Anda di halaman 1dari 16

UROSEPSIS

OLEH : DIANA RHISMAWATI D, SP. KMB


Definisi

Urosepsis adalah infeksi sistemik yang berasal dari


fokus infeksi di traktus urinarius sehingga
menyebabkan bakteremia dan syok septik
Urosepsis adalah infeksi yang disebabkan oleh
infeksi saluran kemih yang lebih sering terjadi pada
wanita dibandingkan dengan laki-laki.
Etiologi Urosepsis
 Penyebab infeksi primer di
traktus urinasius yaitu
golongan bakteri Coliformgram
Negatif seperti Eschericia Coli
(50%) , Proteus spp (15%) ,
Klebsiella dan Enterobacter
(15% ) , dan Pseudomonas
Aeruginosa (5%) .

 Bakteri gram positif (15%)


seperti spesies Streptococcus,
Staphylococcus dan
Pneumococcus.
Manifestasi Klinis Urosepsis
Tanda dan gejala ISK bagian bawah(sistitis)
 Nyeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih
 Spasme pada area kandung kemih dan suprapubis
 Hematuria
 Nyeri punggung dapat terjadi
 Kelemahan

Tanda dan gejala ISK bagian atas (pielonefritis)


 Demam
 Menggigil
 Nyeri panggul dan pinggang
 Nyeri ketika berkemih
 Malaise
 Pusing
 Mual dan muntah
Klasifikasi Urosepsis

 Kriteria I:
 Bukti bakteremia atau kecurigaan klinis sepsis.

 Kriteria II:
Sistemic Inflamatory Response Syndrome ( SIRS ), ditandai:
 Suhu tubuh ≥ 38 ° C atau ≤ 36 ° C.
 Takikardia ≥ 90 X/m.
 Takipnea ≥ 20 X/m.
 Leukosit ≥ 12000 uL atau ≤ 4000 uL.

 Kriteria III:
Multiple Organ Dysfunction Syndrome ( MODS ), ditandai:
 Tekanan darah ≤ 90/70 mmHg..
 Produksi urin < 0,5 mL.
 Paru PaO2 ≤ 75 mmHg ( ruang untuk bernapas udara).
 Trombosit <150000 sel/mm3.
Patoflow
Lanjutan Patoflow
Lanjutan Patoflow
Pemeriksaan Penunjang Urosepsis

 Urine dan tes darah


 Sinar X
 USG
 CT-Scan
 Laboratorium (indikasi
sepsis)
Komplikasi Urosepsis

 ARDS.
 Koagulasi intravascular diseminata.
 Acute renal failure
 Perdarahan usus.
 Gagal hati.
 Disfungsi sistem saraf pusat.
 Gagal jantung.
 Kematian.
Penatalaksanaan Urosepsis

Penanganan penderita urosepsis harus cepat dan adekuat.


Pada prinsipnya penanganan terdiri dari:
Penanganan gawat (syok), resusitasi ABC
Pemberian antibiotika
Resusitasi cairan dan elektrolit
Tindakan definitif (penyebab urologik)
Pengkajian

Indentitas klien
Riwayat penyakit
Riwayat Penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan diagnostik
Jika sudah menyebabkan ancaman terhadap kehidupan maka
pasien harus dibawa ke ICU, adapun indikasinya sebagai
berikut:

Penurunan fungsi ginjal


Penurunan fungsi jantung
Hypoksia
Asidosis
Gangguan pembekuan
Acute respiratory distress syndrome (ards) – tanda cardinal
oedema pulmonal
Masalah Keperawatan

1. Infeksi b.d proses inflamasi.


2. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi dan
peningkatan metabolisme.
3. Gangguan Perfusi Jaringan berhubungan dengan afinitas
Hb oksigen.
4. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan takipnea.
Intervensi keperawatan DK 1

Pantau tanda dan gejala infeksi.


Observasi faktor yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
Pantau hasil labolatorium.
Amati penampilan personal hygiene untuk perlindungan terhadap
infeksi.
Bersihkan lingkungan dengan benar setelah dipergunakan pasien .
Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat.
Batasi jumlah pengunjung.
Ikuti protocol institusi untuk melaporkan suspek infeksi atau kultur
positif.
Berikan terapi antibiotic bila diperlukan.
Edukasi:
Instruksikan untuk menjaga personal hygiene untuk melindungi tubuh
terhadap infeksi.
Intervensi Keperawatan DK 2

Monitor suhu tubuh.


Monitor tekanan darah, frekuensi permapasan dan
denyut nadi.
Monitor intake dan output setiap 8 jam.
Anjurkan banyak minum bila tidak ada kontraindikasi.
Berikan kompres hangat.
Anjurkan klien menggunakan pakaian yang tipis dan
menyerap keringat.
Pantau status hidrasi klien.
Berikan obat antipiretik jika perlu.

Anda mungkin juga menyukai