Oleh
PINTATA SEMBIRING
NPM : 15.18.090
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI PROGRAM SARJANA
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELITUA
2019
LATAR BELAKANG
POLA HIDUP
Memiliki
potensi
DM untuk
Sebagai
antidiabetes
EPIDEMIOLOGI
1. Bagi Peneliti
Menambah informasi dan
1. Ekstrak etanol rimpang temu pengetahuan tentang manfaat dan
hitam efektif sebagai antidiabetes cara mengekstraksi serta
melitus pada tikus putih jantan pemberian dosis yang tepat pada
yang diinduksi aloksan tikus putih yang diinduksi STZ
METODE
TEMPAT PENELITIAN JENIS PENELITIAN PENGAMBILAN
SAMPEL
LOBOLATORIUM
KIMIA METODE
KUALITATIF DAN EKSPERIMENTAL PURPOSIVE
FARMAKOLOGI
PEMBUATAN EKSTRAK
ETANOL RIMPANG TEMU
HITAM (Curcuma aeruginosa
Roxb.)
LANJUTANNYA
PEMBUATAN
PEMBUATAN SUSPENSI
LARUTAN PREAKSI GLIBENKLAMID
FLAVONOID
TANIN
ALKALOIDA
SKRINING
SAPONIN
FITOKIMIA
STEROIDA/TRITERPENOID
GLIKOSIDA
UJI AKTIVITAS KGD
KELOMPOK
KONTROL NEGATIF
(CMC Na 1%BB)
KELOMPOK II
PERLAKUAN EERTM INDUKSI
DOSIS 17,5 mg/kgBB KELOMPOK I
PERLAKUAN EERTM ALOKSAN DOSIS
DOSIS 8,5 mg/kgBB 125 mg/kgBB
HASIL PENELITIAN
Hasil skrining fitokimia serbuk simplisia rimpang
temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.)
No Pemeriksaan Hasil
1 Alkaloid +
2 Saponin +
3 Steroid +
4 Flavonoid +
5 Tanin +
6 Glikosida -
Hasil skrining fitokimia ekstrak rimpang temu hitam
(Curcuma aeruginosa Roxb.)
No Pemeriksaan Hasil
1 Alkaloid -
2 Saponin +
3 Steroid +
4 Flavonoid +
5 Tanin -
6 glikosida -
Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia
Rimpang temu hitam
600 561
535 541
516 515
500
448 456 449 436
393
400
%KGD
100 88 90 91 85 86
0
K1 K2 K3 K4 K5
Keterangan :
K1 :kelompok kontrol negatif diberikan suspensi CMC Na 1%BB.
K2 :kelompok kontrol positif diberikan suspense glibenklamid dosis 0.45
mg/kgBB.
K3 :kelompok perlakuan 1 diberikan suspensi ekstrak rimpang temu hitam dosis
8,5 mg/kgBB.
K4 :kelompok perlakuan 2 diberikan suspenso ekstrak rimpang temu hitam dosis
17,5 mg/kgBB.
K5 :kelompok perlakuan 3 diberikan suspense ekstrak rimpang temu hitam dosis
35 mg/kgBB.
grafik hasil rata-rata profil penurunan kadar glukosa darah tikus putih jantan
setelah diberi perlakuan obat dan ekstrak selama 6 hari.
600
500 490
448 449
425
395 406
400 393 390
348
359 347 349
K1
314
%KGD
290
299 K2
300 276
269 270
261 253 254 K3
235 K4
212 K5
200
160 165 168
148
134
107
100 78
0
H1 H2 H3 H4 H5 H6
ANALISIS DATA
• Uji normalitas data
Perlakuan Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
CMC Na .178 3 . .999 3 .955
Glibenklamid .182 3 . .999 3 .935
H6 Temu hitam dosis rendah .331 3 . .865 3 .281
Temu hitam dosis sedang .269 3 . .949 3 .567
Temu hitam dosis tinggi .343 3 . .842 3 .220
uji normalitas yang dilihat adalah Shapiro-wilk alasan menggunakan uji distribusi
Shapiro-wilk adalah karena data yang dianalisis hanya 15 data.apabila p>0,05
maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal sehingga pada kadar
glukosa darah H6 distribusi datanya nor mal.
Lanjutan
• Descriptive data
N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound
2.562 4 10 .104
• ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Total 96133.600 14
Lanjutan
UJI POST HOC TEST LSD
(I) Perlakuan (J) Perlakuan Mean Difference Std. Error Sig.
(I-J)
*
Glibenklamid 164.667 14.399 .000
*
Temu hitam dosis rendah 189.667 14.399 .000
CMC Na
*
Temu hitam dosis sedang 191.667 14.399 .000
*
Temu hitam dosis tinggi 221.000 14.399 .000
*
CMC Na -189.667 14.399 .000
*
CMC Na -191.667 14.399 .000
*
CMC Na -221.000 14.399 .000
*
Glibenklamid -56.333 14.399 .003
Temu hitam dosis tinggi
Temu hitam dosis rendah -31.333 14.399 .055
1 2 3
a
Tukey B Temu hitam dosis rendah 3 109.33 109.33
Glibenklamid 3 134.33
CMC Na 3 299.00
BAB V
PEMBAHASAN
PENGAMBILAN SAMPEL
HASIL EKSTRAK YANG DIPEROLEH
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dosis yang paling efektif 35 mg/kgBB dosis ini
memberikan efek yang lebih baik karena senyawa kandungan murni flavonoid golongan
flavonon yang bekerja dalam menurunkan kadar glukosa darah dan semakin tinggi
kandungan flavonoidnya maka semakin bagus dimana mekanisme flavonoid golongan
flavonon Flavonoid golongan flavonon ini merupakan golongan flavonoid yang banyak
terdapat di alam. Fungsi dari flavonoid yaitu zata yang mampu mereggenerasi sel beta
pankreas dan membantu merangsang sekresi insulin
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Ekstrak rimpang temu hitam efektif sebagai
antidiabetes melitus pada tikus putih
jantan yang diinduksi aloksan
1. Melakukan penelitian
2. Ekstrak rimpang temu hitam dengan dosis terhadap penyembuhan
35 mg/kgBB adalah dosis yang paling diabetes pada rimpang
efektif sebagai antidiabetes melitus pada temu hitam (Curcuma
tikus putih jantan yang diinduksi aloksan aeruginosa Roxb.) dalam
dibandingkan dengan dosis 8,5 mg/kgBB, bentuk sediaan seperti
dan dosis 17,5 mg/kgBB tablet.