Anda di halaman 1dari 16

Pertumbuhan dan perkembangan usia

Remaja, DDST, KPSP


Kelompok :
-Bambang Utoyo (1130119002)
-Ratna Dwi Handayani (1130119014)
Remaja
 Masa perkembangan setelah masa anak-anak dan menuju dewasa yang
meliputi perkembangan emosi, fisik, dan kognitif

 Pada tahun 1974, WHO memberikan definisi konseptual tentang remaja, yang
meliputi kriteria biologis, psikologis, dan sosial ekonomi. Menurut WHO
(Sarwono,2011), remaja adalah suatu masa dimana:

◦ 1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda


seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. (Kriteria
Biologis)
◦ 2. Individu mengalami perkembangan psikoologis dan pola identifikasi dari
kanak-kanak menjadi dewasa. (Kriteria sosial-psikologis)
◦ 3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh
kepada keadaan yang relatif lebih mandiri. (Kriteria sosial-ekonomi)
Perkembangan kognitif dan bahasa.
Menurut Jean Piaget, pada masa remaja perkembangan kognitif sudah
mencapai tahap puncak, yaitu tahap operasi formal (11 tahun-dewasa)
(Gunarsa ,1982) : Suatu kapasitas untuk berpikir abstrak dimana penalaran
remaja lebih mirip dengan cara ilmuwan mencari pemecahan masalah dalam
laboratorium (Berk, 2003).
Perkembangan Emosional
Beberapa ciri perkembangan emosional pada masa remaja adalah :
(Zeman,2001)
1. Memiliki kapasitas untuk mengembangkan hubungan jangka
panjang, sehat, dan berbalasan.
2. Memahami perasaan sendiri dan memiliki kemampuan untuk
menganalisis mengapa mereka merasakan perasaan dengan
perasaan tertentu.
3. Gender berperan secara signifikan dalam penampilan emosi
remaja.
Perkembangan Sosial
 Pada masa ini, Remaja memiliki ciri: (Oswait, 2010)
◦ Keterlibatan dalam hubungan sosial dalam masa remaja lebih mendalam
secara emosional lebih intim dibandingkan dengan pada masa kanak-
kanak.
◦ Jaringan Sosial sangat luas
◦ Menurut Erikson, dalam perkembangan psikososial, remaja harus
menyelesaiksn krisis yang terjadi pada masa remaja. Istilah krisis
digunakan oleh Erikson untuk menggambarkan sesuatu rangkaian
konflik internal yang berkaitan dengan tahap perkembangan; cara
seseorang mengatasi krisis akan menentukan identitas pribadinya
maupun perkembangannya di masa yang akan datang.
DDST
Denver Development Screening Test
 DDST adalah satu metode screening terhadap kelainan
perkembanga anak. Tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes iQ.
(Soetjiningsih,1998)
 Denver adalah suatu alat
 DDST adalah suatu proses

Fungsi DDST
DDST digunakan untuk menaksir perkembangan personal sosial,
motorik halus, bahasa dan motorik kasar pada anak umur 1 bulan
sampai 6 tahun.
Cara Mengukur perkembangan anak dengan
DDST
 Pada waktu tes, tugas yang perlu diperiksa setiap kali
screening biasanya hanya berkisar antara 20-30 tugas
saja, sehingga tidak memakan waktu lama, hanya sekitar
15-20 menit saja.
Aspek-aspek yang dinilai
◦ 1. Personal social (perilaku sosial)
◦ 2. Fine Motor Adaptive (Gerakan Motorik Halus)
◦ 3. Language (Bahasa)
◦ 4. Gross Motor (Gerak Motorik Kasar)
Alat yang digunakan
1. Alat Peraga : benang wol merah, kismis/manik-manik,
kubus warna-warni , permainan anak, botol kecil, bola
tenis, bel kecil, kertas, pensil.
2. Lembar Formulir DDST
3. Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan
cara-cara melakukan tes dan cara menilainya.
Prosedur DDST terdiri dari dua tahap, yaitu:
1. Tahap pertama : secara periodik dilakukan pada
semua anak yang berusia 3-6 bulan, 9-12 bulan, 18-24
bulan, 3 tahun, 4 tahun, 5 tahun.
2. Tahap Kedua: Dilakukan pada mereka yang dicurigai
adanya hambatan perkembangan pada tahap pertama
kemudian dilakukan dengan evaluasi diagnostik yang
lengkap.
.
Penilaian
• (Passed: p) = Lulus
• (Fail: F) = Gagal
• (Refuse: R) = Mengulang/anak tidak mendapat kesempatan
melakukan tugas

Kemudian ditarik garis berdasarkan umur kronologis, yang memotong


garis horizontal tugas perkembangan pada formulir DDST.
Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yag P dan
berapa yang F, selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil tes
diklasifikasi dalam normal, abnormal meragukan (Questionable) dan
tidak dapat di tes (Untestable)
Kuisioner pra skrining perkembangan (KPSP)
PENGERTIAN Anak mempunyai ciri yang khas yang berbeda dengan
dewasa adalah mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan.
Dalam upaya meningkatkan kualitas anak untuk tercapainya tumbuh
kembang yang optimal maka terpenuhi: (1) kebutuhan dasar anak
tersebut (2) deteksi dini adanya keterlambatan perkembangan.(3)
intervensi dini . Monitoring perkembangan secara rutin dapat
mendeteksi adanya keterlambatan perkembangan secara dini pada
anak. IDAI bersama DEPKES menyusun penggunaaan KPSP sebagai
alat praskrening perkembangan sampai anak usia 6 tahun,
pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan untuk di bawah 2 tahun dan
setiap 6 bulan hingga anak usia 6 tahun.Tujuan untuk mengetahui
perkembangan anak normal/sesuai umur atau ada penyimpangan.
Pemeriksaan KPSP adalah penilian perkembangan anak dalam 4
sektor perkembangan yaitu : motorik kasar, motorik halus,
bicara/bahasa dan sosialisasi /kemandirian.
.
.
.
.
.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai