Anda di halaman 1dari 63

DIKLAT PEMBEKALAN DAN

PEMENUHAN UJI KOMPETENSI


PENGAWAS OPERASIONAL
PERTAMA (POP) BAGI
PERTAMBANGAN
TANGGUNG GUGAT PENGAWAS OPERASIONAL PERTAMA

Dr. Imelda Hutabarat,ST.,MT.

KEMENTERIAN ESDM 1
BIODAT
A Pendidkan
1997: Sarjana Teknik Metalurgi Universitas Indonesia
2008: Master Rekayasa Pertambangan-Pemanfaatan
Batubara Institut Teknologi Bandung
2016: Doktorat Non Ferrous Metallurgy
University of Leoben Austria

Pengalaman Kerja
2003-skrg : Widyiaswara Madya
PPSSDM Geominerba Video
(Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara)
2017-2019 : Tim Pembentukan Politeknik Energi dan
Pertambangan Bandung
(PEP Bandung)
2005 – 2006: Metalurgist - Global
Mercury Project – UNIDO
2004 - 2005 : Metalurgist - Small Scale
Gold Mining Project – OSM
1998-2003 : Senior Process Engineer
PT ASTRA Microtronics
Technoology
KOMPETENSI PENGAWAS OPERASIONAL PERTAMA

1. Melaksanakan dasar-dasar keselamatan pertambangan.


2. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab keselamatan pertambangan
pada area yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Melaksanakan Investigasi Kecelakaan.
4. Melakukan Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko.
5. Mengelola Limbah di area Lingkungan Kerjanya.
6. Melaksanakan Prosedur Perlindungan Lingkungan di Area Lingkungan
Kerjanya.

KEMENTERIAN ESDM 3
DESKRIPSI dan INDIKATOR

Deskripsi
Singkat:
Mata diklat ini akan membahas tentang:
q tugas dan tanggung jawab dalam K-3 dan KO yang ada di area kerjanya,
q fungsi pengawas operasional sebagai penghubung antara manajemen dan pekerja,
peranan pengawas operasional pertama, serta
q tatacara pengukuran pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawas.

Indikator Hasil Belajar:


Mampu menerapkan tugas dan tanggung jawab mengenai keselamatan pertambangan &
mampu mengukur tanggung jawabnya tentang pelaksanaan pada area yang menjadi
tanggung jawabnya.

KEMENTERIAN ESDM 4
POKOK BAHASAN

Pokok Bahasan:

1. Konsep tugas dan tanggung jawab dalam K-3 dan KO pertambangan


2. Fungsi dan peranan pengawas operasional pertama.
3. Perincian tugas-tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan pada saat
pengawasan.
4. Pengukuran keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
pengawas
operasional.

KEMENTERIAN ESDM 5
ELEMEN KOMPETENSI dan KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menerapkan tugas dan tanggung jawabnya mengenai keselamatan pertambangan


1. Tugas dan tanggung jawab dalam keselamatan keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) serta keselamatan operasi (KO) yang ada di area kerjanya
dijelaskan
2. Fungsi dan peranan sebagai pengawas dijelaskan
3. Tugas dan tanggung jawab dalam K3 dan KO pada area kerjanya dirinci

2. Mengukur tanggung jawabnya tentang pelaksanaan pada area yang menjadi


tanggung jawabnya
1. Tugas dan tanggung jawab dalam K3 dan KO yang ada di area kerjanya
dilaksanakan
2. Tugas dan tanggung jawab dalam K3 dan KO yang ada di area kerjanya
diukur

KEMENTERIAN ESDM 6
MATERI POKOK

1. Pengertian terkait tanggung gugat pengawas operasional pertama


a. Tanggung jawab (Responsibility)
b. Tanggung gugat (Accountability)
c. Kepala Teknik Tambang
d. Pengawas operasional dan Pengawas teknis
2. Pengawas yang Accountable
a.Langkah menjadi pengawas yang accountable
b.Permasalahan dalam pengawasan
3. Fungsi, Peran dan Wewenang Pengawas
4. Sepuluh Kunci Pengawasan K3

KEMENTERIAN ESDM 7
PENDAHULUAN
• PENGAWAS ADALAH PENGHUBUNG ANTARA PIHAK MANAJEMEN
DENGAN PEKERJA/BAWAHAN

• KEBIJAKAN PERUSAHAAN; BEKERJA SEEFEKTIF DAN SEEFISIEN


MUNGKIN UNTUK MENGHASILKAN PRODUKSI YANG TINGGI
NAMUN TETAP AMAN

• PENGAWAS; FIRST LINE SUPERVISOR YANG BERTANGGUNG


JAWAB ATAS DITAATINYA PERATURAN DANPERUNDANG-
UNDANGAN K3 DI WILAYAH TANGGUNG JAWABNYA

KEMENTERIAN ESDM
ALASAN
1. Pengawas selalu berada di tempat kerja dan sangat mengetahui keadaan di
lapangan
2. Sangat mengetahui sifat dan kemampuan bawahan
3. Memiliki paling banyak kesempatan untuk menghilangkan kondisi yang tidak
aman
4. Memiliki paling banyak kesempatan untuk menghilangkan tingkah laku yang
tidak baik dari segi keselamatan dan kesehatan kerja
5. Mengetahui status kecelakaan atau kejadian berbahaya yang pernah terjadi
sebelumnya di tempat kerja tersebut
6. Mengetahui metode kerja untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja
7. Bertanggung jawab akan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
bawahannya.
KEMENTERIAN ESDM
PENGERTIAN
• RESPONSIBILITY (=TANGGUNG JAWAB) :
Keadaan wajib menanggung segala sesuatu (Kamus
besar bahasa Indonesia)

• ACCOUNTABILITY (=KEADAAN UTK


DIPERTANGGUNG JAWABKAN)
Keadaan dapat dimintai pertanggungan jawab (Kamus
inggris Indonesia, John M.Echol dan Hasan Shadily)

• ACCOUNTABILITY : Someone who is accountable is


completely responsible for what they do and must be
able to give a statisfactory reason for it

KEMENTERIAN ESDM
Tanggung Jawab (Responsibility)
• Menurut kamus besar bahasa Indonesia, tanggung jawab
(Responsibility) yaitu keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.
• Berdasarkan definisi tersebut maka tanggung jawab (Responsibility)
pengawas adalah keadaan dimana seorang pengawas menjalankan
kewajiban-kewajiban yang ditugaskan kepadanya dan bertanggung
jawab terhadap atasannya.

KEMENTERIAN ESDM 11
Tanggung gugat (Accountability)
• Menurut Kamus Inggris – Indonesia, John M. Echols dan Hasan Shadili,
tanggung gugat (Accountability) adalah keadaan untuk
dipertanggungjawabkan atau keadaan dapat dimintai pertanggungan
jawab.
• Oleh karena itu, orang yang accountable berarti orang yang
bertanggung jawab terhadap apa yang mereka kerjakan dan
kinerjanya dapat dihitung dengan cara merinci pekerjaan yang tadinya
bersifat kualitas/tidak dapat dihitung (intangible) menjadi dapat
dihitung dengan angka-angka/prosentase.

KEMENTERIAN ESDM 12
Accountability pengawas
• adalah keadaan dimana seorang pengawas menjalankan kewajiban
yang terinci dan bersifat tangible (dapat dihitung) dan dapat dimintai
pertanggungjawaban atas terlaksananya serta ditaatinya kewajiban-
kewajiban yang ditugaskan kepadanya dan dapat dikenakan sanksi
hukum.

KEMENTERIAN ESDM 13
Accountability pengawas
• Berdasarkan hal tersebut diatas, maka accountability pengawas
operasional maupun pengawas teknis berarti :

keadaan dimana seseorang pengawas menjamin dan


bertanggung jawab atau dapat dimintai pertanggungan jawab
atas terlaksananya serta ditaatinya peraturan perundang-
undangan keselamatan dan kesehatan kerja pada kegiatan usaha
pertambangan yang menjadi tanggung jawabnya. Kewajiban ini
harus dipertanggungjawabkan kepada atasannya langsung,
selanjutnya kepada penganggung jawab akhir yaitu Kepala Teknik
Tambang.

KEMENTERIAN ESDM 14
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PENGAWAS OPERASIONAL
A. BERTANGGUNG JAWAB KEPADA KTT/PTL ATAS
KESELAMATAN DAN KESEHATAN SEMUA PEKERJA
TAMBANG YANG MENJADI BAWAHANNYA

B. MELAKSANAKAN INSPEKSI, PEMERIKSAAN DAN


PENGUJIAN

C. BERTANGGUNG JAWAB KEPADA KTT/PTT ATAS


KESELAMATAN, KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SEMUA
ORANG YANG DITUGASKAN KEPADANYA

D. MEMBUAT DAN MENANDATANGANI LAPORAN


PEMERIKSAAN, INSPEKSI DAN PENGUJIAN
KEMENTERIAN ESDM
KEWAJIBAN PENGAWAS TEKNIS
A. BERTANGGUNG JAWAB KEPADA KTT UNTUK KESELAMATAN
PEMASANGAN DAN PEKERJAAN SERTA PEMELIHARAAN YANG
BENAR DARI SEMUA PERALATAN YANG MENJADI TUGASNYA

B. MENGAWASI DAN MEMERIKSA PERMESINAN, KELISTRIKAN


DALAM RUANG LINGKUP YANG MEJADI TANGGUNG JAWABNYA

C. MENJAMIN BAHWA SELALU DILAKSANAKAN PENYELIDIKAN,


PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN DARI PEKERJAAN
PERMESINAN DAN KELISTRIKAN SERTA PERALATAN

D. MEMBUAT DAN MENANDATANGANI LAPORAN PENYELIDIKAN,


PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

E. MERENCANAKAN DAN MENEKANKAN DILAKSANAKANNYA


JADWAL PEMELIHARAAN YANG TELAH DIRENCANAKAN SERTA
SEMUA PERBAIKAN PERMESINAN TAMBANG, PENGANGKUTAN,
PEMBUATAN JALAN DAN MESIN-MESIN LAINNYA YANG
DIPERGUNAKAN
KEMENTERIAN ESDM
Kepala Teknik Tambang

• Kepala teknik tambang adalah orang yang


ditunjuk perusahaan dan disahkan oleh
Kepala Inspektur Tambang untuk
bertanggung jawab atas terlaksananya
serta ditaatinya peraturan perundang-
undangan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada suatu kegiatan usaha
pertambangan umum diwilayah yang
menjadi tanggung jawabnya.
KEMENTERIAN ESDM 17
BAGAIMANA TANGGUNG JAWAB
AGAR MENJADI ACCOUNTABLE

1. RINCI TAHAPAN PEKERJAAN PENGAWAS K3


2. BUAT JADWAL PENGAWASAN
3. TENTUKAN WAKTU/LAMANYA
4. BUAT PETUNJUK/GUIDELINES
5. ASPEK/BAGIAN YANG WAJIB DIPERIKSA
6. TENTUKAN DAERAH YANG DIAWASI
7. EVALUASI KUANTITAS PENGAWASAN DAFTAR HADIR
DAN PROSENTASE PENGAWASAN
8. TENTUKAN PENANGGUNG JAWAB
9. TENTUKAN STANDAR EVALUASI
10. PELAPORAN DAN ARSIP
KEMENTERIAN ESDM
PEMERIKSAAN HARIAN
TUJUANNYA :
• Memastikan bahwa semua peralatan dan cara kerja aman
• Memastikan tugas yang diberikan telah dipahami
• Melakukan tindakan perbaikan terhadap kondisi tidak
aman dan tindakan tidak aman

KEMENTERIAN ESDM
STANDAR PELAKSANAAN
1. Dalam setiap gilir kerja penggalian bahan galian harus memeriksa
sekurang-kurangnya satu kali setiap tempat kerja dimana seseorang
bekerja dan setiap jalan atau lintasan dimana seseorang
menggunakannya selama gilir kerja tersebut.
2. Dalam setiap gilir kerja memeriksa setiap tempat
sebelum peledakan
dilakukan.
3. Setiap hari kerja memeriksa jalan masuk atau tangga yang
dipergunakan pada hari itu.
4. Semua pemuka kerja, front kerja, tanggul, lereng kerja
serta
pelaksanaan dari pekerjaan memperbaiki, jika diperlukan.
5. Setiap pekerjaan persiapan pelaksanaan peledakan serta
keadaan
peralatan dan kendaraan yang digunakan ditempat itu.
6. Pemeriksaan alat pengangkut dan transport, jalan-jalan tambang,
ESDM
KEMENTERIAN

pengaman permesinan dan tempat-tempat yang dianggap berbahaya.


TANGGUNG JAWAB
• SEMUA PENGAWAS WAJIB MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN SAFETY
HARIAN

• KEPALA DEPARTEMEN MEMASTIKAN PROGRAM INI DILAKSANAKAN

• PELAKSANAAN DAPAT BERUBAH UNTUK BAGIAN TERTENTU

KEMENTERIAN ESDM
TARGE
T
• KUANTITAS
> Pengawas lini depan melakukan
setiap hari gilir kerja
> Atasan memeriksa dan
menandatangani

• KUALITAS
> Pemeriksaan safety harian
harus mencakup area kerja
> Tindakan perbaikan selama
ditemukan
KEMENTERIAN ESDM
> Hasil pemeriksaan
ditandatangani atasan
FUNGSI PENGAWAS
• Sebagai penghubung/Mediator antara
manajemen dengan karyawan dilapangan
• Mampu menggerakkan para karyawan menuju
tujuan perusahaan
• Memotifasi agar selalu produktif dan bekerja
dengan aman

KEMENTERIAN ESDM
PERANAN PENGAWAS
1. Poduction oriented.
Menggerakkan bawahan untuk kerja produktif
2. Employe oriented.
- Mengetahui kebutuhan bawahan dan atasan
- Mengetahui apa yang sedang dilakukan
- Mengetahui kondisi tempat kerja dan alat yang
dipakai
- Memberikan bimbingan, pelatihan, nasehat
- loyal, sensitivenes, komunikasi, kerjasama
3. Safety oriented.
Mempunyai basic safety phylosophy, safety and
health policy, safety responsibility
KEMENTERIAN ESDM
PERANAN SUPERVISOR

• UNDER STANDING OTHERS


• LOOKING AFTER
• ADVISOR/INSTRUCTOR
• DELEGATION
• SUPERIOR
• PEERS

KEMENTERIAN ESDM
UNDERSTANDING OTHERS

• MENGETAHUI KEBUTUHAN BAWAHAN


DAN ATASAN

• SALING MEMPERCAYAI

• TIDAK APRIORI

KEMENTERIAN ESDM
LOOKING AFTER
MENGETAHUI TENTANG BAWAHANNYA :
• Dimana berada
• Sedang melakukan apa
• Bagaimana kondisi tempat kerja
• Peralatan apa yang dipakai
• Terlatih/trampil utk pekerjaan yg ditugaskan
• Punya otoritas/wewenang untuk
alat/kendaraan atau pekerjaan
yang ditugaskan

KEMENTERIAN ESDM
ADVISOR/INSTRUCTOR

MEMBERIKAN :
• Bimbingan
• Nasehat
• Pengarahan
• Pelatihan
• Koreksi

KEMENTERIAN ESDM
SUPERIO
R
• LOYAL

• KOMUNIKASI

• ASSERTIVINESS

KEMENTERIAN ESDM
PEER
S
• KERJASAMA

• TERBUKA

• SALING MENDUKUNG

• KOMUNIKATIF

KEMENTERIAN ESDM
PERMASALAHAN UMUM SUPERVISI

• SUPERVISORY
RESPONSIBILITY/ACCOUNTABILITY
- Tidak terinci jelas
- Jelas tapi tidak bertanggung jawab
- Jelas dan kuantitatif
- Evaluasi dan sanksi

• SUPERVISORY SKILL
- Pengetahuan
- Kemampuan
- Kemauan
KEMENTERIAN ESDM
WEWENANG PENGAWAS

• Mengatur anak buah


• Mengatur pekerjaan
• Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
• Menegur bawahan
• Menilai bawahan

KEMENTERIAN ESDM
PENDORONG TERJADINYA KECELAKAAN
1. TUNTUTAN SAFETY
> Tidak cukup instruksi
> Peraturan/perencanaan kurang
> Kontak/bagian yang berbahaya tak terlindung

2. MENTAL PARA PEKERJA


> Kurang kordinasi
> Kurang tanggap
> Cepat marah/emosional
> Gugup/ nervous

3. KONDISI FISIK
> Terlalu letih, kurang istirahat
> Penglihatan kurang jelas
> Pendengaran kurang baik

KEMENTERIAN ESDM
Tanya jawab
• Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab?
• Apa yang dimaksud dengan tanggung gugat?
• Apa yang dimaksud dengan kepala teknik tambang?
• Sebutkan kewajiban pengawas operasional?
• Sebutkan pengawas teknis?

KEMENTERIAN ESDM 34
P engawas operasional bertanggung
jawab:
• Bertanggung jawab kepada KTT/PTL untuk keselamatan dan
kesehatan semua pekerja tambang yang menjadi bawahannya
• Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian
• Bertanggung jawab kepada KTT/PTL atas keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan dari semua orang yang ditugaskan kepadanya
• Membuat dan menandatangi laporan-laporan pemeriksaan, inspeksi
dan pengujian.

KEMENTERIAN ESDM 35
• Seorang pengawas Operasional harus menjadi pengawas yang
accountable (terukur).
• Untuk dapat menjadi pengawas yang accountabel maka setiap
pekerjaan harus diperinci/didetailkan kembali agar kinerjanya dapat
terukur/dapat dinilai.

KEMENTERIAN ESDM 36
• Apabila dalam melaksanakan pemeriksaan diatas, ditemukan yang
tidak aman, maka pengawas harus mengambil tindakan yang
diperlukan.
• Tanggung jawab pengawas terhadap inspeksi harus dapat terukur
sehingga pengawas operasional pertama menjadi pengawas yang
accountable

KEMENTERIAN ESDM 37
Target pelaksanaan Hasil Pelaksaan
Contoh tanggung No.
Objek yang harus
diinspeksi
inspeksi
(per Bulan)
inspeksi
(b)
Presentase Kinerja
(c= b/a x 100%)

jawab dan 1 Konstruksi bengkel 1


(a)
1 100%

tanggung gugat 2
Jalan dan area sekitar
bengkel 30 15 50%

pengawas 3
Mesin-mesin yang ada
dibengkel 4 1 25%

Posisi : 4
Kelistrikan yang ada di
bengkel 1 1 100%

Pengawas bengkel 5
Perkakas tangan
(handtools) 8 4 50%
Tanggung jawab
:Melaksanakan inspeksi Alat Bantu perbengkelan

bengkel secara 6 (seperti tangga, ganjal


ban, dll)
8 4 50%

berkala. Bulan : Alat pemadam


Januari 2014 7 kebakaran 1 1 100%

8 Kotak P3K 4 2 50%


9 Oil Trap 4 2 50%
Jumlah Presentase Kinerja 475%
Total Kinerja Pengawas 475/9 =
(Jumlah Presentase Kinerja per-Jumlah Objek yang wajib diinspeksi) 52,77%
KEMENTERIAN ESDM 38
Permasalahan dalam Pengawasan
• Supervisory Responsibility/Accountibility
àti dak jelasnya tanggung jawab, sudah jelasnya tanggungjawab akan
tetapi pengawasnya tidak bertanggung jawab, atau sudah jelas
tanggung jawab tetapi belum kuantitatif (belum jelas targetnya)
à m a ka harus diperjelas :
q target,
q standar evaluasi dari tanggung jawab tersebut, serta
q sanksi apabila melalaikan tanggung jawab.

KEMENTERIAN ESDM 39
Permasalahan dalam Pengawasan
• Supervisory Skill
àkurangnya pengetahuan, kemampuan, atau kemauan pengawas
terkait kegiatan pengawasan.
àPengawas yang terampil dan terlatih akan cepat melihat kondisi tidak
aman pada daerah tempat kerjanya atau tidakan tidak aman yang
dilakukan bawahannya dan akan cepat melaporkan atau melakukan
tindakan preventive untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

KEMENTERIAN ESDM 40
Latihan

• Jelaskan langkah-langkah untuk menjadi pengawas yang accountable!


• Sebutkan permasalahan umum dalam pengawasan!

KEMENTERIAN ESDM 41
Fungsi Pengawas

àpenghubung, mediator antara manajemen dengan karyawan di


lapangan
àpengawas harus mampu mengerakkan para karyawan yang menjadi
bawahannya menuju tujuan perusahaan, memotivasi mereka agar
tetap selalu produktif dan bekerja dengan aman.

KEMENTERIAN ESDM 42
Peranan Pengawas

• Production Oriented
• Employee Oriented
• Safety Oriented

KEMENTERIAN ESDM 43
Peranan Pengawas
• Production Oriented
Pengawas harus berorientasi produksi dengan cara menggerakkan bawahannya
untuk kerja produktif dan menjadi contoh bahwa dia sendiri bekerja secara
produktif.
• Employee Oriented
Bawahan adalah segalanya, karena dengan bawahan yang bekerja produktif dan
aman maka atasan pengawas tersebut akan menilai bahwa pekerjaanya baik.
• Safety Oriented
Pekerjaan baik produksi meningkat tinggi tetapi tidak aman atau terjadi
kecelakaan maka penilaian atasan anda buruk, maka semua pekerjaan harus
berorientasi terhadap safety. Untuk dapat menjadi pengawas yang safety
oriented harus mempunyai basic safety philosophy, safety and health policy,
safety responsibility baik manajemen maupun supervision.
KEMENTERIAN ESDM 44
Peranan Pengawas
• Production Oriented
üMengetahui latar belakang pendidikan karyawan
üMenyusun perencanaan kerja dan pengawasan
üMelaksanaan pekerjaan tersebut dengan diorganisir secara dengan baik
üMelaksanaan pengontrolan pekerjaan
üMenyusun pelaporan dengan baik

• Employee Oriented
a. Subordinate:
• Understanding others à pengawas harus mengetahui kebutuhan bawahan
dan atasan, saling mempercayai, dan tidak apriori
• Looking after subordinates à pengawas harus mengetahui dimana bawahan
berada, apa yang sedang dilakukan, kondisi tempat kerja dan alat yang dipakai.

KEMENTERIAN ESDM 45
Peranan Pengawas

• Employee Oriented (..lanjutan)


b. Advisor and instructor
• Pengawas harus memberikan bimbingan, nasehat, pelatihan,
pengarahan dan koreksi kepada bawahan.
c. Superior
• Pengawas harus loyal, berkomunikasi secara efektif, dan
mengembangkan sensitivitas.
d. Peers
• Pengawas harus mampu mengembangkan kerjasama, terbuka, saling
mendukung, komunikatif.

KEMENTERIAN ESDM 46
• Safety Oriented
qPekerjaan baik produksi meningkat tinggi tetapi tidak aman atau
terjadi kecelakaan maka penilaian atasan anda buruk, maka semua
pekerjaan harus berorientasi terhadap safety.
qUntuk dapat menjadi pengawas yang safety oriented harus
mempunyai basic safety philosophy, safety and health policy, safety
responsibility baik manajemen maupun supervison.

KEMENTERIAN ESDM 47
Wewenang Pengawas
• Mengatur anak buah
• Mengatur pekerjaan
• Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
• Menegur bawahan
• Menilai bawahan

KEMENTERIAN ESDM 48
Latihan
• Jelaskan fungsi pengawas!
• Sebutkan peranan pengawas!
• Sebutkan wewenang pengawas!

KEMENTERIAN ESDM 49
SEPULUH KUNCI PENGAWASAN K3
• Penentuan Tata Pelaksanaan Kerja (Standar Operasi)
• Perbaikan Metode Kerja
• Penempatan Pekerja yang Tepat
• Pembinaan dan Pengawasan dalam Menjalankan Tugas
• Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Pemeliharaan Syarat Lingkungan Kerja
• Pemeriksaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Penyelesaian pada Waktu Ditemukan Kelainan dan Waktu Terjadinya
Kecelakaan
• Peningkatan Kesadaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Kreativitas untuk Mencegah Kecelakaan Kerja

KEMENTERIAN ESDM 50
SEPULUH KUNCI PENGAWASAN K3
• Penentuan Tata Pelaksanaan Kerja (Standar Operasi)
qUntuk memproduksi dengan mutu yang tinggi dalam jumlah lebih banyak
dengan biaya yang rendah dikerjakan secara aman dan sehat, maka metode
operasi perlu distandarisasi terlebih dahulu.
qPekerjaan yang bersifat tidak rutin seperti perbaikan dan inspeksi, juga
perlu ditentukan tata pelaksanaan kegiatan. à menghilangkan kondisi dan
tindakan yang berbahaya ditempat kerja.

• Perbaikan Metode Kerja


q Pengawas harus selalu memperhatikan apakah metode kerja/metode
operasi berbahaya atau menggangggu dan berusaha memeperbaiki
metode yang sedang digunakan agar dapat memperoleh hasil yang lebih
baik.

KEMENTERIAN ESDM 51
SEPULUH KUNCI PENGAWASAN K3

• Perbaikan Metode Kerja


üMencari hal-hal yang perlu diperbaiki (menyadari masalah dan bertanya-tanya
sendiri)
üMenganalisa metode sekarang berdasarkan fakta (memahami keadaaan)
üMencari masalah sesuai dengan standar (mengetahui hal-hal yang menjadi
masalah)
üMempertimbangkan cara mengatasinya: mendengar pendapat orang-orang yang
berkaitan (meneliti cara mengatasi)
üMenerapkan metode baru: mempertimbangkan hasil pelaksanaan (menganalisa
hasil)

• Penempatan Pekerja yang Tepat


• Pembinaan dan Pengawasan dalam Menjalankan Tugas

KEMENTERIAN ESDM 52
SEPULUH KUNCI PENGAWASAN K3
• Penempatan Pekerja yang Tepat
ØMengetahui kebutuhan pekerjaan
ØMengetahui ciri-ciri pekerja dan membagi tugas sesuai ciri-ciri
tersebut
ØMenanggapi keinginan pekerja sebisa mungkin
ØBila perlu mengusulkan pemindahan/perubahan penempatan pekerja
kepada atasan.

• Pembinaan dan Pengawasan dalam Menjalankan Tugas

KEMENTERIAN ESDM 53
SEPULUH KUNCI PENGAWASAN K3
• Pembinaan dan Pengawasan dalam Menjalankan Tugas
üPengawasan berarti mendorong semangat bawahan melaksanakan tugas dalam arti yang
luas dan langsung memimpin dan membina bawahan melakukan tugas dilapangan dan
secara langsung mengatur bahan, sarana, mesin dan peralatan di tempat kerja.

• Pemeliharaan Syarat Lingkungan Kerja


o Menyesuaikan arah pengaliran pekerjaan dan lay out sarana upaya menghilangkan
pekerjaan pengangkutan yang tidak dibutuhkan
o Tempat penyimpanan dan cara penyimpanan baik barang-barang
o Ditentukan koridor, pintu masuk/keluar serta pintu darurat dan selalu memelihara
keadaan tempat-tempat tersebut.
o Diletakkan wadah untuk mengumpulkan barang-barang yang tidak diperlukan di tempat
kerja. Barang yang dimasukkan wadah tersebut dikumpulkan secara berkala.
o Untuk setiap tempat kerja tentukan wilayah penanggung jawab untuk masing-masing
wilayah
o Dilakukan pemeriksaan untuk memeriksa kerapihan dan kebersihan dilaksanakan.

KEMENTERIAN ESDM 54
• Pemeriksaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
a. Membuat rencana pemeriksaan
• Bila seorang pengawas membuat rencana pemeriksaan, maka perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
• Kapan (intensitas pemeriksaan): ditentukan waktu dan lamanya
• Siapa (pelaku pemeriksaan): ditentukan siapa yang memeriksa.
• Apa (apa yang diperiksa): sarana produksi, mesin, peralatan, tempat kerja, peralatan
keselamatan kerja, gerakan/tindakan pekerja.
• Bagaimana (metode pemeriksaan): apakah secara visual, dengan menggunakan
peralatan.

KEMENTERIAN ESDM 55
b. Hal-hal yang diperhatikan pada waktu pemeriksaan
üMembuat para pekerja di tempat kerja memahami pentingnya pemeriksaan dan
diminta bekerjasama
üMenghindarkan sikap atau cara yang mencari kesalahan
üPemeriksa memberikan contoh baik dari segi berpakaian dan sikap
üBila telah terjadi kecelakaan sebelumnya, maka perlu di cek apakah penyebab
kecelakaan tersebut sudah tidak ada lagi
üMemeriksa apakah terdapat kondisi yang tidak aman
üApabila ditemukan kondisi tidak aman atau tindakan tidak aman maka perlu
diperiksa penyebab dasarnya dan dilakukan tindakan pencegahan
üTidak diperbolehkan mengutamakan kemudahan pekerjaan daripada
keselamatan
üSecara teliti memeriksa keadaan mesin dan sarana yang biasanya
dianggap sepele
üMemberikan teguran apabila ditemukan hal-hal yang bersifat salah dan
memberikan pujian apabila pekerja melakukan tindakan yang memperhatikan
keselamatan.

KEMENTERIAN ESDM 56
c. Pembuatan Check List
• Untuk mempermudah pemeriksaan dan mencegah terlupakannya
hal-hal yang perlu diperiksa harus dibuatkan check list.

KEMENTERIAN ESDM 57
• Penyelesaian pada Waktu Ditemukan Kelainan dan Waktu Terjadinya Kecelakaan
q Bila terjadi keadaan yang menyimpang dari standar, keadaan demikian disebut sebagai ketidak
sesuaian atau ditemukan masalah, keadaan yang demikian bila dibiarkan akan mengakibatkan
terjadi kecelakaan.
q Contoh kelainan adalah:

Kondisi tidak aman


• Sarana dan peralatan keselamatan dari mesin yang rusak atau kapasitas menurun
• Penutup pelindung, jeruji dan instalasi yang rusak, dilepaskan atau dibiarkan setelah
dipindahkan
• Petunjuk meteran bergoyang melewati batas normal
• Ditemukan kelainan dengan suara, getaran, suhu dan kecepatan mesin yang sedang dioperasikan,
dan lain-lain.

Tindakan tidak aman


• Bekerja dengan tidak menggunakan alat pelindung diri yang disyaratkan
• Dalam kerja kelompok dilakukan pekerjaan secara tidak disiplin
• Tetap menggunakan sarana produksi yang rusak dan lain-lain.

KEMENTERIAN ESDM 58
• Peningkatan Kesadaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Membuat para pekerja memahami dan mentaati ketentuan-ketentuan
untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja adalah hal yang sangat
penting agar dapat menyelamatkan jiwa dan kesehatan.
• Beberapa metode untuk meningkatkan kesadaran:
Metode tool box meeting
• Memanfaatkan sistem usulan keselamatan dan kesehatan kerja
• Memanfaatkan sistem piket keselamatan dan kesehatan kerja.
• Memanfaatkan apel pagi
• Menentukan hari keselamatan dan kesehatan kerja
• Meningkatkan kesadaran melalui lomba keselamatan dan kesehatan
kerja
• Memanfaatkan sistem penghargaan keselamatan dan kesehatan kerja
• Memanfaatkan poster dan semboyan
KEMENTERIAN ESDM 59
• Kreativitas untuk Mencegah Kecelakaan Kerja
vMengembangkan kreativitas para pekerja untuk mengatasi masalah keselamatan
dan kesehatan kerja, selain secara langsung dapat memperoleh hasil yang baik
tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran para pekerja.
vKreativitas merupakan metode baru yang dikembangkan berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki para pekerja.

Cara untuk meningkatkan kreativitas para pekerja untuk mencegah kecelakaan


kerja dengan cara:
• Menciptakan suasana kerja yang baik untuk meningkatkan kreativitas
• Masalah yang diperoleh melalui program yang dilakukan selama ini (misalnya
pemeriksaan sukarela, pemeriksaan roda serta laporan kasus-kasus yang hampir
celaka) dicatat sebagai data.
• Tema secara perorangan atau perkelompok agar dapat dibahas dan dibuat usul
perbaikan
• Memuji ide atau usulan baik

KEMENTERIAN ESDM 60
• Memahami situasi secara bersama
üPengawas dapat memperoleh hasil baik melalui usaha bawahan untuk melakukan
pekerjaan maupun meningkatkan keselamatan tetapi tidak berarti bawahan saja yang
berusaha melainkan berusaha bersama-sama.

• Mebina daya kreativitas


üBeberapa jenis kemampuan kreatif yang diharapkan dapat ditingkatkan:
üKemampuan menyadari masalah dan mencari faktor masalah dalam pekerjaan
(kemampuan mencari masalah)
üKemampuan memanfaatkan pengetahuan dasar dan menerapkannya (kemampuan
menerapkan)
üCara berfikir secara lunak, siap mengganti cara lama dengan cara baru (kemampuan
berfikir)
üBerdasarkan petunjuk baru, menciptakan ide baru (kemampuan imajinasi)
üKemampuan mengusulkan ide dan menyusun ide (kemampuan menyusun)
üKemampuan menyusun agar ide baru dapat digunakan secara nyata (kemampuan
menyempurnakan)

KEMENTERIAN ESDM 61
Latihan

• Jelaskan urgensi sepuluh kunci pengawasan K3!


• Sebutkan sepuluh kunci pengawasan K3!

KEMENTERIAN ESDM 62
KEMENTERIAN ESDM 63

Anda mungkin juga menyukai