Anda di halaman 1dari 15

1 .

2005905040052 NUNING RAHAYU


2 .2005905040074 NINA SAPUTRI
3 .2005905040053 MUHAMMAD ALI MURTADHA
4 .2005905040061 AGUNG PERMANA
5 .2005905040079 PUTRI NABILLA SOFYAN

Badan Pemeriksa Keuangan


Kelompok III
Pengertian BPK RI

• Badan Pemeriksa Keuangan, yang selanjutnya


disingkat BPK, adalah lembaga negara yang
bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

• BPK merupakan satu lembaga negara yang


bebas dan mandiri dalam memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara yang berkedudukan di Ibu kota negara
dan memiliki perwakilan di setiap provinsi.
Kedudukan BPK
• Badan Pemeriksa Keuangan adalah
badan yang memeriksa tanggung jawab
tentang keuangan Negara, yang dalam
pelaksanaan tugasnya terlepas dari
pengaruh kekuasaan pemerintah, akan
tetapi tidak berdiri di atas pemerintah.

• Badan Pemeriksa Keuangan adalah


lembaga tertinggi Negara yang dalam
pelaksanaan tugasnya terlepas dari
pengaruh dan kekuasaan pemerintah,
akan tetapi tidak berdiri di atas
pemerintah.
SEJARAH BPK
• Secara historis dapat kita lihat bahwa berdasarkan Surat Penetapan
amanat UUD Tahun 1945 telah dikeluarkan Pemerintah No.11/OEM
tanggal 28 Desember 1946 tentang pembentukan Badan Pemeriksa
Keuangan, pada tanggal 1 Januari 1947 yang berkedudukan sementara
di Kota Magelang. Pada waktu itu Badan Pemeriksa Keuangan hanya
mempunyai 9 orang pegawai dan sebagai Ketua Badan Pemeriksa
Keuangan pertama adalah R. Soerasno. Untuk memulai tugasnya,
Badan Pemeriksa Keuangan dengan suratnya tanggal 12 April 1947
No.94-1 telah mengumumkan kepada semua instansi di Wilayah
Republik Indonesia mengenai tugas dan kewajibannya dalam
memeriksa tanggung jawab tentang Keuangan Negara, dan untuk
sementara masih menggunakan peraturan perundang-undangan yang
lama yang berlaku bagi pelaksanaan tugas Algemene Rekenkamer
(Badan Pemeriksa Keuangan Hindia Belanda).

• Dalam Penetapan Pemerintah No.6/1948 tanggal 6 Nopember 1948


tempat kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan dipindahkan dari
Magelang ke Yogyakarta. Karena saat itu Negara Republik Indonesia
yang ibu kotanya di Yogyakarta tetap mempunyai Badan Pemeriksa
Keuangan sesuai pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945, ketuanya diwakili
oleh R. Kasirman yang diangkat berdasarkan SK Presiden RI tanggal 31
Januari 1950 No.13/A/1950 terhitung mulai 1 Agustus 1949.
Fungsi dan Tanggung Jawab BPK

a. Meningkatkan Efektivitas Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dan Memenuhi


Harapan Pemangku Kepentingan
b. Meningkatkan Fungsi Manajemen Pemeriksaan
c. Meningkatkan Mutu Pemberian Pendapat dan Pertimbangan
d. Meningkatkan Percepatan Penetapan Tuntutan Perbendaharaan dan
Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara
e. Meningkatkan Efektivitas Penerapan Sistem Pemerolehan Keyakinan Mutu
f. Pemenuhan dan Harmonisasi Peraturan di Bidang Pemeriksaan Keuangan
Negara
g. Meningkatkan Mutu Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
h. Meningkatkan Kompetensi SDM dan Dukungan Manajemen
i. Meningkatkan Pemenuhan Standar dan Mutu Sarana dan Prasarana
j. Meningkatkan Pemanfaatan Anggaran
Tugas BPK

1.Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK ) memiliki tugas


dan wewenang sebagai berikut :
• Memeriksa tanggung jawab tentang keuangan
Negara. Hasil pemeriksaan itu diberitahukan
kepada DPR

2.Badan Pemeriksa Keuangan memeriksa semua


pelaksanaan APBN
• Memeriksa tanggung jawab pemerintah tentang
keuangan Negara
• Memeriksa semua pelaksanaan APBN
• Pelaksanaan pemerintah dilakukan berdasarkan
ketentuan-ketentuan UU
• Hasil pemeriksaan BPK diberitahuan kepada DPR
Wewenang BPK
BPK diberi kewenangan untuk melakukan 3 (tiga) jenis pemeriksaan, yakni:

• Pemeriksaan keuangan, yaitu pemeriksaan atas laporan keuangan


pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemeriksaan keuangan ini
dilakukan oleh BPK dalam rangka memberikan pernyataan opini tentang
tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
pemerintah.

• Pemeriksaan kinerja, yaitu pemeriksaan atas aspek ekonomi dan efisiensi,


serta pemeriksaan atas aspek efektivitas yang lazim dilakukan bagi
kepentingan manajemen oleh aparat pengawasan intern pemerintah. 23E
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945mengamanatkan BPK untuk melaksanakan pemeriksaan kinerja
pengelolaan keuangan negara. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk
mengidentifikasikan hal-hal yang perlu menjadi perhatian lembaga
perwakilan. Adapun untuk pemerintah, pemeriksaan kinerja dimaksudkan
agar kegiatan yang dibiayai dengan keuangan negara/daerah
diselenggarakan secara ekonomis dan efisien serta memenuhi sasarannya
secara efektif.

• Pemeriksaan dengan tujuan tertentu, yaitu pemeriksaan yang dilakukan


dengan tujuan khusus, di luar pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan
kinerja. Termasuk dalam pemeriksaan tujuan tertentu ini adalah
pemeriksaan atas hal-hal lain yang berkaitan dengan keuangan dan
pemeriksaan investigatif.
Visi dan Misi BPK

• VISI
Badan Pemeriksa Keuangan adalah Menjadi lembaga
pemeriksa keuangan negara yang bebas, mandiri,
dan profesional serta berperan aktif dalam
mewujudkan tata kelola keuangan negara yang
akuntabel dan transparan.

• MISI
BPK adalah Memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara dalam rangka mendorong
terwujudnya akuntabilitas dan transparansi
keuangan negara, serta berperan aktif dalam
mewujudkan pemerintah yang baik, bersih, dan
transparan.
Tujuan BPK
• Mewujudkan BPK sebagai lembaga
pemeriksa keuangan negara yang
independen dan professional;
• Memenuhi semua kebutuhan dan harapan
pemilik kepentingan;
• Mewujudkan BPK sebagai pusat regulator
di bidang pemeriksaan pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara;
• Mendorong terwujudnya tata kelola yang
baik atas pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara.
Nilai – Nilai Dasar BPK

• Independensi, yaitu BPK RI adalah lembaga


negara yang independen di bidang organisasi,
legislasi, dan anggaran serta bebas dari pengaruh
lembaga negara lainnya.
• Integritas, yaitu BPK RI menjunjung tinggi
integritas dengan mewajibkan setiap pemeriksa
dalam melaksanakan tugasnya, menjunjung tinggi
Kode Etik Pemeriksa dan Standar Perilaku
Profesional.
• Profesionalisme, yaitu BPK RI melaksanakan tugas
sesuai dengan standar profesionalisme
pemeriksaan keuangan negara, kode etik, dan
nilai-nilai kelembagaan organisasi.
Anggota BPK
• Anggota BPK dipilih oleh Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Daerah (DPD), dan diresmikan
oleh Presiden. Anggota BPK sebelum
memangku jabatannya wajib mengucapkan
sumpah atau janji menurut agamanya yang
dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung.

• Anggota BPK memegang jabatan selama


5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih
kembali untuk satu kali masa jabatan.
Ketua BPK
NO. Nama Dari Sampai Keterangan
1. R. Soerasno 1947 1949 Surat Penetapan
Pemerintah
No.11/OEM tanggal
28 Desember 1946
2. R. Kasirman 1949 1949 SK Presiden RI
tanggal 31 Januari
1950 No.13/A/1950
3. Drs. Mr. A. K. Pringgodigdo 1957 1961
4. Mr. I Gusti Ketut Pudja 1960 1964
5. Sri Sultan Hamengkubuwono 1964 1966
IX
6. D. Suprayogi 1966 1973
7, Umar Wirahadikusuma 1973 1983
8. M. Yusuf 1983 1993
9. J. B. Sumarlin 1993 1998
10. Satrio Budihardjo Joedono 1998 2004
LANJUTAN…..

NO. Nama Dari Sampai Keterangan


11. Anwar Nasution 2004 2009
12. Hadi Poernomo 2009 2014
13. Rizal Djalil 2014 2014
14. Harry Azhar Aziz 21 Oktober 21 April 2017
2014

15. Moermahadi Soerja 21 April 2017 24 Oktober


Djanegara 2019

16. Agung Firman Sampurna 24 Oktober Sekarang


2019
Kesimpulan

• Badan pemeriksa Keuangan atau lebih dikenal


dengan BPK merupkan salah satu lembaga yang
bergerak secara independen dalam mengawasi hal
keuangan Republik Indonesia. Kedudukan BPK
yang telah diakui secara resmi dalam
suprastruktur pemerintahan di Indonesia
sangatlah penting. Karena fungsi BPK itu sendiri
sangat membantu keamanan uang negara yang
dikelola para aktor politik di Indonesia. Sehingga
kehadiran BPK sangat dibutuhkan dalam
kehidupan bernegara khususnya di Indonesia.
Terimoeng geunaseh

Anda mungkin juga menyukai