02 Agustus 2021
Nama mahasiswa: Muhammad Ghazi
Pasien diterima oleh peserta ujian tanggal 07 Juli 2021 pukul 10.00
ANAMNESIS
Keluhan utama
Kaku Pada tangan dan kaki
1
Riwayat imunisasi
Pasien mendapat imunisasi dasar tidak lengkap.
Kesan: Imunisasi dasar tidak lengkap
Riwayat nutrisi
Dalam 3 bulan terakhir pasien makan makanan menu keluarga 3x/hari, porsi cukup.
Pasien juga kurang suka mengonsumsi buah dan kurang suka mengonsumsi sayur.
Perkembangan
Pasien tidak mengalami masalah perkembangan sejak lahir.
Kesan: tidak ada masalah perkembangan dan penyimpangan remaja lainnya.
2
Ringkasan perawatan di RSUZA
Pasien datang dengan keluhan kaku pada tangan dan kaki sejak 4 hari SMRS dan
memberat 1 hari SMRS , Kekakuan juga disertai dengan sulit membuka mulut sehingga
sulit makan dan hanya mampu minum susu .
PEMERIKSAAN FISIS
( 02 Agustus 2021)
Tanda Vital
Laju nadi : 100 kali/menit, regular, kuat angkat, isi cukup
Laju napas : 28 kali/menit
Suhu : 36,8°C
Tekanan darah :
Skala nyeri : 1/ NRS
3
Pemeriksaan fisik pada tanggal 02 agustus 2021
Sistem Deskripsi
Kulit Warna kulit sawo matang, tidak tampak pucat
Kepala
Rambut Hitam, sebaran rambut merata, dan tidak mudah dicabut
Konjungtiva palpebra inferior tidak tampak anemis, sklera tidak
Mata ikterik, pupil bulat isokor 3 mm/ 3 mm, eksoftalmus positif di
kedua mata
Hidung Tidak ada NCH, tidak ada sekret
Telinga Tidak terdapat deformitas, tidak ada sekret telinga
Mulut Trismus , sariawan (+), Spatula test (+)
Leher Kaku kuduk (+)
Tidak ada deformitas, pergerakan simetris statis dan dinamis.
Dada
Tidak terdapat retraksi.
Bunyi napas vesikular di kedua lapang paru, ronkhi tidak ada,
Paru
mengi tidak ada
Jantung Bunyi jantung I dan II regular, tidak terdapat murmur dan gallop
Tidak distensi, hepar dan lien tidak teraba , nyeri tekan tidak ada,
Abdomen
peristaltik normal
Akral teraba hangat, waktu pengisian kapiler < 2 detik. Pergerakan
Ekstremitas kedua ekstremitas tidak ada hambatan.tidak sianosis, tidak tampak
Anemis
Genital Perempuan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pemeriksaan laboratorium, didapatkan data sebagai berikut:
4
Tabel 1. Hasil pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan
20 Mei 2021 Rujukan
Hematologi
Hb 11,9 12.0-14.5 g/dl
Ht 38 37-47 %
Eritrosit 5,0 4,2-5,4 x 106/mm3
Trombosit 627 150-450 x103/ mm3
Leukosit 8,5 4,5-10,5 x103 /mm3
LED 55 <20 mm/jam
MCV 76 80-100 fL
MCH 24 27-31 pg
MCHC 32 32-36%
RDW 15,5 11,5-14,5 %
MPV 9,0 7,2-11,1 fL
PDW 8,8
Eosinofil 5 0-6 %
Basofil 1 0-2 %
N. Batang 0 2-6 %
N. Segmen 42 50-70 %
Limfosit 44 20-40 %
Monosit 8 2-8 %
Pemeriksaan Kimia
28 juli 2021 Rujukan
Klinik
SGOT 59 < 31
SGPT 36 < 34
DAFTAR MASALAH
1. Kaku pada tangan dan kaki
2. Sulit membuka mulut
3. Perut kaku
4. Riwayat kejang
5. Gigi berlubang
6. Riwayat demam
7. Sariawan (+)
DIAGNOSIS KERJA
1. Tetanus
5
TATALAKSANA
1. Tetanus
Diagnosis:
Anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
Terapi: medikamentosa, simptomatik.
Edukasi:
Mengenai penyakit, pengobatan jangka panjang, pengaturan pola makan,
membatasi aktivitas, prognosis dan rencana evaluasi pengobatan.
PROGNOSIS
Ad vitam: bonam
Ad functionam: bonam
Ad sanationam: bonam
ANALISIS KASUS
6
TSI tidak dipengaruhi oleh inhibisi umpan balik negatif oleh hormon tiroid sehingga
sekresi dan pertumbuhan tiroid terus berlangsung.1,2
Hipertiroidisme pada anak dapat memiliki berbagai manifestasi klinis, banyak
diantaranya mirip dengan manifestasi klinis pada dewasa. Namun, hipertiroidisme
memiliki efek yang unik pada pertumbuhan dan perkembangan dan dapat menyebabkan
manifestasi neuropsikologis pada anak. Manifestasi klinis muncul akibat kelebihan
hormon tiroid dalam jaringan yang dapat berdampak pada berbagai macam sistem organ
seperti pada tabel 3 berikut.3,4
7
Kulit Keringat banyak Kulit hangat dan lembab
Reproduksi - Gangguan menstruasi
8
Penggunaan propanolol bertujuan untuk menurunkan gejala hipertiroidisme yang
diakibatkan oleh peningkatan kerja dari β-adrenergic seperti palpitasi dan tremor.
Pemantauan dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium 4-6 minggu sesudah
terapi awal dan setiap pergantian dosis. Selain itu, pengulangan juga dilakukan setiap 2-
3 bulan jika dosis sudah selesai. Sesudah terapi obat antitiroid selama 2 tahun dan anak
masih melanjutkan terapi, maka pemantauan laboratorium dilakukan setiap 6-12 bulan.
Pemantauan jangka panjang hingga dewasa juga diperlukan meskipun telah terjadi
remisi atau telah menjalani pembedahan dan terapi iodine radioaktif. Adapun prognosis
dari kejadian hipertiroid yang disebabkan oleh penyakit Graves, 30% anak yang diobati
dengan obat antitiroid mencapai remisi dalam 2 tahun dan 75% pasien relaps dalam 6
bulan setelah henti obat.10,11
DAFTAR PUSTAKA
9. UKK Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diagnosis dan Tata Laksana
Hipertiroid. 1st ed. Jakarta: IDAI; 2017. 2–6 p.
9
https://doi.org/10.1016/j.ando.2018.08.001
Lampiran 1
Benjolan di leher
yang terasa nyeri
Manifestasi Klinis
saat menelan,
benjolan telah
dirasakan sejak 2
tahun yang lalu
10
nunjang
Pemeriksaa
Diagnosis
Hipertiroid
Farmakologis: Antitiroid,
Non Farmakologis:
simptomatik dan
Edukasi
Tata Laksana
pembedahan
Lampiran 2
Kurva pertumbuhan
11