EKONOMI ISLAM
PERKEMBANGAN
SEJARAH PEMIKIRAN
EKONOMI ISLAM
01
Masa Khulafaur Rasyidin
02
Abu Bakar Sidik (537 – 634 M)
Umar bin Khatab (584 – 644 M)
Usman bin Affan (577 – 656 M)
Ali bin Abi Talib (600 – 661 M)
Periode Pertama
Zaid bin Ali (wafat 738 M)
Abu Hanifah (699 – 767 M)
Abu Yusuf (731 – 798 M)
Imam Malik bin Anas (93 – 179 M)
Muhammad bin Al-Hasan Asy-Syaibani (132 –
03
189 M)
Ibnu Miskawaih (wafat 421 M)
Periode Kedua
Periode Kontemporer
06 Al-Maududi
Muhammad Baqir Al-Sadr
Khursid Ahmad
Muhammad Nejatullah Siddiqi
Afzalur Rahman
MASA RASULULLAH SAW
Dibangun irigasi, waduk, tangki kanal dan pintu air serba guna untuk mendistribusikan air di ladang
pertanian.
Hukum perdagangan mengalami penyempurnaan perekonomian secara sehat, yaitu dengan cara:
• Umar mengurangi beban pajak terhadap beberapa barang, pajak perdagangan nabati, dan kurma Syria sebesar 50%.
• Membangun pasar termasuk di wilayah pedalaman (Ubulla, Yaman, Damaskus, Mekkah dan Bahrain). Selain itu Umar juga
memberlakukan mekanisme gaji kepada para anggota Militer. Lembaga yang menangani tugas ini dinamakan Al-Diwan
USMAN BIN AFFAN (577 – 656 M)
Sumber pendapatan pemerintah berasal dari zakat, ushr, kharaj, fa’i dan
ghanimah, dengan ketentuan:
• Zakat ditetapkan 2,5% dari modal aset
• Ushr ditetapkan 10% dari iuran tanah-tanah pertanian
• Kharaj sebagai iuran pajak pada daerah-daerah yang ditaklukkan
• Ghanimah dibagi 4/5 kepada prajurit yang ikut perang, sedangkan seperlimanya
disimpan sebagai kas negara
ALI BIN ABI TALIB (600 – 661 M
Menetapkan pajak terhadap para pemilik kebun dan mengijinkan pemungutan zakat terhadap
sayuran segar.
Melakukan kontrol pasar dan pemberantas pedagang licik, penimbunan barang, dan pasar gelap.
Membentuk petugas keamanan yang disebut dengan “Syurthah”(Polisi) yang dipimpin oleh
Shahibus Syurthah.
PERIODE PERTAMA
Abu Yusuf (731 – 798 M)
Imam Malik bin Anas (93 – 179 M)
Muhammad bin Al-Hasan Asy-Syaibani
(132 – 189 M)
Ibnu Miskawaih (wafat 421 M)
Zaid bin Ali (wafat 738 M)
• Keabsahan jual beli secara tangguh
Maslahat dasar bagi kehidupan manusia terdiri atas lima hal, yaitu agama
(dien), jiwa (nafs), intelektual (‘aql), keturunan (nasl) dan material (maal).
Produksi adalah aktivitas manusia yang diorganisasikan secara sosial dan internasional
Menganjurkan sebuah organisasi sosial dari produksi dalam bentuk spesialisasi kerja
Produksi adalah aktivitas manusia yang diorganisasikan secara sosial dan internasional
Menganjurkan sebuah organisasi sosial dari produksi dalam bentuk spesialisasi kerja
Masalah ekonomi muncul karena distribusi yang tidak merata dan adil,
bukan karena sumber daya yang terbatas
Dasar-dasar filosofis pembangunan yang Islami adalah Tauhid, Rububiyah, Khalifah dan
Tazkiyah
Tujuan kebijakan pembangunan dalam Islam adalah pembangunan sumber daya insani;
perluasan produksi yang bermanfaat dan meningkatnya produksi nasional yang berkelanjutan;
perbaikan kualitas hidup; pembangunan yang berimbang, teknologi baru, berkurangnya
ketergantungan dengan dunia luar
KHURSID AHMAD
Perkembangan Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer
Ajaran moral
• Q.S. Al-Baqarah (2:267), dijelaskan bahwa amal bernilai hanya apabila sesuatu yang
diberikan itu baik.
Sarana yang sah
• Islam telah menentukan langkah-langkah aturan efektif dalam konsumsi