• Pendahuluan
• Kebijakan Pengamanan TIK di Penegak
Hukum
• Pembuktian dalam Perkara Pidana
• Alat Bukti Elektronik
• Penutup
Pendahuluan
• Data dan Informasi pada Penegak Hukum dapat digunakan untuk
melakukan pelanggaran Hukum (Identitas, produk hukum, surat, dan
lainnya)
• Alat bukti informasi elektronik dan dokumen elektronik sangat rentan
dimanipulasi sehingga keaslian/originalitas informasi elektronik dan
dokumen elektronik sangat penting dalam pembuktian.
• Pembuktian terhadap suatu alat bukti berupa dokumen elektronik
juga menyangkut aspek validitas/keabsahan yang dijadikan alat bukti.
• Bukti elektronik mempunyai karakteristik khusus dibandingkan bukti
non-elektronik, karakteristik khusus tersebut karena bentuknya yang
disimpan dalam media elektronik, disamping itu bukti elektronik
dapat dengan mudah direkayasa sehingga sering diragukan
validitasnya.
Kebijakan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pelaksanaan Penegakan Hukum
Penyebab Pelaksanaan
Support Gangguan
• Hakim
Pengadilan • Terdakwa
• Penuntut
Berkekuatan
Keputusan Hukum
Tetap
Prinsip pembuktian
dalam perkara pidana
• “Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada
seseorang kecuali apabila dengan sekurang-
kurangnya dua alat bukti yang sah, ia memperoleh
keyakinan bahwa suatu tidak pidana benar-benar
terjadi dan terdakwalah yang bersalah
melakukannya” (Pasal 183 KUHAP)
• Pembuktian adalah titik sentral dalam rangkaian
pemeriksaan perkara (pidana) di pengadilan.
Alat Bukti Elektronik yang Sah
• KUHAP
• UU ITE
• UU TIPIKOR
• UU TPPU
Alat Bukti
Eletronik • Standard IAPE
• ISO 27037 (Proses)
Tata Kelola • ISO 17025 (Lab.)
Alat Bukti • Audit (Security)
• Informasi Elektronik
Elektronik
• Dokumen
Elektronik