BIOGRAPHI SINGKAT

Basri Musri.S
April 1979- Maret 1992 ;
Kanwil DJP- Sumbagsel, Palembang ; KPP-Palembang;
Kantor Pusat DJP-Jakarta; KPP-Tangerang
April 1992- Maret 2011;
Widyaiswara Utama Pusdiklat Pajak & Politeknik Keuangan Negara STAN BPPK,
Kementerian Keuangan RI
2015- MEI 2019 ;
Anggota Dewan Penegakan Disiplin Anggota IAI
Saat ini :
Tim Ahli IAI KAPj Bidang Pengembangan Pedoman Akuntansi Pajak
Tenaga pengajar pada :
Program Pendidikan Akuntansi Bank Central Asia
Program Magister Akuntansi & Pendidikan Profesi Akuntansi FEB Universitas Indonesia
e-mail; basrimusri@yahoo.com  0811838481

1
2
 SURAT CINTA PAJAK
( SP2DK )
SIAPA TAKUT
LOMBOK , 23 OKTOBER 2020

3
 SP2DK
SURAT PERMINTAAN PENJELASAN

ATAS DATA DAN / KETERANGAN

4
 SE-39/PJ/2015
SE-07/PJ/2020

TERDAPAT DUGAAN BELUM

DIPENUHINYA KEWAJIBAN
PERPAJAKAN SESUAI DENGAN
KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN DI
BIDANG PERPAJAKAN
5
 FORMULIR LAPORAN
1770 KEUANGAN

FORMULIR
ALAT 1771
DATA
MONITORING SILANG
FORMULIR
DJP 1721

FORMULIR DATA
1111 EXTERNAL
 PASAL 13 [ 1 ]
U.U.No.16 TAHUN 2009

 DIRJEN
PAJAK DAPAT MENERBITKAN SKPKB
YANG BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN
ATAU KETERANGAN LAIN TIDAK MEMENUHI
KEWAJIBAN FORMAL DAN / ATAU
KEWAJIBAN MATERIAL.
 KETERANGAN LAIN TERSEBUT ADALAH DATA
KONKRET YANG DIPEROLEH ATAU DIMILIKI
OLEH DIRJEN PAJAK ANTARA LAIN BERUPA
HASIL KONFIRMASI FAKTUR PAJAK DAN
BUKTI PEMOTONGAN PPh 7
 PASAL 35 [ 1 ]
U.U.No.16 TAHUN 2009

 APABILA DALAM MENJALANKAN KETENTUAN

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PERPAJAKAN
DIPERLUKAN KETERANGAN ATAU BUKTI DARI
BANK, AKUNTAN PUBLIK, NOTARIS , KONSULTAN
PAJAK, KANTOR ADMINISTRASI, DAN/ATAU PIHAK
KETIGA LAINNYA YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN
DENGAN WP YANG DILAKUKAN PEMERIKSAAN
PAJAK, PENAGIHAN PAJAK, ATAU PENYIDIKAN
TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN, ATAS
PERMINTAAN TERTULIS DARI DIRJEN PAJAK ,
PIHAK-PIHAK TERSEBUT WAJIB MEMBERIKAN
8
KETERANGAN ATAU BUKTI YANG DIMINTA
 PASAL 35 [ 2 ]
U.U.No.16 TAHUN 2009

 DALAM HAL PIHAK-PIHAK SEBAGAIMANA

DIMAKSUD PADA AYAT ( 1 ) TERIKAT OLEH
KEWAJIBAN MERAHASIAKAN, UNTUK
KEPERLUAN PEMERIKSAAN, PENAGIHAN
PAJAK, ATAU PENYIDIKAN TINDAK PIDANA
DIBIDANG PERPAJAKAN, KEWAJIBAN
MERAHASIAKAN TERSEBUT DITIADAKAN,
KECUALI UNTUK BANK KEWAJIBAN
MERAHASIAKAN DITIADAKAN ATAS
PERMINTAAN TERTULIS DARI MENTERI
KEUANGAN
9
 PASAL 35 A [ 1 ]
U.U.No.16 TAHUN 2009

 SETIAPINSTANSI PEMERINTAH, LEMBAGA,

ASOSIASI, DAN PIHAK LAIN, WAJIB
MEMBERIKAN DATA DAN INFORMASI
YANG BERKAITAN DENGAN PERPAJAKAN
KEPADA DITJEN PAJAK YANG
KETENTUANNYA DIATUR DENGAN
PERATURAN PEMERINTAH DENGAN
MEMPERHATIKAN KETENTUAN
SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL
35 AYAT ( 2 ) 10
 PASAL 2
PERPU No.1 TAHUN 2017
 DIRJEN PAJAK BERWENANG MENDAPATKAN AKSES
INFORMASI KEUANGAN UNTUK KEPENTINGAN
PERPAJAKAN DARI LEMBAGA JASA KEUANGAN YANG
MELAKSANAKAN KEGIATAN DI SEKTOR PERBANKAN ,
PASAR MODAL , PERASURANSIAN , LEMBAGA JASA
KEUANGAN LAINNYA , DAN / ATAU ENTITAS LAIN YANG
DIKATEGORIKAN SEBAGAI LEMBAGA KEUANGAN ,
MELIPUTI PALING PALING SEDIKIT ;
 IDENTITAS PEMEGANG REKENING KEUANGAN;
 NOMOR REKENING KEUANGAN;
 IDENTITAS LEMBAGA JASA KEUANGAN;
 SALDO ATAU NILAI REKENING KEUANGAN ; DAN
 PENGHASILAN YANG TERKAIT DENGAN REKENING KEUANGAN
11
 TELAH MENGISI SPT
DENGAN BENAR ,LENGKAP DAN JELAS

12
 U.U.No.6 THN 1983 STTD No.16 THN 2009

MENGISI DENGAN
PASAL BENAR, LENGKAP
3 DAN JELAS….. DST
KEWAJIBAN FORMAL MENANDATANGANI
+
WP LAPORAN KEUANGAN
+
PASAL
SEHUBUNGAN DENGAN AUDIT REPORT
4 +
SPT MELUNASI
KURANG BAYAR

PASAL MENYAMPAIKAN
9 KE KANTOR DJP
 U.U.No.7 THN 1983 PERATURAN
PEMERINTAH
STTD
U.U.No.36 THN 2008
MUATAN PERATURAN
MENKEU
SPT U.U.No.8 THN 1983
STTD
U.U.No.42 THN 2009PERATURAN
DIRJEN PAJAK
 BENAR


BENAR DALAM PERHITUNGAN ,

TERMASUK BENAR DALAM
PENERAPAN KETENTUAN
PERUNDANG-UNDANGAN
PERPAJAKAN , DALAM PENULISAN,
DAN SESUAI DENGAN KEADAAN
SEBENARNYA;
 PENERIMAAN DALAM BENTUK NATURA
SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN
&
PPh PASAL 21 DITANGGUNG PEMERINTAH

MENAMBAH PENGHASILAN BRUTO


1721-A1

16
 PENGURANG PENGHASILAN BRUTO
UNTUK WP ORANG PRIBADI
SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN
BIAYA JABATAN

1721-A1 & 1770-I BAGIAN C

MAKSIMUM
Rp. 6.000.000.
ATAU
DAPAT LEBIH Rp.6.000.000.

17
 GAJI & TUNJANGAN
YANG DITERIMA OKTOBER –DESEMBER

PENGHASILAN KENA PAJAK


1721-A1
( B-16 )

SETAHUN / DISETAHUNKAN

18
 ORANG PRIBADI WP DALAM NEGERI

PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK

DITENTUKAN BERDASARKAN KEADAAN

AWAL TAHUN KALENDER
ATAU
DAPAT AWAL BULAN DARI BAGIAN TAHUN KALENDER

19
 PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK

 WAJIB PAJAK Rp. 54.000.000.

 TAMBAHAN WP YG KAWIN 4.500.000.
 PENGHASILAN ISTERI

DIGABUNG 54.000.000.
TAMBAHAN UNTUK SETIAP
TANGGUNGAN MAX 3 ORANG 4.500.000.

[ Ps.7 ]
20
 No.

NAMA TGL LAHIR HUBUNGAN PEKERJAAN

KELUARGA
..

1.
. Agafia 19-10-1978 Isteri Pegawai
2. Syaqila 11-08-2003 Anak kandung Pelajar
3. Balgees 24-12-2019 Anak Kandung x
4. Clara 06-06-2000 Anak Tiri Mahasiswi
5. Dilara 23-05-2001 Anak Angkat Pelajar
6, Surkhaeva 17-07-1932 Kakek x
7. Esmeralda 14-07-1954 Orang Tua  Pensiunan ASN
8. Fernando 07-06-1956 Mertua Janda Pensiunan
Gisela Gracia   TNI
  Hanny PTKP 2019 ?
  K/3 ATAU
K/I/3
21
 FORMULIR
PEREDARAN 1770-III-A-10
USAHA JASA CASH
USAHA KONSTRUKSI
&
FORMULIR
1771-IV-A-8 ACCRUAL
FORMULIR IMBALAN JASA
KONSTRUKSI BASIS
1770-I
1771-I FORMULIR 1111
JANUARI –DESEMBER
JUMLAH SELURUH
PENYERAHAN
 PERBANKAN
HARGA POKOK
PENJUALAN YAYASAN
PENDIDIKAN

1771-II
RUMAH SAKIT
( 1-b )

KONTRAKTOR
HARGA POKOK PENJUALAN
Ps. 10 ( 6 )

PERSEDIAAN

HARGA PEROLEHAN
+
RATA-RATA
FIFO

24
 HARGA
POKOK
PENJUALAN

FORMULIR
1770-I
( 1-b )
  HARGA POKOK PENJUALAN

 BAGI WAJIB PAJAK YANG

MELAKUKAN USAHA DI JASA , DIISI
DENGAN HARGA POKOK USAHA JASA,
YAITU JUMLAH BIAYA YANG
BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN
PEREDARAN / PENERIMAAN BRUTO
SELAMA TAHUN PAJAK YANG
BERSANGKUTAN .

26
 PENGUJIAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN
MELALUI FORMULIR SPT 1770

1. PENGURANGAN PENGHASILAN BRUTO / BIAYA > 1770-I C

(4)

2. BUNGA DEPOSITO > 1770-I D ( 1 )

ATAU 1770-III-A-1

3. PENGHASILAN ISTERI DARI SATU PEMBERI KERJA > 1770-

III -A-15 atau 1770-I- C ?

4. HIBAH > 1770-III-B-1 atau

1770-I-D -6 ?

5. PTKP >27 1770-B-10

 PENGUJIAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN
MELALUI FORMULIR 1721

1. PENERIMAAN DALAM BENTUK NATURA & KENIKMATAN

…….. ?

2. BIAYA JABATAN
……………………………………………………………….... ?

3. JLH PENGHASILAN NETO SETAHUN / DISETAHUNKAN ….

………?

4. PTKP
…………………………………………………………………………………
….? 28
 TELAH MEMOTONG, MEMUNGUT
POTONG, PUNGUT DENGAN BENAR
YANG DIPOTONG,DIPUNGUT
TELAH DISETOR

PPh PASAL 4(2);15;21;22;23;26;PPN

29
 PPh PASAL 4 (2 )
HARGA 1771-II PPh PASAL 15
PPh PASAL 21
POKOK 1-13 PPh PASAL 22
PPh PASAL 23
PENJUALAN (3) PPh PASAL 26
PPN

FORMULIR
1771-I
( 1-b )
 PPh PASAL 4 (2 )
BIAYA 1771-II PPh PASAL 15
PPh PASAL 21
USAHA 1-13 PPh PASAL 22
PPh PASAL 23
LAINNYA (4) PPh PASAL 26
PPN

FORMULIR
1771-I
( 1-c )
 PPh PASAL 4 (2 )
BIAYA 1771-II PPh PASAL 15
PPh PASAL 21
DARI LUAR 1-13 PPh PASAL 22
PPh PASAL 23
USAHA (5) PPh PASAL 26
PPN

FORMULIR
1771-I
( 1-f )
 PENGUJIAN KEWAJIBAN
PERPAJAKAN MELALUI
FORMULIR SPT TAHUNAN PPh
FORM 1771-II
1. PEMBELIAN > PPN & PPh Ps. 22 ?
2. GAJI & UPAH > PPh Ps. 21/ 26 ?
3. BIAYA TRANSPORTASI > PPh Ps. 23 ?
4. BIAYA PENYUSUTAN > AKTIVA LEASING ?
5. BIAYA SEWA > PPN & PPh Ps. 23 & 4 [ 2] ?
6. BIAYA BUNGA > PPh Ps. 23 / 26 ?

33
PENGUJIAN KEWAJIBAN
PERPAJAKAN MELALUI FORMULIR
SPT TAHUNAN PPh
FORM : 1771-II

7. BIAYA JASA > PPN & PPh Ps. 23 /26 ?

8. PIUTANG > PERSYARATAN Ps.6 ( 1 ) b ?
9. BIAYA ROYALTI > PPN & PPh Ps. 23 / 26 ?
10. BIAYA PEMASARAN > PPN & PPh Ps. 21 / 23 ?
11. BIAYA LAINNYA > PPN & PPh PS.21 / 23 / 26 ?
12. PERSEDIAAN AWAL > FIFO & AVARAGE : PPN ; PPh Ps, 22 ?
13. PERSEDIAAN AKHIR > FIFO & AVARAGE : PPN ; PPh Ps, 22 ?
34
 PPh FINAL ?

PENGHASILAN YANG DITERIMA TIDAK

DIGUNGGUNGKAN DENGAN
PENGHASILAN LAINNYA DALAM
RANGKA PENGHITUNGAN PENGHASILAN
KENA PAJAK, NAMUN TETAP
DILAPORKAN DALAM SPT TAHUNAN

FORMULIR 1770-III / 1771-IV / 1721-B dan.........



35
PPh YANG DIPOTONG, DIPUNGUT,
DIBAYAR DARI TRANSAKSI FINAL
TIDAK DAPAT DIKREDITKAN
[ TIDAK DAPAT MENGURANGI
UTANG PAJAK AKHIR TAHUN ]
NAMUN TETAP DILAPORKAN
DALAM SPT TAHUNAN PPh

FORMULIR 1770-III / 1771-IV / 1721-B.

36
 SISA LEBIH 1771-I CASH BASIS
LEMBAGA PENDIDIKAN ( 4 ) ATAU
& ACCRUAL
1771-IV BASIS
BAGIAN B
PENGHASILAN
(6)
DAK TERMASUK OBJEK PAJAK
 TIDAK
PUNGUT PPN ATAS TRANSAKSI
PENYERAHAN BKP / JKP
&
TERBITKAN FP SESUAI ATURAN

38
 MELAKUKAN
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
YANG TIDAK MEMENUHI KETENTUAN

39
PPN ATAS PEROLEHAN BKP / JKP
PENGHITUNGAN KEMBALI
 PAJAK MASUKAN YANG TELAH
DIKREDITKAN

 FORMULIR 1111

40
 LENGKAP


 MEMUAT SEMUA UNSUR UNSUR YANG

BERKAITAN DENGAN OBJEK PAJAK DAN UNSUR
UNSUR LAIN YANG HARUS DILAPORKAN
DALAM SPT ; DAN

JELAS

 MELAPORKAN ASAL USUL ATAU SUMBER DARI

OBJEK PAJAK DAN UNSUR UNSUR LAIN YANG
HARUS DILAPORKAN DALAM SPT
 WAJIB PAJAK

TELAH
MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN
MENCERMINKAN KEADAAN
ATAU KEGIATAN USAHA YANG SEBENARNYA
UNTUK TUJUAN PAJAK
42
 PASAL 28
U.U. NO. 16 TAHUN 2009

PEMBUKUAN DAN PENCATATAN

TERSEBUT HARUS
DISELENGGARAKAN DENGAN
MEMPERHATIKAN ITIKAD BAIK DAN
MENCERMINKAN KEADAAN ATAU
KEGIATAN USAHA YANG SEBENARNYA
 PEMBUKUAN SEKURANG-KURANGNYA
TERDIRI ATAS CATATAN MENGENAI
HARTA, KEWAJIBAN, MODAL,
PENGHASILAN DAN BIAYA, SERTA
PENJUALAN DAN PEMBELIAN,
SEHINGGA DAPAT DIHITUNG BESARNYA
PAJAK YANG TERUTANG TERMASUK
PENGHASILAN YANG BUKAN OBJEK
PAJAK DAN ATAU YANG DIKENAKAN
PAJAK YANG BERSIFAT FINAL
SELAIN DAPAT DIHITUNG BESARNYA PPh,
PAJAK LAINNYA JUGA HARUS DIHITUNG
DARI PEMBUKUAN TERSEBUT
 DALAM HAL LAPORAN KEUANGAN
DIAUDIT OLEH AKUNTAN PUBLIK
TETAPI TIDAK DILAMPIRKAN PADA
SPT, SURAT PEMBERITAHUAN
DIANGGAP TIDAK LENGKAP DAN
TIDAK JELAS SEHINGGA SPT
DIANGGAP TIDAK DISAMPAIKAN
[ Ps 4 AYAT ( 4b)U.U.KUP ]
 SALDO NORMAL PAJAK-PAJAK DALAM
LAPORAN KEUANGAN

 PPh Pasal 21 / 26 » KREDIT LPK / BS

 PPh Pasal 22 » DEBET LPK / BS

» KREDIT LPK / BS

 PPh Pasal 23 » DEBET LPK / BS

» KREDIT LPK / BS
 PPh Pasal 24 » DEBET LPK / BS

 PPh Pasal 25 » DEBET LPK / BS

» KREDIT LPK / BS

 PPh Pasal 4(2) » DEBET LPK / BS

» KREDIT LPK / BS
 PPh PENGALIHAN » DEBET LPK / BS
HAK ATAS TANAH
DAN BANGUNAN

 PPh Pasal 28 A » DEBET LPK / BS

 PPh Pasal 29 » KREDIT LPK / BS

 PPN MASUKAN » DEBET LPK / BS
DAPAT DIKREDITKAN
DIKREDITKAN

 PPN MASUKAN » DEBET LPK / BS

DAPAT DIKREDITKAN ATAU
TIDAK DIKREDITKAN » DEBET L / R

 PPNMASUKAN » DEBET LPK / BS

TIDAK DAPAT ATAU
DIKREDITKAN » DEBET L / R
 PPN KELUARAN » KREDIT NERACA

 BEA METERAI » DEBET R/L

 PBB » DEBET R/L

 BPHTB » DEBET LPK / BS

 PHR / PHI » KREDIT LPK / BS

 PAJAK REKLAME » DEBET R/L

 PKB » DEBET R/L

51
TIMBULNYA KOREKSI FISKAL

POSITIF
ATAS
SURAT PEMBERITAHUAN
&
LAPORAN KEUANGAN
 BEBAN / PENGELUARAN

1770-I PASAL
BAGIAN A-2a - h 9 AYAT ( 1 )

1770-I PASAL
PENYESUAIAN BAGIAN A-i 11 & 11A
FISKAL
1770-I PP-94
POSITIF BAGIAN A-j 2010

PASAL
1770-I 4&6
BAGIAN A-k 10 ( 6 )
 BEBAN / PENGELUARAN

1771-I PASAL
5a - h 9 AYAT ( 1 )

177I-I PASAL
5-i 11
PENYESUAIAN PASAL
1771-I
FISKAL 5-j 11A
POSITIF 1771-I PP-94-2010
5-k KEP-184-2002
1771-I PASAL
5-l 4 &6
 BEBAN / PENGELUARAN

SEKALIGUS Psl 5 ( 2 & 3 )

SAAT PENGELUARAN Psl 6 ( 1 ) huruf a

MELALUI Psl 6 ( 1 ) huruf b PENYESUAIAN

DEPRESIASI / AMORTISASI Psl 9 ( 2 ) FISKAL
Psl 11 & 11A POSITIF / NEGATIF
ALOKASI
Psl 6 ( 1 ) PENYESUAIAN
huruf a angka 3 ; 7 FISKAL
DENGAN PERSYARATAN POSITIF
huruf c ; f ; h ; i ; j ; k ; l ; m

Psl 5 ( 3b ) PENYESUAIAN
TIDAK BOLEH DIKURANGKAN Psl 9 ( 1 ) FISKAL
UNTUK MENENTUKAN BESARNYA PP No. 93 /2010 POSITIF
PENGHASILAN KENA PAJAK PP No. 94 /2010
TIMBULNYA KOREKSI FISKAL

NEGATIF
ATAS
SURAT PEMBERITAHUAN
&
LAPORAN KEUANGAN
 PENGHASILAN / PENGELUARAN

1770-I PASAL
3a 4 AYAT ( 2 )
4 AYAT ( 3 )

PENYESUAIAN
1770-I PASAL
FISKAL 3b 11 & 11A
NEGATIF
1770-I PASAL
3c 10 AYAT ( 6 )
 PENGHASILAN / PENGELUARAN

1771-I PASAL
4 4 AYAT ( 2 )
4 AYAT ( 3 )
1771-I PASAL
PENYESUAIAN 6-a 11
1771-I PASAL
FISKAL 6-b 11 A
NEGATIF 1771-I PP-94-2010
6-c KEP-563-2001

1771-I PASAL
6-d 10 AYAT ( 6 )
 PENGHASILAN

OBJEK PAJAK 1770-I-1a

PENYESUAIAN
( OVERSTATEMENT ) 1770-I-HAL-2-BCD FISKAL NEGATIF
Ps. 4 ( 1 ) & 5 ( 1 ) 1771-I-1a
YANG DIKENAKAN
1770-I- 3a & III BGN A PENYESUAIAN
PPh FINAL FISKAL NEGATIF
1771-I-4 & IV BGN A
Ps. 4 ( 2 )

YANG TIDAK PENYESUAIAN

TERMASUK OBJEK 1770-I-3a & III BGN B FISKAL NEGATI
Ps. 4 ( 3 ) 1771- I-4 & IV BGN B
 PENGHASILAN / PENGELUARAN

1771-I PASAL
4 4 AYAT ( 2 )
4 AYAT ( 3 )
1771-I PASAL
PENYESUAIAN 6-a 11
FISKAL 1771-I
6-b
PASAL
11 A
NEGATIF 1771-I PP-94-2010
6-c KEP-563-2001

1771-I PASAL
6-d 10 AYAT ( 6 )
CARA MEMAHAMI
PERPAJAKAN
PAJAK PENGHASILAN

OBJEK PAJAK

Ps. 4 ( 1 ) & 5 ( 1 )

YANG DIKENAKAN
PPh FINAL
Ps. 4 ( 2 )

YANG TIDAK
TERMASUK OBJEK
Ps. 4 ( 3 )
 BEBAN / PENGELUARAN

SEKALIGUS Psl 5 ( 2 & 3 )

SAAT PENGELUARAN Psl 6 ( 1 ) huruf a

Psl 6 ( 1 ) huruf b
MELALUI Psl 9 ( 2 )
DEPRESIASI / AMORTISASI Psl 11 & 11A
ALOKASI
& Psl 6 ( 1 )
huruf a angka 3 ; 7
DENGAN PERSYARATAN
huruf c ; f ; h ; i ; j ; k ; l ; m

Psl 5 ( 3b )
TIDAK BOLEH DIKURANGKAN
Psl 9 ( 1 )
UNTUK MENENTUKAN BESARNYA PP No. 93 /2010
PENGHASILAN KENA PAJAK PP No. 94 /2010
 SP2DK
TANGGAPI

1. MENGAKUI
2. PERBAIKAN SPT
3. SANGGAH

BUKTI 64
 SP2DK
TIDAK TANGGAPI

1. VISIT
2. VERIFIKASI
3. PEMERIKSAAN
4. BUKTI PERMULAAN
65
Terima Kasih Atas Perhatian Anda
T erhadap Presentasi Ini.
Semoga Materi Yang Disajikan
Dapat Merubah Paradigma
Tentang Surat Cinta DJP
&