Anda di halaman 1dari 13

Pertumbuhan

Populasi
Pertumbuhan
01 Populasi
Pertumbuhan populasi ditandai dengan adanya
perubahan jumlah populasi disetiap waktu. Jumlah
populasi dari waktu ke waktu dapat meningkat
secara tajam dan dapat pula mengalami peningkatan
kecil. Besar dan kecilnya peningkatan anggota suatu
populasi dalam kurun waktu tertentu menunjukkan
laju pertumbuhan dari populasi tersebut
Model
Model Diskrit Eksponensial
Model yang menggambarkan Model yang menggambarkan
pola pertumbuhan populasi pola pertumbuhan populasi
dengan memandang interval dengan memandang interval
waktu pengamatan sebagai waktu pengamatan sebagai
variabel yang kontinu
variabel yang disktrit.

Menurut Yulianti (2005),


ada beberapa model Model pertumbuhan
pertumbuhan populas populasi dengan Model Logistik.
distribusi umur.
yaitu :
Model pertumbuhan
Model ini membagi populasi yang
populasi dalam kelompok mempertimbangkan
umur dengan memandang keterbatasan lingkungan,
setiap kelompok umur sehingga laju
mempunyai kontribusi pertumbuhan populasi
khusus terhadap model tergantung pada
Model Diskrit

Model pertumbuhan populasi diskrit


digunakan untuk hewan dengan ciri-ciri
bereproduksi satu kali (semelparous) dan
generasi tidak tumpang tindih.
Model
DariEksponensial
bentuk kurva, populasi tumbuh tidak
pernah terhenti dan makin lama makin cepat.
Pertumbuhan eksponensial dapat terjadi
apabila faktor lingkungan tak terbatas

Pertumbuhan eksponensial di alam dapat


terjadi untuk sementara waktu, kemudian
beberapa faktor biotik dan abiotik seperti
sumber makanan, pasangan, persaingan, iklim
dan faktor-faktor lain membatasinya. Sebagai
contoh terjadinya ledakan populasi tikus
(tumbuh eksponensial) maka pada titik tertentu
populasi akan kembali menurun karena
ketersediaan sumber makanan, kompetisi,
predator maupun kondisi iklim
Model Logistik
Model pertumbuhan logistik dengan waktu
tunda :
1. Model Tundaan Waktu Diskrit
Perubahan populasi di dalam suatu
ekosistem tidak selalu mendekati maupun
menjauhi kapasitas batas. Hal ini disebabkan
individu tidak dapat melahirkan terus menerus
sepanjang hidupnya. Gejala ini merupakan
suatu fenomena di mana suatu individu
memerlukan tundaan waktu (time delay) untuk
berkembang biak.

2. Linearisasi Model Tundaan dengan


Menggunakan Metode Perturbasi
Metode perturbasi dikerjakan dengan cara
menganalisis regangan (displacement)
Model Pertumbuhan Populasi
1. Model Kontinu atau Continuous Time 
Digunakan untuk menentukan jumlah tumbuhan yang ada dalam beberapa waktu
mendatang. Pada model ini individu berkembang tidak dibatasi oleh lingkungan seperti
kompetisi dan keterbatasan akan suplai makanan. Laju perubahan populasi dapat dihitung
jika banyaknya kelahiran, kematian dan migrasi diketahui. model ini hanya untuk periode
waktu yang pendek saja.
Model Kontinu dapat diakumulasikan menggunakan persamaan :
Nt+Dt=Nt+B+I-D-E 

Nt : jumlah populasi tumbuhan yang ada dalam waktu t.


B : jumlah kelahiran per satuan waktu
I : jumlah kedatangan per satuan waktu
D : jumlah kematian persatuan waktu
E : jumlah populasi yang keluar per satuan waktu.
Nt+Dt  : jumlah populasi pada waktu t+Dt.
Model Pertumbuhan Populasi
2. Model Matriks
● Model ini menjelaskan pertumbuhan reproduksi pada populasi
tumbuhan. Dalam model ini reproduksi tumbuhan dibagi menjadi
kelas-kelas atau secara matematis,
● Dengan demikian jika kita mengetahui distribusi awal x(0) dan matriks
Leslie (L), maka kita dapat menentukan distribusi umur reproduksi
tanaman pada sembarang waktu di masa mendatang.

3. Stadia Versus Umur


● Teori demografi klasik memakai umur sebagai dasar untuk perkiraan
kesuburan dan survivorship, namun umur tidak dapat menjadi
indikator status reproduktif dalam tumbuhan. Ada 2 alaan pokok
untuk ini, yaitu :
1. Ukuran tidak perlu berkolerasi dengan umur
Model Pertumbuhan Populasi
4. Tabel Hidup
● Ada dua macam tabel hidup tergantung lama hidup individu dalam populasi :
1. Suatu tabel dinamis. Digunakan pengamat untuk mengikuti pertumbuhan
perkecambahan pada waktu tertentu sampai semua individu mati
2. Tabel hidup statis. Tabel yang mengukur struktur umur suatu populasi
untuk memperkirakan pola survival berbagai grup umur pada suatu
populasi.

5. Fekunditas
● Fekunditas secara umum berarti kemampuan untuk bereproduksi.
Dalam biologi, fekunditas adalah laju reproduksi aktual suatu organisme
atau populasi yang diukur berdasarkan jumlah gamet, biji, ataupun propagula
aseksual. Dalam bidang demografi, fekunditas adalah kapasitas
reproduksi potensial suatu individu ataupun populasi. Biasa juga disebut
Model Pertumbuhan Populasi
6. Kurva Survivorship
Yaitu grafik yang menunjukkan jumlah atau
proporsi individu yang masih hidup pada setiap
usia untuk spesies atau kelompok yang
diberikan
Ada 3 tipe kurva survivorship
● Tipe 1: diilustrasikan oleh mamalia besar ,
melacak organisme yang cenderung berumur
panjang (angka kematian rendah dan angka
survivor tinggi)
● Tipe 2 : garis lurus, dimana probabilitas
kematian pada pokoknya sama pada
sembarang umur. kelangsungan hidup
yang relatif konstan 
Model Pertumbuhan Populasi
7. Daya Dukung
● Dengan adanya berbagai pembatasan
yang ada, kita dapat memperkirakan
bahwa lingkungan mempunyai daya
dukung, yaitu jumlah individual
spesies yang dapat ditunjang oleh
lingkungan. Daya dukung dapat
ditentukan tidak hanya oleh jumlah
individu dalam populasi,tetapi juga
oleh ukuran dan laju pertumbuhan
individu dalam populasi.
Model Pertumbuhan Populasi
8. Peraturan Populasi Dependen Densitas.
● Dependen densitas adalah jumlah individu per satuan area tertentu yang
keberadaannya dipengaruhi oleh keadaan- keadaan yang mempengaruhinya.

9. Populasi Dependen Lebat


● Populasi dependen lebat adalah ukuran populasi yang selalu bertambah
seperti yang diramal oleh kebanyakan model pertumbuhan populasi,
populasi ini bergantung pada dependen densitas yang berubah dalam
survival atau laju produksi karena jumlah populasi menjadi lebih besar. Kita
tahu bahwa hukum Yield konstan di mana tumbuhan bertanggap terhadap
kelebatan tidak hanya oleh densitas tetapi juga terhadap individu. Hal ini
lebih akurat untuk mengatakan bahwa populasi tumbuhan lebih bersifat
dependen lebt daripada dependen densitas.
Faktor yang mempengaruhi perubahan
(bertambah/berkurangnya) populasi
-jumlah kelahiran - Penyempitan
wilayah
- kematian - Perluasan wilayah
- Imigrasi - Emigrasi

Anda mungkin juga menyukai