Anda di halaman 1dari 18

Perdarahan Vitrous

Oleh :
Pratiwi Sonia Putri 1710070100068
Fadilla Yusra 1710070100075

PRESEPTOR : dr. Heksan, Sp. M


Bagian SMF MATA
RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
2021
• Definisi
 Perdarahan vitreus adalah ekstravasasi darah ke
salah satu dari beberapa ruang potensial yang
terbentuk di dalam dan di sekitar korpus vitreus.
Kondisi ini dapat diakibatkan langsung oleh robekan
retina atau neovaskularisasi retina
• Anatomi
Vitreus memiliki sifat seperti gelatin, jernih, avaskuler dan terdiri dari
99% air dan selebihnya merupakan campuran kolagen dan asam
hialuronik. Fungsi vitreus sebenarnya hampir sama dengan fungsi
cairan mata, yaitu mempertahankan bola mata agar tetap bulat.
Peranannya mengisi ruang untuk meneruskan sinar dari lensa ke retina.
• Epidemiologi
 Perdarahan vitreus merupakan penyebab kedua kekeruhan kornea
setelah katarak.
 Insidens perdarahan vitreus terjadi 7:100.000 kasus.
 Penyebab paling sering pada perdarahan vitreus yaitu retinopati diabetik
proliferatif (31-54%), oklusi pembuluh darah (4-16%), robekan retina
atau neovaskularisasi retina (11-44%), trauma (12-19%)
• Etiologi
 Perdarahan dalam badan kaca dapat terjadi spontan
pada diabetes melitus, ruptur retina, ablasi badan
kaca posterior, oklusi vena retina dan pecahnya
pembuluh darah neovaskular. Perdarahan dalam
badan kaca dapat disebabkan oleh trauma
Patogenesis yang paling sering dipercaya karena iskemik retina
menyebabkan lepasnya faktor vasoaktif angigenik, atau yang lebih
dikenal VEGF ( Vascular endothelial growth factor), bFGF (basic
fibroblast growth factor), dan IGF (insulin-like growth factor).

Mekanisme perdarahan vitreus yang lainnya adalah robekan pembuluh


darah retina dikarenakan pecahnya atau lepasnya vitreus posterior,
dimana vitreus kortika melekat pada pembuluh darah, sebagai tambahan,
pasien dengan retinopati sickle cell.

Degenerasi makula terkait umur dan melanoma koroid adalah 2


penyebab terjadinya perdarahan vitreus sekunder.
• Gejala

Pasien dengan perdarahan vitreus sering datang dengan


keluhan:
a. mata kabur
b. ada sensasi penglihatan berasap
c. ada helai rambut atau garis (floaters)
d. fotopsia, seperti ada bayangan dan jaring laba laba.

Gejala subyektif yang paling sering ialah fotopsia, floaters.


• Tatalaksana

 Pengobatan perdarahan vitreus berupa istirahat dengan


posisi kepala lebih tinggi paling sedikitnya selama tiga hari.
 Hindari penggunaan aspirin, anti inflamasi non steroid,
kecuali jika sangat diperlukan.
 laser fotokoagulasi panretinal : neovaskularisasi dari
retinopati proliferatif
 vitrektomi : untuk mempermudah perlekatan kembali retina
• Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi pada perdarahan vitreus diantaranya


adalah :
a. hemosideris bulbi :
b. vitreoretinopati proliferative
c. glaukoma hemolitik.
Prognosis dan Preventif

- Pasien dengan perdarahan vitreus harus diikuti secara berkala untk


memonitoring banyaknya perdarahan pada vitreus.

- Jika pemeriksaan segmen posterior tidak memungkinkan, pasien harus


dievaluasi setiap dua atau tiga minggu dengan B-scan ultrasonografi untuk
menyingkirkan adanya ablasio retina atau PVD.

- Pada perdarahan vitreus berulang dianjurkan untuk melakukan rujukan ke


spesialis retina untuk kemungkinan dilakukan vitrektomi.
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Usia : 50 tahun
Jenis K : Perempuan

Anamnesis
Keluhan utama :
- Pasien kontrol ulang dengan perdarahan vitreus dengan keluhan mata kiri terjadi
penurunan penglihatan mendadak
- lapang pandang seperti ditutup sesuatu.

Riwayat Penyakit Sekarang:


- Pasien mengeluhkan bahwa mata sebelah kiri kabur sejak 8 bulan yang lalu dimana
sebelumnya 1 tahun yang lalu mata kiri pasien juga mengeluhkan kabur dilakukan operasi
katarak namun setelah 3 bulan operasi mata pasien mengeluhkan kembali kabur.
- Pasien juga mengeluhkan lapang pandang seperti ditutup sesuatu.
- Nyeri (-)
Riwayat penyakit dahulu :
- Pasien memiliki riwayat diabetes melitus
- Pasien memiliki riwayat hipertensi
- Riwayat operasi katarak mata sebelah kiri pada tahun 2019.

Riwayat penyakit keluarga


- Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan yang sama dengan
pasien

Riwayat pemakaian kaca mata


- Pasien memiliki riwayat menggunakan kacamata selama 2
tahun, namun kini sudah tidak memakai kacamata karena merasa
tidak nyaman
Riwayat pengobatan
- Vitreolenta 4x10
- Transamin 2x1
- Operasi katarak mata sebelah kiri 1 tahun yang lalu
- Vit K 2x1

Status Generalisata
Kesadaran : Composmentis cooperative
Tekanan darah : tidak dilakukan
Nadi : tidak dilakukan
Status Oftalmologis
OD OS
Palpebra Normal Edema (-) Normal Edema (-)
Silia Normal Sekret (-) Normal Sekret (-)
Apparatus Lakrimalis Normal Normal
Konjungtiva Normal Normal
Bola Mata Normal Normal
Kornea Keruh terdapat jaringan Keruh terdapat jaringan
fibrovaskular fibrovaskular
Bilik Mata Kesan Normal Kesan Normal
Iris Normal Normal
Pupil Bulat, sentral Bulat, sentral
Lensa Normal Normal
Visus
- OD : 20/80 f1
- OS : 1/60

Tonometri
- OD : 19 mmHg
- OS : 18 mmHg

Diagnosis
Perdarahan vitreus OS

Penatalaksanaan
- Pengobatan berupa istirahat dengan kepala sakit lebih tinggi paling sedikit selama 3 hari.
- Vitreolenta + injeksi
- Vitrektomi
Prognosis
-Quo ad vitam : Bonam
-Quo ad functionam : dubae ad malam
-Quo ad sanasionam : Bonam
-Quo ad cosmesticam : Bonam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai