Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Keperawatan SLE

(Systemic Lupus Erythematosus )

NERANTI VIDIATAMA
NIKE RAMADHANI
SISKA ULI HANDAYANI
DESI MARIZA
REVI SINTIA PUTRI
– Definisi
• Lupus eritematosus sistemik (SLE) adalah
radang kronis yang disebabkan oleh penyakit
autoimun (kekebalan tubuh) di mana sistem
pertahanan tubuh yang tidak normal melawan
jaringan tubuh sendiri.
– Epidemiologi
• Penyakit lupus atau systemic lupus erythematosus (SLE)
prevalensinya dalam populasi tertentu kira – kira satu
kasus per 2500 orang, penyakit ini cenderung terjadi pada
perempuan (kira – kira 9:1), yang menyerang satu diantara
700 perempuan usia subur. systemic lupus erythematosus
(SLE) lebih sering ditemukan pada ras tertentu seperti ras
kulit hitam, Cina, dan Filipina. Penyakit ini terutama
diderita oleh wanita muda dengan puncak kejadian pada
usia 15-40 tahun (selama masa reproduktif) dengan
perbandingan wanita dan laki-laki 5:1)
– Etiologi dan faktor Pencetus
• Etiologi penyakit ini belum diketahui secara
pasti, tetapi diduga terdapat beberapa faktor
predisposisi yang berperan terhadap
terjadinya SLE,yang antara lain terdiri dari
faktor endogen dan faktor eksogen (Fandika,
2016).
• Beberapa literatur menyatakan adanya faktor –
faktor endogen sebagai predisposisi terjadinya SLE,
diantaranya adalah :
• Faktor genetik
• Faktor Hormonal
• Antibodi dan KompleksImun
• Faktorlingkungan
• Faktor Stress
• Beberapa literatur menyatakan adanya faktor –
faktor eksogen sebagai predisposisi terjadinya SLE,
diantaranya adalah :
• Kontak dengan sinar matahari
• Makanan danMinuman
• Infeksivirus/bakteri
• Obat golongansulva
• Patogenesis
• Penyakit SLE terjadi akibat terganggunya regulasi kekebalan
yang menyebabkan peningkatan autoantibodi yang berlebihan.
Gangguan imunoregulasi ini ditimbulkan oleh kombinasi
antara faktor-faktor genetik, hormonal ( sebagaimana terbukti
oleh awitan penyakit yang biasanya terjadi selama usia
reproduktif) dan lingkungan (cahaya matahari, luka bakar
termal). Obat-obat tertentu seperti hidralazin, prokainamid,
isoniazid, klorpromazin dan beberapa preparat antikonvulsan
di samping makanan seperti kecambah alfalfa turut terlibat
dalam penyakit SLE- akibat senyawa kimia atau obat-obatan.
• Klasifikasi
• Ada tiga jenis type lupus yaitu sebagai berikut
• CutaneousLupus
• DiscoidLupus
• Drug-inducedlupus
– Gejalaklinis
• Gejala klinis yang mungkin muncul pada pasein SLE yaitu:
• Wanita muda dengan keterlibatan dua organ ataulebih.
• Gejala konstitusional: kelelahan, demam (tanpa bukti infeksi) dan penurunan berat badan
• Muskuloskeletal: artritis, artralgia,myositis
• Kulit: ruam kupu-kupu (butter• ly atau malar rash), fotosensitivitas, lesi membrane mukosa,
alopesia, fenomena Raynaud, purpura, urtikaria,vaskulitis.
• Ginjal: hematuria, proteinuria, silinderuria, sindromanefrotik
• Gastrointestinal: mual, muntah, nyeriabdomen
• Paru-paru: pleurisy, hipertensi pulmonal,lesi parenkhimparu.
• Jantung: perikarditis, endokarditis,miokarditis
• Retikulo-endotel: organomegali (limfadenopati, splenomegali,hepatomegali)
• Hematologi: anemia, leukopenia, dantrombositopenia
• Neuropsikiatri: psikosis, kejang, sindroma otak organik, mielitis transversus, gangguan kognitif
neuropati kranial danperifer.
• Kecurigaan terhadap adanya SLE jika terdapat dua atau lebih tanda gejala diatas.
• Therapy / tindakan penanganan
• Pilar pengobatan yang untuk penderita SLE
sebaiknya dilakukan secara
berkesinambungan. Pilar pengobatan yang
bisa dilakukan :
• Edukasi dan konseling
• Program rehabilitasi
• Pengobatan medika mentosa
• Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
– Pengkajian :
• Penting dilakukan Pengkajian terhadap Klien
secara holistik (Biologis, Psikologis,Social dan
Spiritual ) untuk mendapatkan data yang
lengkap dan sistematis.
– Diagnosa Keperawatan
• Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi dan kerusakan jaringan.
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan ulkus palatum dan lesi dimulut.
• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan aktivitas
penyakit, rasa nyeri, depresi.
• Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dan
ketergantungan fisik serta psikologis yang diakibatkan penyakit
kronik.
• Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi
barier kulit, penumpukan kompleks imun
• KESIMPULAN
• Systemic lupus erytematosus (SLE) atau lupus eritematosus sistemik (LES)
adalah penyakit radang atau inflamasi multisistem yang penyebabnya
diduga karena adanya perubahan sistem imun (Albar, 2003). SLE termasuk
penyakit collagen-vascular yaitu suatukelompok penyakit yang
melibatkan sistem muskuloskeletal, kulit, dan pembuluh darah yang
mempunyai banyak manifestasi klinik sehingga diperlukan pengobatan
yang kompleks. Etiologi dari beberapa penyakit collagen-vascular sering
tidak diketahui tetapi sistem imun terlibat sebagai mediator terjadinya
penyakit tersebut. Penyakit Lupus dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam
yaitu discoid lupus, systemic lupus erythematosus, dan lupus yang
diinduksi oleh obat. Penyakit ini menimbulkan gejala-gejala umum yang
sering dianggap sepele tetapi justru perlu untuk ditangani sejak awal agar
terhindar dari penyebarannya sampai ke organ-organ.

Anda mungkin juga menyukai