Anda di halaman 1dari 25

EDEMA PARU AKUT

Tekanan hidrostatik pada kapiler


paru
Normal 7-12 mmHg pada saat istirahat
Jika tekanan ini melebihi tekanan onkotik plasma
(normal 25-30 mmHg) --- terjadi transudasi cairan
dari kapiler pulmuner. Edema paru akan terjadi bila
kecepatan transudasi melebihi kecepatan aliran
limfatik dari jaringan
EDEMA PARU

• KARDIOGENIK

• NON KARDIOGENIK
KARDIOGENIK

• INFARK MIOKARD AKUT


• HIPERTENSI
• PENYAKIT KATUP JANTUNG
• KARDIOMIOPATI
NON KARDIOGENIK
• INHALASI BAHAN TOKSIK
• UREMIA
• ADULT RESPIRATORY DISTRESS
SYNDROME
• HIPOALBUMINEMI
• INFUS YANG BERLEBIHAN
• PENURUNAN TEKANAN NEGATIF INTERS-
TITIEL PARU DENGAN CEPAT (MISALNYA
PENGELUARAN CAIRAN PLEURA DENGAN
CEPAT).
Faktor-faktor yang memegang
peranan penting terjadinya
edema paru akut

• Meningkatnya tekanan kapiler paru


• Meningkatnya permeabilitas kapiler paru.
• Menurunnya tekanan osmotik plasma
• Kegagalan pengaliran limfe paru.
Faktor terpenting

• Kardial ----> peningkatan tekanan kapiler


paru.
• Non Kardial -- perubahan permeabilitas
membran kapiler paru
Edema paru kardial
• Karena ventrikel kiri tidak dapat
memompakan stroke volume yang normal
 tekanan diastolik dalam ventrikel kiri
meningkat  tekanan
dalam atrium kiri meningkat dan vena-
vena pulmonalis meningkat pula.
Diagnosis

• Anamnesis.
• Gambaran klinik.
• Pemeriksaan penunjang.
Gambaran klinik
• Takipneu, orthopneu.
• Keringat.
• Batuk dengan sputum merah
• Rhonki basah kasar, krepitasi
• S3 gallop
• Tekanan darah meningkat
Pemeriksaan penunjang
• Foto thorax
• EKG
• Analisa gas darah
• Swan-Ganz kateter untuk mengukur
“Pulmonary artery wedge pressure”
dan “Pulmonary artery diastolic pressure”.
Echocardiography
• Menilai fungsi ventrikel kiri.
• Menilai adanya iskemia dan infark miokard.
• Ventricular septal rupture.
• Valvular heart disease.
• Infective endocarditis.
• Congenital Heart disease.
• Cardiomyopathies and Pericardial Effusion
• Disease of the Aorta.
Penatalaksanaan
• Timbulnya edema paru dapat sedemikian
cepatnya dan mengancam hidup penderita,
sehingga diperlukan tindakan cepat, tepat dan
sedini mungkin.
• Tujuan pokok :
A. Kurangi akumulasi cairan
B. Pertukaran gas harus diperbaiki
C. Setiap faktor pencetus harus dikenal
dan di berantas.
Tindakan/Pengobatan
• Posisi : Semi Upright position.
• Oksigen : 4-6 ltr/menit
• Morfin : 5-10 mg IV.
• Diuretik : Furosemide 40-160 mg
• Vasodilator : nitrogliserin 0,4-0,6 mg
SL, isosorbit dinitrat 5-15 mg SL atau 10-
40 mg oral, 50-100 ug/kg/jam)
• Digitalis, dopamine dan dobutamine.
Edema paru krn bahan toksik
• Biasanya karena bahan inhalasi
• Terjadi kerusakan epithelium pulmoner
yang diikuti eksudasi kedalam alveoli
• Overdosis morphine juga merupakan
penyebab yang sering menyebabkan
edema paru.
Gambaran klinik

• Dyspneu, ronkhi pada basal atau kedua


paru, cyanosis dan takipneu. Pasien
kelihatan cemas, pada kasus tertentu bisa
ditemukan adanya mulut berbusa.
Penatalaksanaan
* Berikan O2 40 % melalui “ face mask”
Atasi rasa cemas.
• Bisa gunakan “interminttent positive-
pressure O2 resuscitator untuk periode
singkat.
• Bila ada konstriksi bronkus, dapat di beri
aminophyllin 0,5 gr IV.
• Bila kausanya morphine atau analognya,
maka diberikan naloxane plus O2.
• Diuresis dengan furosemid 20-80 mg IV,
jangan menyuntik dengan kecepatan
melebihi 10 mg/menit.
• Kortikosteroid sebagai anti inflamasi.
• Posisi duduk/semi-Fowler dapat
membantu mengurangi “anxiety”.
TERIMAH KASIH
Hipotensi
Postural Hypotension
• Definition : a fall in systolic pressure of 20 mmHg
after 1 min of quiet standing usually is taken as
an abnormal response indicative of postural
hypotension.
• In the general healthy population of elderly men
and women enrolled in the Systolic Hypertension
in the Elderly Program, PH was found in 10,4 %
at 1 min after arising from a seated position and
in 12 % at 3 min.
Mechanism

• Venous pooling in the legs and autonomic


insufficiency.
• The reductions in baroreceptor sensitivity
• Splanchnic pooling of blood after eating
• First dose hypotension --- ACE inhibitor,
alfa-adrenergic receptor blockers
• Hypotension --- Heart failure, cardiac
arrhythmias, myocardial infarction.
Penanganan tergantung
penyebab
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai