Anda di halaman 1dari 33

KOSMETOLOGI : ANTI

AGING (ANTI PENUAAN)


CITRA DEWI HAMAMI
1111013047
AGING (PENUAAN)

• Menurut Constantinindes, proses penurunan kemampuan


jaringan untuk memperbaiki diri / mengganti diri,
mempertahankan struktur dan fungsi normal secara perlahan,
sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk
infeksi) dan tidak dapat memperbaiki kerusakan yang diderita
disebut penuaan
• Penuaan dini merupakan proses penuaan kulit lebih cepat dari
yang seharusnya. Diantara tanda-tanda penuaan dini yang
paling nyata adalah adanya kerutan terutama dikulit wajah,
diusia yang relatif muda, bahkan diawal umur 20-an.
CONT.

• Proses menua pada kulit dibedakan atas 2, yaitu :


1. Proses menua instrinsik
Proses biologi yang berperan dalam menentukan jumlah
multiplikasi pada setiap sel sampai sel berhenti membelah diri
dan kemudian mati. Penuaan ini ditunjukkan dari adanya
perubahan struktur dan fungsi, serta metabolik kulit seiring
dengan bertambahnya usia.
CONT.

2. Proses menua ekstrinsik


Proses menua yang dipengaruhi oleh perubahan eksternal yaitu
pajanan matahari berlebihan ( photoaging ), polusi, kebiasaan
merokok dan nutrisi tidak berimbang. Pada penuaan ekstrinsik
gambaran akan lebih jelas terlihat pada area yang banyak
terpajan matahari.
MEKANISME TERJADINYA AGING ATAU
PENUAAN
• Gejala Penuaan
 Kerut/keriput merupakan gejala utama penuaan pada kulit. Namun
umur bukanlah penyebab utama. Hanya garis tawa (laugh lines) yang
merupakan dampak alami dari penuaan.
 Garis-garis di sekitar sudut mata seperti juga kerut antara hidung dan
bibir bagian atas disebabkan serat elastis dalam kulit berkurang
sehingga menyebabkan kulit mengendur dan melipat menjadi
kerut/keriput.
 Sebagian besar garis-garis wajah dan kerut/keriput disebabkan oleh
pemaparan berlebihan terhadap sinar UV, baik UVA yang bertanggung
jawab atas noda gelap, kerut/keriput, dan melanoma maupun UVB
yang bertanggung jawab atas kulit terbakar dan karsinoma.
CONT.
• Terjadinya Kerut/Keriput
 Berkurangnya ketebalan dermis sebanyak
20% pada orang tua berkaitan dengan
hilangnya serat elastin dan kolagen.
 Kolagen dan elastin adalah komponen
utama lapisan dermis. Hilangnya serat-serat
ini berdampak buruk terhadap kelembaban
dan ketegangan kulit sehingga
menimbulkan kerut/keriput.
 Kolagen merupakan komponen utama di
epidermis, dengan 75% berat kering dan 18-
30% volume lapisan epidermis. Kolagen
kaya akan asam amino hidroksiprolin,
hidroksilisin, dan glisin.
CONT.

• Menurut Barel, dkk., (2009), keriput yang timbul dapat


diklasifikasi menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Keriput linear (berupa garis-garis yang umumnya timbul diarea
sekitar mata).
b. Keriput glyphic (saling menyilang membentuk suatu segitiga
ataupun persegi yang umumnya timbul diarea pipi dan leher).
c. Keriput umum (keriput halus yang umumnya timbul pada kulit
orang tua dan bukan akibat pemaparan terahadap sinar matahari).
Keriput kelompok a dan b merupakan keriput yang timbul akibat
proses photoaging . kelompok c merupakan keriput akibat intrinsic
aging.
RADIKAL BEBAS & STRES OKSIDATIF

• Radikal bebas diartikan sebagai molekul yang mempunyai satu atau lebih
elektron yang tidak berpasangan di orbit luarnya sehingga relatif tidak stabil.
Untuk mendapatkan kestabilannya, molekul yang bersifat reaktif tersebut
mencari pasangan elektronnya, sehingga disebut juga sebagai reactive
oxygen species (ROS). Mekanismenya dapat dengan donasi, meski
umumnya dengan “mencuri” dari sel tubuh lain.
• Radikal bebas terbentuk selain secara alamiah melalui sistem biologis tubuh,
juga berasal dari lingkungan. Reaksi inflamasi maupun pada setiap respirasi
di mitokondria, akan menghasilkan oksidan. Kelebihan gizi juga merupakan
faktor pemicu internal. Hal ini karena saat dimetabolisme, disamping energi
juga akan dihasilkan radikal bebas. Sedangkan sebagai faktor eksternal
antara lain sinar ultraviolet matahari antara pukul 10.00–15.00, polusi asap
rokok dan pabrik, emisi kendaraan bermotor maupun konsumsi alkohol.
CONT.

• Stres oksidatif adalah ketidakseimbangan antara radikal bebas dan


AO yang dipicu oleh dua kondisi umum yakni kurangnya AO dan
kelebihan produksi radikal bebas.
• Berbagai enzim pada sel dan proses metabolik yang terkontrol,
akan menjaga agar kerusakan oksidatif ditingkat sel tetap
minimal. Pada saat produksi ROS meningkat, maka kontrol
protektif tidak akan mencukupi sehinggu memicu kerusakan
oksidatif.
• Kondisi ini akan memberi dampak berupa kerusakan oksidatif
mulai dari tingkat sel, jaringan hingga ke organ tubuh,
menyebabkan terjadinya percepatan proses penuaan dan
munculnya beragam penyakit.
ANTI AGING

• Anti aging atau anti penuaan adalah sediaan untuk mencegah


proses degeneratif. Dalam hal ini, proses penuaan yang
gejalanya terlihat jelas pada kulit seperti keriput, kulit kasar,
noda-noda gelap. Kerutan ataupun keriput dapat diartikan
secara sederhana sebagai penyebab menurunnya jumlah
kolagen dermis
ANTIOKSIDAN

• Bahan utama dalam sediaan kosmetik anti aging adalah


antioksidan.
• Antioksidan berfungsi menangkap radikal bebas dalam kulit
akibat sinar UV dan polusi. Molekul antioksidan berfungsi
sebagai sumber hidrogen labil yang akan berikatan dengan
radikal bebas.
• Dalam proses tersebut, antioksidan mengikat energi yang akan
digunakan untuk pembentukan radikal bebas baru sehingga
reaksi oksidasi berhenti. Antioksidan “mengorbankan dirinya”
untuk teroksidasi oleh radikal bebas sehingga melindungi
protein atau asam amino penyusun kolagen dan elastin.
MACAM-MACAM ANTIOKSIDAN

• AO alamiah misalnya flavonoid, kumarin, asam fenolat, asam


linoleat, omega–3, vitamin E, β-karoten, vitamin C, dan
lainnya.
• AO farmakologis/sintetik antara lain: probukol, inhibitor
xantin oksidase (alopurinol, asam folat), SOD, katalase,
NADPH inhibitors (adenosin, calcium channel blockers), AO
endogen hasil akitivitas glutation peroksidase (glutation,
asetilsistein), inhibitor siklus redoks besi (deferoksmin,
apotransferin, seruloplasmin), antiinflamasi nonsteroid, oral
antidiabetik (misalnya metformin), statin (misalnya
simvastatin), omeprazole, dan sebagainya.
CONT.

• Dalam industri kosmetik, dikenal istilah network antioxidants


yang bekerja sinergistik untuk regenerasi dan saling
meningkatkan kekuatan masing-masing. Baumann (2002),
menyatakan bahwa terdapat 5 jenis network AO yakni,
vitamin A dan C, ALA, glutation dan CoQ10.
FORMULASI

• Sediaan kosmetik anti aging kini beragam, mulai dari krim,


gel cream, serum, essence.
• Pada kasus di mana suatu merek mengeluarkan essence dan
serum, biasanya essence akan memiliki tekstur lebih kental
ketimbang serum – kebanyakan teksturnya seperti emulsion
atau menyerupai milky lotio.
• Walaupun serum dan essence anti aging sudah mulai banyak
diproduksi, namun sediaan cream tetap dominan dalam
produksi kosmetik anti aging.
KOMPONEN CREAM ANTI AGING

• Komponen sediaan cream anti aging terdiri atas :


1. Fase minyak (hidrokarbon, lilin, asam lemak dll);
2. Fase air (humektan, alkohol, pengental dan air murni);
3. Surfaktan/emulgator
- nonionic : gliserin stearat, PEG sorbitan sabun asam lemak, dll;
- anionic : sabun asam lemak, sodium alkil sulfat, dll.
4. Tambahan
- antioksidan (BHT, BHA, Vitamin C, Vitamin E, Hormon pertumbuhan (growth
hormone), dll.
- pengawet (asam sorbat, golongan paraben, dll)
- antikelat (EDTA)
- anti mikroba
- parfum, pewarna dan lain-lain.
FORMULA (CONTOH)
EVALUASI (CREAM)

A. Uji Mikrobiologi terdiri dari :


1) Angka Lempeng Total = Menurut persyaratan yang ditetapkan
oleh Badan POM tidak boleh lebih dari 5x10² koloni/ ml.
2) Mikroba Patogen
3) Menurut persyaratan yang ditetapkan oleh Badan POM
mikroba patogen (Staphylococcus aureus, Pseudomonas
aeruginosa, Candida albicans) harus negatif.
CONT.

B. Uji Stabilitas Krim:


1) Organoleptis atau penampilan fisik = Uji organoleptis dilakukan secara
visual dengan menggunakan panca indera, yang meliputi warna, bau dan
bentuk sediaan.
2) Homogenitas = Pada pemeriksaan ini secara makroskopik dilihat apakah
kadar atau ukuran partikel zat aktif sama di seluruh bagian krim.
3) Uji Viskositas (sifat Aliran) = Pada saat menguji viskositas dapat
diketahui kecenderungan atau kemajuan terjadinya creaming dan
breaking. Menggunakan viskometer ostwald.
4) Uji pH = Krim sebaiknya memiliki pH yang sesuai dengan pH kulit yaitu
4,5-6,5 karena jika krim memiliki pH yang terlalu basa dapat
menyebabkan kulit bersisik, sedangkan pH yang terlalu asam dapat
menyebabkan iritasi kulit.
CONT.

5) Uji Pemisahan fase = Becher menyatakan bahwa sentrifugasi


pada 3750 rpm dalam suatu radius sentrifugasi 10 cm untuk
waktu 5 jam setar dengan efek gravitasi untuk kira-kira satu
tahun, sedangkan hukum stokes menunjukkan bahwa
pembentukkan krim merupakan suatu fungsi gravitasi dan
karenanya kenaikan dalam garvitasi mempercepat pemisahan.
Dilakukan dengan menggunakan alat sentrifugator.
6) Uji Penentuan Tipe Emulsi = Untuk penentuan tipe emulsi
terdapat sejumlah cara, yaitu dengan metode warna, metode
pengenceran, metode pencucian, percobaan cincin dan
pengukuran daya hantar.
CONT.

7) Uji Stabilitas Dipercepat = Analisis frekuensi ukuran dari


emulsi dari waktu kewaktu dengan makin lamanya produk
etrsebut. Untuk emulsi yang pecah dengan cepat,
penyelidikan mikroskopik dari fase dalam yang terpisah
sudah cukup.
CONT.

C. Uji Isi Minimum ( FI Edisi IV )


- Pengujian krim yang dikemas dalam wadah dengan etiket yang
mencantumkan bobot bersih tidak lebih dari 10 g.
- Ambil 10 contoh, isi wadah dikeluarkan, bersihkan dan keringkan, timbang
wadah.
- Timbang lagi masing-masing wadah yang kering dan bersih beserta bagian-
bagiannya.
- Perbedaan antara kedua penimbangan adalah bobot bersih isi wadah.
- Bobot bersih + isi dan wadah tidak kurang dari bobot yang tertera pada
etiket dan tidak satu pun wadah yang bobot bersih isinya kurang dari 90% dan
bobot yang tertera pada etiket untuk bobot ≤ 60 g dan tidak kurang dari 95%
dari bobot yang tertera pada etiket. Untuk bobot lebih besar dari 60 g dan lebih
dari 150 g. Jika persyaratan ini tidak terpenuhi, tetapkan bobot minimum.
PERHATIAN!

• BERIKUT INI ADA BEBERAPA HAL YANG PERLU DIKETAHUI MENGENAI SEDIAAN KOSMETIK
ANTI AGING (KHUSUSNYA ANTI AGING YANG MENGANDUNG RETINOL), YAITU:
1. Retinol rusak jika terpapar cahaya dan udara. Cahaya dan udara bisa menyebabkan rusaknya retinol
yang ada di dalam krim tersebut. Retinol sangat sensitif terhadap cahaya, dan jika terpapar cahaya
langsung, kemungkinan besar bahan ini tidak akan efektif lagi ketika digunakan. Sebuah studi yang
dilakukan pada tahun 2004 dan dimuat dalam Journal of Raman Spectroscopy menunjukkan, retinol
merupakan zat yang tidak stabil ketika terkena oksigen dalam udara yang terlalu banyak dan sering.

Setelah penggunaan krim selama satu bulan, biasanya krim ini tidak akan bekerja maksimal lagi seperti
saat pertama kali dibuka. Hal ini disebabkan karena rusaknya retinol akibat paparan udara. Anda dapat
menunda kerusakan retinol dalam krim anti-aging dengan meletakkan krim tersebut dalam ruangan yang
gelap, atau dalam wadah kedap udara untuk menjaga kestabilan lebih lama.

2. Retinol bekerja lebih baik bila digunakan terpisah dengan produk yang mengandung asam.  Untuk
bekerja maksimal, retinol membutuhkan pH yang netral. Jika kita menggunakan berbagai produk krim
untuk wajah, hindari penggunaan krim anti-aging bersama dengan produk lain yang mengandung asam
salisilat, asam glikolat, atau vitamin C. Jika harus menggunakan produk yang mengandung asam ini,
sebaiknya gunakan secara terpisah dan dalam jarak waktu yang lama. Misalnya, gunakan vitamin C saat
pagi hari, dan krim anti-aging di malam hari.
CONT.

3. Kekuatan retinol tergantung pada kadarnya. Konsentrasi kandungan retinol dalam krim
mempengaruhi keefektifannya dalam bekerja, dan kecepatannya menghilangkan kerutan di
wajah. Biasanya, satu krim anti-aging mengandung sekitar 0,025 persen retinol. Kandungan
ini menunjukkan hasil maksimal setelah penggunaan selama 6 minggu, namun tak cukup kuat
untuk menghapus keriput dan flek hitam di wajah sepenuhnya.

4. Retinol memperbaiki kulit Anda dengan mengelupaskan kulit mati. Cara kerja retinol
adalah dengan membuat kulit Anda tampak mengelupas terlebih dulu untuk melepaskan kulit
mati sebelum membuatnya terlihat lebih baik. Tindakan yang terbaik yang harus dilakukan
adalah menggunakan krim dengan kandungan retinol terendah secara bertahap sampai kulit
Anda sudah membaik dan tidak mengelupas. Hal ini biasanya akan memakan waktu antara 6-8
minggu. Retinol juga akan membuat kulit Anda lebih sensitif terhadap matahari. Jadi sangat
penting bagi Anda untuk menggunakan tabir surya dengan minimal SPF 30 di siang hari.

5. Retinol bekerja maksimal di malam hari. Krim anti-aging ini sebaiknya diaplikasikan
pada malam hari. Hal ini disebabkan karena paparan sinar UV lebih sedikit dibanding siang
hari, dan suhu tubuh tertinggi dicapai saat malam hari. Hal ini akan membantu penyerapan
retinol ke dalam kulit sehingga bisa bekerja dengan maksimal. Ketika tidur, gunakan sarung
bantal sutra untuk mencegah krim menempel pada kain.
SK-II FACIAL TREATMENT ESSENCE

• 2.5 oz
• Ingredients :
-Pitera: A blend of vitamins, amino acids,
minerals, and organic acids that work
together to allow the skin’s natural
surface rejuvenation process to function
at its prime, enhancing the renewal of the
skin’s outer layer.

Galactomyces Ferment Filtrate, Butylene


Glycol, Pentylene Glycol, Water, Sodium
Benzoate, Methylparaben, Sorbic Acid.

• Price : $105,00
KATE SOMERVILLE RETASPHERE 2 IN 1
RETINOL NIGHT CREAM
• 1 oz
• Ingredients:
- RetAsphere Smart Release™ Carrier System:
Protects pure Retinol in a lipid shell that melts evenly
into the skin, helping prevent irritation and dryness.
By penetrating deep into the epidermis, this patent-
pending, time-release technology helps diminish the
look of fine lines and wrinkles.
-Seaweed Extract with bio-derived Hyaluronic Acid:
Locks in moisture for sustained hydration.

Water, Ethylhexyl Palmitate, Diethylhexyl Carbonate,


Diisopropyl Dimer Dilinoleate, Stearyl Alcohol,
Cetearyl Alcohol, Propanediol, Jojoba Esters,
Glycerin, Glyceryl Stearate, Caprylic/Capric
Triglyceride, PEG-40 Stearate,Tocopheryl Acetate, 
PPG-12/SMDI Copolymer, Butylene Glycol,
Pentylene Glycol, Polyacrylate-13, Ceteareth-20,
Retinol, Polyisobutene, etc.
L'OREAL PARIS REVITALIFT TRIPLE POWER
CONCENTRATED SERUM TREATMENT

• 10 FL OZ
• Ingredients:
It is powered by Pro-Xylane™, a patented L'Oréal
ingredient.
Formula with Hyaluronic Acid quickly penetrates skin
Formulated with LHA to even skin tone

Aqua / water • dipropylene glycol • dimethicone •


glycerin • hydroxypropyl tetrahydropyrantriol •
propylene glycol • c12-15 alkyl benzoate • alcohol denat.
• Dimethicone/vinyl dimethicone crosspolymer • peg-
100 stearate • stearic acid • potassium cetyl phosphate •
potassium hydroxide • carbomer, etc.

• Price : $24.99
DAFTAR PUSTAKA

• Ardhie,M.A. 2011. Radikal Bebas dan Peran Antioksidan dalam


Mencegah Penuaan. Scientific Journal Of Pharmaceutical Development
and Medical Application. 24(1): 4 : Jakarta.
• CosDNA. Analyze Cosmetics. Diakses 25 Maret 2015 dari http://
http://www.cosdna.com
• Oktoba, R. 2009. Cream Anti Aging. Program Studi Farmasi Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Sains Dan Teknologi
Nasional : Jakarta.
• Sephora. Anti Aging Cream. Diakses 25 Maret 2015 dari http://
www.sephora.com/anti-aging-cream
• Susana, D. 2013. Formulasi Dan Uji Efek Anti-aging Krim Ekstrak
Kelopak Bunga Rosella (hibiscus Sabdariffa L.). Program Ekstensi
Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara : Medan

Anda mungkin juga menyukai