Anda di halaman 1dari 14

SRI NURUL NABILA

201901054
MEMAHAMI BASIS KAS
VERSUS BASIS AKRUAL
PADA AKUNTANSI
ANGGARAN
MENURUT MENURUT
RITONGA (2010) DWI RATNA (2010)

PERJALANAN REFORMASI
AKUNTANSI KEUANGAN
PEMERINTAH DI INDONESIA
TAHAP KEEMPAT
(2010-SEKARANG)

TAHAP KETIGA
(2005-2010)

TAHAP KEDUA
(1999-2005)

TAHAP PERTAMA 4 3 2 1
(1974-1999)

MENURUT RITONGA (2010)


BASIS KAS VERSUS BASIS AKRUAL:
KONSEP DAN IMPLEMENTASINYA DALAM AKUNTANSI
ANGGARAN
Basis Kas VS Basis Akrual

Cash Basis Accrual Basis


KARAKTERISTIK AKUNTANSI KAS AKUNTANSI AKRUAL

Operasionalisasi Relatif sederhana Relatif rumit/kompleks

Hubungannya dengan sistem


pendapatan dan anggaran Relatif kuat Relatif lemah
tradisional
Mencatat hanya transaksi yang
Mencatat transaksi non kas yang
Cakupan transaksi menghasilkan pembayaran dan
diestimasi dengan baik
penerimaan kas

Mencatat pengaruh estimasi di masa


Mencatat hanya transaksi yang terjadi
Waktu mendatang dari transaksi saat ini dan
pada periode akuntasi yang releven
perubahan kebijakan

Audit dan pengendalian Relatif sederhana Relatif harus lakukan


3 Kelemahan Sistem Akuntansi Cash Basis

01 Informasi yang lebih kompleks tidak dapat dihasilkan

02 Hanya terfokus pada aliran kas dan mengabaikan aliran


sumber daya lain.

03 Pertanggungjawaban kepada publik jadi terbatas hanya pada


penggunaan kas dan tidak pada
sumberdaya lainnya.

4
Keuntungan Penerapan Accrual Basis
Memberikan ketelitian dalam menyajikan laporan
01 keuangan pemerintah daerah dan memungkinkan
untuk melakukan penilaian secara lengkap
terhadap kinerja pemerintah

Lebih akurat dalam melaporkan nilai


02 aset,kewajiban maupun pembiayaan pemerintah.

Memungkinkan dilakukan cut-off (pemisahaan suatu


periode dengan periode yang lain) secara lebih
03 sempurna dan menginformasikan nila-nilai ekonomis
yang terkandung dalam suatu periode tertentu.

Meningkatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan


04 pemerintah dalam rangka akuntabilitas publik.
PRO-KONTRA MENGADOPSI AKUNTANSI AKRUAL DALAM
SEKTOR PUBLIK
Akuntansi akrual = mengakui beban pada saat transaksi terjadi
Akuntansi kas = mengakui beban pada saat dibayarkan.
Pada kas basis, laporan keuangan dapat dimanipulasi dengan mengelola waktu transaksi.
Pada akruan basis, lingkup manipulasi adalah inheren di dalam pembentukan estimasi
pendapatan dan beban

Mardiasmo(2009), mencatat transaksi dengan menggunakan basis kas untuk transaksi-transaksi


tertentu dab menggunakan basis akrual untuk sebagian transaksi.
AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL DI INDONESIA: TINJAUAN ATAS PP
NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Pasal 1 ayat 8

“SAP Berbasis Akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset,
utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui
pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran
berdasarkan basis yang di terapkan dalam APBN/APBD”
KENDALA KENDALA YANG DIHADAPI

Penerapan akuntansi berbasis akrual di organisasi sektor publik (pemerintahan) atau swasta
ternyata masih memiliki kendala diantaranya yaitu :
 Relevansi & manfaat penerapannya masih terdapat perbedaan dasar pada tujuan organisasinya
sehingga bentuk laporan keuangan yang dibutuhkan organisasi sektor publik akan berbeda
dengan organisasi swasta.
 Jenis akuntabilitas yang dihadapi antara kedua organisasi tersebut berbeda.
 Skop terjadinya manipulasi pada organisasi sektor publik lebih besar dibandingkan organisasi
swasta.
 Akuntansi akrual memerlukan penerapan penganggaran berbasis akrual yang sulit untuk
diterapkan.
 Akuntansi anggaran memiliki masalah pengendalian.
 Manfaat implementasi akuntansi akrual pada pemerintahan secara teoritis belum terbukti
namun ada biaya yang harus ditanggung karena adanya reformasi penggunaan basis akuntansi
yang jelas & signifikan.
Meskipun penerapan akuntansi berbasis akrual di perusahaan publik atau swasta
mempunyai kendala, ada solusi yang dibuat oleh perusahaan agar sistem akuntansi
berbasis akrualnya dapat diterapkan secara baik & teratur diantaranya yaitu :

 Dukungan SDM yang kompeten & profesional dalam pengelolaan keuangan.

 Dukungan dari pemeriksa laporan keuangan.

 Tersedianya sistem teknologi informasi yang mampu mengakomodasi persyaratan


dalam penerapan akuntansi berbasis akrual.

 Adanya sistem penganggaran berbasis akrual.

 Harus ada komitmen & dukungan politik dari para pengambil keputusan dalam
pemerintahan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai