Anda di halaman 1dari 16

Tumbuhan Obat

Angiospermae
Zingiberaceae
Tri Rejeki Kartika Sari (C12019051)
Umi Malihah (C12019052)
Vinca Elyana Purwantari (C12019053)
Wahyu Eka Sakti (C12019054)
 Nama Zingiber berasal dari bahasa Sansekerta “Singaberi”. Kata “ Singaberi”
dalam bahasa Sansekerta itu berasal dari bahasa Arab “Zanzibil” atau bahasa
yunani “Zingiberi”. Berdasarkan taksonomi tanaman, jahe termasuk divisi
Pteridophyta, subdivisi Angiosperma, kelas Mono- cotyledoneae, ordo
scitaminiae, famili Zingiberaceae, dan genus Zingiber (Tim Lantera, 2002:78).
Zingiberaceae termasuk salah satu suku dari ordo Zingiberales yang semua
anggotanya berupa herba perenial. Anggota suku ini mempunyai ciri khas pada
rhizomnya yang mengandung minyak menguap atau berbau aromatik (Ernawati,
2001).
Zingiberaceae merupakan tumbuhan herba perenial dengan rimpang yang
mengandung minyak menguap hingga berbau aromatik. Batang di atas tanah,
seringkali hanya pendek dan mendukung bunga-bunga saja. Daun tunggal, mempunyai
sel-sel minyak menguap, tersusun dalam 2 baris , kadang-kadang jelas mempunyai 3
bagian berupa helaian tangkai dan upih, selain itu juga memiliki lidah-lidah, helaian
biasanya lebar dengan ibu tulang tebal dan tulang-tulang cabang yang sejajar dan
rapat satu dengan yang lain dengan arah yang serong ke atas, tangkai daun pendek
atau tidak ada, upih terbuka dan tertutup, lidah-lidah pada batas antara helaian
dengan tangkai atau antara helaian dengan upih (Tjitrosoepomo, 2002).
Menurut Nurainas dan Yunaidi (2008:89) letak pembungaan Zingiberaceae terminal
atau muncul langsung dari rhizom, atau dari ujung batang, mempunyai braktea
primer yang tersusun saling tumpang tindih.
Menurut Tjitrosoepomo, (2002:56), bunga terpisah-pisah, tersusun dalam bunga
majemuk tunggal dan berganda, kebanyakan banci, zigomorf atau asimetrik, hiasan
bunga dapat dibedakan dalam kelopak dengan 3 daun kelopak dan mahkota yang
terdiri atas 3 daun mahkota yang berlekatan, pada bagian bawahnya membentuk
suatu buluh dengan bentuk dan warna yang kadang- kadang cukup atraktif, benang
sari 1 dengan 3-5 benang sari mandul yang kadang- kadang bersifat seperti daun
mahkota, tangkai putik di ujung, tidak berbagi, bebas atau bergigi 2, bakal buah
tenggelam, beruang 3, jarang dengan 2 tembuni diketiak atau beruang 1 dengan
tembuni pada dinding atau pada dasarnya, buah kendaga yang berkatup 3 atau
berdaging tidak membuka. Bakal biji banyak, biji bulat atau berusuk, mempunyai
salut biji dan endosperm banyak
Ciri-ciri Tumbuhan Zingiberaceae

 Suku jahe-jahean (Zingiberaceae) mempunyai batang yang tumbuh dari


rimpang. Rimpang ini tumbuh menjalar didalam tanah.
 Daun suku jahe-jahean (Zingiberaceae) mempunyai pelapah yang memeluk
batang dan letak daunnya berseling atau tersusun spiral.
 Mahkota bunga suku jahe-jahean (Zingiberaceae) berjumlah tiga dan kelopak
bunganya berbentuk tabung.
 Daun tersusun sebagai roset akar atau berseling pada batang, bangun lanset
atau jorong, bertulang menyirip atau sejajar.
 Tangkai daun beralih menjadi pelepah yang membelah kadang-kadang
mempunyai lidah-lidah. Pelepah daun saling membalut dengan eratnya,
sehingga kadang-kadang merupakan batang semu
Fungsi utama tumbuhan zingiberaceae adalah sebagai tempat penyimpanan
produk metabolisme (metabolit) tertentu. Rimpang menyimpan banyak minyak
atsiri dan alkaloid yang berkhasiat sebagai pengobatan. Rizoma yang membesar
dan menjadi penyimpanan cadangan makanan (biasanya dalam bentuk pati)
dinamakan tuber (umbi batang).
Kandungan Kimia dan
Khasiat Tumbuhan
Zingiberaceae
Jahe (Zingiber officinale)

Kandungan
Rimpangnya mengandung minyak
atsiri 2 – 3% dan minyak damar. Minyak
atsiri terdiri dari zingeberin,
Kaemferia, limonene, borneol, sineol,
zingeberal, linalool, geranil, kavikol,
dan shogaol. Sementara minyak damar
mengandung zingeron, pati, damar,
asam-asam organic, asam malat, asam
oksalat, dan gingerin.
Kunyit (Curcuma dosmetica)

Kandungan
Kunyit mengandung senyawa
kurkumoid,turmeron, dan zingeberin
Khasiat
 Mengobati katarak
 Mengobati batu ginjal
 Mengobati radang
 Mengobati radang vagina
 Mengobati kelenjar prostat
Lengkuas (Alpinia galangal)

Kandungan
Lengkuas mengandung senyawa kimia seperti
minyak atsiri, minyak terbang, seskuiterpen, pinen,
gelagin, kamfer, dan alpine
Khasiat
Mengobati kemandulan dan mengobati ejakulasi
dini
 Kencur (Kaempferia galangal)
Kandungan kimia rimpang kencur
terdiri dari pati 4 -14%, mineral 13 –
37% minyak atsiri 0,02%. Minyak atsiri
berupa sineol, asam methyl kanil, dan
pentadekaan, asam sinaod, etil
ester,borneol, kamphene,
paraeumarin, asam anisat, alkaloid,
dan gom
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)

Kandungan
Temulawak terdiri dari fraksipati,
kurkuminoid dan minyak atsiri 3 -12 %
Khasiat
 Mengobati rabun dekat
 Mengobatisembelit
 Mengobati radang pangkreas.
Contoh Penggunaan
Tumbuhan Zingiberaceae
sebagai Obat
Salah satu penggunaan Zingiberaceae adalah mengobati panu. Panu
disebabkan oleh infeksi jamur. Penyakit ini banyak dijumpai di daerah yang
beriklim tropis dan daerah yang lembab. Akibat panu, muncul bercak-bercak
pada kulit yang berwarna putih pucat dan bersisik ketika digaruk, penyakit ini
mudah menular dan rasa gatalnya semakin menjadi bila penderita berkeringat.
Kendati ia tidak termasuk penyakit berbahaya, tumbuhnya panu bisa mengganggu
penampilan seseorang.
Ramuan obat yang biasa di gunakan untuk penyakit panu
menurut Anonimous (2006:107)
Bahan-bahan :
 Satu ibu jari rimpang lengkuas.
Cara membuat :
 Rimpang lengkuas dicuci, lalu diparut dan diperas airnya.
Cara menggunakan :
 Obat ini digunakan dengan cara digosok pada tempat yang terinfeksi panu. Melangsingkan atau menyempitkan
peranan setelah melahirkan. Sehabis melahirkan biasanya wanita mempunyai badan yang gemuk dan saluran
peranakannya kendur. Untuk mengobatinya dapat digunakan ramuan dari tumbuhan yang berkhasiat yang biasa
disebut obat kampung. Ramuan obat yang biasa digunakan untuk melangsingkan tubuh atau menyempitka
peranakan yang sudah kendur adalah sebagai berikut :
Ramuan 1 Bahan-bahan :
 Dua jari temu giring, dua jari kunyit, dua jari kencur, satu jari temulawak, sepuluh butir bunga cengkeh kering, satu
sendok teh adas, dua batang kayu manis, jeruk nipis, madu, dan gula aren secukupnya.
Cara membuat :
 Kupas semua bahan dan cuci hingga bersih. Temulawak, temu giring, kunyit, dan kencur ditumbuk, tetapi jangan
terlalu halus. Semua bahan dicampurkan menjadi satu dan ditambahkan dua gelas air, lalu rebus sampai airnya
tersisa satu gelas dan disaring. Air hasil saringan ditambah dengan perasaan jeruk nipis, madu dan gula aren
secukupnya.
Cara menggunakan :
 Ramuan ini diminum sekali sehari sebaiknya seperempat gelas pada sore hari.

Anda mungkin juga menyukai