Anda di halaman 1dari 10

Proses Keperawatan

pada Area
Keperawatan Kritis
Kelas B
Kelompok 2
Defenisi Proses
Keperawatan &
Keperawatan Kritis
Proses keperawatan merupakan metode sistematis untuk menilai, mendiagnosis,
merencanakan, melaksanakan dan evaluasi keadaan pasien dalam keadaan sehat maupun
sakit sehingga menjadi dasar pemecahaan secara ilmiah, dan menjadi dasar dalam praktik
keperawatan (Baraki et al., 2017).

Keperawatan kritis adalah keahlian khusus di dalam ilmu perawatan yang menghadapi
secara rinci dengan manusia yang bertanggung jawab atas masalah yang mengancam jiwa.
Perawat kritis adalah perawat profesional yang resmi yang bertanggung jawab untuk
memastikan pasien dengan sakit kritis dan keluarga-keluarga mereka menerima
kepedulian optimal (American Association of Critical Care Nurses).

2
Proses Keperawatan pada
Area Keperawatan Kritis

1 A. Pengkajian
Pengkajian di area kritis berdasarkan American Association of Critical Care
Nurse, Meliputi :

1. Prearrival assessment

2. Arrival quic check

3. Comprehensive initial assessment

4. On going assessment (Pengkajian Lanjutan)


B. Penetapan Masalah / Diagnosa
Keperawatan

Setelah melakukan
pengkajian, data dikumpulkan
dan diintrepretasikan
kemudian dinanalisa lalu
ditetapkan masalah/diagnose
keperawatan berdasarkan data
yang menyimpang dari
keadaan fisiologis.

4
C. Perencanaan
Perencanaan tindakan keperawatan dibuat
apabila diagnose telah diproritaskan.
Perencanaan tindakan mencakup 4 unsur
kegiatan
1. Obsevasi / Monitoring
2. Terapi Keperawatan / Tindakan prosedur
tertentu
3. Pendidikan kesehatan
4. Tindakan kolaboratif

5
Dokumentasi setiap tindakan yang
D. Implementasi telah dilakukan sehingga meyakinkan
bahwa setiap tindakan telah
terlaksanakan dengan benar
Semua kegiatan yang dilakukan
dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap klien sesuai
dengan rencana tindakan. Hal ini
penting untuk mendukung
pencapaian tujuan.

Tindakan keperawatan dapat dalam


bentuk observasi, tindakan prosedur
tertentu, tindakan kolaboratif dan
pendidikan kesehatan dalam tindakan
perlu ada pengawasan terus menerus
terhadap kondisi klien termasuk evaluasi
perilaku.

6
E. Evaluasi

Evaluasi adalah langkah kelima dalam proses keperawatan dan


merupakan dasar pertimbangan yang sistematis untuk menilai
keberhasilan tindakan keperawatan dan sekaligus merupakan alat
untuk melakukan pengkajian ulang dalam upaya melakukan
modifikasi/revisi diagnose dan tindakan. Evaluasi dapat dilakukan
setiap akhir tindakan peberian asuhan yang disebut sebagai
evaluasi proses dan evaluasi hasil yang dilakukan untuk menilai
keadaan kesehatan klien selama dan pada akhir perawatan.
Evaluasi dicatat pada catatan perkembangan klien.

7
REFERENCES

● Deswani (2011). Hubungan antara Kelengkapan Dokumentasi


Keperawatan dengan Mutu Pelayanan Keperawatan di Ruang Melati RS
Margono Soekarjo.

● Herdian, Fitra. 2016. Proses Keperawatan Pasien Kritis. Fakultas unpad.

● Kemenkes. 2015. Modul pelatihan icu dasar. Jakarta

● Permenkes RI. 2015. Standar peayanan keperawatan di rumah


sakit khusus. Jakarta

● Ucik Indrawati, Leo Yosdimyati Romli. (2018). Modul


Pembelajaran Keperawatan Kritis. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang

8
OUR TEAM DIAN RADJAWANE
( 12114201200049 )
CLINTON SIPAHELUT
( 12114201180039 )
FELYA MAKARAWE
( 12114201200069 )
VONALIN YONA
LIMAHELU
( 12114201180036 )
PATRICIA MAKATITA
INGGRID SALAWANEY
( 12114201180158 )
( 12114201180069 )
ARY TABAKWAN
FANDRI TASIDJAWA
( 12114201180122 )
( 12114201180137 )
OLIVIA SOPAMENA
( 12114201180083 )

9
THANKS

1
0

Anda mungkin juga menyukai