Anda di halaman 1dari 17

“Transmisi Budaya dan

Perkembangan Institusi Pendidikan”

OLEH
ERIA MARINA SEPRIYANI

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
01 Kebudayaan 02 Kebudayaan dan
Sub-Budaya

03 Transmisi budaya 04 Perkembangan


dan Pendidikan Institusi Pendidikan

Agenda Style
Kebudayaan

Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang


telah berkembang secara historis dan memiliki
organisasi dan struktur yang berkembang terus
menerus yang dipelajari oleh anggota-anggota
suatu masyarakat.
Tiga wujud kebudayaan Menurut Koentjaraningrat

01 wujud kompleks
ide-ide

02 wujud kompleks aktivitas


kelakuan berpola wujud benda hasil karya
03 manusia.

Ketiga wujud kebudayaan tersebut disampaikan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Proses penyampaian kebudayaan tersebut secara umum dinamakan transmisi budaya
Berdasarkan penggolongan wujud, budaya dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu

1 Budaya yang Bersifat Abstrak

2 Budaya yang Bersifat Konkrit


Penggolongan Wujud

Budaya Bersifat Abtstrak


• Terdapat pada alam pikiran manusia
• Terwujud dalam ide, gagasan, nilai-nilai, norma norma,
1 peraturan-peraturan, dan cita-cita

Budaya yang Bersifat Konkrit


Berpola dari tindakan atau peraturan dan aktivitas
2 manusia di dalam masyarakat yang dapat diraba,
dilihat, diamati, disimpan atau diphoto
Kebudayaan dan Sub-Budaya

“sub-culture” atau sub-budaya, merupakan unit dalam sebuah kebudayaan yang


lebih besar, sebuah unit yang memiliki beberapa hakekat dari ideologi sebuah
kebudayaan yang lebih besar, tetapi dapat dikenal secara khusus karena memiliki
pola-pola berpikir tersendiri.
To Thi Anh dalam Imran Manan (1989:28)

menggambarkan karakteristik kebudayaan Barat dan Timur, dalam


kalimat-kalimat sebagai berikut:

Barat memilih menguasai Barat memusatkan perhatian


fisis dan Timur menguasai pada martabat, personal, hak-
psike. hak dan kebebasan, dengan
risiko individualisme.
Hubungan Transmisi Budaya dan Pendidikan

Transmisi Budaya

• Penyampaian kebudayaan dari generasi ke generasi


berikutnya.
• Penyampaian kebudayaan dari generasi ke generasi sering
ditemui istilah-istilah yang sering dipakai secara bergantian,
tumpang tindih, dan secara khusus.
• Istilah-istilah tersebut adalah enculturation, socialization,
education, dan schooling. Secara sederhana dapat
diterjemahkan dengan pembudayaan, permasyarakatan,
pendidikan dan persekolahan.
1. Enculturation (Pembudayaan)

Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses


mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan
sikap individu dengan sistem norma, adat, dan
peraturan-peraturan yang hidup dalam
kebudayaannya

Proses ini berlangsung sejak kecil, mulai dari lingkungan kecil


(keluarga) ke lingkungan yang lebih besar (masyarakat).

Misalnya anak kecil menyesuaikan diri dengan waktu makan


dan waktu minum secara teratur, mengenal ibu, ayah, dan anggota-
anggota keluarganya, adat, dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku
dalam keluarganya, dan seterusnya sampai ke hal-hal di luar
lingkup keluarga seperti norma, adat istiadat, serta hasil-hasil
budaya masyarakat.
2. Socialization
(Permasyarakatan)

Proses yang membawa individu dapat menjadi


anggota yang fungsional dari suatu kelompok,
yang bertingkah laku menurut standar-standar
kelompok, mengikuti kebiasaan-kebiasaan
kelompok, mengamalkan tradisi kelompok, dan
menyesuaikan dirinya dengan situasi-situasi
sosial yang ditemuinya untuk mendapatkan
penerimaan yang baik dari teman-teman
sekelompoknya.
Persamaan konsep enkulturasi
dengan konsep sosialisasi
1. Menurut Herskovits:
Sosialisasi menunjukkan proses pengintegrasi individu kedalam
sebuah kelompok sosial, sedangkan enkulturasi adalah
proses yang menyebabkan individu memperoleh kompetensi
dalam kebudayaan kelompok.

2. Hansen dan Gillin


Hansen, Enkulturasi mencakup proses perolehan keterampilan
bertingkah laku, pengetahuan tentang standar-standar
budaya, dan kode-kode perlambangan. Menurut Gillin,
Sosialisasi merupakan proses yang membawa individu dapat
menjadi anggota yang fungsional dari suatu kelompok.
3. Education dan Schooling
(Pendidikan dan Persekolahan)

Menurut Hansen, Pendidikan adalah sub bagian dari


enkulturasi: usaha yang disengaja dan bersifat sistematis untuk
menyampaikan keterampilan-keterampilan dan pengetahuan,
kebiasaan berpikir dan bertingkah laku yang dituntut harus
dimiliki oleh para pelajar sebagai anggota baru. Sedangkan
Persekolahan merupakan pendidikan yang dilembagakan.
Perkembangan Institusi Pendidikan

Dalam masyarakat, pendidikan merupakan gejala yang


universal, tetapi tidak semua masyarakat mempunyai
sistem persekolahan atau pendidikan formal.

Setiap masyarakat melatih perkembangan gerakan-


gerakan fisik sejak dari kelahiran seorang bayi.
Teknik-teknik yang dipakai akan berpengaruh
terhadap perkembangan struktur kepribadian anak
kelak kalau mereka telah dewasa
Semua masyarakat melatih anak-anak menggunakan
media komunikasi, yaitu bahasa. Makin berkembang
suatu masyarakat maka makin diperlukan formalisasi
pendidikan bagi generasi mudanya.
Perkembangan persekolahan tergantung pada faktor-
faktor seperti kemampuan suatu masyarakat untuk
membiayai sistem persekolahan, kemungkinan orang tua
membebaskan anak-anak dari pekerjaan produktif
menolong orang tua, dan perhatian dari kelompok-
kelompok tertentu dalam mengawasi penguasaan
pengetahuan dari keterampilan tertentu dan dalam
memberi kesempatan kepada generasi muda
menguasainya untuk menjamin kesinambungan
masyarakat dan kelestarian pengetahuan.
Don Adams dan G. M Reagen menggambarkan perkembangan pendidikan
dan persekolahan serta hubunganya dengan perkembangan diferensiasi
masyarakat ada 4 tahap yaitu

01 Pendidikan dalam masyarakat tanpa 02 Sebagian dari proses sosialisasi


aksara mulai terdiferensiasi dari keluarga.

03 Ketika masyarakat sudah makin 04 Industrialisasi dan peningkatan


terdiferensiasi dan masalah seleksi diferensiasi masyarakat diukur
sosial semakin besar, keluarga atau dengan pembagian kerja
kelompok tertentu
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai