SULUNG
POSTERIOR
RESTORASI
AMALGAM
INDIKASI
Anak dengan resiko karies sedang
Anak tidak terlalu kooperatif
Lesi interproksimal awal sampai moderat
Apabila terdapat indikasi terbatas pada penggunaan amalgam pada kelas I
METODE
Anestesi lokal dan rubber dam Adaptasi matriks band
Pembuatan occlusal portion Insersi amalgam (incremental)
Perluasan ke proksimal dan membentuk Overfill dan pembentukan
proximal box ke arah gingiva
Pelepasan matriks
Penghilangan karies lebih dalam
Cek oklusi
Pembuatan bevel pada pertemuan pulpal
Pelepasan rubber dam
floor dan axial wall
Liner kalsium hidroksida (dalam)
Liner light cured GI (moderat)
RESTORASI GLASS
IONOMER
KEUNTUNGAN DAN INDIKASI
Destruksi minimal pada jaringan sehat Tidak digunakan pada restorasi yang besar
Mengurangi insidensi karies sekunder Kelas I dan II (terbatas)
RESTORASI
KELAS 1GLASS
IONOMER
RESTORASI KELAS
II MODIFIED GLASS
IONOMER
METODE
Tidak selalu diperlukan anestesi lokal Ball burnisher, aplikasi dan polimerisasi
incremental
Rubber dam
Perlindungan dari kontaminasi
Outline kavitas mengikuti perluasan lesi
kelembaban
Penghilangan seluruh karies lunak
Pengecekan oklusi
Penggunaan 10% polyacrylic acid pada
Pelepasan rubber dam
dentin
Aplikasi GIC pada kavitas
RESTORASI
ONLAY
INDIKASI
Untuk memperkuat struktur gigi yang tersisa dan untuk mendistribusikan tekanan oklusal
Pada gigi posterior dengan tekanan oklusal berat dan atrisi
Karies permukaan proksimal pada gigi posterior yang melibatkan sudut garis bukal dan lingual
Pada pasien dengan kebersihan mulut yang baik dan indeks karies rendah
METODE
Preparasi Pembuatan model malam
Preparasi bidang oklusal Pemasangan sprue
Preparasi proximal box Investing
Pengurangan cusp Eliminasi
Retensi dan resistensi Penyelesaian dan poles
Pembuatan pola lilin Sementasi
Pencetakan dan pembuatan model
setengah rahang
Pemasangan die