• KARDIOGENIK
• NON KARDIOGENIK
KARDIOGENIK
• Anamnesis.
• Gambaran klinik.
• Pemeriksaan penunjang.
Gambaran klinik
• Takipneu, orthopneu.
• Keringat.
• Batuk dengan sputum merah
• Rhonki basah kasar, krepitasi
• S3 gallop
• Tekanan darah meningkat
Pemeriksaan penunjang
• Foto thorax
• EKG
• Analisa gas darah
• Swan-Ganz kateter untuk mengukur
“Pulmonary artery wedge pressure”
dan “Pulmonary artery diastolic pressure”.
Echocardiography
• Menilai fungsi ventrikel kiri.
• Menilai adanya iskemia dan infark miokard.
• Ventricular septal rupture.
• Valvular heart disease.
• Infective endocarditis.
• Congenital Heart disease.
• Cardiomyopathies and Pericardial Effusion
• Disease of the Aorta.
Penatalaksanaan
• Timbulnya edema paru dapat sedemikian
cepatnya dan mengancam hidup penderita,
sehingga diperlukan tindakan cepat, tepat dan
sedini mungkin.
• Tujuan pokok :
A. Kurangi akumulasi cairan
B. Pertukaran gas harus diperbaiki
C. Setiap faktor pencetus harus dikenal
dan di berantas.
Tindakan/Pengobatan
• Posisi : Semi Upright position.
• Oksigen : 4-6 ltr/menit
• Morfin : 5-10 mg IV.
• Diuretik : Furosemide 40-160 mg
• Vasodilator : nitrogliserin 0,4-0,6 mg
SL, isosorbit dinitrat 5-15 mg SL atau 10-
40 mg oral, 50-100 ug/kg/jam)
• Digitalis, dopamine dan dobutamine.
Edema paru krn bahan toksik
• Biasanya karena bahan inhalasi
• Terjadi kerusakan epithelium pulmoner
yang diikuti eksudasi kedalam alveoli
• Overdosis morphine juga merupakan
penyebab yang sering menyebabkan
edema paru.
Gambaran klinik