Anda di halaman 1dari 11

ORGANISASI DAN

TEKNOLOGI INFORMASI

KELOMPOK 1
NAMA : HENDRA YUSVA PRATAMA (15.01.024)
SITI ZULAIHA (15.01.016)
DODY HERIANSYAH (13.01.124)
Dua Perspektif Sistem Organisasi
• Perspektif Dalam Teori Organisasi dan Manajemen

          Beberapa pendekatan perspektif yang berbeda satu sama lain bisa dipergunkan untuk
menganalisis teori atau konsep organisasi. Pendekatan perspektif dipergunkan untuk
memahami bahwa mempelajari teori organisasi tidak hanya cukup menggunkan a single dan
unified models dari tatanan suatu organisasi. Akan tetapi banyak pendekatan dan cara yang
berbeda yang bisa dipakai. Istilah perspektif dipakai sebagai konsep Umbrella dimana kita
bisa memakai berbagai pandangan yang relevan. Istilah perspektif dipergunakan untuk
memperjelas pengelompokan atau pembagian teori-teori organisasi yang sejalan atau
paling tidak yang berkembang pada kurun waktu yang sama. Pada aslinya konsep perspektif
ini dipergunakan dalam manajemen, akan tetapi inti pembahasannya dipergunakan pula
untuk teori organisasi.

Menurut Huse dan Bowditch (1973) ada 3 golongan aliran perspektif ini :
    (1) Perspektif I
    (2) Perspektif II
    (3) Perspektif III
PERSPEKTIF MENURUT EUGENE HAAS dan THOMAS E DRABEK

        Suatu variasi yang amat luas tentang formulasi teori organisasi telah dibangun untuk
menjelaskan tentang apa dan bagaimana perilaku organisasi ini pada umumnya dalam dunia
nyata (praktika). Bangunan konsep itu telah dimulai dari yg sifatnya (perspektif) klasik
sampai yang tergolong modern. Eugene Haas dan Thomas Drabek berpendapat tentang
konsep perspektif antara lain:
(1) Rational Perspective
(2) Clasical Perspective
(3) Human relations perpective
(4) Natural system Perspective
(5) Conflict perspective
6) Exchange perspective
7) Technology perspektive
8) Open system perspective
Sociotechnical perspective

Menurut Mumford (1999) pandangan sosio-teknis tidak dapat dilepaskan dari kajian-
kajian tentang situasi di tempat kerja (work study) yang sudah berkembang sebelum ada
penggunaan komputer dalam organisasi. Pada awalnya, kajian tentang kerja ini bertujuan
untuk mencapai efisiensi dan rasionalisasi dalam kerangka industri yang bersifat massal
(misalnya, pabrik kain tenun, industri elektronika, pabrik makanan). Di masa lampau, kajian
tentang kerja ini berkonsentrasi pada penggunaan mesin seefisien mungkin, dan akhirnya
seringkali terlalu ‘memihak’ kepada pemilik industri.
• Cherns (1976) mengembangkan prinsip-prinsip disain organisasi yang
mengoperasionalkan konsep-konsep dalam teori sistem sosio-teknis. Menurutnya 
prinsip ini dapat digunakan sebagai panduan saja (checklist), bukan sebagai cetakbiru
(blueprint) untuk para ditaati dengan harga mati oleh para disainer. Lima prinsip
terpenting di antaranya sebagai berikut: 
1. Kompatibilitas (compatibility)
2. Spesifikasi Kritis Minimal (Minimal Critical Specification)
3. Kriteria Sosio-Teknis (The Socio-Technical Criterion)
4. Mendukung Kesepakatan  (Support Congruence)
5. Disain dan Nilai Kemanusiaan (Design and Human Values)
Structural perspective

• Sosiolog Robert Park dari Universitas Chicago memandang bahwa masyarakat


mengorganisasikan, mengintegrasikan, dan mengarahkan kekuatan-kekuatan individu-
individu ke dalam berbagai macam peran (roles). Melalui peran inilah kita menjadi tahu
siapa diri kita. Kita adalah seorang anak, orang tua, guru, mahasiswa, laki-laki, perempuan,
Islam, Kristen. Konsep kita tentang diri kita tergantung pada peran yang kita lakukan
dalam masyarakat. Beberapa teori yang melandasi persektif strukturan adalah Teori Peran
(Role Theory), Teori Pernyataan - Harapan (Expectation-States Theory), dan
Posmodernisme (Postmodernism)
Teori Peran (Role Theory)
Walau Park menjelaskan dampak masyarakat atas perilaku kita dalam
hubungannya dengan peran, namun jauh sebelumnya Robert Linton
(1936), seorang antropolog, telah mengembangkan Teori Peran.
Teori Pernyataan Harapan (Expectation-States Theory)
Teori ini diperkenalkan oleh Joseph Berger dan rekan-rekannya di
Universitas Stanford pada tahun 1972. Jika pada teori peran lebih mengkaji
pada skala makro, yaitu peran yang ditetapkan oleh masyarakat, maka
pada teori ini berfokus pada kelompok kerja yang lebih kecil lagi.
Posmodernisme (Postmodernism)
Baik teori peran maupun teori pernyataan-harapan, keduanya
menjelaskan perilaku sosial dalam kaitannya dengan harapan peran dalam
masyarakat kontemporer. Beberapa psikolog lainnya justru melangkah
lebih jauh lagi.
Pengaruh peranan teknologi informasi
Saat ini, teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu jenis dari bentuk teknologi
yang berkembang dengan sangat pesat. Melalui fitur andalannya yaitu internet, saat ini
teknologi komunikasi dan informasi seperti merupakan salah satu jenis teknologi yang
menduduki peringkat teratas, baik dari sisi positif, negatif, hingga penggunaannya.
Dampak Positif :
1. Mempercepat arus informasi
2. Mempermudah akses terhadap informasi terbaru
3. Media sosial
4. Membantu individu dalam mencari informasi
5. Media hiburan
6. Mepermudah komunikasi dengan individu lainnya yang jauh
7. Sharing dan berbagi file
8. Memiliki banyak dampak positif dalam dunia pendidikan
9. Membantu menyelesaikan masalah dengan mudah
10. Sebagai lokasi untuk bisnis jual beli
Dampak Negatif
1. Individu menjadi malas untuk bersosialisasi secara fisik
2. Meningkatnya penipuan dan juga kejahatan cyber
3. Cyber Bullying
4. Konten negative yang berkembang pesat
5. Fitnah dan juga pencemaran nama baik secara luas
6. Menjauhkan yang dekat
7. Mengabaikan tugas dan juga pekerjaan
8. Mebuang-buang waktu untuk hal yang tidak berguna
9. Menurunnya prestasi belajar dan juga kemampuan bekerja seseorang
TERIMA KASIH☺

Anda mungkin juga menyukai