Anda di halaman 1dari 20

STIE DEWANTARA

Sejarah Perkembangan & Jenis-Jenis


Lembaga Keuangan Non Bank

Bisnis Syariah, Sesi 2


Sejarah Perkembangan

Lembaga
Bisnis
Awal tumbuh dalam bentuk bisnis bank Society Driven
Syariah di
Indonesia

Tumbuh Atas
dari bawah kehendak
Masyarakat

STIE DEWANTARA
Sejarah Perkembangan (Cont …)

Tahapan perkembangan:
Awal pemikiran

Pendirian pertama badan usaha syariah

Terbentuknya bank umum syariah

Berdirinya lembaga syariah non bank dan penunjang bisnis

STIE DEWANTARA
Sejarah Perkembangan (Cont …)

Awal pemikiran

 Pendapat K.H. Mas Mansur (Ketua Muhammadiyah periode 1937 – 1944):


Penggunaan jasa bank konvensional sebagai hal yang terpaksa dilakukan
karena umat Islam Indonesia belum mempunyai bank yang bebas riba.

 Pertengahan tahun 1970-an muncul ide untuk mendirikan bank syariah di


Indonesia. Hal ini kelanjutan dari hasil sidang Majlis Tarjih Muhammadiyah di
Sidoarjo tahun 1968 yang menyatakan:
- Riba hukumnya haram
- Bank dengan sistem riba hukumnya haram
- Bunga bank dikategorikan sebagai mutasyabihat
- Perlu diusahakan terwujudnya lembaga perbankan yang sesuai klaidah
Islam

STIE DEWANTARA
Sejarah Perkembangan (Cont …)

Awal pemikiran (Cont ...)

Ide pendirian bank syariah terkendala:

 Dari segi ketentuan


Konsep bagi hasil tidak dikenal dan diatur dalam UU Perbankan No.14 tahun
1967

 Dari segi politis


Konsep bank syariah berkonotasi ideologis yang berkaitan dengan konsep
negara Islam dan itu tidak dikehendaki oleh pemerintah yang menganut
konsep negara Indonesia bukanlah negara agama

STIE DEWANTARA
Sejarah Perkembangan (Cont …)

Lahirnya badan usaha syariah

 Pakjun 1983 membuka belenggu penetapan bunga perbankan oleh pemerintah


(dimungkinkan menetapkan bunga 0%) → sebagai dasar hukum bagi
pengoperasian bank dengan konsep tanpa bunga

 Terkendala tidak adanya kebijakan pemerintah untuk mendirikan bank baru


dan paradigma bahwa konsep bagi hasil tidak menguntungkan

 Kurun waktu tersebut lahir badan usaha non bank yang menjalankan prinsip
bagi hasil berbentuk Koperasi (Koperasi Baitul Tamwil Jasa Keahlian Teknosa
di Bandung dan Koperasi Simpan Pinjam Ridho Gusti di Jakarta)

 Pakto 1988 tentang liberalisasi perbankan memungkinkan pendirian bank-bank


baru.

 Terbentuknya BPR syariah di Bandung dan di Aceh pada tahun 1991

STIE DEWANTARA
Sejarah Perkembangan (Cont …)

Terbentuknya bank umum syariah

 Kebutuhan akan adanya sistem hukum ekonomi yang sesuai dengan nilai-nilai
dan prinsip Islam secara yuridis mulai diatur dalam Undang-Undang nomor 7
tahun 1992 tentang Perbankan.

 Terbentuk bank Muamalat sebagai bank umum pertama yang berdasarkan


prinsip syariah.

 Landasan hukum operasi bank yang menggunakan sistem syariah ini hanya
dikategorikan sebagai “bank dengan sistem bagi hasil” (eksistensi bank Islam
atau perbankan syariah belum dinyatakan secara eksplisit)

STIE DEWANTARA
Sejarah Perkembangan (Cont …)
Terbentuknya bank umum syariah (Cont ...)

 Industri perbankan syariah di Indonesia baru berkembang setelah tahun 1999,


menyusul diberlakukannya Undang-Undang nomor 10 tahun 1998

 Dalam Undang-Undang ini pengaturan mengenai perbankan syariah lebih jelas


dibandingkan sebelumnya. Undang-Undang ini telah mengakui dengan tegas
keberadaan perbankan syariah dalam sistem perbankan nasional di samping
bank konvensional.

 Undang-Undang ini pun telah memberikan arahan dan pengaturan bagi bank-
bank konvensional yang berkeinginan untuk membuka cabang syariah atau
mengkonversi diri secara total menjadi bank syariah.

 Upaya terus-menerus yang dilakukan semua pihak untuk melengkapi aturan


hukum beroperasinya bank syariah membuahkan hasil setelah disahkannya
Undang-Undang No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pada tanggal
16 Juli 2008. Dengan adanya Undang-Undang tersebut, maka keberadaan
perbankan syariah secara hukum semakin kuat.

STIE DEWANTARA
Sejarah Perkembangan (Cont …)

Bank Syariah selaku lokomotif perkembangan bisnis syariah:

 Tumbuh menjamurnya perbankan syariah di Indonesia berdampak secara


paralel terhadap pertumbuhan industri keuangan syariah secara umum

 Maraknya bank-bank berlabelkan syariah merangsang pula hadirnya


lembaga-lembaga penunjang lainnya untuk beroperasi atau menjalankan
kegiatan usahanya berlandaskan hukum Islam atau syariah

STIE DEWANTARA
Sejarah Perkembangan (Cont …)

Eksistensi Bisnis Syariah:

Bisnis Syariah semakin eksis dengan hadirnya:

1. Lembaga keuangan syariah lainnya, seperti asuransi, multifinansial,


sekuritas, menajer investasi, pegadaian, dan dana pensiun;

2. Instrumen keuangan syariah, seperti sukuk dan reksadana;

3. Perguruan tinggi yang menawarkan konsentrasi, jurusan atau fakultas


ekonomi atau keuangan syariah;

4. Lembaga penyelesaian sengketa syariah, seperti Badan Arbitrase


Syariah Nasional dan peradilan agama;

5. Organisasi berbasis atau bertujuan syariah, seperti Masyarakat Ekonomi


Syariah dan Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah.

STIE DEWANTARA
Sejarah Perkembangan (Cont …)

Perbankan syariah memicu pertumbuhan komponen bisnis syariah lainnya

Lembaga
Lembaga Pendidikan
Pendidikan
Lembaga
Lembaga Keuangan
Keuangan Syariah
Syariah
Syariah
Syariah Non
Non Bank
Bank (Ekonomi,
(Ekonomi, keuangan,
keuangan,
(Asuransi,
(Asuransi, BMT,
BMT, Pasar
Pasar hukum)
hukum)
Modal,
Modal, Pegadaian)
Pegadaian)

Organisasi/Forum
Organisasi/Forum
Organ
Organ Perusahaan
Perusahaan Bank
Bank Syariah
Syariah (MES,
(MES,
Pengawas
Pengawas Syariah
Syariah Syariah
Syariah Asbisindo)
Asbisindo)
(DPS)
(DPS)

Lembaga
Lembaga Peradilan
Peradilan Instrumen
Instrumen Keuangan
Keuangan
Syariah
Syariah Syariah
Syariah
(Basyarnas,
(Basyarnas, Pengadilan
Pengadilan (Sukuk,
(Sukuk, reksadana,
reksadana,
Agama)
Agama) saham)
saham)

STIE DEWANTARA
Lembaga Keuangan Non Bank
Lembaga Keuangan

Bank Non Bank

Asuransi
Bank Umum

BPR Pegadaian

BMT

Lembaga Leasing

Lembaga Modal Ventura

Koperasi

STIE DEWANTARA
Lembaga Keuangan Non Bank (Cont ...)

Asuransi

 Istilah Bahasa Inggris Insurance = menanggung sesuatu


Bahasa Arab At ta'min = memberi perlindungan
Takaful = menanggung/menjamin

 Definisi (vide Pasal 1 angka 1 dan 2 UU No.40 tahun 2014):


a. Asuransi:
Perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis
yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi
sebagai imbalan untuk:
- Memberikan penggantian atas timbulnya kerugian
- Memberikan pembayaran atas hilangnya nyawa seseorang

b. Asuransi Syariah:
Kumpulan perjanjian antara perusahaan asuransi dan pemegang polis, dan
perjanjian diantara para pemegang polis untuk saling menolong dan melindungi
dengan cara:
- Memberikan penggantian atas timbulnya kerugian
- Memberikan pembayaran atas hilangnya nyawa seseorang
STIE DEWANTARA
Lembaga Keuangan Non Bank (Cont …)

- Insurable interest (adanya kepentingan)


- Utmost good faith (itikad baik)
Umum - Indemnity (penggantian)
- Proximate cause (penyebab dominan)
- Subrogation (pengalihan tanggung jwb)
Prinsip
Asuransi
- Saling tanggung jawab
- Saling bekerja sama
Syariah - Saling melindungi
- Menghindari Gharar (ketidakpastian)
Maisir (peruntungan)
Riba (bunga)

STIE DEWANTARA
Lembaga Keuangan Non Bank (Cont ...)

Asuransi Syariah vs Asuransi Konvensional

Perihal Perbedaaan Asuransi Syariah Asuransi Konvensional


Keberadaan DPS Ada tidak ada
Akad Tolong menolong (tabarru) Jual beli

Investasi dana Sistem bagi hasil Sistem bunga


(mudharabah)

Kepemilikan dana Milik peserta asuransi Milik perusahaan asuransi

Sumber penggantian/ Rek tabarru Rek perusahaan asuransi


pembayaran klaim

Hak atas keuntungan Dibagi bersama antara Sepenuhnya milik


perusahaan & peserta perusahaan asuransi
asuransi
STIE DEWANTARA
Lembaga Keuangan Non Bank (Cont ...)

Pegadaian Syariah

 Akad Rahn menahan harta milik peminjam sebagai jaminan atas


pinjaman yang diterimanya, pihak yang menahan dapat
mengambil seluruh atau sebagian piutangnya

Ijarah Pemindahan hak guna atas barang dengan pembbayaran


upah sewa tanpa diikuti pemindahan barang itu sendiri

 Perbedaannya dengan pegadaian konvensional:

Hal Pembeda Syariah Konvensional

Jumlah akad pokok 1 akad utang piutang 2 akad pokok, yaitu rahn
(akad penjaminan barang dan ijarah
gadai berdiri sebagai akad
turutan)
Dasar pengenaan sewa modal (merujuk sewa tempat/biaya jasa
tambahan konsep bunga) simpan
STIE DEWANTARA
Lembaga Keuangan Non Bank (Cont ...)

Baitul maal wattamwil

 Istilah Baitul maal pengumpulan dan penyaluran ZIS


Baitul tamwil pengumpulan dan penyaluran dana komersial

 Sumber dana BMT berasal dari masyarakat (konsep bagi hasil),bank syariah
(melalui pembiayaan).

 BMT hadir dalam pasar masyarakat kecil yang tidak terjangkau layanan
perbankan

Lembaga Leasing

 Suatu badan usaha yang menyewakan suatu barang dalam kurun waktu tertentu

 Jenis/bentuk leasing:
a. Operating lease = ijarah (tidak ada peralihan kepemilikan)
b. Financial lease = ijarah muntahiyah bittamlik (ada opsi peralihan kepemilikan)

STIE DEWANTARA
Lembaga Keuangan Non Bank (Cont ...)

Perusahaan Modal Ventura

 Badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk dengan


penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantunan
pembiayaan untuk jangka waktu tertentu

 Pihak-pihak dalam menajemen modal ventura:


a. Pemilik modal (venture capital funds)
b. Pengelola investasi (management venture capital)
c. Perusahaan yang membutuhkan modal (investee)

 Skema modal ventura dalam ekonomi Islam identik dengan konsep Mudharabah
atau musyarakah.

STIE DEWANTARA
Lembaga Keuangan Non Bank (Cont ...)

Koperasi

 Unsur-unsur koperasi:
- Merupakan perkumpulan/organisasi orang yang berasaskan kebersamaan
bekerja dan bertanggung jawab (bukann kumpulan modal)
- Keanggotaan tidak dipaksakan
- Bertujuan meningkatkan kesejahteraan bersama (dari dan untuk anggota)

 Prinsip yang dijalankan (vide Pasal 5 UU No.25 tahun 1992):


a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis (adannya RAT)
c. Pembagian SHU adil dan sebanding dengan besarnya jasa setiap anggota
d. Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal
e. Kemandirian

STIE DEWANTARA
TERIMA
SKB KASIH

STIE DEWANTARA

Anda mungkin juga menyukai