Anda di halaman 1dari 4

Ada 2 hal yang dapat menjadi dasar norma moral untuk mengakui perbuatan itu

benar, baik dan bermanfaat, yaitu:


 Kebiasaan
 Kesepakatan Masyarakat.
Disamping kebiasaan dan kesepakatan masyarakat, masih ada kriteria lain untuk
menyatakan perbuatan moral itu baik atau buruk.
Ada beberapa aliran tentang hal tersebut:
1. Aliran Utilisme>bermanfaat. Perbuatan itu baik jika bermanfaat bagi
manusia dan perbuatan itu buruk jika menimbulkan kerugian. Contoh: orang
yang baik adalah orang yang bermanfaat, orang yang buruk adalah orang yang
merugikan. Tokohnya Jeremi Bentham dan John SM.
2. Aliran Hidonisme>kenikmatan. Kodrat manusia itu selalu mencari
kenikmatan dan kebahagiaan hidup. Perbuatan manusia itu dikatakan baik jika
mendatangkan kenikmatan dan kebahagiaan bagi diri sendiri, orang lain dan
bagi semua orang. Tokohnya Aristippus dan Epicurus.

1
Lanjutan:
3. Aliran Vitalisme>kehidupan. Perbuatan manusia mengacu kepada
kehidupan sebagai kebaikan tertinggi. Perbuatan yang baik adalah
perbuatan yang menambah daya hidup dan perbuatan buruk adalah
perbuatan yang mengurangi dan merusak daya hidup, dan sekuat
mungkin melawan maut. Tokohnya Albert Schweizer.

4. Aliran Naturalisme>alami. Perbuatan manusia dikatakan baik jika


bersifat alami dan tidak merusak alam, yang menjadi penyebab utama
perusak alam adalah adanya IPTEK, usaknya alam merupakan salah
satu sumber kesusahan orang banyak merupakan perbuatan buruk.
Tokohnya: JJ. Rousseau.

2
Norma Moral dan Norma Hukum
Menurut Immanuel Kant hubungan antara norma moral dan norma hukum terdapat
pada penyesuaian sikap pada norma moral yang dihadapi adalah sikap moralitas
yaitu penyesuaaian diri dengan kewajiban norma hati nurani menjadi motivasi yang
sebenarnya dari perbuatan.
Pada norma hukum yang dihadapi adalah sikap legalitas yaitu penyesuaian diri dengan
ketentuan undang-undang atau hukum positif. UU menjadi motivasi perbuatan.
Perbedaan norma moral dan norma hukum
Norma Moral, berlaku karena suara hati nurani manusia
Norma Hukum, berlaku atas dasar perjanjian, atas dasar ini hukum moral tidak dapat
hilang dan tidak dapat beralih pada pihak lain sedangkan hak hukum dapat hilang
atau beralih sesuai dengan perjanjian.
Norma Moral, mengatur kehidupan batiniah
Norma Hukum, mengatur kehidupan lahiriah, walaupun keduanya berbeda tetapi
berhubungan erat

3
Hukum Moral
Hukum moral merupakan tuntutan perilaku manusia yang ditaati karena kesadaran yang
bersumber pada hati nurani yang bertujuan untuk mencapai kebahagiaan. Hukum
moral umumnya tidak tertulis, jika dibuat tertulis maksudnya untuk kejelasan
informasi saja.
Hukum Moral diklasifikasi menjadi beberapa jenis:
1. Hukum kodrat berasal dari kodrat manusia.
2. Hukum Wahyu berasal dari Tuhan
3. Hukum manusia berasal dari kekuasaan
Ad.1. Hukum Kodrat yaitu norma moral yang berasal dari kodrat manusia melalui
pertimbangan akal, bukan menurut naluri yang rasional. Kodrat manusia yang
bersifat asasi yaitu, cipta, rasa dan karsa.
Ad.2.Hukum wahyu yaitu norma moral yang berasal dari Tuhan yang diwahyukan kepada
Rasul-Nya agar manusia menghayati dan mengamalkan ajaran Tuhan sesuai dengan
kodratnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Hukum wahyu ditulis dan dihimpun ke
dalam kitab suci.

Anda mungkin juga menyukai