Anda di halaman 1dari 22

LEPTOSPIROSIS

LEPTOSPIROSIS

- SUATU PENYAKIT ZOONOSIS YG DISEBABKAN


M.O. LEPTOSPIRA TANPA MEMANDANG
BENTUK SPESIFIK SEROTIPENYA

- NAMA LAIN:
MUD FEVER,SLIME FEVER (SHLAM FIEBER),
SWAMP FEVER, AUTUMAL FEVER, INFECTIOUS
JAUNDICE, FIELD FEVER, CANE CUTTER FEVER
 Sering ditemukan pada dewasa muda (50%),
umur:10-39 thn, laki-laki (80%)
- Leptospira hidup di ginjal/air
kemih host (tikus, musang, tupai,
anjing, lembu, babi, kerbau, dll)
- Hewan asimptomatik mgd >1010
organisme/gram di dalam
ginjalnya
- Lingkungan optimal tgt:
 Ph urin pejamu
 Ph tanah atau air
 Kelembaban
 Suhu sekitar
Faktor risiko terjadinya
leptospirosis
- Leptospira (dlm urine hewan)  tetap infeksius
selama 6-48 jam
- Dlm urine hewan (Ph asam)hidup bbrp saat
- Pd pH netral/alkalis, tdk terkontaminasi detergen, t
>22°Chdp sampai berminggu-minggu
- Leptospira patogen tdk mampu hdp di air asin > bbrp
jam, leptospira nonpatogen (saprofit), leptospira
biflexadiisolasi dari air laut
- Manusiakulit lukakontaminasi air kemih binatang
yang terinfeksi leptospiraterinfeksi
GAMBARAN KLINIS:
1. Demam, 100% kasus
2. Injeksi konjungtiva, 54% kasus
3. Jaundice, 46% kasus
4. Muscullar tenderness ,45% kasus
5. Nyeri otot/seluruh tubuh, 32% kasus
6. Gejala abdominal, 29% kasus
7. Pening/sakit kepala, 25% kasus
8. Menggigil, 22% kasus
9. Hepatomegali,18% kasus
 Perdarahan paling jelas terlihat pada fase ikterik, purpura, ptekie,
epistaksis, perdarahan gusi merupakan manifestasi perdarahan paling
sering.
 Conjungtiva injection dan conjungtival suffusion dengan ikterus
merupakan tanda patognomonis untuk leptospirosis
10. Splenomegali, 6% kasus
11. Perdarahan, 5% kasus
12. Batuk-batuk, 4% kasus
13. Proteinuria, 25% kasus
14. Azotemia, 20% kasus

-Masa tunas: 2-26 hari


- Perjalanan klinis bifasik:
Fase 1:Fase leptospiremia: 4-9 hari
Fase 2:Fase imun: 1-3 hari
Fase 3:Fase penyembuhan:mgg ke-2 s/d mgg ke-4
BEBERAPA GAMBARAN KLINIS YANG KHAS
- Sindrom Well
Leptospirosis berat yang ditandai dengan ikterus, kadang-kadang disertai
perdarahan, anemia, azotemia, ggn kesadaran dan demam dengan tipe febris
kontinua.
- Meningitis Aseptik
5-13% pasien meningitis aseptik disebabkan leptospirosis
Pada fase imun terjadi pleiositosis yg hebat dan cepat, dgn jumlah leukosit dlm
cairan serebrospinal mencapai 10-100/mm3
-Pretibial (Fort Bragg) Fever
Onset tiba-tiba
Gambaran khas: terbentuk ruam berdiameter 3-5 cm yg menonjol & eritematus
dgn distribusi yg simetris di daerah pretibia
95% pasien  splenomegali
-Miokarditis
Aritmia jantung berupa atrial fibrilasi, flutter atrial, takikardia ventrikular dan
ventrikular premature beat
Pembesaran jantung atau kegagalan jantung jarang terjadi
GAMBARAN LABORATORIUM
- Leukositosis, normal, ↓
- D/C: netrofil ↑
- LED ↑
- Anemia
- Albuminuria dan cast (torak)
- Ureum, kreatinin ↑  komplikasi ginjal
- Transaminase dan bilirubin↑ komplikasi hati berat
Lab spesifik  bakteriologis dan serologis
Bakteriologis: biakan/kultur leptospira
Sediaan langsung dgn mikroskop lapang gelapsering gagal
Pem serologis pada fase ke-2 Ab muncul hari ke-6 sampai ke-12
DIAGNOSIS

- Anamnesis: R/ pekerjaan kel. Resiko tinggi


gejala klinis khas
- PF
- Lab
- Bakteriologik darah diambil sebelum diberi antibiotik
DIAGNOSIS BANDING

1. Influensa yg sporadik
2. Ameningitis aseptik aseptik viral
3. Riketsiosis
4. Semua penyakit dgn ikterus
5. Glandular fever
6. Brucellosis
7. Pneumonia atipik
8. DBD
9. Peny. Susunan syaraf akut
10. FUO
KOMPLIKASI

- Gagal ginjal
- Miokarditis
- Meningitis aseptik
- Hepatitis
- Perdarahan masifjarang tp menyebabkan kematian
- Iridosiklitis
PENGOBATAN
Antimikrobial:
- Streptomisin
- Tetrasiklin
- Kloramfenikol
- Eritromisin
- Siprofloksasin
- doksisiklin 2x100 (DOC)
Pada weil’s syndrome:
- Penisilin-Gefektif pd hari1-3kurang bermanfaat pada
fase ke-2, tidak efektif bila ada ikterus, gagal ginjal,
meningitis
- Penisilin-G1,5 juta unit tiap 6 jam selama 5-7 hari
- Th/ suportif sesuai keparahan penyakit
PROGNOSIS

- Tergantung KU, umur, virulensi leptospira, ada tidaknya kekebalan yg


didapat
- Di ASmortalitas 2,5-16,4%, rata-rata:7,1% pertahun
- Umur: 10% kematian pd usia < 50 th, 56% pd usi >51 th
- Kematian akibat sekunder fx pemberat (ggl ginjal, ggl hati, perdarahan &
terlambat pengobatan
PENCEGAHAN

- Pakaian khusus yg mencegah kontak dgn bahan-bahan yg


terkontaminasipekerja beresiko
- Person at riskdemampikirkan leptospirosis
- Penyediaan air minumterjaga baik & diklorinasi

Anda mungkin juga menyukai