Anda di halaman 1dari 5

PENEGAKAN DIAGNOSA

Diagnosis Steven-Johnson’s Syndrome (SJS) 90% dibuat berdasarkan


gejala klinis.
Ditemukan trias kelainan pada ; Kulit, Mukosa, Mata.

A. Anamnesa
Dilakukan untuk mengetahui faktor penyebab, yang tersering adalah
akibat reaksi obat yang dikonsumsi.

B. Pemeriksaan Fisik
Gejala prodromal : -demam -malaise
-batuk -sakit menelan
-Sakit kepala -nyeri dada
-muntah -nyeri otot dan sendi
Gejala ini terjadi dalam 1-14 hari dan sangat bervariasi dalam
derajat serta kombinasi gejala.
Setelah gejala prodromal => timbul lesi kulit, mukosa dan mata.

 Lesi Kulit
-Eritema -papil -vesikel
-bula -erosi -ulserasi
-eksfoliasi (Tanda Nikolsky +)
Pada kasus berat dapat memperlihatkan pengelupasan kulit pada
seluruh tubuh, paronikia dan pengelupasan kuku.

 Lesi Mukosa
timbul bersamaan atau bahkan mendahului timbulnya lesi kulit.
• Mukosa mulut, tenggorokan dan vesikel.
-Vesikel -bula -erosi
-eksfoliasi -perdarahan -krusta berwarna merah
• Mukosa faring
Terdapat pseudomembran yang menyebabkan sukar menelan.
• Mukosa Bibir
Terdapat krusta kehitaman yang disertai stomatitis berap pada
mukosa mulut.
• Pada hidung dan anus
Lesi jarang terjadi pada hidung dan anus, namun pada kasus yang
berat bisa dijumpai lesi yang meluas sampai daerah tersebut.

 Kelainan Mata
-Konjungtivitis -Kelopak mata edema dan sulit dibuka
-Iritis -Sekret mata purulen + fotopobia
-Iridosiklitis
Pada kasus berat terdapat erosi dan perforasi kornea.
C. Pemeriksaan Laboratorium
1. Pemeriksaan darah tepi
- Leukosit normal atau sedikit meningkat
-terjadi peningkatan eosinofil
2. Pemeriksaan imunologis
-IgM dan IgG dapat meninggi
3. Pemeriksaan histopatologis biopsi kulit
-gambaran nekrosis di epidermis
-edema intrasel didaerah epidermis
-eritrosit yang keluar dari pembuluh darah dermis superficial.

Anda mungkin juga menyukai