Anda di halaman 1dari 18

ASTROTOMI

Gastrotomi adalah prosedur


operasi dengan membuat sayatan
atau incisi pada dinding gaster
Definisi dan Indikasi untuk mencapai lumen gaster.

Indikasi :
a. Pengangkatan benda asing
b. Evaluasi mukosa gaster yang berkaitan
dengan perubahan patologi (ulserasi)
Anatomi Lambung dan Lokasi Incisi Gatrotomi

Lokasi sayatan gastrotomi


sebaiknya dibuat diantara
kurvatura mayor et minor yaitu
pada daerah dengan minim
vaskulariasasi.
Tindakan Pre-operasi
Tindakan Pre-Operasi Terhadap Pasien

1. Melakukan penggalian informasi melalui anamnesa dan signalemen


2. Pemeriksaan fisik, terkait dengan sistema tubuh, status hidrasi, dan abnormalitas pada hewan
3. Pada pasien dengan kondisi kritis lakukan saja pemeriksaan terhadap ABC (Airway, Breathing, dan
Circulation)
4. Pemeriksaan hematologi, biokimia darah, dan urinalisis
• Parameter yang terpenting untuk dievaluasi adalah hematokrit (HCT), BUN, urea, kreatinin, laktat, total protein,
dan elektrolit
5. Pemeriksaan penunjang seperti radiografi, USG, ECG, CT scan, MRI, atau endoskopi
6. Pengambilan sampel cairan tubuh (abdominocentesis, thoracocentesis) untuk dianalisa
7. Analisa resiko tindakan operasi terhadap pasien
8. Berikan informasi dan komunikasikan kepada pemilik/klien
9. Pasien dipuasakan 8-12 jam dan dilakukan rehidrasi 4-6 jam sebelum operasi
10.Rambut bagian ventral abdomen dicukur mulai dari pertengahan thorax sampai ke pubis
1. Pemasangan infus
• Ànjing >10 kg: 66 mL/kg/hari
• Anjing kecil: <5 kg: 81 mL/kg/hari
2. Pemberian antibiotik Setelah pasien dan ruangan
• Cefazolin; 22 mg/kg IV; siap, maka dilakukan persiapan
diulangi setiap satu-dua kali sehari
selama 90 menit-2 jam
pada pasien yang terdiri atas:
3. Pemberian anestesi
Premedikasi
• Pasien stabil dan terlihat cemas
– Midazolam (0.2 mg/kg IV, IM)
– Diazepam (0.2 mg/kg IV)
• Pasien tidak depresi
– Hydromorphonea (0.05–0.2 mg/kg IV, IM in dogs; 0.05–0.1 mg/kg IV, IM in cats)
– Morphineb (0.1–0.2 mg/kg IV or 0.2–0.4 mg/kg IM)
– Buprenorphinec (0.005–0.02 mg/kg IV, IM)
• Anestesi Induksi
• Pasien dehidrasi
– Etomidate (0.5–1.5 mg/kg IV)
– Ketamine (5.5 mg/kg IV) dan diazepam (0.28 mg/kg IV)
• Pasien tidak dehidrasi dan stabil
– Propofol (2–6 mg/kg IV)
– Alfaxalone (2–3 mg/kg IV)
• Maintenance
• Isoflurane dan Sevoflurane ditambah :
– Fentanyl (2–10 µg/kg IV PRN pada anjing; 1–4 µg/kg IV PRN pada kucing) untuk
penghilang rasa sakit sementara
– Fentanyl CRI (1–5 µg/kg IV loading dose, t2–30 µg/kg/h IV)
– Hydromorphonea (0.05–0.2 mg/kg IV Pada anjing; 0.05–0.1 mg/kg IV PRNpada
kucing
– Oxymorphone (0.05–0.2 mg/kg IV PRN)
– Buprenorphinec (0.005–0.02 mg/kg IV PRN)
– Ketamine (low dose) (0.5–1 mg/kg IV)
Tindakan Pre-Operasi Terhadap Operator dan Tim

• Menggunakan APD lengkap (scrub suit/jaket/jas lab), penutup


kepala, sarung untuk sepatu, masker.
• Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sampai siku
• Menggunakan baju bedah dan gloves
Tindakan Pre-Operasi Terhadap Ruangan, Alat dan Bahan

1. Ruangan di pel dan meja operasi dibersihkan dengan desinfektan


2. Peralatan yang telah disterilkan diletakkan dimeja operasi
3. Dipersiapkan larutan antiseptik (alkohol, idoine), obat-obatan
maintenance selama operasi, serta bahan-bahan yang dibutuhkan
operator
4. Merebahkan hewan di atas meja operasi dan memfiksasi
ekstremitasnya
5. Meletakkan drap diatas area yang akan dioperasi dan mensterilkan
area yang akan dioperasi
Tahapan Operasi
Prinsip Operasi

•Kondisi aseptis untuk mengurangi kontaminasi
•Memperlakukan jaringan dengan lembut
•Menyiapkan alat bedah yang tajam
•Menyiapkan suplai darah ke tubuh
•Mengurangi dead space dan mengurangi tensi
pada jaringan agar tidak menghambat dalam
penyembuhan post operasi
• Hewan ditempatkan pada posisi dorsal recumbercy
• Dibuat incisi pada ventral midline abdominal dari xypoid
sampai pubis
• Incisi linea alba dan peritoneum
• Dinding abdomen dikuakkan dengan retraktor
• Lambung dikeluarkan, dibuat stay suture untuk memegang
Teknik
dinding lambung
Operasi • Diincisi lambung pada bagian curvatura mayor
• Dilakukan perlakuan (benda asing, biopsy dll)
• Dilakukan penutupan serosa, muskularis, submukosa
• Lambung dimasukkan
• Pentupan pada dinding perut, peritoneum, linea alba,
subkutan, kulit
Post Operasi
• Terapi cairan intravena
• gastroprotektan (sukralfat)
• penghambat asam lambung (omeprazol, famotidin)
• Antiemetik (chlorpromazine, ondansetron, dolasetron, or
maropitant).
• Analgesik (Methadone, Oxymorphone, butorphanol)
• Antibiotik (Ampicillin, Amoxicillin, Clindamycin,
Cephalosporin)
• Makanan dapat diberikan 12-24 jam pasca operasi jika hewan
tidak muntah atau mual.
• Monitoring terhadap deyut jantung, pernafasan, dan
temperatur
Kesembuhan Luka

• Fase awal : Hemostasis, reaksi vasokontriksi, dan


inflamasi.
• Fase Intermediate  : Proliferasi sel mesenkim,
epitelialisasi, angiogenesis dan sintesis kolagen
• Fase akhir : Pembentukan luka /remodeling
Komplikasi

• Kontaminasi bakteri
• Hemoragi akibat kelainan atau ligasi yang tidak sempurna
• Shock
Referensi
Baines, S., Lipscomb, V., dan Hutchinson, T. 2012.BSAVA Manual of Canine and Feline
Surgical Princiles: A Foundation Manual. Gloucester: BSAVA.
Bojrab, M.J.M D.R.Waldron., J.P.Toombs. 2014. Current Techniques in Small Animal
Surgery. CRC Press. United States of America.
Fossum, T.W. 2013. Small Animal Surgery Fourth Edition. ELSEVIER. United States of
America.
Fossum, T. W. 2019. Small Animal Surgery Fifth Edition. Philadelphia: Elsevier
Sudisman I. G. N., Putra Pemayun I. G. A. G., Jaya Wardhita A. G. A., Gorda I. W. 2016.
Ilmu Bedah Veteriner dan Teknik Operasi. Plawa sari, Bali.
Tobias, K. 2011. Manual of Small Animal Soft Tissue Surgery. John Wiley & Sons. United
Kingdom.

Anda mungkin juga menyukai