Anda di halaman 1dari 45

EMBRIOLOGI DAN

HISTOLOGI

Kode MK: 1730720


• Agung Budiantoro, M.Si.
• Nurul Suwartiningsih, M.Sc.
• Haris Setiawan, M.Sc.
Apa yang anda ketahui tentang embriologi dan histologi ??
STRUKTUR, PERKEMBANGAN, dan
FUNGSI hewan

ANATOMI HISTOLOGI EMBRIOLOGI FISIOLOGI

skill
MIKROTEKNIK

BIDANG ILMU PENUNJANG :


RESEARCH/PENELITIAN
HISTOPATOLOGI, TERATOLOGI,
IMUNOLOGI, SEROLOGI, DLL
A. Capaian Pembelajaran Mata
Kuliah
1. Sikap
a. Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religius.
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasakan agama, moral dan etika.
2. Pengetahuan
Menguasai konsep teoritis biologi sel dan molekul; biologi
organisma; ekologi dan evolusi.
3. Keterampilan Umum
Menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif
dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan dan/atau teknologi sesuai dengan bidang
keahliannya.
4. Keterampilan Khusus
Mampu memecahkan masalah iptek di bidang pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya hayati melalu prinsip-prinsip
pengorganisasian sistematika, memprediksi, menganalisis data
informasi dan bahan hayati sera memodulasi struktur dan fungsi
sel (organizing principle, predicting, anlyzing and modulating),
serta penerapan teknologi relevan..
B. Deskripsi singkat mata kuliah
Matakuliah ini mempelajari tentang:
Konsep-konsep histologi
Empat jaringan dasar hewan: epitel, ikat, otot, saraf
Embriologi
Testis, ovarium
Fertilisasi
Perkembangan embrio setelah segmentasi pada hewan tingkat tinggi (Vertebrata).
C. Matakuliah Prasayarat
Struktur Perkembangan Hewan, sehingga memiliki pemahaman tentang:
Konsep sel
Anatomi perbandingan dari hewan multiseluler tingkatan paling rendah (Porifera)
sampai hewan dengan tingkatan level taksonomi paling tinggi (Mammalia).
D. Team Teaching
Koordinator : Agung Budiantoro, S.Si, M.Si.
Anggota : Nurul Suwartiningsih, M.Sc. Dan Haris Setiawan, M.Sc.
E. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1 : Pengantar histologi dan Embriologi -
Pertemuan 2 : Jaringan epitel Histologi
Pertemuan 3 : Jaringan ikat
Pertemuan 4 : Jaringan ikat
Pertemuan 5 : Jaringan otot
Pertemuan 6 : Jaringan saraf
Pertemuan 7 : Jaringan organ pencernaan dan pernapasan
Pertemuan 8 : Gametogenesis (pria/jantan) Embriologi
Pertemuan 9 : Gametogenesis (wanita/betina)
Pertemuan 10 : Embriologi/Fase Pembelahan Embrio
Pertemuan 11 : Fertilisasi (tugas Presentasi)
Pertemuan 12 : Perkembangan Embrionik (tugas Presentasi)
Pertemuan 13 : Perkembangan Embrionik (tugas Presentasi)
Pertemuan 14 : Perkembangan Embrionik (tugas Presentasi)
F. Referensi
• Dellmann, H. D. dan Brown, E. M. 1989. Buku Teks
Histologi Veteriner Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia (UI-Press).
• Junqueira, L.C., Carneiro, J. dan Kelley, R.O. 1998.
Histologi Dasar, alih bahasa dr. Jan Tambayong.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
• Sumarmin, R. 2016. Perkembangan Hewan. Jakarta
: Kencana
• Campbel, N.A., 2004. Biologi Jilid 3. Jakarta :
Erlangga
• Sadler, T.W. 2012. Embriologi Kedokteran
Langman. Jakarta : EGC
G. Bentuk Penilaian
• Tes tertulis : pilihan ganda/benar-salah/esai
• Nontes : performa/produk/portofolio/keaktifan

H. Komponen Evaluasi (CP)


Aspek Penilaian Persentase
Penugasan 20%
Kehadiran 10%
Ujian Tengah Semester 35%
Ujian Akhir Semester 35%
Total 100%
I. Kriteria Penilaian/ Kriteria
Kelulusan
Nilai Angka Nilai Huruf Nilai Numerik
80.00 - 100.00 A 4.00
76.25 - 79.99 A- 3.67
68.75 - 76.24 B+ 3.33
65.00 - 68.74 B 3.00
62.50 - 64.99 B- 2.67
57.50 - 62.49 C+ 2.33
55.00 - 57.49 C 2.00
51.25 - 54.99 C- 1.67
43.75 - 51.24 D+ 1.33
40.00 - 43.74 D 1.00
0.00 - 39.99 E 0.00
SEMESTER 2 SEMESTER 3
HISTOLOGI

EMPAT JARINGAN
DASAR

ANATOMI
AVERTEBRATA EMBRIOLOGI

ANATOMI OVARIUM, TESTIS


VERTEBRATA

ANATOMI FERTILISASI
MANUSIA
PERKEMBANGAN
ZIGOT
BAB I
PENGANTAR HISTOLOGI

telaah

peran sejarah

histologi

metode alat
Apa yang Anda pikirkan ketika
mendengar kata histologi?
I. PENGANTAR HISTOLOGI
A. Telaah C. Alat
1. Definisi histologi 1. Mikroskop cahaya
2. Ruang lingkup histologi 2. Mikroskop elektron

3. Organisasi sel, jaringan,


organ, dan sistem organ D. Metode
3. Pengamatan jaringan hidup
4. Pengamatan jaringan mati
B. Sejarah
4. Marcello Malphigi
E. Peran
5. Robert Hooke 5. Patologi
6. Antonie Van Leeuwenhoek 6. Farmakologi
7. Bichat 7. Embriologi
8. A.F.J.K. Mayer 8. Fisiologi
I. PENGANTAR HISTOLOGI-
A. Telaah
1. Definisi histologi

Dari bahasa Yunani “histos” dan “logia”/ “logos”.


Histos: jaringan
Logia : ilmu
Logos : mempelajari

Histologi: ilmu yang mempelajari jaringan


I. PENGANTAR HISTOLOGI-
A. Telaah
2. Ruang lingkup histologi

Yang dipelajari: sel, jaringan, organ, sistem organ.

Sitologi : mempelajari sel


Histologi umum : mempelajari jaringan
Histologi khusus : mempelajari struktur organ
PENGANTAR HISTOLOGI
3. Organisasi sel, jaringan, organ, dan sistem organ
I. PENGANTAR HISTOLOGI- A. Telaah
3. Organisasi sel, jaringan, organ, dan sistem organ
a. Sel

1) Definisi sel 3) Pengamatan sel


Sel: unit struktural dan fungsional a) Mikroskop cahaya
terkecil makhluk hidup. b) Mikroskop elektron

2) Sejarah penemuan sel 4) Variasi sel


a) Robert Hooke c) Berdasarkan bentuk
b) Antonie Van Leeuwenhoek d) Berdasarkan ukuran
c) M. Schleiden dan T. Schwann e) Berdasarkan jumlah
I. PENGANTAR HISTOLOGI- A. Telaah
3. Organisasi sel, jaringan, organ, dan sistem organ
a. Sel

2) Sejarah penemuan sel


a) Robert Hooke (1665)
Dengan mikroskop sederhana melihat bagian tumbuhan (gabus
tutup botol) terdiri atas kamar-kamar kecil  sel.

b) Antonie Van Leeuwenhoek (1674)


Pertamakali melihat sel hidup dari Spirogyra dan bakteri
menggunakan mikroskop  mikrobiologi.

c) M. Schleiden dan T. Schwann (1839)


Sel adalah unit dasar kehidupan, setiap makhluk tersusun atas
sel  teori sel.
I. PENGANTAR HISTOLOGI- A. Telaah
3. Organisasi sel, jaringan, organ, dan sistem organ
a. Sel

3) Pengamatan sel
Diameter sel antara 0,1 – 100 mikrometer (1 μm = 1 x 10-6 m).

a) Mikrosop cahaya
(Hans dan Zacharias Jansen, 1590)
Cahaya sebagai pemantul bayangan obyek.
Perbesaran hingga 1.000 x.

b) Mikroskop Elektron
(Knoll dan Ruska, 1932)
Elektron sebagai pemantul banyangan obyek.
Perbesaran hingga 2.000.000 x.
.
I. PENGANTAR HISTOLOGI- A. Telaah
3. Organisasi sel, jaringan, organ, dan sistem organ
a. Sel

4) Variasi sel
a) Berdasarkan bentuk
I. PENGANTAR HISTOLOGI- A. Telaah
3. Organisasi sel, jaringan, organ, dan sistem organ
a. Sel

4) Variasi sel
b) Berdasarkan ukuran

Sel terkecil :
Mycoplasma (Pleura pneumonia Like Organism/ PPLO)
Bakteri terkecil
Ukuran 0,1 μm

Sel terbesar:
Ovum
Ovum Ostrich (burung unta)
Diameter hingga 15 cm
I. PENGANTAR HISTOLOGI- A. Telaah
3. Organisasi sel, jaringan, organ, dan sistem organ
a. Sel

4) Variasi sel
c) Berdasarkan jumlah

Uniselular/ monoselular :
Satu sel
Contoh: bakteri, protozoa, ganggang
renik, jamur renik.

Multiselular:
Banyak sel
Sederhana: alga, jamur, porifera,
coelenterata.
Kompleks: Cacing, Mollusca,
Arthropoda, Echinodermata, Chordata.
I. PENGANTAR HISTOLOGI- A. Telaah
3. Organisasi sel, jaringan, organ, dan sistem organ

b. Jaringan

1) Definisi
Sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama.

2) Macam (4 dasar jaringan hewan)


a)Jaringan epitel
b)Jaringan ikat
c)Jaringan otot
d)Jaringan saraf

3) Contoh
Kumpulan sel-sel otot membentuk jaringan otot.
I. PENGANTAR HISTOLOGI- A. Telaah
3. Organisasi sel, jaringan, organ, dan sistem organ

c. Organ
1) Definisi
Sekelompok jaringan
yang bekerjasama
membentuk fungsi
khusus dalam tubuh.

2) Contoh
I. PENGANTAR HISTOLOGI- A. Telaah
3. Organisasi sel, jaringan, organ, dan sistem organ

d. Sistem Organ
1) Definisi
Kerjasama berbagai organ dalam menjalankan
fungsi tubuh tertentu.
2) Contoh
I. PENGANTAR HISTOLOGI-
B. Sejarah
1. Marcello Malphigi (1628-1694)
struktur histologik, contoh badan Malpighi ginjal.

2. Robert Hooke (1665)


Dengan mikroskop sederhana melihat bagian tumbuhan
(gabus tutup botol) terdiri atas kamar-kamar kecil  sel.

3. Antonie Van Leeuwenhoek (1673-1716)


Pertamakali melihat sel hidup dari Spirogyra dan bakteri
menggunakan mikroskop  mikrobiologi.
I. PENGANTAR HISTOLOGI-
B. Sejarah
4. Bichat (1771-1802)
Memberi nama “tissu” (Perancis)  konsep jaringan.

5. A.F.J.K. Mayer (1819)


Ahli mikroskop pertama yang memberi istilah “histologi”.

Histologi berkembang bersama dengan berkembangnya


mikroskop.
I. PENGANTAR HISTOLOGI-
C. Alat
1. Mikroskop cahaya
a. Mikroskop cahaya biasa
b. Mikroskop medan gelap
c. Mikroskop fase kontras
d. Mikroskop fluoresen
e. Mikroskop polarisasi

2. Mikroskop elektron
f. Transmission Electron Microscope (TEM)
g. Scanning Electron Microscope (SEM)
Interpretasi gambaran mikroskopis
I. PENGANTAR HISTOLOGI-
D. Metode
1. Pengamatan jaringan hidup
a. Cara transiluminasi
 Transiluminasi dengan mikroskopik langsung.
Contoh: selaput jari katak kecil.

b. Metode transparent chamber


 Menggunakan suatu ruang transparan.
Contoh: tranplantasi sel-sel tumor.

c. Penggunaaan kamera okuli anterior


I. PENGANTAR HISTOLOGI-
D. Metode
1. Pengamatan jaringan mati/ dimatikan
a. Metode irisan
b. Metode squash
c. Metode rentang
d. Metode apus
e. Metode whole mount
f. Metode parafin
g. Metode gosok
h. Metode supravital
i. Metode celloidin
j. Metode beku
I. PENGANTAR HISTOLOGI-
D. Metode
Pewarnaan
a. Pewarnaan Hematoxylin-Eosin (HE)
b. Pewarnaan Periodic Acid Schiff (PAS)
c. Pewarnaan Methylen Blue (MB)
d. Pewarnaan Malory Azan (MA)
e. Pewarnaan Safranin
f. Pewarnaan Ag impregnasi
g. Pewarnaan Emas Cajal
I. PENGANTAR HISTOLOGI-
D. Metode
Pewarnaan Hematoxylin Eosin (HE)
• Warna biru hematoksilin, bersifat basa, akan berikatan
dengan inti sel yang bersifat asam
• Warna merah eosin, bersifat asam , akan berikatan dengan
sitoplasma yang bersifat basa atau asam sehingga
memberi warna biru atau merah.
• Sitoplasma berwarna biru kalau sel sedang aktif, dan
berwarna merah kalau sel sedang inaktif.
I. PENGANTAR HISTOLOGI-
E. Peran
1. Patologi
Meneliti penyakit misalnya macam-macam tumor, pengaruh patogen
terhadap sel/ jaringan (mikrobiologi, parasitologi).

2. Farmakologi
Pegaruh obat dalam sel/ jaringan.

3. Embriologi
Dapat mengikuti perkembangan jaringan dalam membentuk organ di
dalam tubuh embrio.

4. Fisiologi
Kegiatan sel.
thank you

Anda mungkin juga menyukai