Anda di halaman 1dari 41

FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL

Jl. Arief Rachman Hakim No. 51 Surabaya


Telp. 031 – 594 6404, 599 5578 Fax.

BEBAN DAN PERMASALAHAN


DRAINASE PERKOTAAN
EMAN AGUS TUNGGAL P,S.Pd, M.T
 FAKTOR-FAKTOR antara lain:
a. Peningkatan Debit,
b. Penyempitan dan pendangkalan saluran,
c. reklamasi,
d. amblesan tanah,
e.limbah,
f. sampah,
g. pasang surut air laut.

 PENINGKATAN DEBIT
 perubahan tata guna lahan yang selalu terjadi akibat
perkembangan kota dapat mengakibatkan peningkatan
aliran permukaan. Koefisien pengaliran ditentukan oleh
pola penggunaan lahan. koefisien antara 0.1 (hutan datar)
sampai 0.95 (perkerasan jalan). Hal ini menunjukkan
fungsi lahan dari hutan menjadi perkerasan jalan akan
meningkatkan debit puncak banjir 9.5 kalinya
DASAR PENGAMATAN
1. KAWASAN STUDI
2. TATA GUNA LAHAN
3. TOPOGRAFI
4. KLIMATOLOGI
5. SALURAN DRAINASE
6. POSISI KONDISI SALURAN
7. SISTEM ALIRAN
8. METODOLOGI TEKNIS
KAWASAN STUDI

 LETAK
 BATASAN GEOGRAFI UTARA,
SELATAN, TIMUR, BARAT
 WILAYAH ADMINISTRASI
 DATA JUMLAH PENDUDUK
 KEPADATAN RATA-RATA PENDUDUK
 LUAS WILAYAH
TATA GUNA LAHAN

 KONDISI PEMBANGUNAN
 KARAKTERISTIK WILAYAH
 DIGUNAKAN UNTUK
MENENTUKAN KOEFISIEN RUN
OFF
 PETA TATA GUNA LAHAN
TOPOGRAFI
 KETINGGIAN RATA-RATA
 DI SURABAYA 3 METER DPL
 PENGARUH TATA GUNALAHAN MENYEBABKAN
DATARAN NAIK > 3 METER
KLIMATOLOGI

 BERDASARKAN DATA CURAH


HUJAN RATA-RATA
 BULAN BASAH >…… mm
 BULAN KERING < ….. mm
 RATA- RATA CURAH HUJAN DALAM
10 TAHUN TERAKHIR
SALURAN DRAINASE
 JUMLAH SALURAN SEKUNDER
 JUMLAH SALURAN TERSIER
 KLASIFIKASI SALURAN
 PANJANG TIAP – TIAP JENIS SALURAN
 BENTUK PENAMPANG SALURAN
 BANGUNAN PENGONTROL LAIN SEPERTI:
POMPA
 PINTU-PINTU KLEP
POSISI KONDISI
SALURAN
 GAMBARAN KELANDAIAN SALURAN
 LOKASI SALURAN TERSIER BERADA
 LOKASI SALURAN SEKUNDER BERADA
 SALURAN PRIMER MENGARAH KE DAS
 OUTLET PEMBUANGAN AKHIR
SISTEM ALIRAN
 PADA UMUMNYA SECARA GRAVITASI
 PERBEDAAN ELEVASI
 BILA TIDAK MEMUNGKINKAN DAPAT
DIGUNAKAN RUMAH POMPA DENGAN
INTERKONEKSI ANTAR RUMAH POMPA YANG
BERADA DI SEPANJANG ALIRAN KALI DAS
METODOLOGI TEKNIS

 ANALISA HIDROLOGI
 ANALISA AREAL RAINFALL (STASIUN DAS)
 RATA-RATA
 PENGOLAHAN DATA CURAH HUJAN 10 TAHUN TERAKHIR
 CURAH HUJAN RANCANGAN
 MENCARI JAM MAKSIMUM HUJAN HIDROGRAF SATUAN
SYNTETIC
DEBIT BANJIR
RANCANGAN

 METODE RASIONAL
 KEMIRINGAN LAHAN 0.0003
 CATCHMENT AREA TIAP
SALURAN
 DATA SDMP
PERTUMBUHAN
PENDUDUK

 JUMLAH PENDUDUK
KECAMATAN WILAYAH STUDI
 PERAMALAN GEOMETRIS
 DEBIT AIR KOTOR
ANALISA HIDROLIKA

 KAPASITAS PENGALIRAN
Kala Ulang 5, 10, tahun
 KAPASITAS SALURAN
 BENTUK SALURAN
SOLUSI YANG DITAWARKAN

 RENOVASI UKURAN SALURAN


 RENOVASI SISTEM SALURAN
 PENGUBAHAN FUNGSI DAN JENIS
SALURAN
 PENAMBAHAN SALURAN
 POMPA
 BOZEM
 DLL
ALIRAN SERAGAM

 Jika
kecepatan aliran pada suatu
waktu tertentu tidak berubah
sepanjang saluran yang ditinjau
 Jika kecepatan aliran tertentu
berubah karena jarak, maka
alirannya disebut tidak seragam.
ALIRAN SUBKRITIS, KRITIS, DAN
SUPERKRITIS
 KRITIS :
Kecepatan aliran = Kecepatan gelombang gravitasi

 SUB KRITIS:
Kecepatan aliran < Kecepatan Kritis

 SUPER KRITIS :
Kecepatan aliran > Kecepatan Kritis
RUMUS KECEPATAN ALIRAN CHEZY

 V = C √RS
V = Kecepatan rata-rata m/detik
S = kemiringan dasar saluran
C = Faktor tahanan aliran yg disebut koefisien Chezy
Berikut ini beberapa rumus untuk menentukan koefisian chezy:
1) Bazin
C= 87/ (1+ ∂/ √R)
c = koefisien chezy
∂ = berat jenis fluida
R = jari-jari hidraulis
2. MANNING (1889)
 Robert Manning mengemukakan rumus yang terkenal
 V= 1/n x R2/3 x S1/2
 dimana n dikenal sebagai koefisien kekasaran manning
 Dari kedua rumus kecepatan chezy dan manning dapat
ditarik suatu korelasi antara koefisien chezy dan
koefisien manning sbb:
 C=
C = koefisien chezy
n = harga koefisien kekasaran manning
R = Jari-jari hidrolis
KEDALAMAN KRITIS
 Energi Spesifik = tinggi tenaga pd sembarang tampang dikur dr dasar sal.
ditinjau dr pnp mlintang debit per satuan lebar

 Energi minimum dinamakan kedalaman kritis (hc), diperoleh persamaan


sebagai berikut:

 E min3/2 hc
GORONG-GORONG

 Gorong-gorong adalah bangunan yang dipakai untuk membawa


aliran air (saluran irigasi atau pembuang) melewati bawah jalan
air lainnya (biasanya saluran), di bawah jalan, atau jalan kereta
api. Gorong-gorong juga digunakan sebagai jembatan ukuran
kecil, digunakan untuk mengalirkan sungai kecil atau sebagai
bagian drainase ataupun selokan jalan.
FUNGSI GORONG-GORONG

 Mengalirkan air dari sisi jalan ke sisi lainnya.


Untuk itu disainnya harus juga
mempertimbangkan faktor hidrolis dan struktur
supaya gorong-gorong dapat berfungsi
mengalirkan air dan mempunyai daya dukung
terhadap beban lalu lintas dan timbunan tanah.
 Sebagai jalan penghubung atau jembatan
 Perhitungan Hidrolis Gorong-gorong
Diketahui data dari denah gorong-gorong
berikut ini:
Debit (Q) = 4,40

CONTOH PERHITUNGAN
GORONG-GORONG
 Kehilangan energi akibat gesekan dapat dihitung dengan rumus :

Dimana;
Hf = Kehilangan energi akibat gesekan dinding dan dasar saluran
V = Kecepatan aliran (m/dt)
L = Panjang gorong-gorong (13,30 m)
K = Koefisien kekasaran strickler (K=70)
R = Jari-jari hidrolis (m)
Luas penampang basah gorong-gorong (A) = 2,50*0,90 = 2,275 m 2
Keliling basah gorong-gorong (P) = 2,50 + 2*0,90 = 4,32 m
Jari-jari hidrolis (R) = A/O = 2,275/4,32 = 0,527 m
Kecepatan aliran didalam gorong-gorong (V) = Q/A = 4,4/2,275 = 1,93
m/dt
Kehilangan energi :
• Luas Basah dengan rumus b.h =0.528x0.64=0.338 m2
• Keliling basah dengan rumus b+2h= 0.528+2x0.64 = 1,8m

• Jari-jari hidrolis : R = F/P = 0,338 / 1,8 = 0,19


• Kecepatan aliran pada gorong-gorong :
V = Q gorong-gorong / F = 1,0/0,338 =2,958 m/detik
• Kemiringan gorong-gorong,
LATIHAN
Tentukan kemiringan gorong-gorong bila :

Q= 1.7 m3/det
b = 0.75 m
h= 0.9 m
3. Aliran seragam subkritis mempunyai kedalaman 5 meter,
mengalir pada saluran persegi dengan lebar 10 meter.
angka kekasaran manning n= 0.015 dan kemiringan
dasar saluran 1/1000
a. hitung peninggian dasar saluran supaya terjadi aliran
kritis?

..
POMPA

 Daerah yang tidak dapat dilayani oleh drainase


sistem gravitasi dinamakan daerah drainase interior.
maka perlu dilengkapi dengan stasiun pompa
 Dapat mengeluarkn air dari kolam penampung
banjir maupun langsung dari saluran drainase pada
saat air tidak dapat mengalir secara gravitasi
POMPA TURBO
 Pompa yang berdasarkan arah aliran fluida melewati roda
putar atau sudut-sudut pompa. ada 3 kelompok:
1. Pompa Sentrifugal
2. Pompa aliran campuran (mixed flow pump) atau pompa
ulir (scew pump)
3. Pompa aksial
RUMUS KECEPATAN SPESIFIK

RUMUS BESARNYA TENAGA POMPA


SUMUR
RESAPAN
 Yang perlu diperhatikan bahwa untuk keamanan resapan perlu dilengkapi
dengan dinding (gambar)
 Bahan-bahan yang diperlukan
1. Saluran pemasukan / pengeluaran dapat menggunakan pipa besi, pipa
paralon, buis beton, tanah liat, atau dari pasangan batu
2. Dinding sumur dapat menggunakan anyaman bambu, drum bekas, tangki
fiberglass, pasangan batu-bata
3. Dasar sumur dan sela-sela antara galian tanah dan dinding tempat air
meresap dapat diisi dengan ijuk atau kerikil
 PERSYARATAN
1. Bebas Pencemaran Limbah
2. Air yang masuk adalah air hujan
TUGAS KELOMPOK

 CARILAH ARTIKEL / JURNAL PENELITIAN DRAINASE PERKOTAAN


 DATA YANG DIPERLUKAN:
1. TATA GUNA LAHAN (PETA JIKA ADA)
2. SKEMA SALURAN DRAINASE
3. LINGKUP DAS/PETA JIKA ADA (KEJELASAN POSISI OUTLET SUNGAI,
SALURAN PRIMER)
4. WILAYAH ADMINISTRASI STUDI (Kecamatan untuk disesuaikan dengan Stasiun
Hujan).
5. DATA HIDROLOGI (DATA HUJAN DAN STASIUN HUJAN)
 CARILAH ARTIKEL YANG MEMBAHAS LINGKUP DRAINASE TERSEBUT
SECARA LENGKAP
 BUATLAH MAKALAH DARI ARTIKEL TERSEBUT YANG TERSUSUN DARI
(Bab 1 Pendahuluan, Bab 2 Landasan Teori, Bab 3 Metodologi, Bab 4 Pembahasan,
Bab 5 Kesimpulan)
 BUATLAH JUGA DALAM BENTUK POWERPOINT UNTUK
TABEL SURVEY SALURAN
No Saluran Lebar Tinggi Panjang Bahan Situasi Lahan C
dinding
1 Sekunder a Utara
Timur
Barat
Selatan
2 Sekunder b Utara
Timur
Barat
Selatan
3 Tersier a Utara
Timur
Barat
Selatan
4 Tersier b
5 Tersier c

Anda mungkin juga menyukai