0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
43 tayangan12 halaman
Kelas Osteichthyes memiliki ciri-ciri seperti tulang sejati, gnatum, pinna berpasangan, lubang hidung tunggal, bersisik, bernafas melalui insang, berdarah dingin, bertelur, dan terbagi menjadi subkelas Sarcopterygii, Actinopterygii, dan Brachiopterygii. Salah satu ordo dalam subkelas Actinopterygii adalah Anguiliformes yang memiliki tubuh memanjang mirip ular tanpa sisik atau
Kelas Osteichthyes memiliki ciri-ciri seperti tulang sejati, gnatum, pinna berpasangan, lubang hidung tunggal, bersisik, bernafas melalui insang, berdarah dingin, bertelur, dan terbagi menjadi subkelas Sarcopterygii, Actinopterygii, dan Brachiopterygii. Salah satu ordo dalam subkelas Actinopterygii adalah Anguiliformes yang memiliki tubuh memanjang mirip ular tanpa sisik atau
Kelas Osteichthyes memiliki ciri-ciri seperti tulang sejati, gnatum, pinna berpasangan, lubang hidung tunggal, bersisik, bernafas melalui insang, berdarah dingin, bertelur, dan terbagi menjadi subkelas Sarcopterygii, Actinopterygii, dan Brachiopterygii. Salah satu ordo dalam subkelas Actinopterygii adalah Anguiliformes yang memiliki tubuh memanjang mirip ular tanpa sisik atau
1. Skleton dari tulang sejati (cartilago terjadi ossifikasi tulang sejati)
2. Memiliki gnatum 3. Memiliki pinna berpasangan 4. Memiliki sepasang lubang hidung 5. Integumen banyak glandula mucosa, biasanya tertutup dengan squama 6. Ektremitas berupa pinna 7. Respirasi dengan branchia 8. Cor satu atrium dengan sinus venosus, satu ventrikel dengan bulbus arteriosus 9. Bersifat poikilothermal (berdarah dingin) 10. Ovipar, ada ovovivipar atau vivipar 11. Fertelisasi eksternal 12. Nervi cranialis 10 pasang 13. Squama ganoid 14. Pinna caudalis mulai dari heterocercal, semiheterocercal, homocercal, terakhir diphycercal 15. Terbagi ke dalam 15 A. Blaker menbagi ke dalam 2 Subklas A1 Subklas Dipnoi - Ikan Paru-paru - Tubuh panjang - Squama cycloid - Endoskleton sedikit osifikasi - Cauda diphicercal - Pnematocyt dapat berfungsi sebagai pulmo A2 Subklas Teleostei 15 B. Pembagian Menjadi 3 Subklas B1.Subklas Sarcopterygii (Sarcodes = otot/berdaging, pteryg = sirip/pinna) - Pinna memiliki bongkol pada bagian dasar berotot dan berpasangan - Lumen nasal bermuara di cavum oris atau tidak bermuara - Bersquama disokong dengan elemen tulang elemen tulang kuat - Terdiri dari 2 ordo: B1.1 Ordo Coelacanthiformes B1.2 Ordo Dipteriformes B1.1 Ordo Coelacanthiformes - Pinna berpasangan memiliki bonggol tertutup squama - Dalam bonggol terdapat tulang radius - Lubang hidung bermuara di C. oris Contoh: Latimeri sp. Coelacahanthus sp. B1.2 Ordo Dipteriformes (Dipnoi) - Ikan paru-paru - Tulang-tulang dermal terdapat di kepala, gnatum dan lengkung dada - Squama bertipe cycloid - Memiliki operculum, gelembung udara dan kloaka - Pinna berpasangan berbonggol - Terdiri 2 famili Famili Ceratodontidae Contoh: Neoceratodus forsteri B2. Subklas Brarchiopterygii - Tubuh ditutup squama tebal rhomboid - Pangkal squama menyempit ditutup oleh squama - Pinna dorsalis disusun 8 atau lebih lembaran lembaran pinna berjejer ke belakang masing masing dengan 1 spina di bagian depan - Pinna caudalis bertipe diphycercal - Gelembung udara seperti pulmo - Hanya 1 ordo Ordo Ordo Polypteriformes Famili Polypteridae Contoh: Polypterus bichir B3. Subklas Actinopterygii (Actin= berkas, pteryg = pinna/sirip) - Memiliki pinna dada dan dan pinna pevis berotot - Tidak terdapat lumen nasal bermuara di cavum oris - Tulang radius di dalam bonggol pinnae - Spina berpaasangan tidak tersusun dalam 2 deret - Terdiri dari Verme 17 ordo, Bardach 36 ordo B3.1 Ordo Acipenseriformes B3.2 Ordo Amiiformes B3.3 Ordo Lepidosteiformes B3.4 Ordo Clupeiiformes B3.5 Ordo Scopeliformes B3.6 Ordo Cypriniformes - Sisik cycloid - Pinna tidak memiliki spina/jari-jari keras B3.7 Ordo Anguiliformes - Tubuh panjang - Squama halus atau tidak ada - Pinna abdominalis (Pelvic fans) sering tidak ada B3.8 Ordo Beloniformes B3.9 Ordo Syngnathiformes B3.10 Ordo Ophicephaliformes B3.11 Ordo Synbranchiformes B3.12 Ordo Perciformes B3.8 Ordo Beloniformes B3.9 Ordo Syngnathiformes B3.10 Ordo Ophicephaliformes B3.11 Ordo Synbranchiformes B3.12 Ordo Perciformes B3.13 Ordo Pleuronectiformes B3.14 Ordo Echeneiformes B3.15 Ordo Tetradontiformes 3. Subklas Actinopterygii 3.1 Ordo Anguiliformes (Apodes) - Badan memanjang dan kuat spt ular - Celah insang sebuah di thorak bagian bawah - Tidak bersquama atau squama halus - Memiliki pinna thorakalis - Pinna dorsalis dan pinna analis memanjang dan bersatu dengan pinna caudalis yang mengecil atau mereduksi - Seluruh pinna tidak berspina 3.1.1 Famili Anguilidae - Cerah insang di sisi badan - Lubang anus jarak dari celah insang lebih panjang dari kepala - Badan bersisik kecil atau halus * Anguila bicolor (Sidat/Cuale) 3.1.2 Famili Muraenidae - Cerah insang di sisi badan - Lubang anus jarak dari celah insang lebih panjang dari kepala - Badan tidak bersquama (licin) - Pinna caudalis bergabung dengan pinna dorsalis dan pinna analis - Nostril di terdapat di anterior orbita - Tidak ada pinna thorakalis dan pinna abdominalis - Lapisan integumen tebal pada pinna dorsalis, pinna caudalis dan pada pinna analis * Gimnothorax richardosi (sperti belut ) 3. 2 Ordo Tetradontiformes (Pletognathi) - Mulut kecil seperti rima oris - Squama mengalami modifikasi menjadi spina - Tubuh tertutup oleh lempengan-lempengan tulang - Celah branchia kecil - Terdiri dari 6 famili 3.1.1 Tetradontidae * Tetrodon sp. 3.1.2 Diodontidae * Diodon sp. (Ikan seperti buntal berduri)