Disusun Oleh:
Dhea Permata, S. Ked
Ruangan : icvcu
MRS : 23 mei 2021
Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang wanita berusia 13th datang ke IGD RSUD Doris
Sylvanus pada tanggal 22 mei 2021 dengan keluhan sesak
nafas sejak 5 jam yang lalu. sesak nafas muncul secara tiba- Riwayat Penyakit Dahulu
tiba tanpa diikuti rasa nyeri. sesak bisa terjadi saat istirahat Batuk dan demam, jantung
dan beraktivitas dan sering menyebabkan pasien bangun meradang dan terjadi
pada malam hari dan ketika sesak pasien tidur pembengkakan pada waktu kelas 5
menggunakan 3 bantal. Sesak disertai dengan batuk kering. SD
sebelumnya pasien juga pernah mengalami hal yang
Hipertensi (-)
serupa. Diketahui pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi
royco setiap hari nya dan lebih suka jajan makanan instan Anemia (-)
daripada makan nasi. Pasien juga tinggal dilingkungan
orang-orang yang perokok. Alergi (-)
DM (-)
Asma (-)
Riwayat kebiasaan, Sosial
Ekonomi dan Budaya :
Merokok (-)
Hipertensi (-)
Ekstremitas
Ektremitas atas : akral hangat
(+/+), edema (-/-), sianosis (-/-),
motorik : 6, sensorik : DBN
Ekstremitas bawah : akral hangat
(+/+), edema (+/+), sianosis (-/-),
motorik : 6, sensorik : DBN
Pemeriksaan Penunjang
CONGESTIVE
HEART FAILURE
EC MITRAL
REGURGITATIO
N
CONGESTIVE HEART FAILURE
kegagalan jantung dalam memompa pasokan darah yang dibutuhkan tubuh. Hal ini
terjadi karena kelainan pada otot-otot jantung sehingga tidak bisa bekerja secara
normal.
DIAGNOSIS CHF
Diuretik:
Furosemidoral / IV bila tanda dan gejala kongesti masih ada, dengan dosis 1
mg/kg BB atau lebih
2. ACE inhibitor (atau ARB bila batuk) bila tidak ada kontra indikasi; dosis
dinaikan bertahap sampai dosis optimal tercapai
3. Beta blocker dosis kecil bila tidak ada kontra indikasi, dosis naik bertahap
Bila dosis sudah optimal tetapi laju nadi masih cepat (>70x/menit), dengan: -
Irama sinus, dapat ditambahkan Ivabradin mulai dosis kecil 2x2,5mg, maksimal
2 X 5mg. - Irama atrialfibrilasi - respons ventrikel cepat serta fraksi ejeksi
rendah, tetapi fungsi ginjal baik, berikan digoxin dosis rumat 0,25mg pagi.
4. Mineralocorticoid Receptor Blocker (Aldosterone Antagonist) dosis kecil bila
tidak ada kontra indikasi.
REGURGITASI MITRAL
3. Pengelolaan Bedah Ditentukan pada forum konferensi bedah oleh tim/ pokja valvular a. Waktu
Operasi Prinsip penentuan waktu operasi untuk kasus MR adalah tidak terlalu cepat dan tidak
terlambat; waktu operasi ditentukan oleh: - Waktu terjadinya MR : o Bila akut – operasi segera, o
Bila kronik- ada beberapa pertimbangan. - Simtomatik merupakan indikasi waktu operasi -
Severitas MR: asimptomatik MR berat merupakan indikasi waktu operasi bila telah timbul disfungsi
LV secara echo, AF, HP - Disfungsi LV secara ekokardiografi : LVESD > 45 mm, EF< 60% - Adanya
penyulit: Atrial Fibrilasi (AF) dan / atau hipertensi pulmonal (tekanan sistolik arteri pulmonal > 50
mmHg) - Perlu pertimbangan seksama apakah masih diperlukan operasi bila LVESD >55 mm
dan/atau EF prostetik mekanik.
DAFTAR PUSTAKA
1. PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS KARDIOVASKULAR INDONESIA 2016 PANDUAN
PRAKTIK KLINIS (PPK) DAN CLINICAL PATHWAY (CP) PENYAKIT JANTUNG DAN
PEMBULUH DARAH.