Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN PRE,INTRA DAN PASKA


PCI
By
NAMAN
I.Pendahuluan
Latar belakang
 Penyakit jantung koroner penyebab kematian

no.1 di Indonesia.

 Jmlh pasien yang dilakukan tindakan PCI


meningkat tiap tahun.
 Dikenalkan pertama kali oleh Andreas grunzig

di swiss PTCA
Lanjutan…
 Keberhasilan PTCA dan stent ditentukan oleh
askep sebelum,sesudah dan pada saat dilakukan
tindakan.
 Komplikasi paska tindakan sering terjadi pada

24 jam pertama.
 Askep yang berkualitas komplikasi dapat
dihindari.
II. Tinjauan teori
a. Pengertian
PCI adlh menggambarkan kelompok/ kumpulan
bbrp prosedur yg menggunakan tehnik
percutaneus untuk memperbaiki/membuka kmbl
a.koroner yg menyempit mlpt angioplasty,
arterectomy dan intracoronary stenting (The
American Cololege of Cardiology)
Gambar a.koroner
b. Indikasi
 Angina Pectoris dengan penyempitan pembuluh
darah > 60 %.
 Unstable Angina.
 Pasien ACS dengan ST Elevasi primary PCI.
 Restenosis paska PCI.
 Angina Pectoris pada pasien post CABG.
c. Kontraindikasi
 Disfungsi ventrikel berat.
 Restenosis multiple.
 Perdarahan lambung masif.

d. Jenis Stent

 BMS ( Bare Metal Stent )


 DES ( Drug Eluting Stent )
e. Komplikasi
 Kematian
 Prolong angina
 Iskemia tungkai (bagian distal penusukan)
 Infark miokard
 Restenosis
 Diseksi pem.darah tamponade jtg
 Aritmia VT,VF
 Stroke
f. Lokasi penusukan
 A. Femoralis
 A. Brachialis
 A. Radialis Allen test terlebih dahulu
Allen test
g. Rencana Asuhan
Keperawatan
Terbagi tiga :
1. Askep sebelum tindakan PCI
2. Askep pada saat tindakan PCI
3. Askep sesudah tindakan PCI
1. Askep sebelum tindakan PCI
 Persiapan administrasi
 Persiapan fisik dan mental, meliputi:
- Kaji keluhan/alergi
- Penjelasan prosedur tindakan
- Inform consent
- Hasil lab:hb,ht,leuco,ur,cr, bt,ct, ekg 12 lead
- Puasa 4-6 jam sebelum tindakan Penjelasan
- Cukur-cukur area penusukan
- Ukur tanda-tanda vital, TB/ BB
- Pasang IV line, dower cath/condom
- Catat obat yg diminum psn
Kemungkinan Diagnosa Keperawatan
yg timbul:
 Takut/cemas b.d ketidaktahuan klien akan
tindakan yang akan dilakukan.

Tujuan: cemas berkurang s/d hilang

Rencana tindakan:
 Beri penjelasan ttg prosedur tindakan
 Beri penjelasan ttg kondisi ruang tindakan
2. Askep pada saat tindakan PCI
 Persiapan alat
 Persiapan pasien
 Monitor hemodinamik,irama ekg,
 Obs kesadaran,keluhan
 Monitoring efek zat kontras
 Obs intake/output

Kemungkinan Diagnosa yg timbul:

1. Resiko penurunan curah jntg b.d aritmia,


hipovolemia
Lanjutan….
2. Resiko nyeri dada b.d ketidakseimbangan antara
suplai dan demand;koroner spasme,diseksi
koroner,iskemik akibat predilatasi
3. Resiko perub.perfusi perifer b.d ggn perfusi
akibat emboli,trombus dan hematoma
4. Resiko perub. Perfusi cerebral b.d
emboli,trombus
3.Askep setelah tindakan PCI

a. Pengkajian,meliputi :
- Keluhan utama
- Pengkajian fisik persistem atau head to
toe
- Pemeriksaan penunjang
b. Kemungkinan diagnosa keperawatan
yg timbul
1. Resiko penurunan CO b.d gagal jtg, aritmia ,
iskemik miokard.
2. Resiko nyeri dada b.d iskemik miokard,
diseksi,spasme dan emboli
3. Resiko sirkulasi bd emboli,trombus dan
hematoma
4. Ggn rasa nyaman;nyeri b.d msh terpasangnya
alat invasive(sheat)
h. Prosedur Pemasangan nichiband
 Dipakai bila lokasi penusukan di a.radialis.
 Sheat diaspirasi diflush dg NaCl 0,9%.
 Daerah sekitar sheat dibersihkan s/d kering.
 Sheat ditarik ± 5 cm buka nichiband
psng nichiband diatas sheat smbl ditekan
Lanjutan….
 Rekatkan nichiban keatas a. rad ke arah
ulnaris, sheat dicabut semua.
 Observasi perdarahan dan hematoma.
 Beri label untuk tgl,waktu pemasangan dan

pelepasan nichiban 4 jam kemudian


IMA ST elevasi-after PCI
Balon predilatasi
Rotablator
Posisi RCA-LCA
Tinjauan kasus
Pengkajian

Klien Tn.JA, laki-laki, agama KP, Pendidikan SMP,


BB:80 kg ,TB: 170 cm. Diagnosa medis: CAD ec
Hipertensi, DM

Alasan masuk RS

Tindakan elektif kateterisasi stnby PTCA,hasil LM


normal, RCA Mild 100% CTO & LAD Stenosis 80%
Riwayat kesehatan

Riwayat penyakit sekarang:

Klien paska tindakan PCI di RCA


mid dan mid LAD dgn BMS Stent

Riwayat penyakit dahulu:

Klien dengan hipertensi dan DM


Keluhan utama

1. Klien mengatakan nyeri dada


dirasakan setelah tindakan PCI

2. Lokasi penusukan nyeri dan


pegal terutama daerah kaki
Pengkajian fisik
 S persyarapan: TAK
 S pengindraan: TAK
 S pernafasan:TAK
 S kardiovaskuler:TD 162/82 mmHg Nadi reguler 84
x/mt akral hangat pulsasi kuat, BJ 1 dan 2 reguler
 Hematologi: HB 15 g,HT:44 gr%, leuko:5790 gr%,
ureum 19 gr, Creatinin 0,9 gr%,
 S endokrin: TAK
 S perkemihan: 2 cc-2.5 cc/kgbb/jam , lain-lain
dbn.
 S integumen :turgor baik, tidak ada tanda alergi,
terpasang sheat 7Fr di a.femoral ka
 S muskuluskl: kaki terasa pegal, lain-lain dbn
ANALISA DATA
 DS : Kien mengatakan nyeri dada dirasakan setelah tindakan

DO : Klien nampak tenang tp muka sdkt meringis, tdk ada


perub. ekg ,TD:150/80 mmHg, HR:74 x/mnt RR:20
x/mnt

 
DS : Klien mengatakan nyeri dilokasi penusukan dan terasa
pegal
DO : Klien imobilisasi di tempat tidur paska tindakan PCI,
terpsg sheath 7Fr di a.femoralis kanan
Diagnosa keperawatan yang timbul

 Nyer dada bd penurunan suplai oksigen di


miokard, spasme dan emboli

 Gangguan rasa nyaman bd imobilisasi pasca


tindakan PCI
 
 Resiko perubahan sirkulasi bd emboli,
thrombus dan hematoma, terpasang sheath
Rencan keperawatan

 Dx.1 : nyeri dad a bd penurunan suplai


oksigen miokard , spasme dan emboli

 Tujuan dan kriteria hasil:


Tujuan : tidak ada rasa nyeri/ Penurunan
tingkat nyeri ( skala < 3 ),Perasaan
klien senang fisik dan psikologis
 kriteria hasil:keluhan nyeri dada (-),raut

muka relak,tenang
Intervensi keperawatan:

 Lakukan pengkajian nyeri: lokasi,


karakteristik, durasi, frekuensi,kwalitas dan
intensitas.
 Observasi respon nonverbal karena ketidak

nyamanan, Monitor TD HR FR SH
 Pertahankan lingkungan yang tenang dengan

membatasi pengunjung dan atur intervensi


keperawatan sehingga tidak mengganggu
tidur pasien
 Kolaborasi :Th nitrat bila memungkinkan,

enzim pasca PCI, Ekg 12 lead, th O2


Impleplementasi: tgl 3 mai 2010. j

 mengkaji keluhan nyeri ( dengan skala 0-10),durasi dan


kualitas
 Melakukan observasi TD, HR, FR, SH dan
medokumentasikan;
 TD: setiap 15 menit selama 1 jam, 30 menit selama 4 jam
selanjutnya /1 jam
 Monitoring irama jantung
 pertahankan lingkungan yang tenang dengan membatasi
pengunjung
 Kolaborasi:
 * Th nitrat bila memungkinkan
 * Th oksigen
 * Periksa enzim jantung post PCI
Evaluasi dx.1
 
 S: keluhan nyeri berkurang dirasakan, skala
< 3 dari 10
 O: Kes cm, klien Nampak tenang dan
kooperatif, respon verbal baik TD: 140/90
mmHg HR:80x/menit RR: 20 x/mt
sh:36.3, tidak ada gangguan irama jantung
dan ST elevasi
 A: Masalah teratasi sebagian
 P: Lanjutkan askep
 
 
Dx. 2. Gangguan rasa nyaman: nyeri/pegal bd imobilisasi pasca tindakan PCI

Tujuan dan kriteria hasil:


a. tujuan:Agar pasien merasa nyaman
b. kriteria hasil :
keluhan pegal berkurang/hilang
 
 Intervensi tindakan:
 kaji tingkat kenyaman pasien
 Observasi tanda-tanda vital
 Berikan penjelasan kenapa di imobilisasi dan

sampai kapan diimobilisasi.


 
Implementasi:

 melakukan tingkat ketidaknyamanan pasien,


pasien dibantu,dan dianjurkan untuk
menggerakan ektermitas dan tidak
membengkokan lipatan paha yang terpasang
sheath 7Fr
 Observasi daerah penusukan/ sheath
 Informasikan kembali : pencabutan sheath,
periksa laboratorium, setelah sheath dicabut
masih imobilisasi
 periksa ACT : 115Off sheath di Arteri femoralis
kanan
Evaluasi

 S : Keluhan pegal-pegal berkurang


 O : Kes cm, sheath sudah di cabut pasien

imobilisasi paska off sheath


 A : Masalah teratasi
 P : Lanjut askep
DX.3 :Resiko perubahan sirkulasi bd emboli,
thrombus dan hematoma, terpasang sheath

 Tujuan :
Tidak ada gangguan sirkulasi perifer
Kriteria hasil:Daerah distal daerah
tusukan/pemasangan sheath pulsasi kuat
regular, akral hangat warna kulit tidak
pucat,Tidak ada kelainan haematom .

 Intervensikeperawatan:
Kaji daerah distal tusukan sheath, observasi
pulsasi, warna dan suhu kulit dan bandingkan
dengan interval ekstermitas sebelahnya.
intervensi

 Observasi terhadap adanya bengkak, nyeri dan kesemutan


dan rasa kebas
 Perhatikan daerah distal tusukan arteri dan balutan
terhadap adanya hematoma, nyeri tekan dan perdarahan
 Pertahankan tekanan pada balutan tusukan arteri dengan
verban elastikon
 Instruksikan klien untuk imobilisasi/tidak membengkokan
daerah tusukan sheath
 Periksa ACT
 Setelah sheath di cabut pertahankan posisi/imobilisasi 4-
6 jam
  
Implementasi
 Melakukan pengkajian daerah
penusukan/sheath, pulsasi dorsalis pedis kanan
dan kiri: pulsasi teraba kuat,warna kulit tidak
pucat, dan akral hangat
 Mengbservasi tidak ada hematom sekitar luka ,

tidak adanya kebas atau mati rasa


 Informasikan kepada klien untuk tidak

membengkokan lipatan paha tempat


luka/terpasang sheath
 Melakukam pengambilan sample ACT
 Informasikan klien setelah pencabutan sheath

masih imobilisasi 4-6 jam


Evaluasi

 S : tidak ada keluhan


 O: kes cm pasien imobilisasi paska

pencabutan sheath, terpasang bantal pasir,

tidak ada perdarahan dan hematom,


 A: masalah teratasi
 P: lanjutkan asuhan keperawatan

 
Thank you
DAFTAR PUSTAKA

 Erika, and Sandra A, Jean 2005,Cardiac Nursing, 5Th Edition : Lippincott.


Rahayuningsih D, 2007, homeostasis and thrombosis: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta.
 
William s, and Wilkins, 2006, Grossman Cardiac Catheterisasi, anggiograpy and
intervention, : Lippincott., Philadelphia.

Tim ACLS Divisi Diklat, 2007, materi kursus ACLS: Diklat RSPJ Harapan Kita,
Jakarta.

Huon H, kelth D, Jhon M, and Laian A. 2002 lecture notes kardiologi:EMS, Jakarta.
 
Doengoes ME, Moorehouse MF, Gelssier Al ( 1993 ) Nursing Care Planing
Philadelphia:
, Davis co
 
Robert D, and mark s, 2007. Coronary Intervention: Preparation, Equipment and
technique
 

Anda mungkin juga menyukai