Agenda3 - Whole of Government

PELATIHAN DASAR CPNS
Agenda 3– NILAI NILAI DASAR PNS
WHOLE OF GOVERNMENT
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

Posisi Anda dalam Materi Pembelajaran Latsar CPNS
Agenda I
1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai
bela Negara Analisis Isu Kontemporer
2. Kesiapsiagaan Bela negara
Apakah anda sudah
Agenda II
3. Akuntabilitas
membaca dan
4. Nasionalisme
5. Etika Publik
memahami Modul Whole of
6. Komitmen Mutu
7. Anti Korupsi Government sebagai bagian
Agenda III
8. Manajemen ASN
dari Agenda III: Kedudukan
9. Pelayanan Publik
10. Whole of Government (Anda berada
di sini)
dan Peran PNS dalam
Agenda IV
NKRI
Habituasi

IKHTISAR
(OVERVIEW)
KONSEP WOG
WOG DALAM PELAYANAN PUBLIK
CONTOH KASUS WOG (BEST & BAD PRACTICES)
METODE
PILIHAN ALAT BANTU/MEDIA
EVALUASI
3
KONSEP WoG
PEMAHAMAN KONSEP INI DIHARAPKAN PESERTA MEMELIKI WAWASAN, PERSEPKETIF
DAN PEMAHAMAN TERKAIT KONSEP WOG SECARA UTUH

Fungsi Aparatur Sipil Negara
PELAKSANA
KEBIJAKAN
PUBLIK;
PELAYAN
PUBLIK;
SERTA
PEREKAT
DAN
PEMERSATU
BANGSA

PELAKSANA
KEBIJAKAN
PUBLIK
Menuju Konsep
PELAYAN
PUBLIK WHOLE OF
GOVERNMENT
PEREKAT
PEMERSATU
BANGSA

APA ITU WHOLE OF GOVERNMENT?
Menurut • sebuah pendekatan yang
United mengintegrasikan upaya kolaboratif dari

instansi pemerintah untuk menjadi
States kesatuan menuju tujuan bersama, juga

dikenal sebagai kolaborasi, kerjasama
antar instansi, aktor pelayanan dalam
Institute of menyelesaikan suatu masalah pelayanan
Peace (USIP)
• agen layanan publik bekerja lintas batas
Menurut untuk mencapai tujuan bersama dan

sebagai respon terpadu pemerintah
laporan terhadap isu-isu tertentu.
APSC

WoG pada dasarnya adalah
sebuah pendekatan fungsi dalam
ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan
bersama dalam:
– Pembangunan kebijakan,
– Manajemen program; dan
– Pelayanan Publik

ASN
MEWUJUDK
AN KONSEP
WHOLE OF
GOVERNMEN
T
1 (SATU)
TUJUAN
PADA ISU-
ISU
PENTING
PEMERINTA
H

Mengapa Perlu Whole Of Government?
Dorongan Publik
untuk kinerja good
governance
Ego sentral/
siloisasi
Keberagama
n
Perkembangan
Teknologi
dan informasi

BAGAIMANA CARA MELAKSANAKANNYA?
RESPON PEMERINTAH TERINTEGRASI
MENGHILANGKAN SEKAT SEKTORAL
KERJASAMA ANTAR INSTANSI PEMERINTAH
KOLABORASI
KOORDINASI
SINERGITAS

E- Government sebagai pintu masuk WoG?

MAMPUKAH IMPLEMENTASI
WOG
MENYELAMATKAN BANGSA?

Pidato Kenegaraan Presiden Susilo Bam
bang Yudhoyono 16 Agustus 2012
• Indonesia mampu melalui kri
sis ekonomi tahun 2008 den
gan selamat;
• “Keberhasilan itu ditentukan

oleh adanya kolaborasi serta
sinergi di antara jajaran pem
erintah pusat, pemerintah da
erah, dunia usaha, lembaga-l
embaga perbankan, serta lem
baga-lembaga lainnya, agar s
ektor riil tetap berjalan norma
l.”
• Inilah Isi Pidato Kenegaraan Presiden SBY,
http://www.beritasatu.com/nasional/ 66461-inilah-isi-p
idato-kenegaraan-presiden-sby.html

KONSEP WOG DIPERLUKAN
DALAM SETIAP SEKTOR
PEMBANGUNAN

1. BPJS SEBAGAI WUJUD REFORMASI
PEMBIAYAAN KESEHATAN

Jakarta (ANTARA News) - Menko Kesra Agung Laks
ono menyatakan Badan Penyelenggara Jaminan So
sial (BPJS) diharapkanmembantu terwujudnya
reformasi pembiayaan kesehatan secara
menyeluruh dan terintegrasi berdasarkan prinsip-
prinsip tata kelola yang baik.
"Tujuannya unruk merealisasikan keteraturan, kea

dilan, perluasan kepesertaan, transparansi dan ak
untabilitas jaminan kesehatan," kata Menkokesra
Agung Laksono ketika dihubungi dari Jakarta, Ka
mis.

2. PENEGAKAN HUKUM
• “…..dalam rangka pene

gakan hukum dan pem
berantasan korupsi, Pe
merintah mendorong
sinergi KPK-POLRI-
Kejaksaan Agung agar
bahu membahu dalam
bekerja dan menjadi
pendorong pembangun
an.

APA JADINYA JIKA
EGO SEKTORAL DIKEDEPANKAN?
PENGKOTAK-KOTAKAN WEWENANG ?
PERSAINGAN TIDAK SEHAT?
TIDAK MENERIMA CHECK AND BALANCES?

ANTREAN MEMBLUDAK
SIDANG TILANG

CICAK VERSUS BUAYA?

SEJUMLAH ISU PERLINDUNGAN
HUKUM TIDAK TERPENUHI (1)



KONSEP WOG DALAM
CROSS CUTTING ISSUE
GENDER
ANTI KORUPSI
LINGKUNGAN HIDUP
BAGAIMANA CARA
MENGATASINYA?

Kategori Tipe Keterangan
Koordinasi Penyertaan Pengembangan strategi dengan mempertimbang
kan dampak
Dialog Pertukaran informasi
Joint planning Perencanaan bersama, kerjasama sementara
Integrasi Joint working Kolaborasi sementara
Joint Perencanaan jangka panjang, kerjasama pada

venture pekerjaan besar yang menjadi urusan utama
salah satu peserta kerjasama
Satelit Entitas yang terpisah, dimiliki bersama,
dibentuk sebagai mekanisme integratif
Kedekatan Aliansi strategis Perencanaan jangka panjang, kerjasama pada
dan isu besar yang menjadi urusan utama salah
pelibatan satu peserta kerjasama
Union Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih
nampak
Merger Penggabungan ke dalam struktur baru

Permasalahan Klasik Pelayanan Publik
• Jenis pelayanan bagaikan hutan belantara

• Ego sektoral (silo mentality)
• koordinasi yang tidak optimal & disharmonisa
si
• Akses yang terbatas
• Rendahnya partisipasi
• Tidak adanya mekanisme pengaduan
• Penyalahgunaan wewenang
Problem Utama Pelayanan Publik
1 Inefisiensi
2 Tumpang Tindih
3 Ego Sektoral
WoG Berdasarkan Jenis
• Pelayanan yang bersifat adminisitratif
Pelayanan publik yang menghasilkan berbagai produk dokumen resmi ya
ng dibutuhkan warga masyarakat
• Pelayanan jasa
Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan wa
rga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perhubu
ngan, dan lainnya
• Pelayanan barang
Pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan warga mass
yarakat, seperti misalnya jalan, perumahan, jaringan telepon, listrik, air be
rsih, dan seterusnya
• Pelayanan regulatif
Pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan perundang-undan
gan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi kehidupan ma
syarakat

PRAKTEK WoG dalam PELAYANAN
PUBLIK
Pelayanan yang bersifat ADMINISTRATIF
Pelayanan Jasa
Pelayanan Barang
Pelayanan Regulatif

EVALUASI
• STUDI KASUS
•TUGAS OBSERVASI PERMASALAHAN PELAYANA
N PUBLIK YANG BURUK DI TEMPAT TUGAS DAN
MEMERLUKAN PEMECAHAN DENGAN MENGGUN
AKAN KONSEP WOG UNTUK MENGUKUR
PESERTA DAPAT MENGAKTUALISASI WOG

STUDI KASUS
JIKA ANDA KELAK MENJADI ASN DAN ANDA BEKERJA SEBAGAI PENUN
TUT UMUM ANAK, APA YANG SAUDARA DAPAT LAKUKAN DALAM MENG
ATASI PERMASALAHAN-PERMASALAHAN SEPERTI:
PEMBIMBING KEMASYARAKATAN YANG

BERTUGAS MELAKUKAN ASESMEN
TERHADAP ANAK MENYATAKAN TINDAK
UNDANG-UNDANG NOMOR 11TAHUN 2012
PIDANA ANAK TIDAK MEMBAHAYAKAN
TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
MASYARAKAT DAN TERJADI KARENA ANAK
SALAH SATU ASASNYA ADALAH
MASIH RENTAN SEHINGGA MUDAH
MENGHINDARKAN PEMBALASAN TERHADAP
DIPENGARUHI LINGKUNGAN YANG KURANG
ANAK, SEHINGGA ANAK HARUS DIJAUHKAN
BAIK SEHINGGA MEREKOMENDASIKAN
DARI PENJARA
ANAK UNTUK DIREHABILITASI DI LEMBAGA
PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL (LPKS)
NAMUN LPKS BERJARAK 2 (DUA) KOTA DARI

SAUDARA SENDIRI SEBAGAI JAKSA WILAYAH KERJA SAUDARA DAN ANGGARAN
MEMILIKI KEWAJIBAN TAAT PADA UNDANG- PENEMPATAN ANAK DI LPKS TERNYATA
UNDANG YANG BERLAKU DAN INGIN TIDAK TERSEDIA PADA ANGGARAN
MEREHABILITASI ANAK DI LPKS PENANANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA
UMUM

PERTANYAAN
1. KATEGORI WOG APA

YANG DAPAT SAUDARA
LAKUKAN?
2. APA TUJUAN YANG

HENDAK DICAPAI DARI
KATEGORI WOG
TERSEBUT?

PENERAPAN WOG DALAM
PELAYANAN TERINTEGRASI

PRAKTEK WOG DALAM
PELAYANAN PUBLIK
1. Pelayanan yang Bersifat Adminisitratif
2. Pelayanan Jasa
3. Pelayanan Barang
4. Pelayanan Regulatif

POLA PELAYANAN PUBLIK
1. Pola
2. Pola
Pelayanan
Pelayanan
Teknis
Satu Atap
Fungsional
3. Pola 4. Pola
Pelayanan Pelayanan
Satu Pintu Terpusat

PELAYANAN APA YANG SERING SAUDARA
LAKUKAN SESUAI SASARAN KINERJA
PEGAWAI SAUDARA?

Prasyarat Best Practices
Adanya Budaya Dan Filosofi Baru
Cara Kerja Baru (Dalam hal Pembangunan kebijakan,

Manajemen program; dan/atau Pelayanan Publik)
Akuntabilitas dan Insentif
Cara Baru Pengembangan Kebijakan, desain program

dan pendekatan Pelayanan

Manfaat Yang Dicapai dengan WoG
• Efisiensi
• Sharing • Biaya (cost)
Informasi • Pemborosan (waste)
• Lingkungan kerja • Duplikasi pekerjaan
• Inkonsistensi
• Daya saing kebijakan
• Akuntabilitas • Waktu penyelesaian
• Koherensi layanan tertentu
kebijakan
Diadopsi dari Colgan, A., Kennedy, L.A. and Doherty, N.

(2014)

1. E-TILANG

KATEGORI HUBUNGAN DAN TIPE
YANG MANA

KATEGORI HUBUNGAN TIPE
• PENYERTAAN:
• KOORDINASI PENGEMBANGAN STRATE
GI DENGAN MEMPERTIMB
ANGKAN DAMPAK
• DIALOG
PERTUKARAN INFORMASI
• JOINT PLANNING
PERENCANAAN BERSAMA,
KERJASAMA SEMENTARA

3.E-GOVERNMENT SISTEM
PERADILAN PIDANA TERPADU

YANG MANA

• INTEGRASI • Joint Working:

Kolaborasi sementara

2. FORUM KOMUNIKASI TERPADU
Suasana Rapat Dinas P3AP2KB dalam rangka koordinasi Sistem
Peradilan Pidana Anak (SPPA) Terpadu

YANG MANA

• INTEGRASI • JOINT VENTURE:

PERENCANAAN JANG
KA PANJANG, KERJAS
AMA PADA PEKERJAA
N BESAR YANG MENJ
ADI URUSAN UTAMA

5. PENEGAKAN HUKUM SATU ATAP ATAU DALAM BAHA
SA ASINGNYA DIKENAL DENGAN ISTILAH ONE ROOF
AND ENFORCEMENT SYSTEM (ORES)

Penegakan Hukum Terpadu dalam Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
(One Roof and Enforcement System)
• Mengacu kepada Putusan Mahkamah

Konstitusi Republik Indonesia Nomor “terpadu”
18/PUU-XII/2012 tanggal 21 Januari 201
5,
• “Dalam rangka penegakan hukum ti
ndak pidana Lingkungan
Hidup termasuk tindak pidana lain yan
g bersumber dari pelanggaran Unda
ng-Undang Perlindungan dan Pengel
Kinerja yang berkesinambungan, saling
olaan Lingkungan Hidup, dilakukan mempengaruhi, adanya sinkronisasi gerak
penegakan hukum terpadu antara P APH dan saling mengawasi
PNS, Kepolisian dan Kejaksaan di b
awah koordinasi Menteri Lingkunga
n Hidup dan Kehutanan”
JPU berkoordinasi secara terpadu dengan

Bentuk kerjasamanya antara lain bantuan
memberikan asistensi dan konsultasi konst
personil dalam rangka eksekusi, bantuan
ruksi penerapan hukum sejauh mungki laboratorium lingkungan, bantuan Polri
n terhadap PPNS untuk mengoptimalka sebagai koordinator pengawas PPNS,
n kekhususan dalam bidang dan kewen laboratorium forensik dan lain-lain
angannya, di bawah koordinasi Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF
58
PEDULI
Lembaga Pengampu yang diamanatkan
Undang-Undang
Putusan MK
Nomor:18/PUU-
XII/2014 tanggal
21 Januari 2015
MEMBENTUK
MEMBENTUK LEMBAGA
LEMBAGA YANG
YANG
MENANGANI PENCEGAHAN
MENANGANI PENCEGAHAN DAN
DAN
PEMBERANTASAN
PEMBERANTASAN PERUSAKAN
PERUSAKAN
HUTAN
HUTAN DIDI BAWAH
BAWAH PRESIDEN
PRESIDEN
YANG
YANG TERDIRI
TERDIRI ATAS:
ATAS:
AMANA
A.
A. UNSUR
UNSUR KEMENTERIAN
KEMENTERIAN
KEHUTANAN;
KEHUTANAN;
B.
B. UNSUR KEPOLISIAN
UNSUR KEPOLISIAN REPUBLIK
REPUBLIK
T UU
INDONESIA;
INDONESIA;
C.
C. UNSUR
UNSUR KEJAKSAAN
KEJAKSAAN REPUBLIK
REPUBLIK
INDONESIA;
INDONESIA; DAN
DAN
P3H
DALAM D.
D. UNSUR
UNSUR LAIN
LAIN YANG
YANG TERKAIT.
TERKAIT.
DALAM RANGKA
RANGKA PENEGAKAN
PENEGAKAN
HUKUM TERHADAP
HUKUM TERHADAP PELAKU
PELAKU TINDAK
TINDAK
PIDANA
PIDANA LINGKUNGAN
LINGKUNGAN HIDUP,
HIDUP,
TERMASUK UNTUK
UNTUK MENANGANI
MENANGANI
TERMASUK UNDANG-UNDANG
UNDANG-UNDANG LAIN LAIN
YANG
YANG BERSUMBER
BERSUMBER PADA
PADA
PENCEGAHAN,
PENCEGAHAN,
PELANGGARAN UNDANG-UNDANG
PELANGGARAN UNDANG-UNDANG MENGEMBANGKAN
MENGEMBANGKAN SISTEM
SISTEM
INI,
INI, DILAKUKAN
DILAKUKAN PENEGAKAN
PENEGAKAN HUKUM
HUKUM INFORMASI
INFORMASI PENCEGAHAN
PENCEGAHAN DAN
DAN
TERPADU
TERPADU ANTARA
ANTARA PENYIDIK
PENYIDIK PEMBERANTASAN
PEMBERANTASAN PERUSAKAN
PERUSAKAN
PEGAWAI
PEGAWAI NEGERI SIPI, POLISI DAN
NEGERI SIPI, POLISI DAN HUTAN
KEJAKSAAN HUTAN YANG
YANG TERINTEGRASI,
TERINTEGRASI,
KEJAKSAAN DIDI BAWAH
BAWAH KOORDINASI
KOORDINASI PENYELIDIKAN
MENTERI”
MENTERI”
PENYELIDIKAN DAN
DAN PENYIDIKAN
PENYIDIKAN
SEMUA
SEMUA TINDAK
TINDAK PIDANA
PIDANA
PERUSAKAN
PERUSAKAN HUTAN
HUTAN YANG
YANG
TERORGANISASI
TERORGANISASI
UNDANG-UNDANG MATERIIL DAN FORMIL YANG
MENGAKOMODIRPENEGAKAN HUKUM SECARA MULTIDOOR
MELALUI PENEGAKAN HUKUM PIDANA, PERDATA, TATA USAHA
NEGARA, SERTA
ADMINISTRASI

YANG MANA

• INTEGRASI • SATELIT:
ENTITAS YANG TERPI
SAH, DIMILIKI BERSA
MA, DIBENTUK SEBA
GAI MEKANISME INTE
GRATIVE

4. PENDEKATAN REZIM MULTIDOOR

•Pendekatan multidoor diluncurkan pertama kali
oleh UKP-4 yang mengusung rancangan perlindungan hutan dan
sumber daya alamnya.
•Pendekatan multidoor memerlukan komitmen para pembuat kebija
kan dan eksekutif dari tingkat
pusat sampai dengan daerah mendukung
pembangunan berwawasan lingkungan hidup, baik melalui peijinan
maupun rencana tata ruang.
•Aparatur penegak hukum juga diuji dengan kesiapan mental, kema
mpuan dan semangat menegakkan hukum secara bersama-sama.
•Melakukan penandatanganan penandatangan nota kesepahaman
tentang Peningkatan Kerjasama Penegakan Hukum untuk Menduku
ng Pengelolaan Sumber daya Alam yang Berkelanjutan dalam Rangk
a Pelaksanaan REDD+ pada 20 Desember 2012. Nota kesepahaman
itu diteken oleh Menteri Kehutanan, Menteri Lingkungan Hidup,
Menteri Keuangan, Jaksa Agung, Kepala Kepolisian Dan Kepala Pus
at Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

PENDEKATAN PENEGAKAN HUKUM ATAS GABUNGAN TINDAK PID
ANA YANG DILAKUKAN UNTUK MENANGANI TINDAK PIDANA TERK
AIT SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI ATAS HUT
AN DAN LAHAN GAMBUT
PELAKSANANNYA DILAKUKAN DENGAN MENDAYAGUNAKAN BER

BAGAI REZIM HUKUM ANTARA LAIN LINGKUNGAN HIDUP, KEHUT
ANAN, TATA RUANG, PERKEBUNAN, PERTAMBANGAN, PERPAJAK
AN, TINDAK PIDANA KORUPSI DAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN U
ANG.
MULTIDOOR JUGA DAPAT DILAKUKAN DENGAN MEMBUKA SEMU

A PORTAL PINTU MASUK PENEGAKAN HUKUM BAIK PENEGAKAN
HUKUM ADMINISTRASI, PERDATA MAUPUN PIDANA

YANG MANA

• ALIANSI STRATEGIS:
PERENCANAAN JANGKA PANJAN
• KEDEKATAN DAN G, KERJASAMA PADA ISU BESAR
PELIBATAN YANG MENJADI UTUSAN UTAMA
SALAH SATU PESERTA KERJASA
MA
• UNION
UNIFIKASI RESMI, IDENTITAS MA
SING-MASING MASIH NAMPAK
• MERGER
PENGGABUNGAN KE DALAM STU
KTUR BARU

BAD PRACTICE?
Di Kejaksaan sempat ada peraturan internal yang j

ustru dimaknai menghambat koordinasi, seperti S
urat Edaran Nomor :SE-001/A/JA/02/2008 Tang
gal 4 Pebruari 2008 Tentang Pelaksanaan Gelar Per
kara Tahap Penyidikan oleh Penyidik, dengan “Gel
ar perkara tahap penyidikan yang dilakukan oleh P
enyidik, baik oleh Polisi maupun PPNS, agar dilakuk
an bertempat di Kantor Kejaksaan (Kejagung, Kejati,
Kejari atau Cabjari) tidak dibenarkan Jaksa mengh
adiri gelar perkara bertempat di kantor Penyidik
(Mabes Polri, Poda, Polwil, Polres, Polsek)
maupun ditempat lainnya”.

BAD PRACTISE?

JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko "Jokowi" Widodo menek
en Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu)
No. 1, 2016 pada Rabu, 25 MeiPeraturan tersebut merupaka
n perubahan kedua
Undang-Undang No. 3, 2002 mengenai
Perlindungan Anak.
Berdasarkan aturan baru ini, pelaku tindak kejahatan seksu
al terhadap anak dapat diancam hukuman mati dan penjara
sampai 20 tahun. Dalam kasus tertentu, para terpidana juga
bisa dikebiri dengan
suntikan kimia.
Tak ayal, aturan ini banyak menuai kritik dari
aktivis, terutama pada poin kebiri kimiawi.
Kastrasi dianggap tidak akan efektif dan hanya
memperpanjang rantai kekerasan.

APAKAH BAD PRACTICE BISA
MENJADI BEST PRACTICE?
1. BERPIKIR
2. BERPIKIR
DIVERGEN,
OUT OF THE
BUKAN HANYA
BOX
KONVERGEN
3. CAPAILAH
4. CAPAILAH
KEMANFAATAN
TUJUAN YANG
YANG LEBIH
LEBIH BAIK
BESAR

MAMPUKAH ANDA MENJADI
AGEN PERUBAHAN?
1. KATAKAN DENGAN
SOPAN DALAM 2. AGAMA
MENGUTARAKAN MENGAJARKAN UNTUK
PENDAPAT SAUADARA MENYAMPAIKAN
UNTUK KEMASHLATAN KEBENARAN
YANG LEBIH BESAR
3. TAAT PADA
KEPUTUSAN PIMPINAN
NAMUN TETAP 4. JADILAH ROLE
BERPEGAH TEGUH MODEL “KEBAIKAN”
PADA NILAI-NILAI
KEBENARAN

Tantangan Praktek WoG
• Kapasitas SDM dan institusi
– Kapasitas SDM dan institusi-institusi yang terlibat dalam Wo
G tidaklah sama. Perbedaan kapasitas ini bisa menjadi kend
ala serius ketika pendekatan WoG, misalnya, mendorong terj
adinya merger atau akuisisi kelembagaan, di mana terjadi pe
nggabungan SDM dengan kualifikasi yang berbeda.
• Nilai dan budaya organisasi
– Seperti halnya kapasitas SDM dan institusi, nilai dan buday
a organisasi pun menjadi kendala manakala terjadi upaya ko
laborasi sampai dengan penyatuan kelembagaan
• Kepemimpinan
– Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting dalam pela
ksanaan WoG. Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepe
mimpinan yang mampu mengakomodasi perubahan nilai da
n budaya organisasi serta meramu SDM yang tersedia guna
mencapai tujuan yang diharapkan.

Apakah anda sudah memahami materi
pembelajaran di dalam mata pelatihan Whole
of Government ?
Jika ya, silakan kerjakan latihan soal

yang terdapat di Modul dan melanjutkan pembelajaran
ke materi Micro Learning !

TERIMA
Humas
Humas LAN
LAN
@humas_lan
@humas_lan
@humas_lan
@humas_lan
KASIH swajar-asnpintar.lan.go.id
swajar-asnpintar.lan.go.id
kolabjar-asnpintar.lan.go.id
kolabjar-asnpintar.lan.go.id
HaloDiklat:
HaloDiklat:
sipka.lan.go.id
sipka.lan.go.id

Agenda3 - Whole of Government

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Agenda3 - Whole of Government

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PELATIHAN DASAR CPNS

Agenda 3– NILAI NILAI DASAR PNS

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

WOG DALAM PELAYANAN PUBLIK

CONTOH KASUS WOG (BEST & BAD PRACTICES)

PILIHAN ALAT BANTU/MEDIA

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

United mengintegrasikan upaya kolaboratif dari

States kesatuan menuju tujuan bersama, juga

Menurut untuk mencapai tujuan bersama dan

laporan terhadap isu-isu tertentu.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

RESPON PEMERINTAH TERINTEGRASI

MENGHILANGKAN SEKAT SEKTORAL

KERJASAMA ANTAR INSTANSI PEMERINTAH

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

• “Keberhasilan itu ditentukan

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

"Tujuannya unruk merealisasikan keteraturan, kea

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

• “…..dalam rangka pene

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

EGO SEKTORAL DIKEDEPANKAN?

PERSAINGAN TIDAK SEHAT?

TIDAK MENERIMA CHECK AND BALANCES?

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

Integrasi Joint working Kolaborasi sementara

Joint Perencanaan jangka panjang, kerjasama pada

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

• Jenis pelayanan bagaikan hutan belantara

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

Pelayanan yang bersifat ADMINISTRATIF

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

PEMBIMBING KEMASYARAKATAN YANG

NAMUN LPKS BERJARAK 2 (DUA) KOTA DARI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

1. KATEGORI WOG APA

2. APA TUJUAN YANG

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

1. Pelayanan yang Bersifat Adminisitratif

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

Adanya Budaya Dan Filosofi Baru

Cara Kerja Baru (Dalam hal Pembangunan kebijakan,