Anda di halaman 1dari 23

ALINEA DAN PARAGRAF

Dr. Drg.Mirna Febriani M.Kes

Kuliah Bahasa Indonesia


 Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang
biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa
kalimat.
 Paragraf atau alinea biasanya dibuat dibaris baru dengan 5

spasi, sehingga tulisannya terlihat menjorok ke dalam.


 Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi

paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan


kepaduan.
 Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf

membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal)


 Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu

kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal


paragraf.
 TUJUAN PEMBENTUKAN ALINEA ATAU PARAGRAF
– Memudahkan pengertian dan pemahaman
terhadap satu tema.
– Memisahkan dan menegaskan perhentian secara
wajar dan normal
 UNSUR-UNSUR ALINEA ATAU PARAGRAF

Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat


pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung.
Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang
berisi ide pokok alinea. Sedangkan kalimat penjelas
atau kalimat pendukung berfungsi untuk
menjelaskan atau mendukung ide utama.
A. Ciri kalimat topik :
1. Mengandung permasalahan yang potensial
untuk diuraikan lebih lanjut.
2. Mengandung kalimat lengkap yang dapat
berdiri sendiri.
3. Mempunyai arti yang jelas tanpa
dihubungkan dengan kalimat lain.
4. Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau
transisi
B. Ciri kalimat pendukung :
1. Sering merupakan kalimat yang tidak dapat
berdiri sendiri.
2. Arti kalimatnya baru jelas setelah
dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu
alinea.
3. Pembentukannya sering memerlukan bantuan
kata sambung atau frasa penghubung atau
kalimat transisi.
4. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan
data lain yang bersifat mendukung kalimat topik
SYARAT-SYARAT ALINEA/PARAGRAF

1. KESATUAN
Tiap alenia hanya mengandung satu gagasan
pokok atau satu topik. Fungsi alenia adalah
mengembangkan gagasan pokok atau topik
tersebut. Oleh karena itu, dalam
pengembangannya tidak boleh ada unsur-
unsur yang sama sekali tidak berhubungan
dengan topik atau gagasan tersebut. Alenia
dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-
kalimat dalam alenia itu tidak telepas dari
topiknya atau selalu relevan dengan topik.
2. KOHERENSI
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh
sebuah alenia ialah koherensi atau kepaduan,
yakni adanya hubungan yang harmonis, yang
memperlihatkan kesatuan kebersamaan
antara satu kalimat dengan kalimat yang
lainnya dalam sebuah alenia.
3. PENGEMBANGAN
Pengembangan paragraf sangat berkaitan
erat dengan posisi kalimat topik karena
kalimat topiklah yang mengandung inti
permasalahan atau ide utama paragraf.
METODE PENGEMBANGAN PARAGRAF
 Metode yang dimaksud adalah : metode
definisi, metode contoh, metode sebab-
akibat, metode umum khusus, dan metode
klasifikasi.
 Didalam pembuatan tulisan , keenam metode

pengembangan paragraf tersebut dapat


dipakai silih berganti sesuai dengan
keperluan mengarang si penulisnya.
 Metode Definisi
Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk
menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk
dapat merumuskan definisi yang jelas, penulis hendaknya
memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas
konsep tersebut.
 2) Metode Proses
Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila
isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan
suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan
atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap
kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis
harus menyusunnya secara runtut (kronologis).
 3.Metode Contoh
Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu
ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih
yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus
disusun berbentuk paragraf.
 4) Metode Sebab-Akibat

Metode sebab-akibat atau akibat-sebab


(kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu
kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau
sebaliknya. Faktor yang terpenting dalam metode
kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan.
 ) Metode Umum-Khusus
Metode umum-khusnya dan khusus-umum paling
banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan
paragraf agar tampak teratur. Bagi penulis pemula,
belajar menyusun paragraf dengan metode ini
adalah yang paling disarankan.
 6) Metode Klasifikasi

Bila kita akan mengelompokan benda-benda atau


non benda yang memiliki persamaan ciri seperi
sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain, cara yang
paling tepat adalah dengan metode klasifikasi.
JENIS_JENIS PARAGRAF
1). Jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya
Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah
kalimat topik.
Karena berisi gagasan utama itulah keberadaan
kalmat topic dan letak posisinya dalam paragraf
menjadi penting.
Posisi kalimat topik di dalam paragraf yang akan
memberi warna sendiri bagisebuah paragraf.
Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapat
dibedakan atas empat macam, yaitu : paragraf
deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-
induktif(campuran), paragraf penuh kalimat topik.
2. Jenis paragraf atau alinea berdasarkan
paragraf penuh kalimat topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf
sama pentingnya sehingga tidak satupun
kalimat yang khusus menjadi kalimat topik.

Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam


uraian-uraian bersifat deskriptif dan naratif
terutama dalam karangan fiksi.
Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya
Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat
digolongkan atas lima macam,yaitu:
1. Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu
topik dengan tujuan memberi informasi.
2. Argumentatif
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu
pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta
konsep sebagai alasan/ bukti.
3. Deskriptif
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau
keadaan sehingga pembaca seolah-olah
melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
4. Persuasif
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi
pembaca agar berbuat sesuatu. isi paragraf ini
mempromosikan sesuatu dengan cara
mempengaruhi atau mengajak pembaca.
Paragraf persuasif banyak dipakai dalam
penulisan iklan,terutama majalah dan Koran .
5. Naratif
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-
menyusul, sehingga membentuk alur cerita.
Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan
imajinasi.
Menurut fungsinya, paragraf dapat dibedakan
menjadi 3 , yaitu:
1. Paragraf Pembuka
2. Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas
menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca
kepada masalah yang akan diuraikan.
3. Sebagai bagian awal sebuah karangan
Setelah memiliki ke tiga fungsi tersebut di atas dapat
dikatakan
A. Paragraf pembuka memegang peranan yang sangat
penting dalam sebuah karangan. Paragraf pembuka harus
disajikan dalam bentuk yang menarik untuk pembaca. Untuk
itu bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan
menulis paragraf pembuka,yaitu:
1. Kutipan, peribahasa, anekdot
2. Pentingnya pokok pembicaraan
3. Pendapat atau pernyataan seseorang
4. Uraian tentang pengalaman pribadi
5. Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan
6. Sebuah pertanyaan.
B. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang
hendak disampaikan kepada pembaca. Secara
fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada
paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf
penghubung bergantung pola dari jenis
karangannya.
Paragraf ini didalam karangan dapat
difungsikan untuk:
1. Mengemukakan inti persoalan.
2. Memberikan ilustrasi.
3. Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada
paragraf berikutnya.
4. Meringkas paragraf sebelumnya
5. Mempersiapkan dasar bagi simpulan.
C. Paragraf Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan
(untuk argumentasi) atau penegasan kembali
(untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang
dianggap penting. Paragraf ini merupakan
pernyataan kembali maksud penulis agar
lebih jelas. Mengingat paragraf penutup
dimaksudkan untuk mengakhiri karangan.
Penyajian harus memperhatikan hal sebagai
berikut :
1. Sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak
boleh terlslu panjang.
2. Isi paragraf harus berisi simpulan
sementara atau simpulan akhir sebagai
cerminan inti seluruh uraian.
3. Sebagai bagian yang paling akhir dibaca,
disarankan paragraf ini dpat menimbulkan
kesan yang medalam bagi pembacanya.
Sekian
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai