Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia
Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia
KEWARGANEGARAAN
INDONESI
Irfan Muhammad Iqbal
1201170279
A
TI-41-05
PENDAHULUAN
• Indonesia merupakan negara hukum sesuai dengan landasan UUD 1945 pasal 1 ayat 3. Artinya,
Indonesia adalah negara yang berlandaskan atas hukum dan keadilan bagi warganya. Dalam hal
ini segala kewenangan dan tindakan alat-alat perlengkapan negara atau penguasa, semata-mata
berdasarkan hukum atau dengan kata lain diatur oleh hukum.
• Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sebagai negara hukum, banyak ancaman yang
datang tidak hanya dari luar, namun juga dari dalam yang mengancam kedaulatan negara.
• Salah satu upaya untuk menghindari ancaman tersebut adalah melalui Pendidikan
kewarganegaraan yang sudah ditanamkan kepada siswa sejak dini.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SEJARA PENGERTIAN
Sejarah perjalanan bangsa Indonesia Konsep dan pengertian
H
dalam menerapkan pendidikan pendidikan kewarganegaraan
kewarganegaraan
URGEN TANTANGAN
Analisis Pentingnya Pendidikan Tantangan bangsa indonesia
SI dalam menghadapi
kewarganegaraan bagi generasi
muda perkembangan zaman
ANCAMAN REKOMENDASI
Ancaman dari luar dan dalam Rekomendasi usulan untuk
terhadap bangsa Indonesia kedepannya
SEJARAH
• Bangsa Indonesia sejak lama telah menunjukkan bahwa pendidikan kewarganegaraan dibuat
dengan tujuan untuk mempersiapkan warga negara yang sesuai dengan cita-cita nasional melalui
disiplin ilmu-ilmu sosial dalam kurikulum.
• Pendidikan kewarganegaraan lahir dengan berbagai kebijakan, merupakan hasil tindak lanjut
dari Dekrit Presiden 1959 untuk kembali kepada UUD 1945, salah satu diantaranya dengan
instruksi pembaharuan buku-buku di perguruan tinggi
• Pemerintah, melalui Dep. PP dan K, mengeluarkan surat keputusan No. 122274/S, tanggal 10
Desember 1959 tentang membentuk panitia yang terdiri atas tujuh orang untuk membuat
buku pedoman mengenai kewajiban-kewajiban dan hak-hak warga negara Indonesia disertai
dengan hal-hal yang akan menyadarkan mereka tentang sebab-sebab sejarah dan tujuan Revolusi
Kemerdekaan. Panitia tersebut berhasil menyusun buku “Manusia dan Masyarakat Baru Indonesia
(Civics) 1962” (Supardo, dkk. 1962).
PENGERTIAN
• Pendidikan kewarganegaraan adalah disiplin ilmu sebagai salah satu tujuan pendidikan IPS
yang menekankan nilai-nilai untuk menumbuhkan warga negara yang baik dan patriotik dalam
membela negara.
• Maka dari itu, upaya yang dapat dilakukan mahasiswa sebagai generasi muda untuk
menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan adalah dengan mempelajari dan mengimplementasikan
pendidikan kewarganegaraan di kehidupan sehari-hari.
ANCAMAN
• Dalam sejarah bangsa Indonesia, penerapan Pendidikan kewarganegaraan memiliki ancaman
yang terjadi pada dua waktu yang berbeda, yaitu pada saat orde lama dan orde baru. Kedua
penggalan waktu yang berbeda jaman tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu mendidik,
membentuk, atau mempersiapkan warganegara yang baik menurut apa yang dianggap baik oleh
pemerintahan pada masa itu.
• Penggalan waktu pertama adalah masa orde lama yang menekankan pada “nation and character
building” sedangkan periode berikutnya yaitu orde baru lebih menekankan pada “pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya, orde lama berakhir dengan lahirnya G30S/PKI dan orde baru
berakhir dalam situasi pemerintahan yang korup yang ditandai dengan korupsi, kolusi, dan
nepostisme (KKN), yang dibangun di atas legitimasi politik dengan nilai-nilai kultur feodalisme dan
primordialisme.
• Menghadapi era globalisasi harus disertai dengan penguatan pendidikan karakter bagi
generasi muda untuk menangkal dekadensi moral. Cara untuk mengantisipasinya adalah
melalui pendidikan kewarganegaraan sebagai bagian dari pendidikan karakter. Melalui Pendidikan
Kewarganegeraan, akan membangun, membentuk, dan membina karakter generasi muda sesuai
dengan nilai-nilai luhur bangsa sesuai Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945. Perkembangan zaman
disikapi dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-
hari.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
• Pendekatan-pendekatan yang telah dianut dalam pembangunan bangsa dan warga negara
pada masa lalu secara nyata menunjukkan kegagalan-kegagalannya, terutama bagi kemajuan
dan perkembangan bangsa dalam masyarakat yang damai, saling menghargai, memiliki sikap
toleransi, demokratis, bertanggung jawab, berdisiplin dan menghormati aturan-aturan hukum dan
ketentuan-ketentuan yang berlaku. Keadaan itu mendorong kita untuk memikirkan penataan
kembali pendidikan bagi warga negara Indonesia.