Anda di halaman 1dari 16

Edi Setiyanto

Balai Bahasa Provinsi DIY


 PENGERTIAN
Kaidah yang mengatur cara menuliskan bunyi bahasa
 LINGKUP PEMBAHASAN
 PEMAKAIAN HURUF
(huruf kapital, huruf miring, huruf tebal)
 PENULISAN KATA
(gabungan kata, kata depan, partikel, singkatan dan
akronim, angka dan bilangan)
 PEMAKAIAN TANDA BACA
(tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda titik
dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda ellipsis, tanda
petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, tanda kurung
siku)
 PENULISAN UNSUR SERAPAN
(serap utuh dan serap penyesuaian ejaan)
PENGERTIAN
 Kaidah yang mengatur cara menuliskan bunyi bahasa.
PERLUKAH?
Siapa yang percaya kiamat?
Tiba-tiba terdengar suara batuk, “uuuhhuuuuk, uhhuuuk”.
Bagaimana mengatasi bantuan yang bocor di tengah jalan?
Untuk menghargai istri; suami seharusnya tidak “jajan”.
53L41114T P491
 731114N-731114N,
 54L4111 531-14T
 53L4LU F0KU5
 D4N 531114N64T
P312C4Y4L41-1
841-1W4 074K K174
 8154 1113L4KUK4N
 1-14L Y6 LU412 81454
 1113N4KJU8K4N.
PENGGUNAAN HURUF KAPITAL
- Diatur dalam 15 kaidah penggunaan
- Memiliki 11 catatan pengecualian
KAIDAH PENGGUNAAN
1. Sebagai huruf awal kalimat
2. Sebagai huruf pertama petikan langsung
3. Sebagai huruf pertama kata Anda
4. Sebagai huruf pertama istilah kekerabatan yang digunakan dalam penyapaan
5. Sebagai huruf pertama setiap unsur nama diri kecuali kata sambung. Nama diri
ditandai dengan kejelasan mengenai siapa/apa yang dimaksudkan.
6. Sebagai huruf pertama nama geografi yang menggambarkan kekhasan budaya
PELATIHAN
-Aku berangkat ke sekolah diantar ayah dan ibu.
-Setiap hari siswa diberi PR bu guru.
-Terdengar suara anakku, “bu, kakek dan paman sudah datang!”
-Boni berasal dari suku ambon.
-Kami menyeberangi lima sungai, salah satunya sungai batu duri.
-Kami berlibur ke kota padang.
-Kami membeli banyak sarung samarinda.
-Adik sangat menyukai pisang ambon.
-Upacara dihadiri seluruh gubernur, termasuk gubernur provinsi jawa tengah.
HURUF MIRING
 Untuk menuliskan judul judul buku, majalah, surat kabar
 Untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa
daerah/asing (kecuali nama/judul)
 Untuk menuliskan unsur teks (huruf, bagian kata, kata, atau frase)
yang difokuskan
HURUF TEBAL
 Untuk menuliskan unsur yang dipentingkan dalam teks yang
sudah dimiringkan
 Untuk menuliskan judul bagian-bagian karangan
 PELATIHAN
Buku terakhirnya ialah teori akuntansi perekayasaan pelaporan
keuangan. Gamblang dibahas di sana ialah tujuh dasar
pertimbangan yang harus dikedepankan demi accountability-nya
rekayasa pelaporan.
PENULISAN KATA
Kaidah menuliskan kata (dasar, berimbuhan, gabungan, partikel
dst.)
Pada prinsipnya setiap kata dituliskan terpisah kecuali
kata yang sudah padu seperti olahraga, barangkali, segitiga,
sukacita, kacamata, saputangan, matahari (ada 23 kata)
kata depan di, ke, dan dari
partikel pun yang sudah menjadi unsur kata penghubung, seperti
meskipun, walaupun, bagaimanapun, adapun
Sekalipun kami tinggal sekota, sekali pun kami belum pernah
saling berkunjung.
kata ulang (harus disisipi tanda hubung)
bentuk terikat, seperti maha, dasa, non, tuna, manca, semi, swa,
tele
mahaguru, dasawarga, tunarungu, semiprofessional, swakarsa,
non-Indonesia, anti-Eropa
ANGKA DAN BILANGAN
Bilangan dapat dituliskan dengan angka atau huruf.
Penulisan dengan angka dapat menggunakan angka Arab atau angka
Romawi.
Penulisan dengan angka Romawi untuk menyatakan urutan atau peringkat,
misal Sri Sultan Hamengkubuwana X, juara I
Bilangan yang tidak lebih dari dua kata dituliskan dengan huruf, misalnya
sembilan, dua puluh, lima puluh, seratus lima
Bilangan yang lebih dari dua kata dituliskan dengan angka, misalnya 22, 69,
178, 573, 1734
Perkecualian:
Jika diikuti perincian, bilangan yang terdiri atas satu atau dua angka,
dituliskan dengan angka
Kegiatan diikuti oleh 60 peserta, 25 siswa laki-laki dan 35 siswa perempuan.
Bilangan yang menyatakan (a) ukuran dan (b) nilai uang
dengan berat 10 kilogram; seluas 4 hektare; selama 3 tahun, 7 bulan, 5 hari;
selama 7 jam 30 menit; senilai Rp60.000,00
TANDA BACA

 Tanda-tanda yang digunakan untuk


menggambarkan cara penulis menata satuan-
satuan informasi.
 Ada lima belas tanda baca: tanda titik, tanda
koma, tanda titik koma, tanda titik dua, tanda
hubung, tanda pisah, tanda ellipsis, tanda
petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, dst.
 Tanda Koma (,)
 Memisahkan unsur-unsur dalam perincian
Syarat pemberian kredit harus memperhatikan (a) biaya administrasi,
(b) investasi pada piutang, (c) kerugian, dan (d) volume penjualan.
 Menandai hubungan pertentangan
Kami tidak tidur, tetapi belajar sampai larut malam.
 Memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat
Meskipun penjualan secara kredit menimbulkan piutang, langkah itu
lebih dipilih oleh banyak perusahaan.
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai jika anak kalimat mengikuti induk
kalimat.
Langkah penawaran kredit lebih dipilih oleh banyak perusahaan
meskipun akan menimbulkan piutang.
 Tanda koma digunakan di belakang ungkapan penghubung
antarkalimat.
Dengan demikian, penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menggunakan dasar ilmiah untuk menafsirkan fenomena yang
terjadi.
 Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan
langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Dijelaskan oleh Cooper (2011), “Desain riset adalah rencana dan
struktur investigasi yang dirancang untuk memperoleh
jawaban atas pertanyaan riset.”
 Tanda Titik Koma (;)
Tanda titik koma digunakan di akhir perincian yang berupa
klausa.
Pengendalian internal yang baik memiliki kegunaan untuk (1)
menjaga harta/asset milik organisasi; (2) memeriksa keandalan
informasi akuntansi; dan (3) menciptakan efisiensi operasional.
 Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua digunakan di akhir pernyataan lengkap yang
diikuti pemerincian atau pembatasan.
Kajian ini menerapkan tiga langkah penanganan: pengumpulan
data, penyeleksian data, klasifikasi data, dan interpretasi data.
Kajian ini menerapkan langkah berupa pengumpulan data,
penyeleksian data, klasifikasi data, dan interpretasi data.
 Tanda Hubung (-)
Tanda hubung digunakan untuk merangkai penulisan dengan dua
lambang yang berbeda.
Subjek penelitian ini ialah UKM se-Kecamatan Gondokusuman,
Kota Yogyakarta.
Kajian sebelumnya dilakukan pada tahun 2010-an.
 Tanda Elipsis (...)
Tanda ellipsis digunakan untuk menandai unsur yang
dilesapkan/dihilangkan. Elipsis didahului dan diikuti dengan spasi.
Jika mengakhiri kalimat, tanda ellipsis diwujudkan dengan empat
titik.
Hal itu seperti dijelaskan Responden 2, “... pimpinan di sini selalu bisa
jadi panutan. ... datangnya selalu tepat waktu Mas. Jadi para
pegawai juga harus datang tepat waktu, Mas.”
Berikut ialah pengakuan dari Responden 11, “Pimpinan lebih bersifat
aktif, Mas. Bisa berada di mana saja: depan, tengah, maupun
belakang. Tergantung situasi dan kondisi ....”
 Tanda Petik (“...”)
Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung yang
berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain (lihat
contoh di atas).
Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung yang
berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Kita harus dapat memahami bagian “Pemakaian Tanda Baca” dalam
buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Tanda petik digunakan untuk mengapit istilah ilmiah yang masih
kurang dikenal atau kata dengan arti khusus.
Saat ini, kepemilikan “gawai” sudah menjadi sebuah kebutuhan.
Dilarang memberikan “amplop” kepada petugas!
Tanda Kurung ((...))
Tanda kurung digunakan untuk mengapit tambahan keterangan
atau penjelasan.
Layanan “lantatur” (drive thru) banyak ditawarkan oleh pengusaha
sebagai bentuk layanan plus.
Tanda kurung digunakan untuk mengapit penulisan rujukan yang
bukan menjadi bagian struktur teks.
Dijelaskan oleh Ratliff et al. (1988) bahwa pengendalian internal
memiliki beberapa tujuan.
Dijelaskan oleh Ratliff et al. (dalam Wiryawan, 1993) bahwa
pengendalian internal memiliki beberapa tujuan.
Penerimaan Pendapatan Asli Desa (PADesa) yang
melebihi target anggaran, dapat dikatakan
“mengindikasikan” bahwa Pemerintah Desa memiliki
kinerja yang baik. Penghematan belanja dan sisa dana
kegiatan, memberikan anggapan bahwa SiLPA
dengan jumlah yang besar menunjukkan pemerintah
desa telah melakukan efisiensi-belanja. Terdapat
perbedaan SiLPA antar desa SeKabupaten Antah
Berantah. Dari total empat puluh satu data Desa yang
ada, SiLPA tahun anggaran 2014 dengan jumlah
terbesar, yaitu Rp 457.973.919,00 di temukan di desa
Kata Siapa sedangkan jumlah terkecil, yaitu
Rp15.332.476 di temukan di desa siapa tanya. Padahal,
2 Desa tersebut, berada dalam 1 wilayah kecamatan,
yaitu kecamatan apa adanya.
mereka tidak menduga bahwa pertengkaran kecil antara dua
pelajar sma negeri 6 dan pemuda yang sering menongkrong
di gang asem gede itu menimbulkan masalah besar sehari
dua hari tampak sudah selesai seperti pertengkaran-
pertengkaran yang biasa terjadi di antara sesama pelajar
akan tetapi pada hari kelima ketika kebanyakan orang sudah
tidak memikirkannya lagi tanpa disangka-sangka sejumlah
pemuda mendatangi sma negeri 6 dan secara bertubi-tubi
melempari gedung sma negeri 6 dengan batu belum hilang
keterkejutan para siswa dan guru sma negeri 6 yang ketika
itu tengah belajar di kelas pemuda-pemuda itu melemparkan
bom molotov yang rupanya telah dipersiapkan secara rapi
sebelumnya akibatnya sebagian besar sekolah itu termasuk
laboratorium fisika dan perpustakaan terbakar habis mereka
tidak percaya bahwa masalah besar itu bermula dari
pertengkaran kecil siswa sma negeri 6 dengan pemuda yang
berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah lpd di
bali mencapai 1.433 dengan total aset sebesar
rp15.055.577.919.000 dan laba yang mencapai rp
539.043.557.000,00 walaupun jumlah lpd di kabupaten
badung hanya 101 tapi aset dan laba yang dihasilkan
oleh kabupaten badung merupakan yang tertinggi di
provinsi bali berdasarkan data dari bagian administrasi
perekonomian setda kabupaten badung kecamatan kuta
selatan memiliki jumlah aset yang paling tinggi di antara
kecamatan lainnya di kabupaten badung aset itu
mencapai rp 1.717.884.671.000 sesuai peraturan
gubernur bali no 11 tahun 2013 20 % keuntungan bersih
lpd digunakan sebagai dana pembangunan desa hal itu
menyiratkan bahwa keberadaan lpd “sangat penting”
bagi suatu desa adat dalam mengembangkan kehidupan

Anda mungkin juga menyukai