK
▫ Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. HK. 02. 02/ MENKES/
068/I /2010 obat generik adalah obat dengan nama resmi INN
(International Non Propietary Names) yang ditetapkan dalam Farmakope
Indonesia dan dari WHO untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. Obat
generik merupakan salah satu kebijakan untuk mengendalikan harga
obat, dimana obat dipasarkan dengan nama bahan aktifnya. Agar para
dokter dan masyarakat dapat menerima dan menggunakan obat generik,
di Indonesia kewajiban menggunakan obat generik berlaku di unit-unit
pelayanan kesehatan pemerintah (Badan POM, 2017).
PENGGOLONGAN OBAT GENERIK
Obat
Obat generik
generik biasanya
biasanya dibuat
dibuat setelah
setelah obat
obat paten
paten berhenti
berhenti masa
masa patennya,
patennya,
obat
obat paten
paten kemudian
kemudian disebut
disebut sebagai
sebagai obat
obat generik
generik (generik=
(generik= nama
nama zat
zat
berkhasiatnya)
berkhasiatnya) (Wibowo,
(Wibowo, 2009:
2009: 45).
45). Dalam
Dalam pelayanan
pelayanan kesehatan
kesehatan dikenal
dikenal
berbagai
berbagai macam-macam
macam-macam obat obat generik,
generik, yaitu:
yaitu:
1.
1. Obat
Obat generik
generik
Obat
Obat generik
generik yang
yang menggunakan
menggunakan nama nama sesuai
sesuai dengan
dengan zat
zat kimia
kimia yang
yang
dikandungnya
dikandungnya berdasarkan
berdasarkan the
the international
international nonpropietary
nonpropietary names
names lists
lists for
for
pharmaceutical
pharmaceutical preparation,
preparation, yang
yang disingkat
disingkat INN.
INN. Contohnya
Contohnya paraceramol
paraceramol tetap tetap
dijual
dijual dengan
dengan nama
nama paracetamol.
paracetamol.
2.
2. Obat
Obat generik
generik dengan
dengan nama
nama dagang
dagang (branded
(branded generic
generic medicines).
medicines). Obat
Obat generik
generik
yang
yang dijual
dijual dan
dan diedarkan
diedarkan dengan
dengan nama
nama dagang.
dagang. Contohnya
Contohnya panadol
panadol untuk
untuk
paracetamol
paracetamol
3.
3. Obat
Obat generik
generik berlogo
berlogo
Obat
Obat generik
generik berlogo
berlogo adalah
adalah obat
obat generik
generik yang
yang menyandang
menyandang logo,
logo, sebagai
sebagai
lambang
lambang yang
yang menyatakan
menyatakan bahwa
bahwa obat
obat tersebut
tersebut diproduksi
diproduksi oleh
oleh industri
industri farmasi
farmasi
yang
yang telah
telah mendapatkan
mendapatkan setifikat
setifikat cara
cara pembuatan
pembuatan obat
obat yang
yang baik
baik (CPOB)
(CPOB)
(Priyanto,
(Priyanto, 2008).
2008).
Manfaat obat generik secara umum adalah sebagai berikut :

a. Sebagai saran pelayanan kesehatan masyarakat untuk


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
b. Dari segi ekonomis obat generik dapat dijangkau
masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah.
c. Dari segi kualitas obat generik memiliki mutu atau
khasiat yang sama
dengan obat yang bermerek dagang ataupun obat paten
(Yusuf, 2016).
Kebijakan Obat Generik
Kebijakan obat generik adalah salah satu kebijakan untuk mengendalikan
harga obat, dimana obat dipasarkan dengan nama bahan aktifnya. Agar upaya
pemanfaatan obat generik ini dapat mencapai tujuan yang diinginkan, maka
kebijakan tersebut mencakup komponen-komponen berikut:
a. Produksi obat generik dengan cara pembuatan obat yang baik (CPOB).
Produksi dilakukan oleh produsen yang memenuhi syarat CPOB dan
disesuaikan dengan kebutuhan akan obat generik dalam pelayanan kesehatan.
b. Pengendalian mutu obat generik secara ketat.
c. Distribusi dan penyediaan obat generik di unit-unit pelayanan kesehatan sesuai
dengan cara distribusi obat yang baik.
d. Peresepan berdasarkan atas nama generik, bukan nama dagang.
e. Penggantian (substitusi) dengan obat generik diusulkan diberlakukan di
unitunit pelayanan kesehatan.
f. Informasi dan komunikasi mengenai obat generik bagi dokter dan masyarakat
luas secara berkesinambungan.
g. Pemantauan dan evaluasi berkala terhadap penggunaan obat generik (Badan
POM, 2017)
Berikut ini adalah beberapa contoh obat generik yang paling sering digunakan:
▫ Parasetamol (asetaminofen)
Parasetamol adalah obat yang memiliki fungsi utama untuk menurunkan demam. Obat ini
juga memiliki manfaat sampingan meringankan nyeri derajat ringan hingga sedang.
▫ Asam Mefenamat
Asam mefenamat (mefenamic acid) adalah obat yang memiliki fungsi utama untuk
meredakan nyeri atau sakit akibat peradangan di tubuh. Obat in juga bisa membantu
meredakan nyeri haid.
▫ Ambroxol
Ambroxol adalah obat mukolitik, yang memiliki fungsi utama mengencerkan dahak di
saluran pernapasan. Obat ini juga bisa membantu melegakan saluran pernapasan.
▫ Dekongestan
Dekongestan adalah obat dengan fungsi utama untuk meredakan hidung tersumbat, yang
terjadi akibat sinusitis, flu dan alergi.
▫ Antasida Doen
Antasida doen adalah obat yang memiliki fungsi utama menurunkan asam lambung tinggi,
sehingga sangat baik untuk meredakan penyakit mag dengan gejala nyeri ulu hati, sering
berserdewa, dan perut kembung.
ALUR PELAYANAN OBAT GENERIK
▫ 1. Resep Datang
Ketika di apotek, ada pasien membawa resep datang,
maka pihak apotek  (biasanya front office) menyambut
pasien dan mempersilahkan pasien untuk menunggu
sebentar.
▫ 2. Pemberian Harga
▫ Apabila pasien dengan harga yang kita berikan, maka akan
segera dilakukan penyiapan/peracikan obat. Namun,
permasalahan terjadi apabila pasien sensitif terhadap
harga,sehingga pasien tidak setuju dengan harga yagn
diajukan,maka penanganannya adalah mengajukan obat
alternative dengan jenis, jumlah, jumlah item dan harga
sesuai kemampuan pasien. 
3. Penyerahan obat ke pasien.
▫    Ssebelum obat di serahkan ke pasien, maka harus
dilakukan pengecekan kembali terhadap kesesuaian antara
obat dengan etiket, obat dengan resep. Di sini yang
mengecek kembali biasanya adalah orang lain.
▫      Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker dan
dilakukan konseling serta pemberian informasi, dan
edukasi agar pasien dapat complience
4. Pemberian informasi, edukasi, dan konseling
 Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah
dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini.
▫ Informasi obat pada pasien sekurang-kurangnya meliputi: cara
pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu
pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus
dihindari selama terapi
▫ Apoteker harus memberikan konseling, mengenai sediaan farmasi,
pengobatan dan perbekalan kesehatan lainnya, sehingga dapat
memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang bersangkutan terhindar
dari bahaya penyalahgunaan atau penggunaan salah sediaan farmasi
atau perbekalan kesehatan lainnya.
▫ Untuk penderita penyakit tertentu seperti cardiovascular, diabetes,
TBC, asthma, dan penyakit kronis lainnya, apoteker harus memberikan
konseling secara berkelanjutan agar bisa menghasilkan outpun
maksimal dimana pasien dapat complience
▫ THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai